Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi Yohanes, Antoni
Students Journal of Engineering Vol 9, No 1 (2015): VOL. 9 NO. 1 JANUARI 2015
Publisher : Students Journal of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.431 KB)

Abstract

PT. Industri Sandang Nusantara Patal Secang Magelang pada proses produksi mesin ring spinning saat ini masih ditemukan hasil yang kurang maksimal pada uji kekuatan tarik benang meski sudah memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Benang PE 30/1 merupakan benang campuran tunggal yang bahannya dari polyester 65% dan kapas 35%. Laporan harian rata-rata kekuatan tarik benang memiliki nilai rentang antara 592-644 gram. Metode Taguchi bertujuan untuk mendapatkan setting parameter yang optimal sehingga dapat menghasilkan kekuatan tarik benang yang lebih baik. Faktor level yang digunakan dalam penelitian ini adalah diameter top roll menggunakan 27 mm (level 1) dan 28 mm (level 2), jarak bagian top roll menggunakan posisi mundur 1 (0:-1) (level 1) dan posisi maju 1 (0:+1) (level 2), weight arm (tekanan pendulum) menggunakan 10 kg (level 1) dan 14 kg (level 2), untuk ketebalan distance clip menggunakan 2,1 mm (level 1) dan 2,5 mm (level 2). Level faktor optimal hasil percobaan telah memenuhi hasil spesifikasi yang diharapkan dengan hasil settingan A2B2C2D1, diameter top roll pada level 2 dengan diameter sebesar 27 mm. jarak bottom roll dengan front roll pada level 2 dengan jarak +1mm, weight arm level 2 dengan beban 10 kg, ketebalan distance clip pada level 2 dengan ketebalan 2,1 kg dan menghasilkan uji kualitas kekuatan tarik benang yang lebih tinggi dengan nilai 640 gram. Kata kunci : faktor level, metode taguchi, setting optimal
IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE SEBAGAI PENUNJANG PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS Yohanes, Antoni; Ekoanindyo, Firman Ardiansyah
Proceeding SENDI_U 2019: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.294 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk mempertahankan kualitas produk adalah perawatan mesin (maintenance). Berkaitan dengan hal tersebut, maka pihak pihak terkait harus mampu menemukan sistem perawatan yang baik sehingga dapat meminimasi jumlah breakdown mesin dan biaya perbaikan atau perawatan. Dalam proses produksi Tic-Tac, mesin yang sering mengalami jumlah downtime besar adalah continue frying. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi maintenance dari divisi Tic-Tac dan bagaimana tingkat efektivitas serta rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan produksivitas tersebut. Metode yang digunakan adalah overall equpment effectiveness dengan six big losses. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil nilai rata-rata overall equipment effectiveness sebesar 97,69%. Hasil tersebut sudah melebihi standart OEE yaitu 85%. Faktor yang mempengaruhi six big losses adalah breakdown losses yaitu sebesar 85,72% dari jumlah time losses yang terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi breakdown losses antara lain faktor mesin, lingkungan, metode, manusia. Dari faktor tersebut faktor mesin serta metode yang paling dominan. Untuk mengurangi hal tersebut, maka perlu adanya autonomous maintenance yang diberikankepada operator, melakukanpelatihanbagiteknisimaintenance denganadanyapengontrolankemajuanketrampilandankemampuan. Pengontrolandanpengawasan operator tentangkebersihanmesin. Kata kunci: perawatan, overall equipment effectiveness, six big losses
PERANCANGAN STASIUN KERJA FINISHING INDUSTRI FURNITURE Himawan, Fahmi; Purba A.N, Aditya; Haris, Supyan; Yohanes, Antoni; Ardiansyah E, Firman
Proceeding SENDI_U 2019: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.12 KB)

Abstract

Peningkatkan daya saing terhadap industri perkayuan dari negara lain merupakan kesiapan yang sangat diperlukan oleh industri lokal dalam menghadapi penerapan pasar bebas saat ini. Setiap industri dituntut untuk menghasilkan produk bermutu tinggi, mengirimkan produk ke pasar lebih cepat, dan menekan biaya pada peralatan. Dengan proses finishing yang baik, perabot dengan bahan baku kurang baik atau kurang mempunyai nilai ekonomis, misalnya perabot dari kayu mangga atau kayu pinus dapat berubah menjadi perabot atau meubelair yang menarik dan mempunyai nilai jual tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi secara langsung, dengan cara mengamati proses finishing pada PT. Bot Mburi, dan ditentukan tiga elemen utama dalam proses finishing yaitu pendempulan, pengamplasan, pengecatan. Sehingga dalam penelitian ini dapat mengetahui kekurangan proses finishing dan menghasilkan tata letak perancangan stasiun yang baru. Kata kunci : proses finishing, perancangan stasiun kerja, furniture
ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 4 NO. 1 JANUARI 2010
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In line with growth of era requirement of speed and of accuracy (information accuracy) represent vital matter in information era these days. In a company represent a system, representing network a work from procedures which is interaction, flock together to activity or to finish a certain target. System Planning and control of Production is system which effort manufacture used to plan goods to produce pursuant to order of customer. This goods production require matured planning in preparation of material required, to be sent out for to supplier. Because, delay of ordering will influence production process and too much kept material will influence stock holding cost. Keywords: Speed and accuracy of information, system design analysis
SETTING PARAMETER PROSES PEMASANGAN LID CUP AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE TAGUCHI Agus Setiawan; Enty Nur Hayati; Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 6 NO. 2 JULI 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.565 KB)

Abstract

Quality standards is one of the production costs, so if quality standards are properly executed will be able to reduce production costs. As was the case on the production floor CV Olympic Makmur Jaya as a producer of bottled drinking water (bottled water), which is in the process of production is still experiencing a lot of defects. bottled water products are often experienced is the kind of drinking water production defects cup 240 ml, so that the formulation of the research problem is how to set parameters lid machine mounting cup 240 ml drinking water that can improve the quality of the production process. The method used to solve this problem is the Taguchi experimental design. Taguchi experimental design is used to get the combination level parameter settings factors cup lid machine mounting that the installation process can improve the quality of drinking water 240 ml cup lid. The use of the Taguchi method is also based on minimizing the cost and duration of the experiment. From the data processing and analysis were done then it can be concluded that some combination of parameter settings factors proposed level of experimental results is heather temperature factor with levels 180° C (A1) , the level of aluminum mat thickness 2.5 cm (B1), and engine speed with 84 levels cup per minute (C2). Setting parameters of this proposal can reduce the function of a loss of 52.16% for each of the boxes of bottled drinking water products 240 ml cup. Kata kunci : Kualitas, Metode Taguchi, Cacat produksi
PENJADWALAN BERDASARKAN MAKESPAN OPTIMAL DENGAN PERBANDINGAN METODE HEIJUNKA DAN METODE CAMPBEL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 6 NO. 2 JULI 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.878 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang menggutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen (dikenal dengan metode Heijunka). Metode Heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran produk. Metode Heijunka tidak membuat produk berdasarkan urutan aktual dari pesanan pelanggan, yang dapat naik dan turun secara tajam, tapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran yang sama setiap hari.Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan n job pada m mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job  yang paling baik. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode Heijunka diketahui bahwa proses produksi dapat selesai pada hari ke 21 jam 13.12. Dengan jumlah total efisiensi waktu 3 jam 48 menit. Dan produk yang diprioritaskan untuk diproduksi pertama adalah Karya 200, dan yang kedua adalah Vix-R, dan yang terakhir adalah Karya 150. Kata kunci : heijunka, CDS, makespan, efisiensi
HEIJUNKA Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.841 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang menggutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen (dikenal dengan metode Heijunka). Metode Heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran produk. Metode Heijunka tidak membuat produk berdasarkan urutan aktual dari pesanan pelanggan, yang dapat naik dan turun secara tajam, tapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran yang sama setiap hari. Kata kunci : heijunka, urutan, perataan
PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINTS DI LINE PERAKITAN SEPEDA MOTOR Firman Ardiansyah Ekoanindiyo; Antoni Yohanes; Antono Adhi; Agus Setiawan; Enty Nur Hayati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 1 JANUARI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.209 KB)

Abstract

Penjadwalan merupakan proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur dan jasa yaitu mengalokasikan sumber – sumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran perusahaan lebih optimal. Penelitian ini mengambil data pada lintasan produksi line B di PT. X Semarang yang merakit tipe motor bebek dengan merk Star CX, Star Z, dan Star X 125. Lintasan produksi di line B dalam pelaksanannya tidak dapat memenuhi permintaan produk sesuai dengan jadwal yang sudah di buat departemen PPIC karena adanya penumpukan material (bottle neck) di beberapa stasiun kerja/pos. PT. X Semarang dalam penjadwalan produksinya menggunakan metode longest processing time. Sepeda motor dengan cycle time yang lama yang diproses terlebih dahulu.Goldratt mengembangkan ilmu lima langkah untuk memperbaiki sistem bottleneck  secara terus menerus. Lima langkah tersebut adalah : 1. Identifikasikan konstrain sistem. 2. Eksploitasi konstrain. 3. Subordinasikan semua bagian lain ke stasiun konstrain. 4. Tingkatkan kemampuan stasiun konstrain untuk memecahkan masalah. 5. Jika konstrain sudah terpecahkan dan muncul konstrain baru maka kembali kelangkah 1. Dari hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan : Pada bulan Juni tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama satu jam dan empat jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.040.200.050,-. Bulan Juli tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 7 dan stasiun kerja/pos 8. Sehingga pada stasiun tersebut untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur selama dua jam dan lima jam dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.148.749.450,-. Pada bulan Agustus  tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.331.163.185,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 1.334.169.185,-. Bulan September tahun 2011 stasiun kerja/pos bottleneck terjadi pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8. Untuk memenuhi jadwal produksi diadakan lembur dengan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 931.182.886,-. Apabila menambah tenaga kerja sebanyak satu orang pada stasiun kerja/pos 1 sampai dengan stasiun kerja/pos 8 keuntungan perusahaan sebesar Rp. 955.199.950,-. Kata Kunci : Penjadwalan, Bottleneck, Theory of Constraints
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.325 KB)

Abstract

Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang mengutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan n job pada m mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job  yang paling baik. Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode CDS diketahui bahwa penjadwalan untuk diterapkan di PT. Triangle Motorindo Semarang  metode CDS berdasarkan makespan total yaitu 23,1 jam dan efisiensi sebesar yaitu 35,26 %.   Kata kunci :  CDS, makespan, efisiensi
PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 8 NO. 1 JANUARI 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.357 KB)

Abstract

Scheduling is the timing of an operating activity . scheduling includes activities allocate facilities , equipment or labor like an operation and determine the order of the operations. When this has been developed various methods in production scheduling, among other production scheduling priority to working time in advance in order of production processes, scheduling based on the number of existing machines and production scheduling based on stable production rate setting fora variety of inventory levels to meet consumer demand .Methods Campbell - Dudek - Smith (CDS) , the method is basically solve the problem of n jobs on m machines flow shop. In this scheduling attempted to get the price of the smallest make span of (m -  ) the possibility of scheduling . with the price of the smallest make span scheduling a sequence of jobs that most excellent workmanship .Based on the data obtained from the results of research conducted at PT . Triangle Motorindo for production scheduling using CDS known that scheduling method to be applied in PT . Triangle Motorindo Semarang CDS method is based on the total make span is 23.1 hours and the efficiency of which is 35.26 %.Keywords : CDS , makespan , efficiency