Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS POLA SPASIAL HASIL TANGKAPAN BUBU (Porttable traps) Di PERAIRAN PULAU PURA KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (Spatial Pattern Analysis of Pattable Trap Result in Pura Islands, Alor District, East Nusa Tenggara Province) Efrin Antonia Dollu
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 4 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.4.268-277

Abstract

Pulau Pura merupakan salah satu pulau di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dimana memiliki perairan terbuka (open access). Kondisi perairan tersebut membuat para nelayan memanfaatkannya untuk pengoperasian alat tangkap Bubu namun kurang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan perikanan yang lestari dan berkelanjutan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi ketersediaan ikan pada suatu perairan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola spasial hasil tangkapan Bubu,  dengan sampel penelitian pada beberapa perairan yaitu Perairan Desa Pura Utara, Perairan Desa Pura Timur dan Perairan Kelurahan Pulau Pura. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pola keruangan hasil tangkapan ikan dalam Bubu digunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan peta dan tabel kemudian diperkuat dengan analisis statistik untuk melihat pengaruh pola spasial terhadap hasil tangkapan bubu. Analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana dan analisis varians satu arah . Pola spasial dianalisis berdasarkan jarak bubu dengan garis pantai dan juga berdasarkan kedalaman dari bubu. Hasil tangkapan pada kedalaman 0 – 5 m, dimana hasil tangkapan paling banyak terdapat Desa Pura Utara dengan Total tangkapan 1300 ekor yang terdiri dari 82 spesies ikan, sedangkan tangkapan paling sedikit ada pada Kelurahan Pulau Pura dengan total tangkapan 887 ekor yang terdiri dari 61 spesies ikan. Hasil tangkapan pada kedalaman 6 – 10 m dimana hasil tangkapan paling banyak adalah Desa Pura Utara dengan total tangkapan 796 ekor yang terdiri dari 22 spesies ikan, sedangkan tangkapan paling sedikit ada pada Kelurahan Pulau Pura dengan total tangkapan 694 ekor yang terdiri dari 22 spesies ikan. Pura Island is one of the islands in Alor Regency, East Nusa Tenggara, which has the open water (open access). The condition of these waters make fishermen using for the operation of trap fishing gear, but they do not pay attention to the principles of sustainable and sustainable fisheries management. these conditions can affect the availability of fish in the waters. The aims on this study was to describe the spatial pattern of Bubu's catch, with the research samples in several waters, namely North Pura Village Waters, East Pura Village Waters and Pulau Pura Kelurahan Waters. The Analysis of the data used to determine the spatial pattern of the fish catch in the bubu used the descriptive analysis using maps and tables and then strengthened by statistical analysis to see the effect of spatial patterns on the catch. The analysis used is the simple linear regression analysis and one-way analysis of variance. The spatial patterns were analyzed based on the distance of the bubu to the coastline and also the depth of the traps. The catch is at a depth of 0 - 5 m, where the most catch is in Pura Utara Village with a total catch of 1300 consisting of 82 fish species, while the least catch is in Pulau Pura Village with a total catch of 887 consisting of 61 fish species. . The catch is at a depth of 6 - 10 m where the most catch is Pura Utara Village with a total catch of 796 fish consisting of 22 fish species, while the least catch is in Pulau Pura Village with a total catch of 694 consisting of 22 fish species.
ANALISIS USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA (thunnus sp.) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI DESA AMPERA KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Efrin A. Dollu; Raymundus Lobato Nua
Partner Vol 23, No 2 (2018): Edisi November
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v23i2.327

Abstract

Antioxidants are substances that can protect the body from various degenerative diseases caused by free radicals by neutralizing them. Plants that contain antioxidants, chemotaxonomically are characterized by chemical compounds derived from phenolics. One type of plant containing phenolic compounds is Soursop (Annona muricata L). This plant is one type of plant from Alor Island, East Nusa Tenggara, which has never been reported before. In this study, phytochemical screening and the antioxidant activity of Soursop leaf (Annona muricata L) using the DPPH method will be conducted. The results showed that the class of compounds contained in soursop leaves (Annona muricata L.) is a class of alkaloid and flavonoid compounds. Soursop leaves (Annona muricata L.) have weak antioxidant activity compared to Vitamin C, with IC50 values of soursop leaves of 292,727 mg / L and vitamin C of 117,140 mg / L but still, have the potential as antioxidants .
Analisis Pola Sebaran Alat Tangkap Bubu (Portable traps) di Perairan Pulau Pura Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur Efrin Antonia Dollu; Jahved F. Maro
Akuatika Indonesia Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v4i2.23579

Abstract

Pulau Pura memiliki karakteriskti perairan yang sangat unik, dimana arus lautnya cenderung berubah secara musiman mengikuti sistem angin muson, selain itu  kondisi terumbu karang yang masih sangat bagus yang menjadikan Pulau Pura memiliki potensi sumber daya ikan Demersal yang tinggi. sebagian masyarakat di Pulau Pura bermata pencaharian sebagai nelayan. Alat tangkap yang digunakan tergolong masih sangat sederhana, diantaranya menggunakan Bubu (Portable traps), dimana terbuat dari bahan – bahan alam yang mudah untuk didapat, proses pembuatannya sangat sederhana dan proses pengoperasiannya sangat mudah. Perairan Pulau Pura yang merupakan perairan terbuka (open access), dimana dalam pemanfaatan dan pengoperasiaan alat tangkap bubu  kurang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan perikanan yang lestari, maka keberadaan Bubu (Portable traps) perlu dikaji lebih jauh.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola sebaran Bubu (Portable traps) Stasiun penelitian di Pulau Pura dengan sampel penelitian pada beberapa Desa yaitu Desa Pura Utara, Desa Pura Timur dan Kelurahan Pulau Pura. Analisis data yang digunakan yaitu melihat kepadatan Bubu (Portable traps) dimana banyaknya Bubu yang terdapat dalam satuan grid dengan luas 200 x 200 m dan untuk mengetahui pola sebaran alat tangkap Bubu digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan peta dan diperkuat dengan analisis tetangga terdekat dengan menggunakan rumus. Hasil perhitungan pola persebaran Bubu (Portable traps) pada Desa Pura Utara (0,00598), Kelurahan Pulau Pura (0,00378) dan Desa Pura Timur (0,00608),  hal ini menunjukkan bahwa pola sebaran alat tangkap untuk ke 3 lokasi adalah pola penyebaran yang mengelompok (T = 0).
Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Tangkap Mini Purse Seine (Pukat Cincin) di Perairan Kokar Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur Efrin Antonia Dollu; y Yulianto Tell; Frans B Bolang
Akuatika Indonesia Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i1.29394

Abstract

Usaha perikanan tangkap mini purse seine (pukat cincin) merupakan salah satu mata pencaharian nelayan yang berkembang di perairan kokar. Mini purse seine memiliki peluang untuk dikembangkan, karena mini purse seine merupakan alat tangkap yang memiliki kontribusi sangat besar dalam volume produksi di Perairan Kokar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dari alat tangkap mini purse seine di Perairan Kokar. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis pendapatan, analisis keuntungan, analisis revenue cost ratio, dan analisis payback period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan sebesar Rp. 995.627.725, keuntungan 95,21%,  revenue cost ratio 1,33, payback period 1,05 tahun, NPV 783,353,195 dan IRR 43,08%. Hasil keuntungan yang diperoleh menunjukan bahwa TR > TC dan R/C > 1.
MODIFIKASI KONSTRUKSI BUBU DASAR YANG DIOPERASIKAN PADA PERAIRAN WARSALELANG KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Efrin A. Dollu; Najamuddin Najamuddin; Alfa F. P. Nelwan
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 7 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.439 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i7.3137

Abstract

Perairan Warsalelang merupakan perairan dengan sumberdaya perikanan yang bagus, alat tangkap yang masih digunakan nelayan pada perairan tersebut adalah bubu, tetapi nelayan banyak mengalamai kendala atau permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk modifikasi bubu dasar untuk meningkatkan hasil tangkapan dan menganalisis efektifitas modifikasi bubu dasar (rangka paralon) Penelitian ini menggunakan empat jenis bubu  yaitu bubu modifikasi persegi panjang, bubu modifikasi persegi empat, bubu modifikasi bubu tabung dan bubu tradisional yang biasa diapakai oleh nelayan perairan Warsalelang. Pengoperasian keempat jenis bubu dilakukan selama 90 hari secara bersamaan. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan bentuk modifikasi bubu, menganalisis efektifitas modifikasi bubu dasar (rangka paralon). Hasil penelitian menunjukkan Modifikasi alat tangkap bubu dasar lebih efektif dalam menangkap ikan demersal dibandingakan dengan alat tangkap bubu dasar tradisonal. Komposisi hasil tangkapan menunjukkan ikan Pterocaesio tile dengan proporsi terbesar  pada kedalaman 10 m 50% untuk bubu persegi empat. Analisis terhadap jumlah hasil tangkapan menunjukkan perlakuan jenis modifikasi berpengaruh terhadap jumlah produksi. 
ANALISIS HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN BUBU YANG DIOPERASIKAN PADA PERAIRAN PULAU PURA KABUPATEN ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Efrin Antonia Dollu
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.651 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v8i1.10644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan sampingan Bubu (portable traps) yang dioperasikan oleh nelayan di perairan Pulau Pura. Bubu (portable traps) yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubu berbentuk silinder yang biasa digunakan oleh nelayan setempat. Stasiun penelitian terdiri dari 3 lokasi yaitu perairan Desa Pura Utara, perairan Kelurahan Pulau Pura dan perairan Desa Pura Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan sampingan tertinggi terdapat pada perairan Desa Pura Utara dengan total tangkapan 830 ekor. Komposisi hasil tangkapan sampingan yang tertinggi pada spesies Caetodon baronesa 7,62%. Frekuensi kemunculan ikan tertinggi pada alat tangkap Bubu (Portable traps) yaitu pada spesies ikan Caetodon auriga 2.87%. Terdapat perbedaan hasil tangkapan sampingan yang signifikan antara Perairan Pura Utara, Perairan Kelurahan Pulau Pura dan Perairan Pura Timur. Kata Kunci: Hasil tangkapan sampingan, Bubu, Ikan karang, Perairan Pulau Pura
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DARI BAHAN ALAMI DI DESA OTVAI Rosalina Y. Kurang; Efrin A. Dollu; Isak F. Alelang
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.071 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v1i1.49

Abstract

Hand sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel yang sering digunakan banyak orang sebagai media pencuci tangan  yang praktis. Ditengah kondisi pandemi Covid-19 maka ketersediaan produk pencuci tangan (hand sanitizer) menjadi barang langka dan harganya cenderung lebih mahal dari biasanya, hal ini dikarenakan meningkatnya pembelian oleh masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan antiseptik alternatif lain seperti hand sanitizer alami dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar seperti daun siri dan jeruk. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Desa Otvai yaitu pelatihan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami yaitu daun siri dan jeruk. Dari kegiatan ini masyarakat sangat respon aktif dan juga terdapat peningkatan  pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang cara pembuatan hand sanitizer dari bahan alami dan melaui kegiatan ini juga mengurangi biaya pengeluaran tambahan untuk pembelian produk hand sanitizer dalam menanggulangi penyebaran Covid-19
PENYULUHAN TEKNIK PENGERINGAN RUMPUT LAUT MELALUI METODE PENJEMURAN PARA-PARA KEPADA PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT DESA ALLUMANG, NUSA TENGGARA TIMUR Imanuel Lamma Wabang; Paulus Edison Plaimo; Efrin Antonia Dollu; Isak Feridikson Alelang; Elia Maruli; Alboin Selly; Fredrik Abia Kande; Thomas John Tanglaa; Setia Budi Laoepada
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.5 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6365

Abstract

Abstrak: Kebiasaan pembudidaya rumput laut di Desa Allumang, Kec. Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Prop. NTT melakukan teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas terpal atau waring yang digelar diatas tanah atau pasir. Metode ini mempunyai kekurangan karena produk rumput laut dapat terkontaminasi dengan debu dan kandungan air yang tinggi serta tidak merata dan waktu penjemuran yang lama dapat mempengaruhi pertumbuhan mikro organisme seperti kapang dan dan jamur, kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman pembudidaya rumput laut yang berdomisili di Desa Allumang mengenai manfaat penggunaan metode penjemuran para-para dalam proses pengeringan rumput laut untuk mendapatkan produk rumput laut yang mempunya kualitas sesuai permintaan pasar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelakasanaan kegiatan penyuluhan ini dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% oleh karena secara psikologis terlihat adanya perubahan pola pikir pembudidaya mengenai teknik pengeringan rumput laut melalui metode penjemuran di atas para-para karena berkorelasi dengan kualitas rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih meyakinkan pemahaman pembudidaya rumput laut dilakukan kegiatan pembuatan para-para dilokasi budidaya sebagai contoh.Abstract: Habits of seaweed cultivators in Allumang Village, Kec. Northwest Pantar, Alor Regency, Prop. NTT uses the technique of drying seaweed through the drying method on a tarp or waring which is held on the ground or sand. This method has drawbacks because seaweed products can be contaminated with dust and high and uneven water content and long drying times can affect the growth of micro-organisms such as molds and fungi, conditions have an impact on quality degradation. This Community Service (PkM) activity aims to increase knowledge and understanding of seaweed farmers who live in Allumang Village regarding the benefits of using the para-para drying method in the seaweed drying process to obtain quality seaweed products according to market demand. The method of implementing community service activities is carried out in several stages, including: (1) Preparation Phase; (2) activity implementation stage; (3) evaluation stage. The implementation of this outreach activity was said to be significantly successful, namely 100% because psychologically it was seen that there was a change in the mindset of farmers regarding the technique of drying seaweed through the drying method on a parapet because it correlated with the quality of the seaweed produced. Furthermore, to further ensure the understanding of seaweed cultivators, para-para-making activities were carried out at the cultivation location as an example.
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN BAGI IBU-IBU PKK DI DESA PURA TIMUR KECAMATAN PULAU PURA KABUPATEN ALOR Efrin A. Dollu; Wiliam M. Sengadji
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Vol. 2 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.9 KB) | DOI: 10.56910/wrd.v2i1.207

Abstract

Fish is known as a functional food which is important for health. Fish has a fairly high protein content, besides that it contains OMEGA-3 unsaturated fatty acids (in which it contains EPA and DHA) which are quite popular for maintaining and lowering cholesterol, containing vitamins and minerals. Fish meatballs, Shredded Fish, Naga Legs and Nugget are diversified processed fish products. This dedication aims to increase the knowledge and skills of the community in processing fish into fish meatballs, shredded fish, dragon feet and nuggets. The method used in dedication is direct counseling and training. The results obtained from this dedication showed that increase knowledge and skills of PKK mothers in diversification process fish product.
Penyuluhan Penanganan Biofouling Sebagai Upaya Peningkatkan Kualitas Rumput Laut Kepada Pembudidaya Rumput Laut di Desa Allumang Paulus Edison Plaimo; Imanuel Lamma Wabang; Efrin Antonia Dollu; Andri Permata Timung; Emirensiana Latuan; Isak Feridikson Alelang; Jublina Bakoil; Hemy Ratmas Djasibani; Anita Trisia Dimu Lobo; Elia Maruli; Fredrik Abia Kande; Setia Budi Laoepada; Thomas John Tanglaa
Madaniya Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.215

Abstract

Budidaya rumput laut yang dilakukan oleh petani rumput laut di Desa Allumang, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, belum sepenuhnya memperhatikan biofouling yang tumbuh bersama rumput laut, baik pada thallus rumput laut maupun pada tali atau longline yang digunakan untuk mengikat benih rumput laut dari awal budidaya, serta setelah panen. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas rumput laut karena pertumbuhannya terhambat akibat adanya kompetisi unsur hara antara rumput laut dan biofouling. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penanganan biofouling sebagai pesaing dalam pengambilan sumberdaya (nutrisi) untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain: (1) Tahap Persiapan; (2) tahap pelaksanaan kegiatan; (3) tahap evaluasi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada pembudidaya rumput laut di Desa Alumang yang berjumlah 582 KK dan perkembangannya dikatakan berhasil secara signifikan yaitu 100% karena secara kognitif psikologis terjadi perubahan pola pikir petani mengenai penanganan biofouling. untuk meningkatkan mutu atau mutu rumput laut karena berkorelasi dengan mutu rumput laut yang dihasilkan. Selanjutnya untuk lebih memastikan pemahaman pembudidaya rumput laut, dilakukan contoh kegiatan demonstrasi penanganan biofouling di lokasi budidaya.