Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series

Menguatkan Kesadaran Sejarah Bagi Generasi Muda Mengenai Peran Bengawan Solo sebagai Jalur Perdagangan dan Penyebaran Islam Anang Haris Himawan; Hieronymus Purwanta; Susanto Susanto
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 3 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.903 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i3.59305

Abstract

Pengetahuan mengenai Sejarah Bengawan Solo sejauh ini tidak banyak diketahui oleh generasi muda, baik mereka yang masih duduk di tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Atas maupun Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan membandingkan beberapa literasi yang bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, dan lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama, diketahuinya sejarah maritim Sungai Bengawan Solo dan salah satu fungsinya sebagai basis perekonomian, perdagangan, dan transportasi dari masa Kerajaan Mataram Kuno hingga Mataram pada abad ke XVII. Kedua, penguatan sejarah Bengawan Solo bagi generasi muda, serta usaha-usaha ke arah pelestarian Bengawan Solo bagi kemanfaatan kehidupan masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Sejauhmana peran peradaban Bengawan Solo, yang bukan hanya sebagai sarana transportasi dan perdagangan, melainkan juga sebagai jalur komunikasi antarkebudayaan? (2) Mengapa perlu adanya penguatan sejarah Bengawan Solo bagi generasi muda? Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang menerapkan beberapa tahapan, yaitu: (1) Heuristik, pencarian dan mengumpulkan sumber yaitu buku-buku Primer, Sekunder maupun tersier terkait perkembangan perdagangan di Bandar Niaga Demak, peradaban baru serta dialektika intelektual yang semuanya berawal dari pusat perekonomian Demak tersebut (2) Kritik terhadap sumber yang telah di kumpulkan dengan menguji sumber. (3) Interprestasi  sumber, dengan membandingkan dan menganalisa sumber sejarah menjadi fakta sejarah. (4) Historiografi, yaitu menyusun fakta sejarah secara kronologis sebagai laporan akhir penelitian.
Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya Pengembangan Kesadaran Sejarah Bangsa melalui Pendidikan Karakter Pancasila Margaretha Taniria Sarumaha; Sariyatun Sariyatun; Susanto Susanto
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 3 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.025 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i3.59301

Abstract

This study aims to provide an effort in developing students' national history awareness, through Pancasila character education in history learning. This is because history learning has a very important position in the world of education because the values contained are the most important aspects in the development of national identity. When this young generation becomes the holder of the main and supporting roles in carrying out the life of the nation, the character that has been formed in them becomes strong foundation in carrying out this role. The approach used in this research is a library research approach. This approach is carried out by examining theories, concepts and principles related to the discussion. Meanwhile, data collection was carried out using document study techniques, namely data obtained from the relevant literature. The data were analyzed by qualitative descriptive analysis, in which all the collected data will be analyzed systematically. The results of the study indicate that history learning has a responsibility in continuing culture, playing an active role in the era of globalization and the development of science and technology. The development of the global market in the era of globalization is a challenge for historical education, by growing awareness of the history of a nation through Pancasila character education as an effort to prepare the Golden Generation.