Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG Sutrimah Sutrimah; Mifbakhuddin Mifbakhudin; Dwi Wahyuni
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.694 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.1-10

Abstract

Latar Belakang:Preeklampsia merupakan sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul di trimester kedua kehamilan yang selalu pulih diperiode postnatal. Preeklampsia merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas ibu dan janin, banyak faktor yang berpengaruh terjadinya preeklampsia. Tujuan: Mengetahui hubungan faktor resiko terjadinya preeklampsia dengan kejadian preeklampsia di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Metode: Metode penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan pendekatan retrospektif, menggunakan teknik sampel jenuh yaitu responden yang digunakan pada kasus adalah 32 ibu hamil dengan preeklampsia dan pada kontrol 32 ibu hamil normal pengumpulan data ini dengan cara melihat rekam medik lalu dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan analisis chi square. Hasil: Hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan faktor resiko umur dengan kejadian preeklampsia (p=0,768 ) (OR=1,190), tidak ada hubungan yang signifikan faktor resiko paritas dengan kejadian preeklampsia (p=0,313) (OR= 0,600), ada hubungan yang signifikan antara faktor riwayat preeklampsia sebelumnya dengan kejadian preeklampsia (p=0,01), tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor resiko kehamilan kembar dengan kejadian preeklampsia (p=1,00). Simpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan faktor resiko umur, paritas, kehamilan kembar dengan kejadian preeklampsia, ada hubungan yang signifikan antar riwayat preeklampsia sebelumnya dengan kejadian preeklampsia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9 - 11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK Nur Azizah; Mifbakhuddin Mifbakhudin; Lia Mulyanti
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.461 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.17-24

Abstract

Latar Belakang : Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar meliputi beberapa hal seperti pengetahuan, motif, pengalaman, pekerjaan, dukungan keluarga, fasilitas posyandu, lingkungan, sikap, tenaga kesehatan, penghasilan dan pendidikan. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 9 - 11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Demak. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9 - 11 bulan di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Demak dengan jumlah 42 orang. Teknik samplingnya adalah total populasi. Hasil : Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan yang antara faktor pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya (p=0,714), tidak ada hubungan yang antara faktor pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya (p=1,000), ada hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya, (p=0,000) dan ada hubungan yang bermakna antara faktor sikap dengan kelengkapan imunisasi pada anaknya di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Demak (p=0,000). Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dan pendapatan dengan kelengkapan imunisasi pad anak, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan kelengkapan imunisasi pada anak. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan dengan gencar seperti melakukan penyuluhan secara berkala terhadap masyarakat khususnya berkaitan dengan perlunya imunisasi dasar lengkap terhadap bayi. Tenaga kesehatan ini dapat bekerja sama dengan pihak kelurahan setempat dalam memberikan penyuluhan terhadap warga.
Pengetahuan Warga tentang Bahaya Keselamatan dan Bahaya Kesehatan yang Terjadi pada Banjir (Studi di Daerah Rawan Banjir di Bandarharjo Semarang) Ulfa Nurullita; Gina Malika Ritonga; Mifabkhuddin Mifbakhuddin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 3. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.014 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.3.2021.154-159

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kejadian bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang cukup besar yaitu kejadian banjir. Pada awal tahun 2020 tercatat bahwa terjadi 67 peristiwa banjir di Indonesia dan mengakibatkan korban meninggal dunia paling banyak yaitu sebanyak 86 orang. Tujuan: Menggambarkan pengetahuan warga tentang bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan yang terjadi saat banjir karena air pasang.  Metode: Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel berupa pengetahuan bahaya keselamatan dan pengetahuan bahaya penyakit saat banjir diperoleh dengan angket. Subjek penelitian yaitu warga RW 1 Kelurahan Bandarharjo Semarang berjumlah 92 orang. Hasil: Mayoritas responden mendapatkan informasi melalui seseorang yaitu keluarga, kerabat, dan tenaga kesehatan dengan jumlah 62 (67,4%) orang. Banjir terjadi hampir setiap bulan dengan ketinggian setengah meter dan surut dalam satu hari. Tinggi genangan air banjir yang dianggap merugikan menurut warga yaitu setinggi 0,5 meter karena dapat mengganggu aktivitas warga. Dampak banjir yang paling dirasakan oleh warga yaitu kerusakan properti. Kesimpulan: Pengetahuan warga RW 1 Kelurahan Bandaharjo mengenai bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan yang terjadi saat banjir termasuk dalam katagori baik.
Kepatuhan Pekerja Ketinggian dalam Melaksanakan Standard Operasional Procedure Devy Indra Prabawati; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Diki Bima Prasetio
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 14. No. 2. Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.917 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.14.2.2019.29-34

Abstract

Latar belakang: Penerapan Standard Operasional Procedure (SOP) yang baik sangat diperlukan guna melindungi pekerja dari kecelakaan kerja, terutama pada pekerjaan yang meiliki risiko tinggi seperti pekerjaan di ketinggian. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, pengawasan dan masa kerja dengan kepatuhan pekerja ketinggian dalam melaksanakan SOP di PT. X Surabaya. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan studi cross setional. Sampel dari penelitian ini yaitu pekerja ketinggian di PT. X Surabaya sebanyak 40 orang. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang kemudian dianalisis secara statistik dengan uji chi square. Hasil: Sebagian besar pekerja patuh dalam melaksanakan SOP yaitu sebesar 62,5%. Pekerja dengan tingkat pengetahuan baik 32,5%, cukup 35,0%, dan pengetahuan kurang 32,5%. Pekerja dengan sikap positif sebanyak 37 orang (92,5%) dan negatif 3 orang (7,5%). Pengawasan baik 75,0%, pengawasan kurang baik 25,0%. Masa kerja ≥ 5 tahun sebanyak 21 orang (52,2%) dan masa kerja < 5 tahun sebanyak 19 orang (47,5%). Hasil uji Chi Square variabel yang berhubungan dengan kepatuhan adalah variabel pengetahuan (p value = 0,005), pengawasan (p value = 0,000), masa kerja (p value = 0,004) sedangkan variabel sikap tidak terdapat hubungan dengan kepatuhan pekerja ketinggian dalam melaksanakan SOP (p value = 1,000). Kesimpulan: Kepatuhan pekerja ketinggian dalam melaksanakan SOP dipengaruhi oleh pengetahuan, pengawasan dan masa kerja.
Pengaruh Berat Karbon Aktif Kulit Jagung terhadap Penurunan COD (Chemical Oxygen Demand) Limbah Cair Industri Batik Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Fika Ardiani; Rahayu Astuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 4. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.895 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.4.2021.227-232

Abstract

Background: The batik industry produces chemical waste with a COD value of 1918 mg/l; (above the safe threshold of 150 mg/l). One of the wastewater treatment methods is using activated carbon, including corn husks. This study aims to determine the effect of the weight of corn husk activated carbon on the reduction of COD in batik industrial wastewater. Methods: A quasi-experimental study with a non-randomized pretest-posttest control group design using liquid waste from one of the batik industries in Rejomulyo Village, East Semarang District. This experiment applied five weight variations of corn husk activated carbon, namely 10, 20, 30, 40 and 50 grams with 4 repetitions, and 4 control samples. The effect of the treatment was observed in 50 minutes. The observations were analyzed using the Kruskal-Wallis statistical test. Results: The range and mean COD values before and after treatment were 3174.32 -5136.43 mg/l, and 584.29 - 1049.20 mg/l, respectively. The decrease in COD according to treatment ranged from 80.83% to 84.76%, while in the control group it was only 2.90%. There was an effect of the weight of corn husk activated carbon to decrease COD of batik industrial wastewater (p = 0.015), and there was an effect of the weight of corn husk activated carbon to decrease COD of batik industrial wastewater between control group and treatment group (p = 0.021). Conclusion: Corn husk activated carbon has a high potential to reduce the COD of chemical waste in the batik industry.
Karakterisasi Membran ZSM-5 yang Disintensis dengan Variasi Jenis dan Ukuran Kasa Penyangga Ana Hidayati Mukaromah; Tulus Ariyadi; Inas Hasna Azizah; Mifbakhuddin Mifbakhuddin
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 16, No 1 (2020): March
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.104 KB) | DOI: 10.20961/alchemy.16.1.25406.1-9

Abstract

Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi membran ZSM-5 dengan penyangga kasa jenis 304 ukuran 200 dan 400 mesh dan jenis kasa AISI 316 ukuran 180 mesh. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis membran ZSM-5 dengan penyangga kasa jenis 304 ukuran 200 dan 400 mesh dan jenis kasa AISI 316 ukuran 180 mesh dan mengkarakterisasi membran ZSM-5 hasil sintesis. Sintesis membran dilakukan dengan cara melapiskan prekursor ZSM-5 (coating) pada penyangga kasa yang telah diberi perlakuan dan dipanaskan pada suhu 90 °C selama 4 hari. Selanjutnya, membran yang dihasilkan dikarakterisasi engan metoda X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope-energy dispersive spectroscopy (SEM-EDS) dan Fourier-transform infrared (FTIR). Hasil citra SEM-EDS menunjukkan bahwa ukuran membran ZSM-5 yang semakin besar, menghasilkan jumlah lubang atau pori semakin banyak dengan luasan pori yang semakin kecil. Pola difraksi XRD menunjukkan bahwa membran yang dihasilkan mempunyai intensitas tertinggi pada 2 8º dan 23º yang merupakan karakteristik dari ZSM-5. Hasil spektra FTIR menunjukkan adanya serapan pada bilangan gelombang 450 cm-1yang merupakan ciri khas membran ZSM-5.Characterization of ZSM-5 Membranes Synthesized by Variation of Support Types and Sizes. Synthesis and characterization of ZSM-5 membrane were carried out with 304 type 200 and 400 mesh gauze supports and 180 mesh AISI 316 gauze types. The purpose of this study was to synthesize ZSM-5 membrane with 304 type 200 and 400 mesh gauze support and AISI 316 type 180 mesh size 180 mesh and characterize the synthesized ZSM-5 membrane. Membrane synthesis was carried out by coating the pre-treated gauze support with the ZSM-5 precursor and was heated at 90 °C for 4 days. Furthermore, the resulting membrane was characterized by X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope-energy dispersive spectroscopy (SEM-EDS) dan Fourier-transform infrared (FTIR). The SEM-EDX analysis shows that the increasing of ZSM-5 membrane size allowed pores number to increase with smaller pore surface area. The X-ray Diffraction pattern (XRD) shows that the resulting membrane has the highest intensity at 2  of 8º and 23º as the characteristics of ZSM-5. The FTIR spectra results show absorption at wavenumbers 450 cm-1 which is a characteristic of ZSM-5 membranes.
PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN AIR LIMBAH CUCIAN BERAS TERHADAP LAMA WAKTU PENGOMPOSAN DENGAN METODE BIOPORI mifbakhuddin mifbakhuddin; Linda Ayu P; Ulfa Nurullita
Jurnal Kesehatan Vol 15, No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i1.16517

Abstract

Latar Belakang: Setiap hari masyarakat menghasilkan sampah, terutama sampah organik. Jika tidak ada pengolahan sampah dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Pengolahan sampah yang mudah dan sederhana, yaitu pengomposan. Penelitian ini dilakukan dengan frekuensi penyiraman air limbah beras sebagai aktivator pada proses pengomposan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman air limbah beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode Lubang Resapan Biopori (LRB). Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Ada 3 perlakuan, yaitu frekuensi penyiraman 3 hari sekali, frekuensi penyiraman 6 hari sekali dan kontrol. Pada masing-masing pengobatan digunakan sampah sebanyak kg serta volume air limbah cucian beras yang digunakan pada tiap perlakuan 100 mL. Lama waktu pengomposan dihitung berdasarkan karakteristik fisik kompos, yaitu warna, bau dan tekstur. Hasil: Penelitian menunjukkan pH netral, yaitu 7. Suhu sesuai dengan proses pengomposan berkisar 35,4 0 C - 35,6 0 C. Kelembaban sesuai dengan proses pengomposan berkisar 59,28 % - 59,67%. Warna kompos, yaitu hitam. Bau kompos, yaitu tidak berbau. Tekstur kompos, yaitu remah. Lama waktu pengomposan rata-rata minimal 17 hari, sedangkan rata-rata maksimal 33 hari. Kesimpulan: Ada pengaruh frekuensi penyiraman air limbah cucian beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode lubang resapan biopori ( p- = 0,00). Kata kunci : Sampah, kompos, frekuensi penyiraman, lama waktu pengomposan 
Gambaran Paparan Gas Buang Kendaraan (Pb) dengan Kadar Hemoglobin dan Eritrosit Berdasarkan Lama Kerja Pada Petugas Operator Wanita SPBU Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Puji Mumpuni; Wulandari Meikawati
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2011): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.358 KB)

Abstract

The growing number of vehicles in Semarang city has great potentiality toward air pollution that will affecting people’s health. The health impact of lead ex-posure may in the forms of hypertension, anaemia, brain function degradation, and red cell formation inhibition. The study was aimed to understand the correlation between lead level in blood and haemoglobin and erythrocytes based on working time duration among female operators of gas stations located in South Semarang. The study employed cross sectional design and consisted of 30 sample. The independent variables are blood lead concen-tration and working time duration, while the dependent variables are haemo-globin and erythrocytes. Pearson Correlation Product Moment was used as the statistical test. Descriptively, the results showed that most of the operators had been worked just for 5 months, had blood lead exceeding the threshold of 20 µg/dl, and had normal haemoglobin and erythrocites. However, the study found that there was no significant correlation between working time duration and blood lead (r = -0.202, p = 0.283), and there was no correlation between blood lead and working time duration with hemoglobin and erythrocytes.
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Covid-19 Melalui Pelatihan Dan Media Promosi Kesehatan Di Kelurahan Sendangguwo RW.01 Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Sri Haryani
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.466 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.1

Abstract

Latar belakang: Covid-19 adalah penyakit menular yang menyerang pada manusia dan angka kematian Covid-19 sebanyak 3%. Kegiatan penyuluhan tentang Covid-19 merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid-19. Berdasarkan hasil survei dengan kuesioner yang telah dilakukan pada warga RW 01 RT 05 bahwa dari 26 KK ada 7 KK ( 26,9% ) tidak pernah di datangi oleh pelayanan kesehatan, namun 19 KK pernah di datangi oleh pelayanan kesehatan tidak mengenai edukasi Covid-19 dan protokol kesehatan. Tujuan: Tujuan PKM ini adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan peran warga RW 001 RT 05 Kelurahan Sendangguwo, Kota Semarang. Metode: Kegiatan PKM ini menggunakan metode 1) penyuluhan untuk edukasi Covid-19, 2) pelatihan membuat masker kain tanpa sentuhan benang dan jarum jahit, 3) membuat liflet edukasi singkat mengenai Covid-19, 4) pengiriman video edukasi Covid-19 dan cara membuat masker kain secara praktis. Hasil: Pengetahuan tentang Covid-19 warga RT. 05 mengalami peningkatan hingga 100% setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan. Pembagian liflet mendapat respon yang baik dari warga RT 05, seperti langsung membaca liflet untuk mengetahui isi dari liflet tersebut. Media KIE Covid-19 berupa video (cara membuat masker kain secara praktis) telah disebarkan melalui whatsapp grup RT.05 dan mendapatkan respon baik. Kesimpulan: Seluruh rencana kegiatan terlaksana dengan baik. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakat untuk selalu mengingatkan protokol kesehatan yang sudah diberikan pada saat penyuluhan kesehatan, agar tidak terjadi penularan covid- 19. Kata kunci: warga, penyuluhan, liflet, media KIE, edukasi ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Covid-19 is an infectious disease that attacks humans and the Covid-19 mortality rate is 3%. Counseling activities about COVID-19 are activities carried out to provide knowledge about preventing the transmission of COVID-19. Based on the results of a survey with a questionnaire that has been conducted on residents of RW 01 RT 05 out of 26 families there are 7 families (26.9%) who have never been visited by health services, but 19 families have been visited by health services not regarding COVID-19 education. and health protocols. Objective: The purpose of this PKM is an effort to increase knowledge, and skills and develop the role of residents of RW 001 RT 05 Sendangguwo Village, Semarang City. Results: The results of counseling and training have increased reaching 100%, the level of knowledge is obtained from the post-test given by residents of RT 05 during the Covid-19 education counseling. The distribution of the leaflets received a good response from the residents of RT 05, such as directly reading the leaflet to find out the contents of the leaflet. The KIE Covid-19 media in the form of a video (how to make a practical cloth mask) has been distributed via Whatsapp group RT 05 and received a good response. Conclusion: All planned activities were carried out well. Increasing the approach to the community to always remind the health protocols that have been given during health counseling, so that there is no transmission of Covid-19. Keywords: inhabitant, counseling, leaflet, KIE media, education
Pemanfaatan Media Cetak dan Digital Dalam Edukasi Pencegahan Hipertensi di Masa Pandemi Jevina Noraisa Hida; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Ulfa Nurullita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.985 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.15

Abstract

Latar belakang: Transisi pola penyakit yang awalnya didominasi oleh penyakit menular,  saat ini telah berubah ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas kesehatan secara global adalah hipertensi. Berdasarkan daftar 10 Penyakit Terbesar Di Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2020, hipertensi menduduki urutan pertama dengan jumlah 8284 penderita (23,26%). Tingginya kasus hipertensi dapat memberi risiko berlanjut bagi penduduk di wilayah tersebut.  Tujuan: meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi, penyebab, faktor risiko, dan berbagai upaya untuk menagani dan mencegah. Metode: penyuluhan, KIE Hipertensi dengan Media Video Senam Hipertensi, media brosur, dan media  leaflet. Hasil: Rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum penyuluhan sebesar 87,78, sesudah penyuluhan sebesar 97,78, Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,038. Materi berupa video, brosur, dan leaflet dapat diterima masyarakat dengan baik. Kesimpulan: Penyuluhan dapat meningkatkan skor pengetahuan masyarakat tentang hipertensi. Kata kunci: media cetak, media digital, edukasi, hipertensi, pandemi _____________________________________________________________________________________ Abstract Introduction: The transition of disease patterns, which were initially dominated by infectious diseases, has now changed to Non-Communicable Diseases (NCD). One of the non-communicable diseases that is currently a global health priority is hypertension. Based on the list of the 10 Biggest Diseases at the Kedungmundu Health Center in 2020, hypertension ranks first with 8284 patients (23.26%). The high incidence of hypertension can pose a continuing risk to residents in the region. Objective: to increase public knowledge about hypertension, its causes, risk factors, and various efforts to treat and prevent it. Methods: counseling, KIE Hypertension with Hypertension Gymnastics Video Media, brochure media, and leaflet media. Results: The average knowledge about hypertension before counseling was 87.78, after counseling was 97.78, and the Wilcoxon test results obtained a p-value of 0.038. The materials in the form of videos, brochures, and leaflets were well received by the public. Conclusion: Counseling can increase people's knowledge scores about hypertension. Keywords: print media, digital media, education, hypertension, pandemic