Muhartono Sudarmo Kasban
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ekstrak Ethanol Daun Sirsak (Annona Muricata) Berpotensi Memiliki Efek Kemoterapi pada Kanker Payudara Tikus Putih Kasban, Muhartono Sudarmo; Windarti, Indri; Busman, Hendri; S, Hendri Tarigan; DJ, Bayu Putra
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.289 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.02.7

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang terbanyak di derita wanita dan memerlukan kemoterapi berbiaya tinggi dengan efek samping yang banyak. Daun sirsak (Annona muricata) mengandung senyawa asetogenin bersifat sitotoksik terhadap sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kemoterapi daun sirsak pada kanker payudara tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi FK Unila pada bulan Mei-September 2013 dengan menggunakan 25 ekor tikus betina  Sprague Dawley yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu Kelompok I, kontrol negatif; kelompok II, diberikan 75mg/kg BB DMBA, kelompok III diberikan 75mg/kg BB DMBA+ekstrak daun sirsak 100mg/kgBB, kelompok III, 75mg/kg BB DMBA + ekstrak daun sirsak 200mg/kgBB, 75mg/kg BB DMBA+ekstrak daun sirsak III 400mg/kgBB. Ekstrak daun sirsak diberikan selama 4 minggu. Dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menilai apoptosis yang terjadi setelah pemberian daun sirsak. Hasil dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dan uji Man Whitney. Pemberian ekstrak etanol daun sirsak dapat memicu kejadian apoptosis pada KIII, KIV, KV sebesar 2,5%, 3,44%, dan 3,56% lebih tinggi dari kejadian apoptosis kelompok kontrol positif sebesar 1,80% (p<0,05). Dapat disimpulkan ekstrak etanol daun sirsak berpotensi memiliki efek kemoterapi pada kanker payudara tikus putih yang diinduksi DMBA.Kata Kunci: Ekstrak daun sirsak, efek kemoterapi, DMBA, kanker payudara
Risiko Herbisida Paraquat Diklorida terhadap Ginjal Tikus Putih Spraque Dawley Kasban, Muhartono Sudarmo; Windarti, Indri -; Liantari, Diah Septia; -, Susianti -
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.01.9

Abstract

Herbisida merupakan salah satu bahan kimia yang sering digunakan oleh para petani untuk mematikan tanaman pengganggu. Disisi lain penggunaan herbisida sering tidak sesuai prosedur sehingga dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Paparan herbisida paraquat diklorida berpengaruh ke organ-organ tubuh manusia. Pada organ ginjal dapat merusak glomerulus dan tubulus ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian herbisida golongan paraquat diklorida per-oral terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi FK Unila pada bulan Oktober sampai November 2014 dengan menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley berumur 8−10 minggu. Tikus dibagi dalam 5 kelompok secara acak dan diberi perlakuan selama 2 hari. K1 diberi aquadest, K2, K3, K4, K5 diberi herbisida paraquat diklorida 25mg/kgBB/hari, 50mg/kgBB/hari, 100mg/kgBB/hari dan 200mg/kgBB/hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata skor kerusakan ginjal pada K1: 0, K2: 1,8, K3: 2,0, K4:3,6, K5; 4,4. Data yang diperoleh diuji dengan Uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan bermakna (p=0,001). Simpulan, pemberian herbisida golongan paraquat diklorida per−oral dapat merusak ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley.
Pentagamavunon‒0 menurunkan Ekspresi Cyclooxygenase 2 dan Jumlah Sel Epitel Luminal Endometrium Tikus yang Diinduksi dengan Luteinizing Hormone Rahmanisa, Soraya -; Kasban, Muhartono Sudarmo
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.2

Abstract

Pentagamavunon‒0 (PGV‒0) atau 2,5‒bis‒(4'‒hidroksi‒3'‒metoksi‒benzilidin siklopentanon merupakan senyawa analog kurkumin dengan perubahan struktur pada gugus β diketon menjadi gugus monoketon. Aktivitas dan mekanisme PGV‒0 pada sistem reproduksi khususnya terhadap ekspresi Cyclooxygenase 2(COX‒2) dan ketebalan endometrium belum dapat dijelaskan. Serbuk PGV‒0 dilaporkan mempunyai aktivitas biologis lebih baik daripada senyawa asalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh PGV‒0 terhadap ekspresi COX‒2, ketebalan endometrium, dan jumlah sel epitel luminal endometrium Rattus norvegicus yang diinduksi dengan Luteinizing Hormone (LH). Subjek penelitian ini adalah 30 ekor tikus putih betina Sprague dawley umur 28 hari setelah diinduksi dengan pregnant mare's serum gonadotropin. Setelah semua tikus ovulasi, tikus kemudian diberikan PGV‒0 dosis 55,2mg/kgBB selama 4 hari setelah diinduksi dengan LH pada hari pertama perlakuan. Pada kelompok kontrol diberikan senyawa pelarut PGV‒0 yaitu Carboxyl Metil Cellulose (CMC). Pada umur 34 hari hewan coba dikorbankan untuk diambil uterusnya dan dibuat sediaan histologi dan imunohistopatologik. Hasil penelitian menunjukkan pemberian PGV‒0 dosis 55,2mg/kgBB berpengaruh nyata menurunkan ekspresi COX‒2 (p<0,05) dan jumlah sel epitel luminal endometrium (p<0,05) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap penebalan endometrium tikus yang diinduksi dengan LH (p<0,05).Kata Kunci: COX‒2, ketebalan endometrium, LH, PGV‒0