Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Sunnah Rasul Sebelum Tidur Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Kanker Payudara Diyanah Syolihan Rinjani Putri; Sri Nabawiyati Nurul Makiyah; Dewi Puspita
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2018): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.180217

Abstract

Pasien kanker payudara mendapatkan penatalaksanaan kemoterapi. Salah satu efek kemoterapi adalah kualitas tidur buruk. Seseorang yang mengalami gangguan tidur bisa mengakibatkan kelelahan, depresi, kecemasan. Penerapan sunnah Rasul sebelum tidur mempunyai efek positif bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan penerapan sunnah Rasul sebelum tidur. Quasi experiment pretest-postest with intervention control group design. Sampel sebanyak 26 responden kanker payudara dengan teknik Purposive Sampling. Penilaian kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index. Intervensi yang diberikan penerapan sunnah Rasul sebelum tidur selama 7 hari. Data kualitas tidur dianalisis menggunakan Independent t-test. Kualitas tidur kelompok kontrol pretest 9,83 dan  posttest 11,83, kualitas tidur kelompok intervensi pretest 12,93 dan posttest 7,00. Hasil posttest pada kedua kelompok dengan p palue=0,003. Penerapan sunnah Rasul sebelum tidur efektif untuk meningkatkan kualitas tidur  pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Kemampuan Bahasa (Bicara) pada Pasien Stroke dengan Afasia Motorik di Kabupaten Trenggalek : Implikasi Public Health Naylil Mawadda Rohma; Titiek Hidayati; Dewi Puspita
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.487 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40530

Abstract

Latar belakang: Perspektif neurologis menjelaskan afasia merupakan gangguang bahasa yang diperoleh karena lesi otak fokal tanpa adanya gangguan kognitif, motoric, sensorik. Gangguan bahasa terjadi pada semua modalitas bahasa (berbicara, membaca, menulis, tanda). Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menggambarkan kemampuan bahasa (bicara) pada pasien stroke dengan afasia motorik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Sampel adalah 23 responden pasien stroke dengan afasia motorik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah TADIR untuk kemampuan bahasa (bicara). Hasil dan Kesimpulan: Nilai kemampuan bahasa (bicara) pada pasien stroke dengan afasia motorik yaitu hampir seluruhnya mengalami gangguan (terganggu) dengan 19 responden (82,6%).
Pengembangan Program Posyandu Remaja Dusun Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Ema Waliyanti; Dewi Puspita; Nurul Aisyah; Dwi Aryani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1108

Abstract

Remaja sebagai generasi penerus bangsa pada masa depan memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya, bebas dari tindakan diskriminasi dan perlakuan yang salah, termasuk terlindungi dari berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan pada kelompok ini terutama disebabkan oleh kecenderungan untuk perilaku yang berisiko. Hasil pengkajian yang dilakukan dengan remaja di Dusun Jipangan didapatkan hasil bahwa terdapat beberapa remaja yang melakukan perilaku menyimpang, seperti merokok, minum minuman berakohol, penyalahgunaan napza, dan terdapat beberapa remaja putri yang mengalami kehamilan di luar nikah. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sebuah program untuk mengatasi masalah kesehatan pada remaja, sehingga perlu diadakan sebuah kegiatan untuk remaja agar dapat meningkatkan status kesehatan remaja. Solusi yang ditawarkan pada permasalahan ini adalah kegiatan berupa pembentukan kegiatan posyandu remaja di Dusun Jipangan. Pembentukan posyandu remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah, membentuk kelompok dukungan remaja, dan memperluas akses pelayanan kesehatan pada remaja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya perencanaan awal kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan penjajakan terkait permasalahan yang ada di wilayah mitra dan mengindentifikasi sumber daya yang ada di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan. Selanjutkan, dilaksanakan sarasehan dan jajak pendapat bersama dengan tokoh masyarakat dan remaja terkait komitmen pembuatan program yang diikuti dengan pemilihan pengurus dan kader remaja. Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan kader posyandu remaja. Dalam kegiatan ini, kader dilatih mengenai sistem 5 meja posyandu remaja. Langkah selanjutnya adalah launching posyandu remaja dengan sasaran semua remaja di wilayah Dusun Jipangan dan dilanjutkan dengan pendampingan kegiatan posyandu remaja secara berkala. Kegiatan pengabdian ini bekerja sama dengan pihak Puskesmas Kasihan I sebagai pembina kegiatan dan memfasilitasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Program pemberdayaan ini diharapkan dapat berlanjut sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan remaja di wilayah Dusun Jipangan