Kajian ini merupakan hasil analisis kritis terhadap konsep pendidikan seni musik dengan berpusat pada orientasi humanistik. Orientasi humanistik berarti siswa dianggap sebagai subjek yang mandiri bukan sebagai objek didik.Peran pendidik disini memberikan pengalaman kepada siswa bagaimana cara untuk berekspresi, mengapresiasi, berkreasi, serta juga membentuk sebuah rangkaian harmonisasi yang melahirkan keindahan dalam rangka menumbuhkan kesadaran, kemandirian, dan tanggung jawab yang tinggi sebagai hakikat manusia yang seutuhnya. Sementara paradigm objektivasi murid dengan memberikan materi, pengetahuan hafalan dan ujian pilihan ganda menjadi model pembelajaran dominan. Penerapan pendidikan seni musik dengan berorientasi humanistik dilaksanakan penerapannya secara menyeluruh agar siswa mengerti dan mampu memahami makna inti dari belajar musik mencakup pengetahuan, keterampilan berkreativitas music dan sikap mandiri dalam penempilan musik.Kata Kunci : pendidikan musik, humanistik, subjek mandiri ABSTRACT This study is the result of a critical analysis of the concept of music education with a humanistic orientation centered on it. Humanistic orientation means that students are considered as independent subjects, not as objects of learning. The role of educators here is to provide students with experience on how to express, appreciate, be creative, and also form a series of harmonization that gives birth to beauty to foster awareness, independence, and responsibility that high as a complete human nature. Meanwhile, the objectivation paradigm of students by providing material, rote knowledge, and multiple-choice exams is the dominant learning model. The application of music education with a humanistic orientation is carried out as a whole so that students understand and can understand the core meaning of learning music including knowledge, musical creativity skills, and independent attitudes in musical performance. Keywords: Music Education, Humanistic, Independent. Subject