Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan

Studi Pemanfaatan Lampu Light Emitting Diode (LED) Bawah Air Sebagai Alat Pemikat Ikan pada Alat Tangkap Bubu Fachruqi Waris; Muhammad Kurnia; Musbir Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.579 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan bubu dasar denganmenggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) berkedip bawah air dan membandingkan hasiltangkapan yang diperoleh dengan menggunakan umpan, lampu LED, dan kombinasi umpan danlampu LED. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2018 di perairan Bira,Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah experimental fishing dan pengumpulan data dilakukan menggunakan metode deskriptifkomparatif dengan mengumpulkan jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Pada penelitianini, uji coba penangkapan dilakukan dengan menggunakan 3 perlakuan yang berbeda pada masing-masing bubu dasar. Bubu yang memakai umpan, bubu yang memakai lampu LED berkedip bawahair dan bubu yang memakai kombinasi umpan dan lampu LED berkedip bawah air. Untukpengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan masing-masing sebanyak 30trip. Hasil tangkapan bubu selama penelitian berjumlah 159 ekor ikan, dimana 53 ekor ikantertangkap dengan perlakuan umpan, 40 ekor ikan tertangkap dengan perlakuan lampu LEDberkedip bawah air, dan 66 ekor ikan tertangkap dengan perlakuan kombinasi umpan dan lampu.Hasil analisis uji Anova yang dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis menunjukan pengaruhpenggunaan metode kombinasi umpan dan lampu LED berkedip bawah air lebih besar terhadaphasil tangkapan bubu dasar.Kata Kunci : Bubu dasar, Lampu LED Bawah Air, Hasil Tangkapan.
Penangkapan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) pada Fishing Ground di Perairan Ekositem Mangrove Musbir Musbir; Sudirman Sudirman; Achmar Mallawa
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai jenis ikan menjadikan perairan ekosistem mangrove sebagai habitat alami baik sebagai tempat mencari makan, tempat berkembang biak maupun sebagai tempat asuhan. Salah satu jenis ikan yang sering dijumpai adalah kakap putih (Lates calcalifer). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ikan kakap putih yang terdapat pada daerah penangkapan ikan di perairan kawasan mangrove. Penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari Agustus sampai Nopember 2019 di perairan mangrove kawasan pesisir Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Ikan diperoleh dengan cara menangkap dengan menggunakan jaring insang dasar (bottom gill net) yang. ukuran panjang 500 m dan tinggi 5 m serta ukuran mata jaring (mesh size 3, 5, dan 7 inch). Pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali trip penangkapan. Jumlah ikan hasil tangkapan dihitung kemudian masing-masing diukur panjang total dan berat total. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa total hasil tangkapan adalah 77 ekor dengan ukuran panjang total antara 212-592 mm dan berat total antara 493-2480 gr.Kata kunci : Lates calcarifer , panjang total, bobot badan, ekosistem mangrove, daerah penangkapan ikan.
Pengaruh Parameter Oseanografi terhadap Hasil Tangkapan Sero di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Barru Hamriani; Safruddin; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan dan pengaruh parameter oseanografi terhadap jumlah hasil tangkapan sero. Penelitian ini dilakukan di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Barru dari bulan September sampai Oktober 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan mengikuti operasi penangkapan ikan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS dengan analisis uji t dan uji f. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah total hasil tangkapan selama 35 operasi penangkapan pada alat tangkap sero (fixed trap) sebanyak 6.586 ekor dengan berat total 259,5 kg. Berdasarkan hasil analisis data, suhu perairan dan kecepatan arus berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan.
Pengaruh Lama Penyalaan Lampu terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di Perairan Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Chandra Siska; Muhammad Kurnia; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi jenis hasil tangkapan dan menentukan perbedaan jumlah produksi hasil tangkapan purse seine berdasarkan lama penyalaan lampu pada waktu hauling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2020 di perairan Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan eksperimental fishing dengan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 20 trip dan wawancara dengan nelayan. Data dianalisis menggunakan uji MannWhitney untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lama penyalaan lampu terhadap hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji Mann-Whitney memperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) >0.05 artinya H1 diterima atau tidak ada perbedaan secara signifikan jumlah hasil tangkapan berdasarkan lama penyalaan lampu. Dimana, lama penyalaan lampu waktu hauling I (5-8 jam 1 menit) mempunyai produksi hasil tangkapan tertinggi sebanyak 900 kg dan pada waktu hauling II (8 jam 2 menit-10 jam 5 menit) produksi hasil tangkapan tertinggi 270 kg. Sedangkan komposisi jenis ikan hasil tangkapan yang memiliki jumlah tertinggi secara berurutan adalah Selar Kuning (Selaroides leptolepis) sebesar 37% (2385 kg), Tongkol (Euthynnus affinis) sebesar 33% (2135 kg), Alu-alu (Sphyraena obtusata) 12% (815 kg). Selain itu terdapat pula jenis ikan yaitu Cumi-cumi (Loligo sp.) sebesar 8% (505 kg), Selar Bentong (Selar crumenophthalmus) sebesar 5% (315 kg), Talang-talang (Scomberoides commersonnianus) sebesar 3% (180 kg) dan Peperek (Leiognathus sp.) sebesar 2% (165 kg).
Kajian Hasil Tangkapan Bagan Tancap Menggunakan Alat Bantu Lampu LED Kombinasi Warna Putih-Biru-Kuning di Perairan Pangkep Muh. Zulqidar Fauzi; Muhammad Kurnia; Musbir
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan dan perbandingan berdasarkan waktu hauling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2021 di Kampung Solo, perairan Pangkep sebanyak 15 trip 30 hauling penangkapan. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kasus satu unit bagan tancap dengan alat bantu penangkapan lampu LED kombinasi warna putih-biru-kuning. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan Uji Mann Whitney (non parametrik). Hasil menunjukkan terdapat 28 jenis ikan dengan total jumlah 402,55 kg. Tangkapan dominan terdapat 8 spesies, yaitu Peperek (Leiognathus equulus), Cumi – cumi (Loligo sp), Lemuru (Sardinella fimbriata), Buntal licin (Lagocephalus sceleratus), Teri (Stolephorus indicus), Kepiting (Portunus pelagicus), Selar (Selaroides leptolepis), dan Tembang (Dussumieria elopsoides). Jumlah hasil tangkapan pada saat hauling 1 dan pada saat hauling 2 relatif sama pada setiap trip. Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil tangkapan pada saat hauling 1 dan pada saat hauling 2