Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 4 NO. 1 JANUARI 2010
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In line with growth of era requirement of speed and of accuracy (information accuracy) represent vital matter in information era these days. In a company represent a system, representing network a work from procedures which is interaction, flock together to activity or to finish a certain target. System Planning and control of Production is system which effort manufacture used to plan goods to produce pursuant to order of customer. This goods production require matured planning in preparation of material required, to be sent out for to supplier. Because, delay of ordering will influence production process and too much kept material will influence stock holding cost. Keywords: Speed and accuracy of information, system design analysis
SETTING PARAMETER PROSES PEMASANGAN LID CUP AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE TAGUCHI Agus Setiawan; Enty Nur Hayati; Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 6 NO. 2 JULI 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.565 KB)

Abstract

Quality standards is one of the production costs, so if quality standards are properly executed will be able to reduce production costs. As was the case on the production floor CV Olympic Makmur Jaya as a producer of bottled drinking water (bottled water), which is in the process of production is still experiencing a lot of defects. bottled water products are often experienced is the kind of drinking water production defects cup 240 ml, so that the formulation of the research problem is how to set parameters lid machine mounting cup 240 ml drinking water that can improve the quality of the production process. The method used to solve this problem is the Taguchi experimental design. Taguchi experimental design is used to get the combination level parameter settings factors cup lid machine mounting that the installation process can improve the quality of drinking water 240 ml cup lid. The use of the Taguchi method is also based on minimizing the cost and duration of the experiment. From the data processing and analysis were done then it can be concluded that some combination of parameter settings factors proposed level of experimental results is heather temperature factor with levels 180° C (A1) , the level of aluminum mat thickness 2.5 cm (B1), and engine speed with 84 levels cup per minute (C2). Setting parameters of this proposal can reduce the function of a loss of 52.16% for each of the boxes of bottled drinking water products 240 ml cup. Kata kunci : Kualitas, Metode Taguchi, Cacat produksi
PENJADWALAN BERDASARKAN MAKESPAN OPTIMAL DENGAN PERBANDINGAN METODE HEIJUNKA DAN METODE CAMPBEL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 6 NO. 2 JULI 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.878 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang menggutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen (dikenal dengan metode Heijunka). Metode Heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran produk. Metode Heijunka tidak membuat produk berdasarkan urutan aktual dari pesanan pelanggan, yang dapat naik dan turun secara tajam, tapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran yang sama setiap hari.Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan n job pada m mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job  yang paling baik. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode Heijunka diketahui bahwa proses produksi dapat selesai pada hari ke 21 jam 13.12. Dengan jumlah total efisiensi waktu 3 jam 48 menit. Dan produk yang diprioritaskan untuk diproduksi pertama adalah Karya 200, dan yang kedua adalah Vix-R, dan yang terakhir adalah Karya 150. Kata kunci : heijunka, CDS, makespan, efisiensi
HEIJUNKA Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.841 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang menggutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen (dikenal dengan metode Heijunka). Metode Heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran produk. Metode Heijunka tidak membuat produk berdasarkan urutan aktual dari pesanan pelanggan, yang dapat naik dan turun secara tajam, tapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran yang sama setiap hari. Kata kunci : heijunka, urutan, perataan
PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINTS DI LINE PERAKITAN SEPEDA MOTOR Firman Ardiansyah Ekoanindiyo; Antoni Yohanes; Antono Adhi; Agus Setiawan; Enty Nur Hayati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.209 KB)

Abstract

Penjadwalan merupakan proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur dan jasa yaitu mengalokasikan sumber – sumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran perusahaan lebih optimal. Penelitian ini mengambil data pada lintasan produksi line B di PT. X Semarang yang merakit tipe motor bebek dengan merk Star CX, Star Z, dan Star X 125. Lintasan produksi di line B dalam pelaksanannya tidak dapat memenuhi permintaan produk sesuai dengan jadwal yang sudah di buat departemen PPIC karena adanya penumpukan material (bottle neck) di beberapa stasiun kerja/pos. PT. X Semarang dalam penjadwalan produksinya menggunakan metode longest processing time. Sepeda motor dengan cycle time yang lama yang diproses terlebih dahulu.Goldratt mengembangkan ilmu lima langkah untuk memperbaiki sistem bottleneck  secara terus menerus. Lima langkah tersebut adalah : 1. Identifikasikan konstrain sistem. 2. Eksploitasi konstrain. 3. Subordinasikan semua bagian lain ke stasiun konstrain. 4. Tingkatkan kemampuan stasiun konstrain untuk memecahkan masalah. 5. Jika konstrain sudah terpecahkan dan muncul konstrain baru maka kembali kelangkah 1. Dari hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan : Pada bulan Juni tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama satu jam dan empat jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.040.200.050,-. Bulan Juli tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama dua jam dan lima jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.148.749.450,-. Pada bulan Agustus  tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.331.163.185,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.334.169.185,-. Bulan September tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 931.182.886,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 955.199.950,-. Kata Kunci : Penjadwalan, Bottleneck, Theory of Constraints
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.325 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang mengutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan n job pada m mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job  yang paling baik. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode CDS diketahui bahwa penjadwalan untuk diterapkan di PT. Triangle Motorindo Semarang  metode CDS berdasarkan makespan total yaitu 23,1 jam dan efisiensi sebesar yaitu 35,26 %.   Kata kunci :  CDS, makespan, efisiensi
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 8 NO. 1 JANUARI 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.357 KB)

Abstract

Scheduling is the timing of an operating activity . scheduling includes activities allocate facilities , equipment or labor like an operation and determine the order of the operations. When this has been developed various methods in production scheduling, among other production scheduling priority to working time in advance in order of production processes, scheduling based on the number of existing machines and production scheduling based on stable production rate setting fora variety of inventory levels to meet consumer demand .Methods Campbell - Dudek - Smith (CDS) , the method is basically solve the problem of n jobs on m machines flow shop. In this scheduling attempted to get the price of the smallest make span of (m -  ) the possibility of scheduling . with the price of the smallest make span scheduling a sequence of jobs that most excellent workmanship .Based on the data obtained from the results of research conducted at PT . Triangle Motorindo for production scheduling using CDS known that scheduling method to be applied in PT . Triangle Motorindo Semarang CDS method is based on the total make span is 23.1 hours and the efficiency of which is 35.26 %.Keywords : CDS , makespan , efficiency
ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 8 NO.2 JULI 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analytic Network Process ( ANP ) is a technique to help resolve the problem . In its development , the ANP is not only used to determine the priority of choices with many criteria , but its application has been extended as an alternative model to solve various problems . This is possible because the ANP sufficient to rely on intuition as its main input , but intuition must come from the decisions that sufficient information and understand the problems faced by decision . Basically ANP is a general theory of measurement . ANP is used to find a good ratio scale of the paired comparison of discrete and continuous . Comparisons can be drawn from the actual size or of a basic scale that reflects the strength of feeling and prefensi relative . ANP has a particular concern about the deviation of consistency , measurement and dependence and among groups of structure elements (Latifah, 2005).Keywords : ANP , Criteria