Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

THE IDENTIFICATION OF SECONDARY METABOLITE COMPOUNDS FROM ETHYL ACETATE FRACTION OF Dendropthoe falcata Astuti Lestari; Sri Atun
Jurnal Penelitian Saintek Vol 24, No 1: April 2019
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.683 KB) | DOI: 10.21831/jps.v24i1.20964

Abstract

This study was aimed at identifying secondary metabolites of ethyl acetate fraction of Dendrophtoe falcata (L.f.) Ettingsh mindi plant parasite (Melia azedarach L.). This research was conducted by maceration method using ethanol solvent, partitioning sequentially with n-hexane, chloroform, and ethyl acetate. Ethyl acetate fraction was separated by gravity column chromatography (GCC) in two stages. Phase I GCC used n-hexane : ethyl acetate (9 : 1). Phase II GCC used chloroform : methanol (9 : 1) eluent to obtain one pure compound. Purity identification used thin layer chromatography. Characterization of pure compounds obtained was carried out using UV-Vis and IR. The results show that the isolated compounds maximum wavelengths are at 351.20, 262.60, and 207.20 nm which corresponded to the conjugated synamoyl, benzoyl and chromophore phenol. IR spectrum data shows the presence of O-H, C-H aliphatic, C = O carbonyl, C = C aromatic, and C-O. From these data, the isolated compounds show flavonoid type flavanols.IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT BATANG Dendropthoe falcata.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat batang Dendrophtoe falcata (L.f.) Ettingsh parasit tumbuhan mindi (Melia azedarach L.). Penelitian ini dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol, partisi secara berurutan dengan n-heksana, kloroform, dan etil asetat. Fraksi etil asetat dipisahkan secara kromatografi kolom gravitasi (KKG) dalam dua tahap. KKG tahap I menggunakan eluen n-heksana : etil asetat (9 : 1). KKG tahap II menggunakan eluen kloroform : metanol (9 : 1) sehingga diperoleh satu senyawa murni. Identifikasi kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis. Karakterisasi senyawa murni yang diperoleh dilakukan menggunakan UV-Vis dan IR. Berdasarkan hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Vis, senyawa hasil isolasi menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 351,20; 262,60; dan 207,20 nm yang sesuai dengan gugus sinamoil, benzoil, dan kromofor fenol terkonjugasi. Data spektrum IR menunjukkan adanya ikatan O-H, C-H alifatik, C=O karbonil, C=C aromatik, dan C-O. Dari data tersebut, senyawa hasil isolasi menunjukkan golongan flavonoid jenis flavonol.
ANTIPLASMODIAL ACTIVITY OF METHANOL EXTRACT HERBAL DRUG PLANTS IN VIVO Sri Atun; Retno Arianingrum
Jurnal Penelitian Saintek Vol 17, No 1: April 2012
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7880.558 KB) | DOI: 10.21831/jps.v17i1.1743

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiplasmodial dari ekstrak metanol tiga jenis spesies tumbuhan, yaitu pegagan, meniran, dan pulai. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah dengan melakukan eksperimen di laboratorium, yang di awali dengan pemilihan dan pengumpulan tiga jenis sampel tumbuhan serta dilakukan determinasi di laboratorium Biologi UGM. Selanjutnya dari berbagai jaringan tumbuhan yang biasa digunakan untuk pengobatan, seperti pegagan (semua bagian tumbuhan), meniran (semua bagian tumbuhan), dan pulai (kulit batang), dilakukan ekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol dari masing-masing spesies tumbuhan dikeringkan dan digunakan untuk uji aktivitas biologi sebagai antiplasmodial secara in vivo. Uji aktivitas antiplasmodial secara in vivo dilakukan dengan cara 4 days suppressive test pada mencit Swiss yang diinfeksi P. berghei. Mencit dibagi menjadi kelompok kontrol (tanpa bahan uji) dan kelompok perlakuan masing-masing menggunakan 5 ekor mencit. Jumlah kelompok perlakuan 5 (lima) sesuai dengan peringkat dosis ekstrak yang digunakan, yaitu 37,25; 62,5;125; 250; dan 500 mg/BB. Hasil penelitian uji aktivitas antiplasmodial secara in vivo ekstrak metanol kulit batang pulai menunjukkan nilai efektivitas dosis (ED50) sebesar 29,78 mg/BB yang termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan aktivitas antiplasmodial dari ekstrak pegagan dan meniran masing-masing dengan ED50 sebesar 970,29 dan 1018,59 mg/BB, sehingga termasuk dalam kelompok tidak aktif. Kata kunci:                  pegagan (Centella asiatica), meniran (Phyllanthus niruri); pulai (Alstonia scholaris), antiplasmodial (antimalaria)
ISOLATION AND IDENTIFICATION OF SECONDARY METABOLIT COMPOUNDS IN ETIL ASETIC FRACTIONS ON MINDI LEAF Nurul Lutfia; Sri Atun
Jurnal Penelitian Saintek Vol 23, No 2: Oktober 2018
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.647 KB) | DOI: 10.21831/jps.v23i2.20966

Abstract

This study was aimed at isolating and identifying secondary metabolites contained in the ethyl acetate fraction of parasitic leaves (Dendrophthoe falcata (L.f)) Ettingsh which attaches to the stem of Mindi plants (Melia azedarach). The subjects in this study were leaves of parasitic plants on Mindi plants. While the objects in this study were secondary metabolites from the ethyl acetate fraction of the leaves of parasite plants attached to the mindi plant. The research method was carried out by extracting macerated leaves of D. falcata with ethanol solvents. The ethanol extract obtained was partitioned using n-hexane, chloroform, and ethyl acetate. Ethyl acetate fraction was separated by gravity column chromatography (CCG). The relatively non-polar fraction that has shown a single stain is tested for purity using 3 different types of solvents and identified using UV-Vis, IR, and GC-MS. The results showed that the compounds that could be isolated and identified from the relatively non-polar ethyl acetate fraction of D. falcata leaves were stigmast-5-en-3β-ol with an abundance of 6.49%, having a molecular weight of m / z 414 with base peak 55. Compounds sterols are compounds commonly found in parasitic plantsISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN MINDIPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi etil asetat daun benalu (Dendrophthoe falcata (L.f)) Ettingsh yang menempel pada batang tumbuhan Mindi (Melia azedarach). Subjek dalam penelitian ini adalah daun tumbuhan benalu pada tanaman mindi. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat daun tumbuhan benalu yang menempel pada tanaman mindi. Metode penelitian dilakukan dengan ekstraksi maserasi daun D. falcata dengan pelarut etanol. Ekstrak etanol yang diperoleh dipartisi menggunakan n-heksana, kloroform, dan etil asetat. Fraksi etil asetat dipisahkan secara kromatografi kolom gravitasi (KKG). Fraksi relatif non polar yang sudah menunjukkan noda tunggal diuji kemurniannya menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda dan diidentifikasi menggunakan UV-Vis, IR, dan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan senyawa yang dapat diisolasi dan diidentifikasi dari fraksi etil asetat relatif nonpolar daun D. falcata adalah stigmast-5-en-3β-ol dengan kelimpahan 6,49 %, memiliki berat molekul m/z 414 dengan base peak 55. Senyawa sterol merupakan senyawa yag lazim ditemukan dalam tumbuhan benalu.  
SITOTOXIC TESTS OF SOME MONO COMPONENTS OF COCON HYDROXES ON CANCER CELL LINE T47D Retno Arianingrum; Indyah Sulistyo Arty; Sri Atun
Jurnal Penelitian Saintek Vol 16, No 2: Oktober 2011
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.309 KB) | DOI: 10.21831/jps.v16i2.3387

Abstract

The aim of this research was to study cytotocix activity from some mono para hydroxy compounds (MPHC) i.e. MPHC A, MHPC B, MPHC MPHC D, and MPHC E against T47D cancer cell lines. Those compounds were synthesized from benzaldehyde derivatives and acetofenon derivates through cross aldol reaction under acid condition. Separation and purification of these compounds were conducted by recrystallization technique using suitable eluent. Identification and structure elucidation was done by comparing the data of thin-layer chromatography (TLC) with marker (compounds that have been found previously), and also used the data of IR spectrum. Each compound then was performed cytotoxicity test by in vitro against T47D cells using MTT assay. Observation of cell morphological changes was observed using phase contrast microscopy. The results showed that the compound MPHC A, MPHC B, MPHC C, and MPHC D had cytotoxic activity against T47D cancer cell line, while the compound MPHK E did not have cytotoxic activity. The highest toxicity was MPHK A with LC50= 66.44 Pg/mL. The presence of hydroxyl groups contributed to the enhancement of cytotoxic effect.
PROFIL PEMANFAATAN HASIL-HASIL PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Suharjana Suharjana; Tri Hartiti Retnowati; Suharti Suharti; Sri Atun
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 18, No 2: Oktober 2013
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.757 KB) | DOI: 10.21831/hum.v18i2.3126

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penelitian, pemanfaatan hasil-hasil penelitian, upaya yang perlu dilakukan LPPM dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, luaran/pemanfaatan hasil-hasil penelitian. Populasi penelitian adalah dosen-dosen yang melaksanakan kegiatan penelitian selama kurun waktu 2007-2011. Sampel penelitian diambil secara purposif sampling. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan angket. Analisa data menggunakan teknik diskriptif. Kesimpulan penelitian ini dapat diketahui jumlah penelitian sebanyak 859 judul. Sumber dana penelitian tersebut berasal dari DP2M dengan skim penelitian Hibah Bersaing, fundamental, Rapid, Stranas, dan DIPA UNY. Profil pemanfaatan hasil penelitian dosen berupa artikel yang diterbitkan dalam jurnal nasional yang belum terakreditasi sebanyak 35 judul, sebagai pemakalah dalam seminar nasional sebanyak 75 judul, seminar internasional sebanyak 21 judul, teknologi tepat guna sebanyak 24 judul, dan buku ajar sebanyak 21 judul. Upaya yang perlu dilakukan LPPM dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, reviewer penelitian sesuai bidang ilmu; berkompeten, seminar instrumen dan hasil perlu ditingkatkan kualitasnya, peluang penelitian perlu diperbanyak, serta tawaran penelitian tidak hanya melalui website. Upaya yang perlu dilakukan LPPM dalam meningkatkan kualitas luaran/ pemanfaatan hasil-hasil penelitian adalah mengadakan workshop penulisan artikel nasional terakreditasi/internasional, mendorong terbitnya jurnal yang terakreditasi, dan memfasilitasi bantuan pengurusan pendaftaran HKI
Cytotoxic Effects of Plant Growth Extracts Temu Giring (Curcuma Heyneana) and Temu Ireng (Curcuma Aeruginosa) against Several Cancer Cells Sri Atun; Nurfina Aznam; Retno Arianingrum; Sri Nurestri
Jurnal Penelitian Saintek Vol 15, No 2: Oktober 2010
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5995.686 KB) | DOI: 10.21831/jps.v15i2.1751

Abstract

The purpose  of this study is to investigate  the cytotoxic  activity of extracts and fractions of the rhizoma from  temu giring and temu ireng against some cancer cells, such as breast carcinoma cells (MCF-7) and cervical carcinoma  (Ca Ski). The research method is to do with  experiments   in  the  laboratory   which   includes   extraction   and fractionation    of compounds  from   the  rhizome  from   temu  giring  and  temu  ireng,  test  the  cytotoxicity against  cancer  cells Breast  carcinoma  (MCF-7)  and cervical  carcinoma  (Ca Ski). Test results  on the activity  of extracts  and fractions  from  tubers from  temu giring  and temu ireng on breast carcinoma  (MCF-7);  Cervical carcinoma  (Ca Ski) showed good activity (below 100 µg/ml), except the methanol  extract temu ireng which shows the IC50  upper of 100 µg/ml. This indicates  that the extracts from  temu giring  and temu ireng great potential for  development  as anticancer drug.Keywoods:  Curcuma heyneana;  Curcuma aeroginosa; cytotoxic effect; anticancer
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) AGAINST Streptococcus mutans BACTERIA Fitri Lestari Mahmudah; Sri Atun
Jurnal Penelitian Saintek Vol 22, No 1: April 2017
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.878 KB) | DOI: 10.21831/jps.v22i1.15380

Abstract

The purpose of this study was determined the antibacterial activity on ethanol extract of temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb) against Streptococcus mutans bacteria. The subject of this research was the ethanol extract of temukunci. The object of this study was the antibacterial activity of the ethanol extract of temukunci. The research method was disk difussion method by Kirby-Bauer test. The positive control that  used was chloramphenicol. The concentration variations were 0.5 sampai 500 µg/ml. The results show that the ethanol extract of temukunci can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. Maximum concentration that can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria is at concentration 50 µg/ml.  
ANTIVIRAL ACTIVITY TESTS OF SOME ZINGIBERACEAE PLANTS Sri Atun; Nurfina Aznam; Retno Arianingrum; Sri Nurestri
Jurnal Penelitian Saintek Vol 16, No 1: April 2011
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10252.936 KB) | DOI: 10.21831/jps.v16i1.1735

Abstract

Tujuan dari penelitian  ini adalah untuk mengetahui  aktivitas  antiviral dari beberapa rimpang tumbuhan Zingiberaceae di Indonesia. Beberapa rimpang tumbuhan yang diteliti antara lain kunci pepet (Kaemferia  rotunda), temugiring  (Curcuma heyneana Val), lengkuas (Alpinia galanga Sw), dan temuireng (Curcuma aeruginosa Roxb). Uji  aktivitas antiviral dilakukan terhadap virus AI H5Nl, dengan cara membuat suspensi virus AI H5Nl 0,1 mL + 0,5 mL larutan ekstrak 1% ditambah antibiotika penisilin  10.000 IU/mL, streptomycin 10 mg/mL, diinkubasi 37°C selama 30 menit. Suspensi virus tersebut sebanyak 0,1 mL diinokulasikan pada TAB lewat ruang korioalantois.   Telur diinkubasi dalam mesin penetas selama 3 hari. Diamati ada tidaknya kematian embrio setiap hari. Telur disimpan dalam almari es selama 24 jam, kemudian cairan alantois dipanen untuk diuji titer hemaglutinasinya (HA). Uji hemaglutinasi dilakukan  menurut OlE (2008) dengan modifikasi. Pada prinsipnya cairan alantois 0,05 mL diencerkan seri 2 kali kemudian direaksikan dengan eritrosit ayam 0,5%. HA dikatakan positif apabila terjadi hemaglutinasi. Titer HA adalah kebalikan dari pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan reaksi positif. Ekstrak dikatakan mempunyai  aktivitas antiviral apabila titer HA berbeda signifikan dengan kontrol atau bahkan titer HA sekitar 2°. Sebagai kontrol digunakan em brio telur yang diinokulasi hanya dengan suspensi virus AI H5N1. Uji aktivitas antiviral terhadap virus AI H5Nl dari ekstrak  maupun fraksi-fraksi dari umbi tumbuhan kunci pepet (Kaemferia rotunda), temugiring   (Curcuma heyneana Val), lengkuas (Alpinia galanga Sw), dan temuireng (Curcuma  aeruginosa Roxb), menunjukkan ekstrak metanol dari kunci pepet, temu ireng, dan  temu  giring menunjukkan aktivitas antiviral rendah, sedangkan fraksi heksan kunci pepet dan-fraksi heksan temu ireng menunjukkan aktivitas antiviral yang tinggi. Kata kunci: obat herbal Nusantara;  antiviral; H5NI 
ANALISIS POTENSI HKI HASIL PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SELAMA KURUN WAKTU 2009-2011 Wawan Sundawan Suherman; Sri Atun; Darmono Darmono
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 18, No 1: April 2013
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.862 KB) | DOI: 10.21831/hum.v18i1.3265

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi HKI dan peningkatan perolehan HKI dari hasil penilitian dosen dalam kurun waktu 2009-2011. Sampel penelitian diambil secara purposif random sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi, wawancara, pengiriman angket ke dosen yang melakukan penelitian periode tahun 2009-2011, dan pemberian pelatihan atau workshop kepada para dosen yang memiliki hasil penelitian yang berpotensi HKI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi cek lis untuk analisis tingkat kebaruan informasi yang terdapat dalam abstrak hasil penelitian dosen yang dibandingkan data informasi HKI. Disamping itu juga digunakan angket untuk menjaring semua informasi tentang profil penelitian dosen UNY tahun 2009-2011. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi HKI dari hasil-hasil penilitian dosen dalam kurun waktu 2009-2011, sebanyak 40 judul atau 18,89%. Beberapa hasil penelitian dosen UNY belum di HKI kan karena berbagai alasan, yaitu belum tau cara mendaftarkan HKI, belum bisa membuat draft HKI, maupun biaya pendaftaran dan pemeliharaan HKI yang mahal