Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Ipteks Bagi Masyarakat (IBM) Kelompok Nelayan Bagan Perahu Di Kabupaten Kepulauan Selayar Andi Assir Marimba; Muhammad Kurnia; Najamuddin Najamuddin; Musbir Musbir; Achmar Mallawa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 1 No.2 2020: September
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.384 KB) | DOI: 10.20956/jpmh.v1i2.11624

Abstract

“Bagan Perahu” is one of fishing gears that are operated in the waters of Selayar Archipelago District. There are two kinds of “Bagan Perahu” i.e bagan with one boat and with two boats. Bagan with one boat is large than Bagan with two boats. Productivity of two- boat bagan is smaller than that of the one boat bagan, therefore the idea was arose to increase catches of the two-boat bagan by increasing the number of lamps, however those lamps would be mounted on the raft instead of on the Bagan. During operations the light raft would be drifted by currents away from bagan and left it for several hours in order to allow it attracted the fish. Before hauling the net of Bagan light raft would be pulled back to the bagan and after it close enough then the lights would be turned off so that fish which was originally collected by light raft would move to the bagan.In order to be able to test the idea, this Community Service Activity was made by making a light raft and then taught to the communities how to operate it to the “Bagan” in Selayar Islands Regency.
FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU Akamlauddin Akmaluddin; Najamuddin Najamuddin; Musbir Musbir
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 4, No 2 (2015): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.025 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v4i2.599

Abstract

Mayority fishing gear by Skipjack tuna as a main target by fisherman Distrit Luwu are using for operation di Bone Bay every year, so there is over eksploitation matter in some spesies of fish especially skipjack tuna as a main target. The Goal of study is to analysis of performance skipjack tuna fishing gear (pole and line, hand line, and payang) based on four aspect are biology, technical, social,and economi. Design of study is direct observation in the field using interview methode to choice responden as line owner of fihsing boat each skipjack fishing gear. Analysis use skoring methode with formula by Mangkusubroto and Trisnadi (1985). Result of study is the pole and line is the best in the technical aspect and economi aspect, but hand lineis  the best in biology aspect and social aspect. The main priority fishing gear in succession is first pole and line, second hand line and last payang. The conclution is the fishing gear of pole and line have the best performance than others in District Luwu, beside that it’s suitable to be continued and developed in the future because it’s very adventageous and brief in payback periode.
PEMETAAN POLA PERGERAKAN PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT DAN PURSE SEINE DI SELAT MAKASSAR SELAMA JULI-OKTOBER 2018 Ahmad Rezha Oktari; Muhammad Ridwan; Mukti Zainuddin; Musbir Musbir
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 6 No. 12 (2019)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.84 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.7379

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memetakan pola pergerakan ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) pada bulan Juli – Oktober 2018   dengan fishing base di Kabupaten Pinrang di Selat Makassar. Data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan dengan mengikuti operasi penangkapan purse seine dan dikombinasikan dengan data sekunder yaitu citra satelit suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diperoleh dari satelit Aqua modis sesuai dengan waktu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana data sampling dianalisis dengan menggunakan analisis statistic General Additive Model (GAM) yang menganalisis hasil tangkapan dan beberapa parameter oseanografi. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisis dengan tehnik spasial analisis pada sistem informasi geografis (SIG) menggunakan perangkat lunak ArcGis 10.2 sehingga didapatkan pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pola pergerakan ikan cakalang pada bulan Juli sampai Oktober secara signifikan dipengaruhi oleh konsentrasi Klorofil-a. Pola pergerakan ikan cakalang di Perairan Selat Makassar yaitu pada bulan Juli – Agustus 2018 berada di Perairan Pare pare – Barru, Sulawesi selatan dan bulan September gerombolan ikan bergerak ke arah barat lepas pantai. Selanjutnya pada bulan Oktober konsentrasi ikan cenderung bergerak terus ke arah barat mendekati perairan pantai Kotabaru, Kalimantan Selatan. Diduga kuat pola pergerakan ikan cakalang terkait dengan pola distribusi makanan ikan / nutrient yang diindikasikan oleh kondisi klorofil-a.
EFEKTIVITAS DAN KERAMAHAN LINGKUNGAN SET NET TIPE JEPANG DI PERAIRAN TELUK BONE Sudirman Sudirman; Muhammad Abduh Ibnu Hajar; Musbir Musbir; Sapruddin Sapruddin; Suhartono Suhartono; Takafumi Arimoto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.954 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.1.2010.35-47

Abstract

Masalah yang dihadapi nelayan tradisional di pantai Sulawesi Selatan adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak, biaya operasional yang mahal, terbatasnya kemampuan manajemen, aspek kebijakan perikanan, dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, transfer teknologi perikanan set net telah dilakukan di Teluk Bone, Sulawesi Selatan dalam periode 2007 sampai dengan 2010. Penelitian telah dilakukan untuk mengkaji seleksi lokasi, persiapan pemasangan, proses penangkapan, dan evaluasi hasil tangkapan set net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi set net yang dioperasikan tergolong Otoshi-Ami skala kecil yang dapat diterapkan ke masyarakat nelayan. Rata-rata hasil tangkapan harian berkisar antara 60-75 kg/ hari dengan hasil tangkapan tertinggi pada bulan Juli 2009 mencapai 540 kg/hari. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan selar kuning (Selaroides leptolepis), peperek (Gazza spp.), tembang (Sardinella fimbriata), biji nangka (Upeneus sulphureus), cendro (Tylosurus spp.), dan alu-alu (Sphyraena spp.). Alat tangkap set net termasuk alat tangkap yang ramah lingkungan namun efektivitasnya masih rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan set net sebagai strategi pengembangan manajemen perikanan pantai di Indonesia. Local traditional fishermen at coast of South Sulawesi face some problems due to increase of fuel price and other operation cost, limited management capability, fisheries policy and development, and recently unpredictable weather. In order to reduce those problems, transfer of ecofriendly fishing technology of set net has been conducted at Bone Bay, South Sulawesi in the period of 2007 to 2010. A study including activities of site selection, preparation, capture process, and evaluation of the catch of set net was done. Results of the study showed that the set net operated was classified into a small scale Otoshi-Ami which can be implemented to the fishermen community. An average of daily catch ranged 60-75 kg/day with highest catch of 540 kg/day in July 2009. The fish catch composition dominated by trevallies (Selaroides leptolepis), slipmouth (Gazza spp.), sardine (Sardinella fimbriata), goat fish (Upeneus sulphureus), gar fish (Tylosurus spp.) and baracuda (Sphyraena spp.). The set net is an ecofriendly fishing gear even thought its effectiveness is still low. The result is expected could be useful as reference for those who are interested on set net development strategy in coastal fisheries and fisheries management of Indonesia.
Studi Pemanfaatan Lampu Light Emitting Diode (LED) Bawah Air Sebagai Alat Pemikat Ikan pada Alat Tangkap Bubu Fachruqi Waris; Muhammad Kurnia; Musbir Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.579 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan bubu dasar denganmenggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) berkedip bawah air dan membandingkan hasiltangkapan yang diperoleh dengan menggunakan umpan, lampu LED, dan kombinasi umpan danlampu LED. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2018 di perairan Bira,Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah experimental fishing dan pengumpulan data dilakukan menggunakan metode deskriptifkomparatif dengan mengumpulkan jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Pada penelitianini, uji coba penangkapan dilakukan dengan menggunakan 3 perlakuan yang berbeda pada masing-masing bubu dasar. Bubu yang memakai umpan, bubu yang memakai lampu LED berkedip bawahair dan bubu yang memakai kombinasi umpan dan lampu LED berkedip bawah air. Untukpengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan masing-masing sebanyak 30trip. Hasil tangkapan bubu selama penelitian berjumlah 159 ekor ikan, dimana 53 ekor ikantertangkap dengan perlakuan umpan, 40 ekor ikan tertangkap dengan perlakuan lampu LEDberkedip bawah air, dan 66 ekor ikan tertangkap dengan perlakuan kombinasi umpan dan lampu.Hasil analisis uji Anova yang dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis menunjukan pengaruhpenggunaan metode kombinasi umpan dan lampu LED berkedip bawah air lebih besar terhadaphasil tangkapan bubu dasar.Kata Kunci : Bubu dasar, Lampu LED Bawah Air, Hasil Tangkapan.
Penangkapan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) pada Fishing Ground di Perairan Ekositem Mangrove Musbir Musbir; Sudirman Sudirman; Achmar Mallawa
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai jenis ikan menjadikan perairan ekosistem mangrove sebagai habitat alami baik sebagai tempat mencari makan, tempat berkembang biak maupun sebagai tempat asuhan. Salah satu jenis ikan yang sering dijumpai adalah kakap putih (Lates calcalifer). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ikan kakap putih yang terdapat pada daerah penangkapan ikan di perairan kawasan mangrove. Penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari Agustus sampai Nopember 2019 di perairan mangrove kawasan pesisir Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Ikan diperoleh dengan cara menangkap dengan menggunakan jaring insang dasar (bottom gill net) yang. ukuran panjang 500 m dan tinggi 5 m serta ukuran mata jaring (mesh size 3, 5, dan 7 inch). Pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali trip penangkapan. Jumlah ikan hasil tangkapan dihitung kemudian masing-masing diukur panjang total dan berat total. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa total hasil tangkapan adalah 77 ekor dengan ukuran panjang total antara 212-592 mm dan berat total antara 493-2480 gr.Kata kunci : Lates calcarifer , panjang total, bobot badan, ekosistem mangrove, daerah penangkapan ikan.
Pengaruh Parameter Oseanografi terhadap Hasil Tangkapan Sero di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Barru Hamriani; Safruddin; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan dan pengaruh parameter oseanografi terhadap jumlah hasil tangkapan sero. Penelitian ini dilakukan di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Barru dari bulan September sampai Oktober 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan mengikuti operasi penangkapan ikan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS dengan analisis uji t dan uji f. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah total hasil tangkapan selama 35 operasi penangkapan pada alat tangkap sero (fixed trap) sebanyak 6.586 ekor dengan berat total 259,5 kg. Berdasarkan hasil analisis data, suhu perairan dan kecepatan arus berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan.
Pengaruh Lama Penyalaan Lampu terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di Perairan Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Chandra Siska; Muhammad Kurnia; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi jenis hasil tangkapan dan menentukan perbedaan jumlah produksi hasil tangkapan purse seine berdasarkan lama penyalaan lampu pada waktu hauling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2020 di perairan Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan eksperimental fishing dengan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 20 trip dan wawancara dengan nelayan. Data dianalisis menggunakan uji MannWhitney untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lama penyalaan lampu terhadap hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji Mann-Whitney memperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) >0.05 artinya H1 diterima atau tidak ada perbedaan secara signifikan jumlah hasil tangkapan berdasarkan lama penyalaan lampu. Dimana, lama penyalaan lampu waktu hauling I (5-8 jam 1 menit) mempunyai produksi hasil tangkapan tertinggi sebanyak 900 kg dan pada waktu hauling II (8 jam 2 menit-10 jam 5 menit) produksi hasil tangkapan tertinggi 270 kg. Sedangkan komposisi jenis ikan hasil tangkapan yang memiliki jumlah tertinggi secara berurutan adalah Selar Kuning (Selaroides leptolepis) sebesar 37% (2385 kg), Tongkol (Euthynnus affinis) sebesar 33% (2135 kg), Alu-alu (Sphyraena obtusata) 12% (815 kg). Selain itu terdapat pula jenis ikan yaitu Cumi-cumi (Loligo sp.) sebesar 8% (505 kg), Selar Bentong (Selar crumenophthalmus) sebesar 5% (315 kg), Talang-talang (Scomberoides commersonnianus) sebesar 3% (180 kg) dan Peperek (Leiognathus sp.) sebesar 2% (165 kg).
Kajian Hasil Tangkapan Bagan Tancap Menggunakan Alat Bantu Lampu LED Kombinasi Warna Putih-Biru-Kuning di Perairan Pangkep Muh. Zulqidar Fauzi; Muhammad Kurnia; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan dan perbandingan berdasarkan waktu hauling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2021 di Kampung Solo, perairan Pangkep sebanyak 15 trip 30 hauling penangkapan. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kasus satu unit bagan tancap dengan alat bantu penangkapan lampu LED kombinasi warna putih-biru-kuning. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan Uji Mann Whitney (non parametrik). Hasil menunjukkan terdapat 28 jenis ikan dengan total jumlah 402,55 kg. Tangkapan dominan terdapat 8 spesies, yaitu Peperek (Leiognathus equulus), Cumi – cumi (Loligo sp), Lemuru (Sardinella fimbriata), Buntal licin (Lagocephalus sceleratus), Teri (Stolephorus indicus), Kepiting (Portunus pelagicus), Selar (Selaroides leptolepis), dan Tembang (Dussumieria elopsoides). Jumlah hasil tangkapan pada saat hauling 1 dan pada saat hauling 2 relatif sama pada setiap trip. Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil tangkapan pada saat hauling 1 dan pada saat hauling 2