Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN PERUBAHAN UKURAN MATA JARING DALAM PENANGKAPAN IKAN TERBANG SECARA BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SENDANA KABUPATEN MAJENE Najamuddin Najamuddin; Andi Assir; Mahfud Palo; Andi Asni Najamuddin
JURNAL AKUAKULTUR, TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP, ILMU KELAUTAN Vol 1 No 1 (2018): JOINT-FISH - Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu K
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.216 KB) | DOI: 10.33096/joint-fish.v1i1.16

Abstract

Catching flying fish in Sendana Majene Subdistrict is carried out continuously with gill nets 1-1.5 inches. The catch of flying fish is mostly still young fish (not yet worth catching). The demand for flying fish is quite high due to the existence of special stalls of smoke fly fish around fishing settlements. Apart from smoke flying fish, dried flying fish are also sold as souvenirs. Therefore, fishermen will continue to increase production. Various results of research and field observations show that gill net is able to catch flying fish well but the size of fish caught is dominated by young fish. The effort to increase the net mesh size to 1.5 inches resulted in the diminishing number of young flying fish. Catching flying fish in Majene waters is generally carried out with drifting gill nets with mesh sizes of 1 and 1.25 inches which are very intensive every fishing season while L50 (11.92 cm) and Lm (13.59 cm) for 1 inch more net mesh size were smaller compared to the length of the first gonad maturity, in this case most of the catch is still classified as young fish (Palo, 2009). Partners are a group of flying fish fishermen. Partner problems, flying fish production is getting smaller, group capacity is not strong and group management is still weak. Partners have not been able to obtain assistance facilities from various community empowerment programs carried out by the government. The approach to be used in this service includes: identification, observation, counseling, demonstration, construction, application, assistance, field observation and evaluation monitoring. Indicators of the success of activities are measured based on the results of the application of technology compared to the results of fishing gear commonly used by fishermen. Implementation of service includes counseling, construction of fishing gear, fishing operations and assistance has been going well. The size of 1.5-inch mesh is only able to catch flying fish in a limited amount, while the size of the 1.25-inch mesh can catch flying fish in relatively large numbers. Flying fish caught with 1.25-inch mesh size has passed the size of the first gonad mature so that it supports sustainable fisheries.
Ipteks Bagi Masyarakat (IBM) Kelompok Nelayan Bagan Perahu Di Kabupaten Kepulauan Selayar Andi Assir Marimba; Muhammad Kurnia; Najamuddin Najamuddin; Musbir Musbir; Achmar Mallawa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol. 1 No.2 2020: September
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.384 KB) | DOI: 10.20956/jpmh.v1i2.11624

Abstract

“Bagan Perahu” is one of fishing gears that are operated in the waters of Selayar Archipelago District. There are two kinds of “Bagan Perahu” i.e bagan with one boat and with two boats. Bagan with one boat is large than Bagan with two boats. Productivity of two- boat bagan is smaller than that of the one boat bagan, therefore the idea was arose to increase catches of the two-boat bagan by increasing the number of lamps, however those lamps would be mounted on the raft instead of on the Bagan. During operations the light raft would be drifted by currents away from bagan and left it for several hours in order to allow it attracted the fish. Before hauling the net of Bagan light raft would be pulled back to the bagan and after it close enough then the lights would be turned off so that fish which was originally collected by light raft would move to the bagan.In order to be able to test the idea, this Community Service Activity was made by making a light raft and then taught to the communities how to operate it to the “Bagan” in Selayar Islands Regency.
FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU Akamlauddin Akmaluddin; Najamuddin Najamuddin; Musbir Musbir
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 4, No 2 (2015): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.025 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v4i2.599

Abstract

Mayority fishing gear by Skipjack tuna as a main target by fisherman Distrit Luwu are using for operation di Bone Bay every year, so there is over eksploitation matter in some spesies of fish especially skipjack tuna as a main target. The Goal of study is to analysis of performance skipjack tuna fishing gear (pole and line, hand line, and payang) based on four aspect are biology, technical, social,and economi. Design of study is direct observation in the field using interview methode to choice responden as line owner of fihsing boat each skipjack fishing gear. Analysis use skoring methode with formula by Mangkusubroto and Trisnadi (1985). Result of study is the pole and line is the best in the technical aspect and economi aspect, but hand lineis  the best in biology aspect and social aspect. The main priority fishing gear in succession is first pole and line, second hand line and last payang. The conclution is the fishing gear of pole and line have the best performance than others in District Luwu, beside that it’s suitable to be continued and developed in the future because it’s very adventageous and brief in payback periode.
PENGARUH DESAIN ALAT TANGKAP DAN KAPASITAS KAPAL PURSE SEINE TERHADAP PRODUKTIVITAS TANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN BONE Arham Rumpa; Najamuddin Najamuddin; St. Aisjah Farhum
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 8 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.783 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i8.4372

Abstract

Produktivitas hasil tangkapan ikan menggunakan alat tangkap purse seine sangat terkait dengan pengaruh kesesuaian dimensi alat tangkap, kapasitas kapal dan alat bantu penangkapan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh desain dan kapasitas kapal purse seine terhadap produktivitas  tangkapan ikan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016 di Kabupaten Bone, sebanyak 25 sampel alat tangkap  dan kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu mengambil sampel dari populasi model alat tangkap purse seine, untuk analisis data mengenai  ukuran dimensi alat tangkap dan kapasitas kapal menggunakan perhitungan formula teoritis yang relevan dalam rancang bangun purse seine, sedangkan pengaruhnya terhadap produktivitas tangkapan ikan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian yang didapat ialah berdasarkan uji regresi linier berganda mengenai  pengaruh desain alat tangkap dan kapasitas kapal terhadap jumlah hasil tangkapan, dari hasil pengujian secara parsial memperlihatkan bahwa panjang jaring (X1), dalam jaring (X2), kecepatan tenggelam alat tangkap (X3), ukuran kapal (X4) dan PK Kapal (X5) secara keseluruhan memberikan pengaruh nyata secara langsung terhadap produksi purse seine  . Dimana faktor panjang jaring, dalam jaring, kecepatan tenggelam dan ukuran kapal (GT) perlu ditambah sedangkan  kekuatan mesin (PK) yang langsung berhubungan  dengan kecepatan melingkar kapal di rumpon perlu dikurangi untuk mengoptimalkan produktivitas tangkapan ikan di Kabupaten Bone. Kata Kunci: Desain alat tangkap, Kapasitas kapal, Produktivitas tangkapan, Kabupaten Bone
ANALISIS KONSTRUKSI DAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG PERMUKAAN DI PERAIRAN KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN Dermawati Dermawati; Mahfud Palo; Najamuddin Najamuddin
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 6 No. 11 (2019)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.753 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v6i11.6275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi jaring insang permukaan dan menganalisis hasil tangkapan jaring insang permukaan berdasarkan konstruksi jaring insang permukaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018 yang bertempat di Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, pengambilan data yang dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan selama 30 trip. Pengumpulan data meliputi pengukuran alat tangkap, ukuran panjang, jenis dan total hasil tangkapan. Data analisis yang digunakan yaitu perhitungan dimensi alat tangkap. Hasil penelitian dengan ukuran mata jaring 2,5 inci (6,35 cm) menangkap ikan kwee dengan panjang 13,5-19,8 cm, ikan senangin dengan panjang 16,2-22,7 cm, ikan bandeng dengan panjang 18,2-23,5 cm dan ikan Bandeng lelaki 19,5-27,6 cm dengan shortening atas 58,7 % dan shortening bawah 55,67 % menunjukkan bahwa ikan terjerat dan terbelit. Daya apung pelampung 0,12 g, total daya apung pelampung 424,72 g, daya apung tali ris atas 7,17 g/m, daya apung tali ris bawah 11,75 g/m. Daya tenggelam pemberat 7,98 g dan daya tenggelam jaring 36,11. Panjang jaring 72,64 m, luas jaring 38,95 m . Total hasil tangkapan terbanyak berada pada trip ke – 15 dan 17 dengan jumlah total hasil tangkapan sebanyak 42 ekor, sedangakan pada hasil tangkapan sedikit berada pada trip ke- 3 dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 5 ekor. Hasil tangkapan dominan yaitu ikan kwee (Carangoides coeruleopinnatus), ikan Senangin (Eleutheronema tetradacttylum ), ikan bandeng (Chanos chanos) dan ikan Bandeng lelaki (Elops hawaiensis). Kata kunci: Aspek teknis, Hasil tangkapan, Jaring insang permukaan
PENDUGAAN KELIMPAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT DAN TEKNIK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Muhammad Ikhsan Amir; Mukti Zainuddin; Najamuddin Najamuddin; Andi Rani Sahni Putri
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 5 No. 10 (2018)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2351.382 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v5i10.6376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi zona potensial penangkapan ikan serta mengestimasi kelimpahan ikan Cakalang di perairan Selat Makassar berbasis data satelit dan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan terdiri dari data primer (titik koordinat penangkapan, suhu permukaan laut, klorofil-a, salinitas, dan jumlah hasil tangkapan) dan data sekunder (citra suhu permukaan laut, klorofil-a, kedalaman, kecepatan arus, dan salinitas). Prediksi kelimpahan ikan cakalang dihitung dengan persamaan multiple regresi kemudian dipetakan dengan teknik sistem informasi georafis. Hasil menunjukkan bahwa zona potensial penangkapan ikan cakalang di perairan selat Makassar pada bulan April – Juli 2018 secara umum berada pada perairan yang lebih dalam. Adapun prediksi kelimpahan ikan cakalang berdasarkan zona potensial penangkapan ikan pada bulan April diperoleh sebanyak 39,6430 ekor/km², pada bulan Mei sebanyak 24,0087 ekor/km², pada bulan Juni sebanyak 18,4314 ekor/km², dan pada bulan Juli sebanyak 8,5404 ekor/km². Kata Kunci: Ikan cakalang, Selat Makassar, kelimpahan, tangkapan
ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DASAR DI PERAIRAN KABUPATEN MAROS Ulfa Umi Kalsum; Mahfud Palo; Najamuddin Najamuddin
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 6 No. 11 (2019)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.484 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v6i11.6378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis jaring insang dasar (dimensi alat tangkap dan kapal) dan untuk menganalisis hasil tangkapan jaring insang dasar seperti komposisi jenis hasil tangkapan dan ukuran panjang ikan tangkapan dominan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2018 di Sulawesi Selatan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada jaring insang dasar yang ada dilokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan turun langsung kelapangan dengan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 30 trip. Parameter yang diamati adalah dimensi alat tangkap, ukuran utama kapal, panjang cagak hasil tangkapan ikan dominan, jenis dan total hasil tangkapan. Hasil penelitian dengan ukuran mata jaring 13/4 inci (4,445 cm) menangkapan ikan kapas-kapas dengan panjang 9,0 – 16,0 cm, ikan gulamah dengan panjang 12 – 16,4 cm, ikan tenggiri dengan panjang 18,5 – 26,9 cm dan ikan belanak dengan panjang 10,0 – 17,55 cm dengan shortening atas 38% dan shortening bawah 34% menunjukkan ikan terbelit dan terjerat. Daya apung pelampung 2178,87369 g dan total daya apung 2206,4156 g. Daya tenggelam pemberat 19,7035 g dan total daya tenggelam 3350,3017 g. Panjang jaring 71,12 m, luas jaring 1087 m² dan tinggi jaring 2,44 m. Hasil tangkapan dominan yaitu ikan kapas-kapas (Gerres erytrourus), ikan gulamah (Johnius amblycephalus), ikan tenggiri (Scomberomorus sp.), dan ikan belanak (Mugil sp.). Kata kunci:  Aspek teknis, Jaring insang dasar, Hasil tangkapan dominan, Kabupaten Maros
Analisis Hasil Tangkapan Jaring Insang pada Penangkapan Ikan Terbang (Exocoetidae) di Perairan Pantai Barat Majene Selat Makassar Mahfud Palo; Najamuddin Najamuddin; St. Aisjah Farhum
Agrokompleks Vol 16 No 1 (2017): Agrokompleks
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v16i1.179

Abstract

Di perairan pantai barat Majene Selat Makassar perikanan sumberdaya ikan terbang sudah cukup lama digeluti oleh nelayan di daerah pesisir Kabupaten Majene sebagai mata pencaharian utama. Penangkapan ikan terbang dilakukan nelayan dengan jaring insang hanyut hampir sepanjang tahun dengan sangat intensif kecuali pada puncak-puncak musim barat dan timur. Dalam perikanan ini tertangkap berbagai spesies ikan terbang tetapi spesies dari Hirundichthys oxycephalus menjadi hasil tangkapan yang paling dominan. Penelitian dilakukan dengan metode experimental fishing dimana satu unit experimental yakni jaring insang hanyut ukuran mata jaring 2,54 dan 3,81 cm dioperasikan dalam suatu fishing ground selama 18 trip pada bulan April sampai Juni 2009. Perbedaan berat hasil tangkapan antara dua ukuran mata jaring dikaji dengan analisis varian kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey (Steel dan Torrie, 1989), CPUE (kg/m2 jaring) produksi (hasil tangkapan) per upaya (Ricker, 1958) sedangkan selektivitas jaring dianalisis dengan kurva selektivitas (sparre et al., 1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaring ukuran mata 2,54 cm mendapatkan CPUE lebih tinggi demikian juga dengan berat hasil tangkapan dan berbeda nyata dengan ukuran mata 3,81cm. Nilai faktor seleksi 5,6424 sedang estimasi panjang optimum jaring insang ukuran mata 2,54 cm dan 3,81cm masing-masing adalah 14,33 cm dan 21,49 cm. Peluang tertangkap di atas 50 % ikan terbang untuk jaring ukuran mata 2,54 cm harus mempunyai panjang cagak yang lebih besar dari 12,4 cm sedang jaring ukuran mata 3,81 cm lebih besar dari 19,5 cm. Jaring ukuran mata 3,81 cm masih cukup aman bagi potensi ikan terbang untuk dioperasikanmengingat panjang pertama kali matang gonad Hirundichthys Oxycephalus adalah 15,15 cm (Ali, 2005) masih lebih kecil dari L 50 % hasil tangkapannya.