Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE IMPLICATURE IN THE PLAY ZOOTOPIA Nurul Fatmawati; Nazila Nahrotun Nahdia
Dinamika Bahasa dan Budaya Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35315/bb.v12i1.4742

Abstract

This study aims to analyze the implicature which is contained in a movie script entitled Zootopia. The writer tries to reveal the implied meaning in conversation in the movie. Also, the writer tries to divide the conversation into 4 maxims of implicature. In conversational implicature, there are 4 maxims which have to be understood to analyze the implied meaning in conversation. So the listener will know the implied meaning and the purpose of the speaker conveys the utterance. Those maxims are quantity, quality, relevance and manner. Those 4 maxims are contained in this movie script. But  most of the conversation uses the maxim of relevance either break or follow the rule.Keywords : implicature, maxim, implied meaning, conversation
PEMETAAN AGENDA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BANDAR ANTARIKSA DI PULAU BIAK Nurul Fatmawati
REFORMASI Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v11i2.2701

Abstract

Sampai dengan saat ini Indonesia belum memiliki bandar antariksa yang memadai untuk peluncuran berbagai satelit sehingga kegiatan peluncuran wahana antariksa yang dilakukan saat ini masih mengandalkan jasa peluncuran dari negara lain. Ditinjau dari posisi geografis Indonesia di sepanjang garis katulistiwa, secara teknis Pulau Biak menjadi lokasi ideal untuk pembangunan kawasaan bandar antariksa. Perumusan agenda setting yang tepat pada perencanaan pembangunan bandar antariksa sangat penting untuk memperoleh dukungan publik (pemerintah dan masyarakat) khususnya untuk pemetaan stakeholder dan berbagai proses yang perlu segera ditindaklanjuti. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran awal atas relasi antara para aktor dan proses yang dilakukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dapat diidentifikasi aktor-aktor kuncinya namun secara umum keterlibatan mereka masih terbatas. Oleh karena itu perlu dirumuskan pendekatan yang tepat untuk mengoptimalkan peran stakeholders tersebut sehingga rencana pembangunan yang telah disusun dapat tercapat tepat waktu.Abstract: Up to now, Indonesia does not yet have an adequate spaceport for the launch of various satellites, so that the activities of launching spacecraft that are currently being carried out still rely on launch services from other countries. Judging from Indonesia's geographical position along the equator, technically Biak Island is an ideal location for the development of the spaceport area. The formulation of the right agenda setting in the spaceport development planning is very important to obtain public support (government and society), especially for stakeholder mapping and various processes that need to be followed up immediately. This study uses a qualitative descriptive method to provide an initial description of the relationship between the actors and the processes they perform. The results of the study indicate that the key actors have been identified but in general their involvement is still limited. Therefore, it is necessary to formulate the right approach to optimize the role of these stakeholders so that the development plans that have been prepared can be achieved on time 
Karekteristik Ibu Terhadap Pembiasaan Mengajarkan Salam Pada Anak Usia Dini Di Kota Mataram Nurul Fatmawati; Yesvi Zulfiana; Irni Setyawati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.467 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.850

Abstract

Anak usia dini memegang peranan yang sangat penting karena perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat pesat, yaitu mencapai 80%. Ketika dilahirkan ke dunia anakmanusia telah mencapai perkembangan otak 25% , sampai usia 4 tahun perkembangannya mencapai 50 %, dan sampai 8 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia 18 tahun. Penelitian ini beranjak dari permasalahan bahwa dalam pembiasaan bersalam pada anak usia dini masih mengalami kesulitan, atau belum terbiasanya mengucapkan salam dalan kehidupan sehari-hari. Maka dalam hal ini pentingnya peran orang tua dalam pembiasaan khususnya pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik ibu terhadap pembiasaan mengajarkan salam pada anak usia dini. Dalam penelitian ini desain yang digunakan yaitu analitik kategorik dengan pendekatan potong lintang. Populasi pada penelitian ini semua ibu yang mempunyai anak dibawah umur 6 tahun. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling sebanyak 116 orang di kecamatan mataram kota Mataram khususnya di wilayah kelurahan Pagutan dan Pagesangan Mataram. Hasil temuan dalam penelitian ini sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan mengajarkan salam pada anak. Semakin bertambah umur ibu dan menjadi rumah tangga, semakin sering ibu membiasakan salam pada anak. Maka diharapkan ibu yang berumur 20-35 tahun dan bekerja di luar rumah untuk meningkatkan kebiasaan mengajarkan salam yang dibantu oleh para suami.  
Association between Drinking Water Treatment and Diarrhea Among Under-Five Years Children Yesvi Zulfiana; Nurul Fatmawati; Siskha Maya Herlina
Journal for Quality in Public Health Vol. 4 No. 2 (2021): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v4i2.213

Abstract

Diarrhea is still a health problem in the world, especially in developing countries. The World Health Organization (WHO) explained that the cause of death in infants and toddlers is diarrhea, which ranks second. Meanwhile, based on Indonesia's health profile in 2015, there were 18 outbreaks of diarrhea in 11 provinces, 18 districts / cities, with 1,213 sufferers and 30 deaths (CFR 2.47%). Several factors related to the incidence of diarrhea are maternal care, birth weight and environmental sanitation. This study aims to determine the relationship between maternal parenting, birth weight and environmental sanitation with the incidence of diarrhea in children under five in Selagalas Village, the working area of ​​Cakranegara Health Center. This study used a cross-sectional quantitative design on 104 toddlers who were selected by systematic random sampling in three selected environments in Selagalas Village. Data were collected by structured interviews using questionnaires and observation sheets. Data analysis was carried out bivariately using logistic regression to see the relationship between family drinking water management and the incidence of diarrhea. 64.42% of children under five were found to have experienced diarrhea. The variable related to the incidence of diarrhea was the lack of drinking water management with a value of P = 0.03. The management of family drinking water is still lacking so it is necessary to make health promotion efforts for the family to improve the management of family drinking water that meets the requirements so that it can improve the behavior of a clean and healthy life.