Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Manis (Cinnamomum burmani) Secara In Vitro / Antioxidant Activities Of Cinnamon (Cinnamomum burmani) In Vitro Irma Antasionasti; Jayanto I
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 10, No 1, Tahun 2021
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2021.v10.i01.p05

Abstract

ABSTRAK Kayu manis (Cinnamomum burmani) merupakan rempah-rempah yang bisa dijadikan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan juga kue serta salah satu bahan farmasi dalam industri farmasi. Oleh karena itu, eksplorasi kayu manis sebagai antioksidan alami sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan kayu manis menggunakan uji DPPH, ABTS dan daya aktivitas reduksi besi III serta total fenolik dan total flavonoid. Kayu manis bubuk diekstraksi menggunakan teknik maserasi dengan pelarut etanol 96% dan dilakukan pengujian aktivitas antioksidan. Ekstrak etanol kayu manis menunjukkan nilai aktivitas antioksidan DPPH, ABTS, dan reduksi besi III secara berturut-turut sebesar 1,939 ± 0,055 ?g/mL; 2,235 ± 0,014 ?g/mL; dan 1415,705 ± 38,609 mg asam askorbat/gram ekstrak. Aktivitas antiradikal ekstrak etanol kayu manis lebih rendah dibandingkan dengan vitamin C yaitu 0,554 ± 0,003 ?g/mL (DPPH) dan 0,813 ± 0,028 ?g/mL (ABTS). Aktivitas antioksidan yang diberikan oleh ekstrak etanol kayu manis dipengaruhi oleh kandungan total fenolik dan total flavonoid secara berturut-turut sebesar 75,685 ± 1,408 % EAG dan 60,546 ± 0,670 % EK. Kayu manis memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, mengandung total fenolik dan total flavonoid dalam jumlah tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan tambahan pangan (antioksidan) dalam industri makanan maupun farmasi.
Review Virus Chikungunya Grenshannya Anasthasya Pua; Fatimawali Fatimawali; Irma Antasionasti
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chikungunya is a virus belonging to the family Togaviridae and genus Alphavirus which was first isolated in Tanzania in 1953. This virus transmission by mosquito vectors, namely Aedes aygepti and Aedes albopictus. Indonesia itself is included as the country that has the largest burden of Chikungunya in Southeast Asia. Symptoms caused by this viral infection are severe enough to cause temporary paralysis and prolonged joint pain. Chikungunya virus drugs and vaccines are not yet officially available and are licensed only in the form of symptomatic treatment that can be given to reduce symptoms. Research and development of Chikungunya virus treatment and vaccines are currently being developed to control the spread of the Chikungunya virus. 
Review - Strategi dan Tantangan Pengembangan Vaksin Demam Berdarah Irma Febrianti Wahongan; Elly Suoth; Irma Antasionasti; Fatimawali Fatimawali; Trina Tallei
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictusyang hidup di negara-negara tropis dan subtropis. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini terbagi atas 4 macam serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelusuran data-data yang berkaitan dengan pengembangan vaksin dengue virus melalui beberapa referensi yang didapat melalui PubMed, Google scholar, Science direct, dan kumpulan jurnal lainnya. Data yang didapat kemudian dikumpulkan dan dibuat menjadi suatu tulisan yang berisi informasi tentang strategi dan  tantangan pengembangan vaksin virus dengue. Berdasarkan data-data yang didapat strategi yang dilakukan dalam menghadapi penyakit DBD adalah dilakukannya penemuan vaksin tetravalent seperti LAV, vaksin Chimera, vaksin Subunit dan vaksin DNA. Uji klinis sampai saat ini masih terus dilakukan untuk mendapatkan kandidat vaksin yang mampu memicu respon imun terhadap keempat serotipe virus dengue. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi tantangan dalam pengembangan vaksin tetralaven adalah biaya yang besar dan dan sulitnya menemukan kandidat vaksin dapat memicu respon imun terhadap keempat serotipe tersebut.
Ekstrak dan Fraksi Spons Stylissa carteri dari Perairan Pulau Manado Tua: Aktivitasnya Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Gleam Yordan; Defny Wewengkang; Irma Antasionasti
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kasus infeksi di Indonesia beriringan dengan peningkatan kasus resistensi terhadap antibiotik. Keanekaragaman hayati khususnya bahan alam kelautan Indonesia dinilai memiliki potensi menghasilkan bahan antibakteri yang dapat dikembangkan menjadi kandidat antibiotik dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas Antibakteri dari ekstrak dan fraksi spons Stylissa carteri dari Perairan Pulau Manado Tua terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Proses ektraksi menggunakan pelarut etanol dan dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut, n-heksan, kloroform, dan methanol. Uji antibakteri menggunakan metode difusi agar (Disc diffusion Kirby and Bauer).  Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol dari spons Stylissa carteri memiliki zona hambat paling besar terhadap bakteri Staphylococcus aureus (8,6 mm) dan fraksi n-heksan dari spons Stylissa carteri memilki zona hambat paling besar terhadap bakteri Escherichia coli (7,386 mm). Hasil aktivitas antibakteri berbeda signifikan, dimana kontrol positif yang digunakan berada pada kategori sangat kuat, sedangkan ekstrak maupun fraksi dengan aktivitas paling besar hanya sampai kategori sedang.
UJI TOKSISITAS AKUT KOMBINASI EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) DAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke) TERHADAP ORGAN PARU-PARU TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Khairunnisa Mutiara Thaib; Herny Simbala; Irma Antasionasti
PHARMACON Vol. 11 No. 4 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dayak onions (Eleutherine americana Merr.) and Pinang yaki (Areca vestiaria Giseke) have potential as traditional medicinal ingredients. However, the toxic effect of the combination of these extracts is not yet known. This study aimed to determine the effect of the combination of extracts Dayak and pinang yaki on the lungs of male white rats Wistar strain (Rattus norvegicus) in acute toxicity testing. This type of research was conducted using laboratory experimental methods consisting of 18 male white rats of wistar strains. Extraction was made by maceration using 96% Ethanol. The treatment was carried out for 14 days by observing body weight and macroscopic observations of the rat lungs. The results showed that the administration of combination extracts Dayak Onion and Pinang Yaki  for 14 days at dose of 10.8 mg, 14.4 mg, 21.6 mg didn’t cause any changed, on the macroscopic picture the lungs looked normal and didn’t different when compared with the control group. Based on the results of statistical tests in the combination treatment group proved  have a significant weight loss.
Edukasi Manfaat Penggunaan Krim Tabir Surya dan Pelatihan Pembuatan Krim Pelembab dari Minyak Kelapa Meilani Jayanti; Imam Jayanto; Irma Antasionasti
Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/lentera.v3i2.30

Abstract

Daerah pinggiran pantai termasuk daerah dengan tingkat paparan sinar matahari yang tinggi. Paparan sinar matahari secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Kurangnya pengetahuan dan perhatian masyarakat terhadap bahaya paparan sinar matahari secara terus menerus dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan kulit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya para ibu mengenai kesehatan dan perawatan diri, maka dilakukan edukasi manfaat penggunaan krim tabir surya dan pelatihan pembuatan krim pelembab oleh tim pengabdian masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi, persiapan, penyuluhan tentang kesehatan dan perawatan diri serta pelatihan pembuatan krim pelembab dari minyak kelapa. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan memberikan keterampilan yang dapat dikembangkan oleh kelompok sasaran untuk meningkatkan perekonomiannya.
Analisis Korelasi Aktivitas Antioksidan Minuman Herbal Pala dengan Kandungan Total Fenolik dan Total Flavonoid Tjandra A. Rumagit; Fatimawali; Irma Antasionasti
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/lenterafarma.v2i1.29

Abstract

Daging buah pala memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dibandingkan dengan bagian biji, akar dan batang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pembuatan minuman instan terenkapsupsulasi dari buah pala yang kaya akan antioksidan. Minuman instan herbal pala (MHP) dibuat dengan proses enkapsulasi menggunakan maltodekstrin : susu skim (2:4). Pengujian antioksidan dengan metode DPPH, dan kandungan total fenolik dan flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Korelasi aktivitas antioksidan dengan kandungan total fenolik dan total flavonoid didasarkan pada persamaan regresi (total fenolik/ flavonoid vs antioksidan). Berdasarkan hasil pengujian MHP dengan konsentrasi 25% memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (IC50 : 21,20361 μg/mL.) Kekuatan antioksidan yang diberikan sampel lebih rendah dibandingkan dengan vitamin C (0,568 µg/mL), namun aktivitas antioksidan sampel masih tergolong sangat kuat. Aktivitas antioksidan yang diberikan dipengaruhi oleh kandungan fenolik dan flavonoid yang mana sekitar 39,07% kandungan total fenolik mempengaruhi aktivitas antioksidan. Sementara kandungan total flavonoid sebesar 39,5% adalah bagian dari senyawa fenolik yang mempengaruhi aktivitas antioksidan. Oleh karena itu, herbal pala dapat dikembangkan sebagai minuman fungsional antioksidan bernilai gizi.
Peningkatan Nilai Guna Cangkang Kepiting sebagai Kitosan untuk Raw Material pada Pasta Gigi Herbal Yuanita Amalia Hariyanto; Irma Antasionasti; Meilani Jayanti
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8, No 3 (2023): Volume 8 Nomor 3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i3.1574

Abstract

Sejauh ini inovasi raw material pasta gigi herbal yang berasal dari limbah masih jarang dikembangkan, cangkang kepiting menjadi material yang berpotensi untuk menjadi bahan baku dalam pembuatan pasta gigi herbal. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan limbah cangkang kepiting menjadi material yang memiliki nilai ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan ekstraksi dan sintesis sederhana. Karakterisasi XRD, FTIR, dan SEM-EDX digunakan untuk menganalisis kristalinitas, gugus fungsi, dan morfologi kitosan. Hasil analisis menunjukkan struktur kitosan membentuk kristalin yang ditunjukkan dengan terkonfirmasinya tiga puncak tajam pada 2-teta 19o, 26o, dan 29o. Hasil analisis puncak serapan FTIR menunjukkan terdeteksinya 5 gugus fungsi utama kitosan pada bilangan gelombang 3458 cm-1, 2895,15 cm-1, 1654,92 cm-1, 1587,42 cm-1, dan 1386,82 cm-1 adalah OH stretching, CH(CH3) bending, C=O (-NHCOCH3) stretching amida I, NH (-NHCOCH3) bending amida II, CH (-CH2) bending sym secara berturut-turut. Morfologi kitosan yang disintesis dari cangkang kepiting berpori, bergelombang, dan bentuknya tidak teratur serta unsur yang terkandung yaitu C, O, Ca, dan Si.
Identifikasi Hambatan Penerapan Home Pharmacy Care di Apotek-apotek Kota Manado Adelien Zefanya Mawikere; Weny Indayany Wiyono; Irma Antasionasti
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol. 6 No. 1 (2023): Vol 6 No 1
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v6i1.43018

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi hambatan penerapan kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care di Apotek-apotek yang ada di Kota Manado. Home Pharmacy Care merupakan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker dengan cara mengunjungi rumah pasien yang sedang menerima pengobatan khususnya bagi pasien yang lanjut usia ataupun pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes, TB, asma dan obat-obat untuk penyakit kronis lainnya dengan tujuan untuk memantau proses terapi yang diberikan dan meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan analisis data yang dilakukan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care belum berjalan di Apotek-apotek yang ada di Kota Manado karena beberapa hambatan baik internal maupun eksternal mulai dari jumlah sumber daya yang kurang, hingga mekanisme pelaksanaannya.
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan The Celup Herbal di Desa Kema III Kabupaten Minahasa Utara Irma Antasionasti; Surya Sumantri Abdullah; Imam Jayanto; Meilani Jayanti
Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kema III terletak di pinggir pantai dengan intensitas cahaya matahari yang sangat kuat sehingga dapat menghasilkan suatu senyawa radikal bebas yang disebut reactive oxygen species (ROS) yang dapat menginisiasi terjadinya penyakit degeneratif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan teh herbal yang kaya antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Kegiatan dilakukan melalui 4 tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, tahap penyuluhan, tahap pelatihan, dan tahap pendampingan. Berdasarkan hasil kegiatan, mitra dapat memahami kandungan senyawa dari tanaman herbal pala, secang, jahe, kayu manis, dan cengkeh sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan dalam menangkal radikal bebas. Selain itu, mitra juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan tanaman herbal menjadi sediaan teh herbal.