Putri S. S.
PS. Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POPULASI BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK Putri S. S.; I K. M. Budiasa; N. G. K. Roni
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.135 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p010

Abstract

Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan salah satu jenis mikroba tanah yang berperan penting dalam membantu penyediaan unsur hara dalam tanah terutama fosfor (P). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data total plate count (TPC), populasi bakteri pelarut fosfat (BPF), derajat keasaman (pH) dan suhu pada berbagai jenis media tanam dan pupuk organik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), terdiri atas tujuh perlakuan yaitu: tanah (M1), pupuk kotoran sapi (M2), slurry (M3), bio-slurry (M4), tanah yang dipupuk kotoran sapi (M5), tanah yang dipupuk slurry (M6), dan tanah yang dipupuk bio-slurry (M7). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 21 unit percobaan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu total plate count (TPC), bakteri pelarut fosfat (BPF), derajat keasaman (pH), dan suhu. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPC diperoleh hasil berkisar 9,40 × 107 – 1,84 × 109 cfu/g, BPF diperoleh hasil berkisar. 7,23 × 106 – 1,77 × 108 cfu/g. Derajat keasaman (pH) tertinggi pada perlakuan M5 sebesar 7,00. Suhu tertiggi pada perlakuan M3 dan M4 sebesar 31,00oC. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa populasi total plate count (TPC) dan populasi bakteri pelarut fosfat (BPF) paling banyak pada pupuk organik bio-slurry, derajat keasaman (pH) meningkat pada media tanam pupuk kotoran sapi dan pupuk organik slurry dan bio-slurry, sedangkan suhu meningkat pada perlakuan pupuk organik kotoran sapi, slurry, dan bio-slurry. Kata kunci: Bakteri pelarut fosfat, pupuk kotoran sapi, slurry, bio-slurry