Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGENALAN KULIT KOPI TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN KELINCI DI DESA RIANG GEDE, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN I. M. Nuriyasa; I. M. Mastika; G. A. M. K. Dewi; N. N. Suryani; E Puspani; D. P. M. A Candrawati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 13 No 2 (2014): Vol 13, No. 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.817 KB)

Abstract

Farmers in Riang Gede village, Tabanan District, Tabanan regency generally raise rabbits traditionally by providing grass field as basic feed and concentrate supplementation very minimum. Short course on diet manufacturing techniques in the form of pellets was performed in Juni 2014, aims to introduce the feed pellets, according to the rabbit nutrient requirements standard. Short course was suported by Tabanan Departement of Animal Production and Animal Sciense Post Gradute Program, Udayana University. This training introduces fermented of coffee leather as rabbit diet formulation in pellet form. There were 18 local famers and 9 farmer’s wife and 5 Riang Gede community leaders. The teams presented about (1) Rabbit nutrient requirment, (2) Prospect of rabbit, (3) energy and protein balance, (4) rabbit desease dan (4) diet manufacturing techniques in the form of pellets. Farmers can understand the course material and interested in creating a diet in the form of pellets. Based on the limited discussion, it could be seen that participants were very enthusiastic in joining this activity. They used this occasion for making discussion with the concerned team from Udayana University.Keywords: fermented coffee pulp, rabbit nutrien requirement standard, diet manufacturing techniques in the form of pellets.
PENGARUH LEVEL ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM KAMPUNG UMUR 0-10 MINGGU A. H. Ariesta; I. G. Mahardika; G. A. M. K. Dewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.021 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level energi dan protein ransum terhadap penampilanayam kampung umur 0-10 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empatperlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam. Ayam kampung yang digunakan tanpamembedakan jenis kelamin. Perlakuan yang diberikan adalah A: energi 3100 kkal/kg dan protein 22%; B: energi3000 kkal/kg dan protein 20%; C: energi 2900 kkal /kg dan protein 18%; dan D: energi 2800 kkal /kg dan protein16%. Varabel yang diamati adalah: berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsiransum, feed convertion ratio (FCR), kecernaan pakan, neraca energi, neraca protein, kebutuhan protein danenergi untuk hidup pokok dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan energi3100 kkal dan 22% protein berbeda nyata lebih baik (P<0,05) untuk pertumbuhan dan untuk neraca protein danenergi dibanding perlakuan; level energi 3000 kkal dan 18 % protein; dan level energi 2900 kkal dan 16% protein.Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ayam kampung yang mendapat energi-protein yang lebih tinggi lebih baikdaripada ayam kampung yang mendapat ransum dengan energi dan protein yang lebih rendah. Kebutuhan energiuntuk hidup pokok pada ayam kampung umur 0-10 minggu adalah 95,88 W 0,75 kkal/hari dan kebutuhan proteinuntuk hidup pokok sebesar 2,91 g/W0,75/hari. Kebutuhan energi untuk pertumbuhan adalah 2,73 kkal per satugram kenaikan berat badan, sedangkan kebutuhan protein untuk pertumbuhan adalah 0,31 protein setiap kenaikan1 g berat badan.
PENGARUH ZONA KETINGGIAN TEMPAT PEMELIHARAAN TERHADAP PENAMPILAN DAN PRODUKSI KARKAS BROILER DI KABUPATEN KARANGASEM Akbar Y. K.; G. A. M. K. Dewi; I M. Nuriyasa
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.286 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i01.p04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh zona ketinggian tempat pemeliharaan yang berbeda-bedaterhadap penampilan dan produksi karkas broiler di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Rencana penelitianyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan tujuh kali ulangan.Ternak yang digunakan adalah broiler berjenis kelamin jantan berumur 14 hari sebanyak 105 ekor. Perlakuan yangdiberikan adalah kandang zona ketinggian rendah 0 - 299 meter di atas permukaan laut (T0), zona ketinggiansedang 300 - 699 meter di atas permukaan laut (T1) dan zona ketinggian tinggi >700 meter di atas permukaanlaut (T2). Variabel yang diamati meliputi iklim mikro kandang, respon fisiologis, respon hematologi, penampilandan produksi karkas. Hasil penelitian menunjukkan ketinggian tempat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadappenampilan namun pada produksi karkas tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Pada zona ketinggian >700 meter diatas permukaan laut mempengaruhi konversi ransum lebih tinggi dibandingkan dengan zona ketinggian 0 - 299dan 300 - 699 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan perlakuan T0 danT1 menghasilkan penampilan lebih baik bila dibandingkan penampilan broiler pada perlakuan T2.Kata kunci: zona ketinggian tempat, penampilan, produksi karkas. broiler