Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Upaya Meningkatan Eksplorasi Karier Anak Berkebutuhan Khusus Purwanta, Edi
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2: December 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.309 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i2.2462

Abstract

Perkembangan karier individu  dimulai sejak masa kanak-kanak. Perkembangan tersebut sejalan dengan perkembangan dirinya. Penguasaan tugas perkembangan merupakan salah satu  realisasi perkembangan kariernya. Demikian juga halnya  dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka lebih banyak membutuhkan waktu, stimulasi yang konkret, mempertimbangkan tingkat kekhususan  dan problem yang dihadapinya dalam setiap periode perkembangan kariernya.Eksplorasi kaier  merupakan  upaya individu untuk lebih memahami diri dan lingkungan karier serta upaya mempertemukan antara kelebihan yang ia miliki dan kesempatan karier yang ada. Eksplorasi karier terjadi setiap jenjang perkembangan karier, dengan tujuan untuk mengenal diri dan lingkungannya, sehingga  ia dapat memperoleh penyesuaian karier yang optimal. Dengan eksplorasi karier yang lengkap diharapkan mereka dapat mencapai perkembangan karier yang optimal sesuai dengan  kekhususannya.Beberapa upaya meningkatan eksplorasi karier yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus  adalah melalui curriculum infusion, magang  khususnya lewat shelter workshop, experiential learning. Berbagai upaya  tersebut sangat bergantung pada tingkat kekhususannya,  motivasi, dan  keterbukaan  mitra magang.  Bila ketiga hal tersebut diperhatikan  eksplorasi karier  mereka  akan  memperoleh hasil yang optimal.
Peran Kecerdasan Emosional dalam Eksplorasi Karier Anak SLTP Purwanta, Edi
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.02 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2571

Abstract

Eksplorasi karier merupakan upaya untuk memahami karakteristik diri individu dan karakteristik lingkungan karier dalam berbagai setting karier dan budaya di mana karier berada. Tujuan dari eksplorasi karier bagi anak usia SLTP tidak lain adalah untuk memilah dan memilih berbagai informasi tentang diri dan lingkungannya sehingga anak dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan karakteritik dirinya yang pada gilirannya ia akan mencapai kemandirian. Dalam eksplorasi karier anak berhadapan dengan berbagai lingkungan karier yang berbeda baik dalam karakteristik maupun jenisnya, sehingga diperlukan kecerdasan emosional disamping kecerdasan kognitif agar anak dapat membangkitkan motivasinya, mengelola emosinya untuk lebih cerdas dalam memilih dan memakai informasi dalam membuat keputusan karier utamanya dalam kelanjutan studi di sekolah menengah atas (SMA). Peran kecerdasan emosional dalam eksplorasi karier berhubungan dengan wilayah kecerdasan emosional, yaitu dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati), dan membina hubungan dengan orang lain.Kata kunci: kecerdasan emosional, eksplorasi karier.
Utilization of Number Lines Through the Peer Teaching Method In Student Learning with Hearing Impairments Edi Purwanta; Bayu Pamungkas; Diajeng Tyas Pinru Phytanza
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 7, No 2 (2020): December
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v7i22020p17-21

Abstract

This research aims to describe the utilization of number line media through peer teaching methods in student learning with hearing impairments. This study used an action research design with research participants of class III SLB B Karnnamanohara Yogyakarta. The data collection techniques used in this study were participative observation, field notes, interviews, and documentation. Data analysis used data triangulation techniques. The results showed that (1) Teachers and students could be assisted in the learning process using number line media through the peer teaching method. (2) The peer teaching method combined with number line media helps to establish interactions between teachers and students in the learning process. (3) Student learning outcomes in Mathematics can achieve KKM scores after using number line media through the peer teaching method.
The Implementation of Artificial Intelligence in STEM-Based Creative Learning in the Society 5.0 Era Junia Melya Sari; Edi Purwanta
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 6, No 2 (2021): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.509 KB) | DOI: 10.24042/tadris.v6i2.10135

Abstract

This research aimed at utilizing artificial intelligence in STEM-based creative learning in the society 5.0 era. The researchers investigated how an educator can utilize artificial intelligence and optimize it into a STEM-based learning process. STEM stands for Science, Technology, Engineering, and Math. The United States initiated it to combine the four disciplines integrated into a problem-based learning method and everyday contextual events. Artificial intelligence is an intelligence added to a system managed in a scientific context. Artificial intelligence is created and put into a machine (computer) to do work like humans. Several fields that use artificial intelligence include expert systems, computer games (games), fuzzy logic, artificial neural networks, and robotics. The researchers employed the literature review or library research by reviewing the results of various studies and collecting data from assorted references and sources. In conclusion, implementing artificial intelligence in STEM-based creative learning can be an alternative for an educator in the learning process. Artificial intelligence (AI) is expected to help educators in the creative learning process by implementing long-life education and showing behavioral changes in a better direction cognitively, affectively, and psychometrically, especially in the era of society 5.0.
Developing and Validating Instrument of Career Decision of Islamic Senior High School Students in Yogyakarta, Indonesia Arintiya Nadia Arini; Edi Purwanta; Nur Hidayat
International Journal of Social Learning (IJSL) Vol. 1 No. 2 (2021): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher in cooperation with Indonesian Social Studies Association (APRIPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.955 KB) | DOI: 10.47134/ijsl.v1i2.10

Abstract

This study aimed to develop and validate an instrument of career decision of senior high level. Two hundred thirty-three learners from one of the Islamic senior high schools in Yogyakarta were involved in this study. The design of this study was research and development (R&D), which consisted of eight steps: a) identifying the purpose of measuring, b) domain restriction of measuring, c) operationalization of aspects, d) item writing, e) language trial, and field test, f) item selection, g) construct validation, and h) final validation. The researcher implicated students and expert judgments to validate the instrument. A small group and large group instrument try-out were done in this study. To analyze the data, the researcher combined the statistical calculation and confirmatory factor analysis (CFA). The result of this study showed that the career decision instrument undergoes some revision before it was fixed. The expert's judgments & result of the small group try-out showed that the instruments must be improved. The researcher revised some items in the instrument and did the large group try-out. The result of confirmatory factor analysis indicated that the career decision instrument was fixed. It was ready to use by the counseling teachers to help the senior high school students make career decisions for their future.
Peran Kecerdasan Emosional dalam Eksplorasi Karier Anak SLTP Edi Purwanta
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1: June 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.02 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i1.2571

Abstract

Eksplorasi karier merupakan upaya untuk memahami karakteristik diri individu dan karakteristik lingkungan karier dalam berbagai setting karier dan budaya di mana karier berada. Tujuan dari eksplorasi karier bagi anak usia SLTP tidak lain adalah untuk memilah dan memilih berbagai informasi tentang diri dan lingkungannya sehingga anak dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan karakteritik dirinya yang pada gilirannya ia akan mencapai kemandirian. Dalam eksplorasi karier anak berhadapan dengan berbagai lingkungan karier yang berbeda baik dalam karakteristik maupun jenisnya, sehingga diperlukan kecerdasan emosional disamping kecerdasan kognitif agar anak dapat membangkitkan motivasinya, mengelola emosinya untuk lebih cerdas dalam memilih dan memakai informasi dalam membuat keputusan karier utamanya dalam kelanjutan studi di sekolah menengah atas (SMA). Peran kecerdasan emosional dalam eksplorasi karier berhubungan dengan wilayah kecerdasan emosional, yaitu dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati), dan membina hubungan dengan orang lain.Kata kunci: kecerdasan emosional, eksplorasi karier.
Upaya Meningkatan Eksplorasi Karier Anak Berkebutuhan Khusus Edi Purwanta
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2: December 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.309 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v1i2.2462

Abstract

Perkembangan karier individu  dimulai sejak masa kanak-kanak. Perkembangan tersebut sejalan dengan perkembangan dirinya. Penguasaan tugas perkembangan merupakan salah satu  realisasi perkembangan kariernya. Demikian juga halnya  dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka lebih banyak membutuhkan waktu, stimulasi yang konkret, mempertimbangkan tingkat kekhususan  dan problem yang dihadapinya dalam setiap periode perkembangan kariernya.Eksplorasi kaier  merupakan  upaya individu untuk lebih memahami diri dan lingkungan karier serta upaya mempertemukan antara kelebihan yang ia miliki dan kesempatan karier yang ada. Eksplorasi karier terjadi setiap jenjang perkembangan karier, dengan tujuan untuk mengenal diri dan lingkungannya, sehingga  ia dapat memperoleh penyesuaian karier yang optimal. Dengan eksplorasi karier yang lengkap diharapkan mereka dapat mencapai perkembangan karier yang optimal sesuai dengan  kekhususannya.Beberapa upaya meningkatan eksplorasi karier yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus  adalah melalui curriculum infusion, magang  khususnya lewat shelter workshop, experiential learning. Berbagai upaya  tersebut sangat bergantung pada tingkat kekhususannya,  motivasi, dan  keterbukaan  mitra magang.  Bila ketiga hal tersebut diperhatikan  eksplorasi karier  mereka  akan  memperoleh hasil yang optimal.
PENGEMBANGAN MODEL MODIFIKASI PERILAKU TERINTEGRASI PROGRAM PEMBELAJARAN UNTUK ANAK DENGAN MASALAH PERILAKU Edi Purwanta
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2902.285 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.2147

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan perilaku yang banyak ditemukan di SLB E, mengetahui kebutuhan guru terkait penanganan permasalahan perilaku, dan mengembangkan model modifikasi perilaku terintegrasi pembelajaran untuk anak gangguan perilaku. Penelitian menggunakan pendekatan research and development dengan subjek penelitian siswa dan guru SLB-E Bina Putera Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan seperti berikut. (1) Perilaku bermasalah yang banyak ditemukan adalah bermasalah internal dan eksternal dengan latar belakang menghindar (escape) pembelajaran. (2) Kebutuhan guru dalam penanganan permasalahan perilaku berupa pengetahuan dan keterampilan asesmen perilaku dalam pembelajaran, merancang Program Pembelajaran Individual (PPI) sesuai dengan karakteristik individual siswa dengan memasukkan unsur pengelolaan perilaku bermasalah dalam skenario pembelajaran, dan teknik-teknik modifikasi perilaku yang integratif dengan pembelajaran. (3) Model modifikasi perilaku terintegrasi pembelajaran dimulai menemukan latar belakang perilaku bermasalah, modifikasi perilaku diawali dengan asesmen mendalam mengenai antecedent dan consequence dari perilaku, dan menerapkan perbaikan perilaku sesuai jenis dan latar belakang perilaku bermasalah. Kata Kunci : masalah perilaku, model modifikasi terintegrasi
ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK BERWIRAUSAHA PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Edi Purwanta; Hermanto Hermanto; Farida Harahap
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v35i3.11444

Abstract

Abstrak: Berwirausaha adalah salah satu alternatif masa depan bagi para penyandang kebutuhan khusus, tetapi belum banyak yang menekuninya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan ABK untuk berwirausaha. Penelitian dilakukan melalui survei terhadap 37 siswa berkebutuhan khusus yang terdiri atas 19 laki-laki dan 18 perempuan dari 4 SLB di Yogyakarta. Sampel diambil secara purposif, yaitu mereka yang sudah berada di kelas lanjutan. Pengumpulan data menggunakan kuestioner, wawancara, dan skala eksplorasi karier. Hasil penelitian menunjukkan 27 orang belum mantap untuk berwirausaha dan 10 sudah mantap. Eksplorasi karier dan intensitas untuk berwirausaha termasuk dalam kategori sedang. Hambatan terbesar yang dirasakan siswa berkebutuhan khusus ada tiga hal, yaitu kurangnya informasi mengenai lapangan kerja, tidak bisa mengambil keputusan, dan tidak mengenali kemampuan diri. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa berkebutuhan khusus sangat membutuhkan berbagai bantuan untuk meningkatkan motivasi dan minat berwirausaha. Kata Kunci: anak berkebutuhan khusus, kebutuhan berwirausaha ANALYSIS OF THE NEED OF ENTREPRENEURSHIP OF STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS Abstract: Entrepreneurship is one of the possibilities people with special needs can consider for their future, but not many of them have done it. This study aims to identify the needs of students with special needs for entrepreneurship. The study was conducted through a survey to 37 students with special needs, 19 males and 18 females from four SLBs in Yogyakarta. Students of advanced classeswere selected through purposive sampling. Data were collected through questionnaires, interviews, and career exploration scale. The results show that 27 students are not ready and 10 students are ready for doing entrepreneurship. Career exploration and intensity for entrepreneurship can be categorized medium. The biggest obstacles experienced by students with special needs are lack of information about employment, inability in decision making, and inability in self-identification. The results of this study show that students with special needs need various helps for improving their motivation and interest in entrepreneurship.
COPING STRATEGIES AMONG KINDERGARTENERS IN THE GENDER PERSPECTIVE Muthmainah Muthmainah; Edi Purwanta; Suwarjo Suwarjo; Mariani Binti Md Nor
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i2.39359

Abstract

Negative emotions remains common among some kindergarteners in general since it may impact their anxiety and stress. This study aimed to describe various elicitors for negative emotions among young children, their coping strategies, and the parents’ response to them in the gender perspective. The data were collected through questionnaires containing statements about coping strategies of their children developed using the Lazarus and Folkman theories and findings by Chalmers, Frydenberg, and Deans. The study involved 102 parents of children aged 4-6 years in Yogyakarta, Indonesia. The findings show that elicitors for negative emotions among boys are dominated by physical bullying by peers, while in girls, they are dominated by unfulfilled wishes. Meanwhile, coping uses among boys are dominated by assertive behavior, while in girls, they share their concerns with others. Regarding the response in dealing with children’s negative emotions, the parents give them a gadget, such as smartphone, for both boys and girls. The study implies that more educational parenting model is needed to educate parents in handling negative emotions through coping skills and indiscriminating behavior.