Claim Missing Document
Check
Articles

EGG PRODUCTION, QUALITY AND CHICK COLOUR PLUMAGE OF FIVE COLOURS OF KAMPONG HENS FED GOOD QUALITY FEED IM Mastika; AW Puger; IKM Budiasa; IGL Oka
International Journal of Biosciences and Biotechnology Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Central Laboratory for Genetic Resource and Molecular Biology, Faculty of Agriculture, Udayana University in cooperation with Asia-Oceania Bioscience and Biotechnology Consortium (AOBBC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.532 KB)

Abstract

An experiment was carried out to study the egg production, quality and chick colour plumage of fi vephenotypic plumage colours of Kampong hens fed good quality feed. A Randomized Block Design consistedof fi ve treatments and fi ve replicateswere used in this experiment. A total of 25 maturated kampong chickensconsisted of fi ve plumage coloursi.e. Black (Selem), Red (biying), Mix colour (brumbun), white plumage withyellow leg (putih siung), and white plumage with white leg (putih kedas) and fi ve cockerels with respectivecolours were used in this experiment. Hens were housed individually in enrich cage. Mating procedurewas done in a special mating cage where each cockerel with respective colour stays all the time. Hen wasbring into the mating cage and left there for 24 hours and repeated after 5 days, until hens were going intobrood. A good quality feed contained 17% CP and 2750 kcal ME were off ered to all hens and fresh waterwere provided ad libitum. Observation was made for 14 weeks.This study showed that in one laying cycleexcept the mixed plumage colour hens produced similar number of eggs while the mix colour was the least.All parameters measured for egg quality from those fi ve plumage colours were similar. Observation ofthe chicks colour at one day old chick (DOC) showed that black plumage, white plumage with yellow leg,and red plumage hens had 100%, 100% and 81% chicks respectively had similar colour to their respectiveparents. While those mix colour and white plumage with white leg were only had 38.89% and 30.2% chickswith similar colour to their respective hens. After 8 weeks old, the colour of the chicks from respectivecolour has changed where black, red, white plumage with yellow leg had 70%, 77.5% and 93.75% chickswith the same colour to their respective hens. While those mix colour and white plumage with white leghad 53.8% and 17.6% chicks with the same colour to their parent. It was concluded that black, red, and whiteplumage with yellow legs had dominant gen in kampong chickens.
INTERVENSI KESEHATAN PADA TERNAK SAPI DAN BABI DI WILAYAH DESA GETASAN, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG I .N. Suarsana; I. W. Suardana; I K. M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.033 KB)

Abstract

Intervensi kesehatan ternak merupakan upaya untuk memenuhi salah satu panca usaha peternakan yaitu terciptanya kesehatan ternak. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ternak melalui intervensi vitamin, dan pemberian obat-obatan pada ternak di wilayah Desa Getasan. Metode yang digunakan adalah pendekatan pada kelompok peternak simantri, gapoktan, atau individu yang memiliki ternak. Ternak dilakukan pemeriksaan klinis selanjutnya diberikan intervensi sesuai dengan kondisi terknak yang bersangkutan. Hasil pelayanan kesehatan ternak menunjukkan bahwa jenis ternak yang telah diberi intervensi yaitu sapi sebanyak 108 ekor dengan rincian, sapi jantan 21 ekor, sapi betina 87 ekor. Ternak babi sebanyak 90 ekor dengan rincian, jantan 40 ekor dan babi betina 50 ekor. Berdasarkan jenis layanan, pemberian vaksin Septicemia epizootica (SE) pada sapi sebanyak 77 ekor, vitamin B kompleks sebanyak 198 ekor, obat ektoparasit sebanyak 198 ekor, dan antibiotik 14 ekor. Berdasarkan kelompok ternak telah berhasil diberi pelayanan kepada kelompok ternak Suka Nadi sebanyak 10 ekor, Tani Mas sebanyak 34 ekor, Gana Sari sebanyak 42 ekor, Simantri 086 sebanyak 6 ekor, Simantri 521 sebanyak 6 ekor, Br. Buangga 5 ekor, Br. Tengah 4 ekor, dan Br. Ubud 1 ekor. Dapat disimpulkan bahwa ternak sapi dan babi di desa Getasan dalam kondisi sehat. Intervensi dengan vitamin dan obat ektoparasit sangat dominan kemudian disusul dengan pemberian vaksin SE dan antibiotik.
TEKNOLOGI PENGAWETAN HIJAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KETERSEDIAAN PAKAN DI DESA SEBUDI KECAMATAN SELAT KABUPATEN KARANGASEM A. A. A. S. Trisnadewi; I G. L. O. Cakra; T. G. B. Yadnya; I K. M. Budiasa; I W. Suarna; I D. G. A. Udayana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.614 KB)

Abstract

Pengabdian telah dilaksanakan di Desa Pekraman Sogra, Desa Sebudi Kecamatan Selat KabupatenKarangasem, bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru dan keterampilan kepada petani peternaktentang cara melakukan pengawetan hijauan baik rumput maupun leguminosa melalui teknologi yang mudahdikerjakan. Teknologi pengawetan hijauan dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti hay, silase, danamoniasi. Pengawetan dengan cara dibuat hay adalah dengan cara mengeringkanhijauan, baik secara alami(menggunakan sinar matahari) maupunmenggunakan mesin pengering (dryer). Silase berasal dari hijauanmakanan ternak atau limbah pertanian yang diawetkan dalam keadaan segarmelalui proses fermentasi dalamsilo. Sedangkanproses amoniasi dapat memutuskan ikatan kompleks lignoselulosa dan lignohemiselulosasehingga lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen serta dapat meningkatkan kandungan nitrogen jeramiuntuk pertumbuhan mikroba rumen. Melalui teknologi pengawetan maka daya simpan hijauan lebih lama dankandungan nutrisi hijauan akan dapat dipertahankan. Metode pengabdian yang digunakan melalui dua carayaitu sosialisasi serta diskusi dan pelatihan singkat berbagai metode pengawetan. Petani peternak sangatantusias dengan materi yang diberikan terutama tentang pembuatan silase dengan teknologi sederhana danmudah diterapkan.
PERBAIKAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK DI DESA TIANYAR BARAT Budaarsa K; K. M. Budiasa; W. Suarna; A.W Puger; M. Suasta; I.M. S. Miwada
Buletin Udayana Mengabdi Vol 11 No 2 (2012): Volume 11 No.2 – September 2012
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.548 KB)

Abstract

The Community service that aims to improve the management of Bali swine breeding was held on August 18, 2012. Community service was conducted with extension methods and practice. The field team was divided into three groups and then visited the farmers in the respective fields. In practice, the field has made animal health by providing vitamins B complex and de-worming treatment pigs suffering from worms. Besides pigs, cows and chickens were also given the health services. A total of 50 male pigs and 68 female pigs had received treatment, whereas cows and chickens respectively 11 and 16. The system of raising livestock in the village of Tianyar Barat is very simple, namely traditionally extensive. Breeders need to pay attention to health and food animal herds so that growth can be better.
VAKSINASI RABIES DAN STERILISASI ANJING DI DESA MENDOYO DANGIN TUKAD, KECAMATAN MENDOYO, KABUPATEN JEMBRANA I.P.G.Y. Arjentinia; I.K.A. Dada; P.A.S. Putriningsih; I.W. Gorda; A.A.G. Jayawardhita; I.G.A.G.P. Pemayun; M.K. Budiasa; I.W. Batan
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.02 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p01

Abstract

Rabies adalah penyakit infeksi pada susunan saraf pusat disebabkan oleh virus rabies yang ditularkan anjing ke manusia. Rabies sudah menjadi kasus endemik di Bali. Kabupaten Jembrana merupakan kabupaten di Bali yang mempunyai kasus gigitan anjing terjangkit rabies cukup tinggi. Sampai bulan Agustus 2016, sebanyak 18 kasus gigitan anjing positif rabies, dengan satu orang korban meninggal dunia. Di desa Mendoyo Dangin Tukad, setiap rumah penduduk memelihara satu sampai dua ekor anjing, yang sebagian besar tidak diikat maupun dikandangkan. Kondisi wilayah yang cukup mendukung penyebaran penyakit rabies. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan informasi mengenai penyakit rabies serta mengurangi perkembangbiakan Hewan Penular Rabies (HPR) sehingga dapat membatasi jumlah populasi HPR tanpa harus membunuh hewan tersebut. Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah sebanyak 20 ekor divaksinasi dengan vaksin rabies, delapan ekor kastrasi anjing jantan, dan sepuluh ekor anjing betina dilakukan ovariohisterektomi. Pengetahuan masyarakat tentang penyakit rabies, cara pengendaliannya, dan pengendalian populasi sudah sangat bagus.
APLIKASI FORMULASI RANSUM DENGAN MENGGUNAKAN HIJAUAN LEGUMINOSA SEBAGAI PAKAN DASAR PENYUSUNAN RANSUM SAPI DI DESA JUNGUTAN KABUPATEN KARANGASEM Trisnadewi A. A. A. S; I G. L. O. Cakra; I M. Mudita; I W. Wirawan; E. Puspani; I K. M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 12 No 1 (2013): Volume 12 No.1 – April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.201 KB)

Abstract

The community service was conducted in Jungutan Village, Karangasem Regency and was aimed to improvethe farmers knowlegde especially the members of farmers groups about the utilization of leguminose forage asbasal ration for ruminant. The services was conducted on Sunday, 2nd September 2012 at Wana Sari Groups ofFarmers at Banjar Untalan, Jungutan Village, and attended by 20 from 24 total members of farmers’ groups(83.33%). The methods used were direct instruction and discussion to the farmers. Almost 43% members offarmers’ groups have been given leguminose besides grass and 57% only given grass as Bali cattle feed. The resultof the services showed that the farmer’s awareness and knowlegde improved to give leguminose forage such asGliricidia sepium, Caliandra callothyrsus, and Leucaena leucochepala, besides grass feeding as basal ration forBali cattle. The utilization of forage need to be applied because of high energy and protein content in leguminoseforage, therefore the dry matter consumption will improve. The nutrient requirement could fulfill and will impactto the improvement of Bali cattle growth and production.
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CAMPURAN RUMPUT DAN LEGUM UNGGUL SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI BALI DI DESA KENDERAN KABUPATEN GIANYAR A. A. A. S. Trisnadewi; I W. Suarna; T. G. B. Yadnya; I G. L. O. Cakra; I K. M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.416 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kandang kelompok Simantri 256 Gapoktan Merta Sedana dihadiri oleh 23 orang dari anggota, petani peternak, dan petugas pendamping simantri. Kegiatan pengabdian didahului dengan kegiatan penyuluhan dan diskusi mengenai penerapan teknologi budidaya tanaman campuran rumput dan legum serta dilengkapi dengan pembuatan brosur. Pada akhir kegiatan dilakukan pembuatan demoplot tanaman campuran rumput dan legum yang digunakan sebagai contoh dalam pengembangan hijauan pakan ternak untuk anggota kelomok Simantri 256 dan petani peternak lainnya di Desa Kenderan. Peserta sangat antusias dengan informasi yang diberikan oleh tim pengabdi. Selama kegiatan penyuluhan sekaligus diisi dengan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh petani peternak dalam pemeliharan sapi khususnya sapi bali. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh petani peternak diantaranya tentang fungsi hijauan legum sebagai pakan sapi, bagaimana pemberian gamal pada sapi, dan penyebab sapi betina tidak mengalami kebuntingan. Pertanyaan yang diajukan oleh petani peternak dijelaskan oleh tim pengabdi sehingga petani mudah memahami penjelasan yang diberikan Model yang dikembangkan dalam pembuatan demoplot tanaman campuran rumput dan legum yaitu pertanaman campuran dengan pola rumput – rumput – legum (brachiaria - panikum - sentro atau brachiaria – panikum - clitoria). Simpulan yang dapat diambil adalah anggota Simantri 256 Gapoktan Merta Sedana sangat antusias dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan dan diskusi tentang sistem tanaman campuran rumput dan legum unggul yang dihadiri oleh 24 orang anggota Simantri 256 dan petani peternak lainnya, serta terbentuknya demoplot tanaman campuran rumput dan legum unggul sebagai contoh dalam pengembangan hijauan pakan ternak.
TEKNIK GRAFTING DAN BUDIDAYA HORTIKULTURA PADA KELOMPOK TANI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA GETASAN- KABUPATEN BADUNG I N. Suarsana; I. W. Suardana; I K.M. Budiasa; I P. Sudiarta; I G. Wijana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.185 KB)

Abstract

Guna mengurangi penyakit-penyakit pada tanaman tomat maka perlu dilakukan penyambungan dengan tanaman terong sehingga hortikultura tersebut tahan terhadap penyakit. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengatahuan grafting (penyambungan) dan budidaya hortikultura dengan sistim polibag. Metode yang digunakan adalah pendekatan dengan advokasi (penyuluhan) dan metode edukasi (pelatihan) grafting (teknik penyambungan). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelompok tani Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) mampu melakukan teknik budidaya hortikultura mulai pemilihan bibit dan persyaratanya, syarat pertumbuhan, teknik penyediaan media tanam (tanah dan pupuk), penyemaian bibit, dan cara bertanam dengan sistim polibag. Kelompok MKRPL mampu menguasai teknik grafting (penyambungan) dan melakukan penyambungan tanaman terong pada bagian bawah dan tanaman tomat pada bagian atas dengan hasil baik. Dapat disimpulkan bahwa kelompok tani Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) mampu melakukan grafting (penyambungan) dan budidaya hortikultura dengan sistim polibag dan dapat memanfaatkan lahan kosong untuk diisi dengan tanaman hortikultura sehingga lebih produktif.
PELATIHAN INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK BABI DI DENPASAR SELATAN BUDAARSA. K; N. P. MARIANI; N. SURYANI; I.K.MANGKU BUDIASA
Buletin Udayana Mengabdi Vol 8 No 1 (2009): Volume 8 No.1 – April 2009
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.44 KB)

Abstract

ABSTRACT The short cource of artifcial insemination on pig was conducted on September 13th. 2008. at South Denpasar. There are 18 Postgraduates of Faculty of Animal Husbandry Udayana University as participants of this activity. The aimed of this activity was increasing knowledge and skill of participants to collect and process the semen of pig until ready to be used on insemination. The method of activity was giving knowledge especially on technology in pig artificial insemination and practices in field. Based on the process of short course it can be concluded that, the response of participants on artificial insemination was excelent. This short course improved the knowledge and skill of artificial insemination of the participants and then practiced inseminate on 10 of sows.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH PASAR BUAH SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI DUSUN BATUPARAS, DESA PADANGSAMBIAN KAJA, KECAMATAN DENPASAR BARAT, DENPASAR I K. MANGKU BUDIASA; B. R. T. PUTRI; I K. SUMADI; A. A. PUTRA WIBAWA
Buletin Udayana Mengabdi Vol 8 No 1 (2009): Volume 8 No.1 – April 2009
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.666 KB)

Abstract

ABSTRACT This community service was held at Batuparas, village of Padangsambian Kaja, sub district of West Denpasar involving thirteen local farmers. The teams presented (1) about various vegetables and fruits market’s wastes, (2) how to use and solve it, (3) how to give the wastes to the cattle, (4) adding of concentrate to livestock, (5) preventing of disease and health animals knowledge, and (6) discussion and interview. Based on the limited discussion, it could be seen that the participants were very enthusiastic in joining the activity. They used this occasion for making discussion with the concerned team from Udayana University.