Anita Listiara
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Esensi Bersekolah bagi Siswa Berisiko di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Anita Listiara; Asmadi Alsa
Jurnal Psikologi Vol 38, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.916 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7650

Abstract

The purpose of this phenomenological study was to describe and to find out the structural essence of school experience from the perspective of students at risk in vocational high school. This study also explored their achievement goals. A semistructured interview guide was utilized to gaining data from five participants. The application of criterion sampling offered the researcher access to in-depth information on the target topic recorded from the perspective of a specific group of participants who have considerable experience with the phenomenon.The results focused on the following points: (a) the specific and general themes of school experience; (b) the essence of school experience; and (c) the variation of their achievement goal. The essence of school experience is involuntary involvement. The school learning is perceived as a boredom situation. Productive subject matters or practices as thespecific curriculum of vocational high school were valued tiring and wasting time.From the perspective of the achievement goal theory, there are several goals which motivate the participants tostay and to continue their study, for instance: getting a job, achieving good exam scores, exploring and learning more subjects, avoiding parents punishment, avoiding of feeling ashamed andincompetence from others, and being as equal as others.
HUBUNGAN ANTARAPERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS “A” Rohmatul Ummah; Anita Listiara
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.215 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7612

Abstract

Profesi guru saat ini banyak diminati oleh kaum muda seiring dengan meningkatnya kesejahteraan untuk guru dalam beberapa tahun terakhir,ditambah dengan adanya tunjangan profesi dari pemerintah.Hal ini menyebabkan kemungkinan besar sebagian mahasiswa memilih jurusan pendidikan guru karena adanya faktor eksternal seperti orangtua dan banyaknya gaji yang diperoleh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara performance goal orientation dengan sikap terhadap sertifikasi guru pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan.Partisipan dalam penelitian ini adalah sejumlah 235 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua buah skala, yaitu Skala Performance Goal Orientation yang terdiri dari 15 aitem (indeks daya beda aitem 0,269-0,543) dengan koefisien reliabilitas 0,785 dan Skala Sikap terhadap Sertifikasi Guru yang terdiri dari 24 aitem (indeks daya beda aitem 0,299-0,644) dengan koefisien reliabilitas 0,892.Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara Performance Goal Orientation dengan Sikap terhadap Sertifikasi Guru adalah sebesar rxy -0,330 dengan p = 0,000 (p
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN SCHOOL WELL-BEING PADA MAHASISWA Maulidina Rizki; Anita Listiara
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.784 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7598

Abstract

Masalah yang seringkali dialami oleh mahasiswa di kampus adalah ketika mereka kurang bisa membagi waktu untuk kuliah, mengerjakan tugas, melakukan kegiatan organisasi, dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan kampus, baik itu dosen maupun teman-temannya. Hal demikian menyebabkan permasalahan menjadi semakin kompleks serta menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, menekan, dan membosankan. Konsekuensinya adalah munculnya pola reaksi negatif pada diri mahasiswa, seperti stres, bosan, terasingkan, kesepian, dan depresi. Keadaan tersebut dapat berdampak pada penilaian individu terhadap kesejahteraan psikologis selama mengikuti kegiatan di kampus yang disebut school well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara penyesuaian diri dengan school well-being pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah 247 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan Skala penyesuaian diri (25 item; α = 0.84) dan Skala school well-being (24 item; α = 0.81). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara penyesuaian diri dengan school well-being adalah sebesar 0.30 dengan p = 0,000 (p