Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

COPING STRATEGIES AMONG KINDERGARTENERS IN THE GENDER PERSPECTIVE Muthmainah Muthmainah; Edi Purwanta; Suwarjo Suwarjo; Mariani Binti Md Nor
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i2.39359

Abstract

Negative emotions remains common among some kindergarteners in general since it may impact their anxiety and stress. This study aimed to describe various elicitors for negative emotions among young children, their coping strategies, and the parents’ response to them in the gender perspective. The data were collected through questionnaires containing statements about coping strategies of their children developed using the Lazarus and Folkman theories and findings by Chalmers, Frydenberg, and Deans. The study involved 102 parents of children aged 4-6 years in Yogyakarta, Indonesia. The findings show that elicitors for negative emotions among boys are dominated by physical bullying by peers, while in girls, they are dominated by unfulfilled wishes. Meanwhile, coping uses among boys are dominated by assertive behavior, while in girls, they share their concerns with others. Regarding the response in dealing with children’s negative emotions, the parents give them a gadget, such as smartphone, for both boys and girls. The study implies that more educational parenting model is needed to educate parents in handling negative emotions through coping skills and indiscriminating behavior.
Needs assessment Pengembangan Model Pelatihan dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik di TPA Yoga Santi Yogyakarta Arumi Savitri Fatimaningrum; Puji Yanti Fauziah; Martha Christianti; Muthmainah Muthmainah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v10i2.45305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali fokus permasalahan dan skala kebutuhan untuk mengembangkan model pelatihan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik para pendidik di TPA Dharma Yoga Santi Yogyakarta. Penelitian ini merupakan bagian dari metode Research and Development dari Borg Gall yang difokuskan pada tahap penelusuran Subjek penelitian adalah satu (1) orang kepala sekolah dan empat (4) orang pendidik. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada tahap penelusuran ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait dengan 8 Standar PAUD. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis interaktif. Hasil penelusuran menghasilkan fokus permasalahan dan skala kebutuhan dari model pelatihan untuk para pendidik di TPA Dharma Yoga Santi. Hasil needs assessment selanjutnya digunakan untuk membuat rancangan model pelatihan, kemudian diajukan untuk pengujian ahli (expert judgement) dan uji lapangan sehingga dapat diketahui efektivitas dari pengembangan model pelatihan ini.
PERAN GURU DALAM MELATIH ANAK MENGELOLA EMOSI Muthmainah Muthmainah
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.v6i1.12469

Abstract

AbstrakKeterampilan mengelola emosi menjadi bagian penting dalam pendidikan emosi. Pendidikan emosi penting dilatih sejak dini agar anak menjadi individu yang mampu beradaptasi dengan baik yang penuh dinamika dan tantangan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran guru dalam melatih anak mengelola emosi di TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah guru dan orang tua di di TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data-data dianalisis secara kualitatif dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam melatih anak mengelola emosi yaitu sebagai model, fasilitator, motivator, edukator, komunikator, dan evaluator. Peran tersebut akan berjalan dengan lebih optimal bila disertai adanya keterlibatan orang tua.Kata Kunci: peran, guru, mengelola emosi, anak AbstractEmotional management skills are an important part of emotional education. Emotional education is important to be trained from an early age so that children become individuals who are able to adapt well which are full of dynamics and challenges. The purpose of this study was to describe the teacher's role in training children to manage emotions in TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. The research method used is qualitative with case study method. The research subjects were teachers and parents at TK Masyithoh Bantul Yogyakarta. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Furthermore, the data were analyzed qualitatively with the Miles and Huberman model. The results showed that the teacher's role in training children to manage emotions was as a model, facilitator, motivator, educator, communicator, and evaluator. This role will run more optimally if it is accompanied by parental involvement.Keywords: role, teacher, managing emotions, children 
Dukungan Sosial dan Resiliensi pada Anak di Wilayah Perbukitan Gunung Kidul Yogyakarta Muthmainah Muthmainah
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diklus.v6i1.48875

Abstract

Abstrak: Kurangnya dukungan sosial dapat menghambat penyesuaian diri seseorang saat menghadapi masalah. Penyebabnya diantaranya keterbatasan individu, baik dari kualitas pendidikan, kesadaran individu, ketersediaan waktu, serta keterbatasan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dukungan sosial dan resiliensi pada anak di wilayah perbukitan Gunung Kidul Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Subjek penelitian adalah anak yang berusia 5-8 tahun yang tinggal di wilayah perbukitan. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat membentuk resiliensi pada sebagian anak di wilayah perbukitan. Adapun bentuk dukungan sosial meliputi dukungan dukungan emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan yang diberikan orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan komunitas. Dukungan sosial diberikan oleh orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan komunitas. Resiliensi terbentuk melalui interaksi yang intens, berkesinambungan, didukung dengan kondisi geografis, dan budaya setempat. Interaksi yang terbuka dan penuh perhatian menjadikan resiliensi semakin kuat. Pengasuhan dan penguatan lingkungan mampu membentuk mental seseorang agar mampu beradaptasi dengan kondisi apapun. Social Support and Resilience for Children in the Hills of Gunung Kidul Yogyakarta Abstract: Insufficient social support could hamper someone’s adaptation when face problems. The causes include individual limitations, both from the quality of education, individual awareness, availability of time, and economic limitations. The objective of this research was to describe the form of social support and resilience among children in hills area. The method of the research used is ethnography. The subjects of the research are adolescents between 5-8 years old who live in hills areas. Data collection methods are by observation, interviews, and documentation. The results showed that social support can form resilience in some children in hilly areas. The forms of social support include emotional support, instrumental support, information, and awards given by parents, teachers, community leaders, and the community. Social support is provided by parents, teachers, community leaders, and the community. Resilience is formed through intense, continuous interaction, supported by geographical conditions and local culture. An open and caring interaction makes resilience stronger. Parenting and strengthening the environment can shape a person's mentality to be able to adapt to any conditions.
The validity of coping skills learning media to manage negative emotions for children Muthmainah Muthmainah; Edi Purwanta; Suwarjo Suwarjo
Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2022): Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.372 KB) | DOI: 10.24042/ajipaud.v5i1.11966

Abstract

Coping or problem-solving skills need to be trained from an early age. If the child does not have positive coping skills, it is feared that it can cause the child to become maladaptive and stressed. This research aims to test the validity of the learning media for coping skills to manage negative emotions for children aged 4-6. The learning media guidebooks and supporting products, such as posters, emoticon pictures for jumping activities, pictures of emotional expressions, story books, cartoon films, and children's activity sheets. This learning media has a novelty because it focuses on developing media based on children's coping skills that did not exist before. This research is quantitative. This research conducted expert validation to obtain validation and then analyzed quantitatively descriptively. The researcher calculated the validation results with Aiken's V formula. Based on the assessment results from experts, it can be concluded that the learning media for coping skills to manage negative emotions for children aged 4-6 years is declared valid. All items are considered valid because Vtable is 5% greater than Vcount. Guidebooks and supporting products for coping skills to manage children's negative emotions were declared valid and worthy of use for field trials
Model pembelajaran keterampilan koping anak (MPK2A) untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi negatif Muthmainah Muthmainah
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 15, No 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v15i1.47439

Abstract

Kesulitan dan tantangan dialami anak setiap hari sehingga anak memerlukan keterampilan koping. Berbagai model pembelajaran diterapkan untuk melatihkan koping pada anak termasuk Model Pembelajaran Keterampilan Koping untuk Anak (MPK2A). MPK2A memiliki kelebihan karena melibatkan guru, orang tua, dan anak secara sinergi dan berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas MPK2A untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi negatif anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen one-group pre-test-post-test design. Subjek penelitian berjumlah 21 anak yang berusia 4-6 tahun dengan keterampilan koping yang rendah. Pengumpulan data menggunakan skala keterampilan koping dan dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPK2A efektif untuk mengelola emosi negatif anak usia 4-6 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor keterampilan koping positif pada pre-test dan post-test secara signifikan. Selain itu, hasil uji Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan nilai (Sig.) 0,0000,05, sehingga perlakuan dinyatakan efektif. Child coping skills learning model (MPK2A) to improve the ability to manage negative emotions for childrenDifficulties and challenges are experienced by children every day, so children need coping skills. Various learning models are applied to train children to cope, including MPK2A (Coping Skills Learning Model for Children). MPK2A has advantages because it involves teachers, parents, and children synergistically and sustainably. This study aims to determine the effectiveness of MPK2A in improving the ability to manage negative emotions in children aged 4-6 years. This research is a pre-experimental one-group pre-test-post-test design with 21 children aged 4-6 years old with low coping skills. Collecting data using a scale of coping skills and analyzing quantitatively. The results showed that MPK2A effectively manages negative emotions in children aged 4-6. A significant increase in positive coping skills scores on the pre-test and post-test indicates this. In addition, the Wilcoxon Signed Ranks test results showed a value of (Sig.) 0.000 0.05, so the treatment was declared effective
Needs assessment Pengembangan Model Pelatihan dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik di TPA Yoga Santi Yogyakarta Arumi Savitri Fatimaningrum; Puji Yanti Fauziah; Martha Christianti; Muthmainah Muthmainah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v10i2.45305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali fokus permasalahan dan skala kebutuhan untuk mengembangkan model pelatihan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik para pendidik di TPA Dharma Yoga Santi Yogyakarta. Penelitian ini merupakan bagian dari metode Research and Development dari Borg Gall yang difokuskan pada tahap penelusuran Subjek penelitian adalah satu (1) orang kepala sekolah dan empat (4) orang pendidik. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada tahap penelusuran ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait dengan 8 Standar PAUD. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis interaktif. Hasil penelusuran menghasilkan fokus permasalahan dan skala kebutuhan dari model pelatihan untuk para pendidik di TPA Dharma Yoga Santi. Hasil needs assessment selanjutnya digunakan untuk membuat rancangan model pelatihan, kemudian diajukan untuk pengujian ahli (expert judgement) dan uji lapangan sehingga dapat diketahui efektivitas dari pengembangan model pelatihan ini.