Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Coaching Handover dengan Teknik Komunikasi SBAR sebagai Metode Meningkatkan Pasien Safety pada Perawat Herni Sulastien; Siti Zuraida Muhsinin; Putu Widhi Sudariani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.803-808

Abstract

Perawat diharapkan mampu melakukan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan keperawatan. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah hand-over. Dampak apabila tidak diterapkan Teknik komunikasi saat hand-over akan terjadi insiden patient safety. Penyampaian hand-over bisa dilakukan dengan metode SBAR. Sehingga, penting seorang Perawat memperoleh metode tersebut dengan diberikan coaching. Coaching merupakan metode bimbingan yang diberikan untuk mencapai kinerja terbaik. Tujuan penelitian ini Teknik komunikasi Hand-over menggunakan SBAR akan mendukung patient-safety. Polusi seluruh Perawat Pelaksana di RSUD Kota Matarm dengan sampel 22 Perawat Pelaksana diruang rawat inap. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan dan termasuk penelitian Quasi Eksperimental dengan pendekatan pre test post test with control group. Data dikumpulkan dengan responden diberikan kuesioner pre dan post dilakukan intervensi. Kemudian dilakukan uji statistic dengan uji Wilcoxon untuk melihat efektifitas coaching handover dengan teknik komunikasi SBAR didapatkan p Value : 0.003, artinya coaching handover dengan teknik komunikasi SBAR efektif untuk peningkatan patient safety pada perawat.
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Lingkungan Pondok Pesantren Di Masa Pandemi Covid-19 Siti Aisyah; Herni Sulastien; Siti Zuraida Muhsinin; Irni Dwiastiti Irianto; Eva Zulfa; Diny Kusumawardani; Erniawati Pujiningsih; Zaini Z; Musniati M
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2022): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.248 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i03.126

Abstract

The COVID-19 pandemic is a problem in all aspects of life, health impacts, economic impacts, including the impact of education, Islamic boarding schools cannot be separated from this impact. Community service activities regarding the Implementation of Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) in Islamic boarding schools are expected to be able to suppress the transmission of COVID-19 in Islamic boarding schools. This activity hopes that students as pesantren residents have knowledge and are able to apply PHBS in the Islamic boarding school environment to prevent the transmission of COVID-19. The purpose of this community service activity is to provide Health Education on the Implementation of Clean and Healthy Life Behavior (CHLB) during the Covid 19 pandemic at the Manba'ul Ulum Gerung Islamic Boarding School, West Lombok. The methods used are lectures, discussions, simulations, giving leaflets to participants and tests. Activities by distributing questionnaires to activity participants. The results of the activity to increase the understanding of students, where in 30 people out of 45 students who took part in the activity, while for the 6-step handwashing demo for students, it was seen that the students were able to practice well, reaching 77.8% of 45 students.
Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Penanganan Pre-Hospital Pada Pasien Stroke di RSUD Kota Mataram Siti Zuraida Muhsinin; Baiq Melinda Firda Rukandani
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.696 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.868

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di Indonesia. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 ditemukan prevalensi stroke di Indonesia sebesar 10,9 per 1.000 penduduk. Stroke saat ini harus dipandang sebagai kedaruratan medis selain serangan jantung. Keterlambatan untuk mendapatkan pertolongan medis dapat meningkatkan jumlah kematian dan kecacatan (Morton, Fontaine, Hudak & Gallo, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital sebanyak 5 responden (15%) pada kategori baik, sebanyak 12 responden (36%) pada kategori cukup, dan sebanyak 16 responden (48%) pada kategori kurang. Ketidaktauan keluarga tentang penanganan stroke dapat disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan baik dari petugas kesehatan maupun dari media informasi lainnya.
Upaya Peningkatan Status Gizi Balita yang Mengalami Stunting dengan Pelatihan Kreasi Menu Seimbang atau Bergizi Siti Zuraida Muhsinin; Nurul Hidayati; Ade Irma Fitria Ningsih; Herni Sulastien; Abdul Rahman Al-Khuzaifi
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.275 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1211

Abstract

The result of the preliminary study in Apit Aik hamlet has found that the 7 toddlers have stunted problems and from the anamnesis the study has found that mothers lack knowledge about how to fulfill the balanced nutrition for toddlers. As a health institution, the faculty of health sciences tried to participate in efforts to reduce stunting rates by conducting counseling activities and training in the manufacture of complementary feeding foods. The purpose of this community service activity is to help mothers with stunted children understand what stunting is, balanced/nutritious nutrition, and can make processed complementary foods for their toddlers. The location of this community service activity is Apit Aik hamlet, Gunung sari District, West Lombok, and West Nusa Tenggara. The target is mothers with stunting children, the 7 people in total. In the process of activities, the methods were used lectures, discussions, demonstrations, and also by giving leaflets to participants. Before and after the activities, the participants have given a questionnaire to evaluate the material provided. The progress of the community service activity evaluation showed an increase in participants' learning from the lack level of the 4 people, 57.1% to the level of good knowledge of the 6 people or 85.7%. Based on the result, it is significant to carry out similar activities followed by an evaluation of the nutritional status of children under five with stunting. ABSTRAK Hasil studi pendahuluan di dusun Apit Aik ditemukan 7 orang batita mengalami stunting dan dari anamnesis didapatkan adanya pengetahuan yang kurang pada ibu tentang bagaimana pemenuhan nutrisi seimbang pada balita. Sebagai institusi kesehatan, fakultas ilmu kesehatan berusaha ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan angka stunting, dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan MP-ASI. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu ibu dengan anak stunting untuk memahami apa itu stunting, gizi seimbang/bergizi serta dapat membuat olahan makanan bergizi MP-ASI untuk balita mereka. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di dusun Apit Aik, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sasarannya adalah ibu dengan anak stunting yang berjumlah 7 orang. Dalam proses kegiatan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi, serta pemberian leaflet pada peserta. Sebelum dan setelah kegiatan peserta diberikan kuesioner untuk dapat mengevaluasi materi yang diberikan. Hasil evaluasi memperlihatkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 4 orang atau 57.1% menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang atau 85,7%. Berdasarkan hal tersebut diatas penting untuk dilakukan kegiatan serupa dengan diikuti evaluasi pada status gizi balita dengan stunting.
Perbedaan Efektifitas Posisi Fowler Dengan Posisi Semifowler Untuk Mengurangi Sesak Nafas Siti Zuraida Muhsinin; Musniati Musniati; Eva Zulfa; Ni Wayan Mei Yanti
JIKF Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i2.1391

Abstract

Sesak nafas adalah sebuah kondisi dimana paru-paru kurang mendapat pasokan oksiden, sehingga kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi. Sekitar 9% orang diatas usia 15 tahun memiliki tingkat sesak nafas kronis dan persentasinya meningkat menjadi 36 % pada pasien lansia. Pemberian posisi fowler dan semifowler adalah dua tindakan mandiri yang sering diberikan oleh perawat saat pasien mengalami sesak. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektifitas pemberian posisi fowler dan semifowler untuk mengurangi sesak nafas pada pasien dengan masalah di sistem pernafasan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pre-test and post-test, dengan intervensi posisi fowler dan semi fowler pada pasien yang mengalami sesak nafas. Sampel dalam penelitian adalah pasien sesak napas yang berada di RSUD Kota Mataram yaitu sebanyak 36 sampel, Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan p-value 0,255 (p > 0,05), artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata skala sesak nafas antara pasien yang dibeikan posisi fowler dan semifowler di RSUD Kota Mataram. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan efektifitas posisi fowler dan semifowler untuk mengurangi sesak nafas pada pasien dengan gangguan pernafasan di RSUD Kota Mataram Tahun 2022.
Gambaran Beban Kerja dan Tingkat Stres Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat pada Masa Pandemi Covid-19 Uswatul Izzah Bialfi Hasanah; Herni Sulastien; Siti Zuraida Muhsinin
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.072 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.154

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menjadi krisis kesehatan di dunia karena penyebarannya yang sangat cepat. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan beban kerja dan stres pada perawat terutama yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beban kerja dan tingkat stres perawat IGD pada masa pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan e-kuesioner melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan gambaran beban kerja perawat di ruang IGD pada masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Indonesia, pada kategori beban kerja sedang lebih mendominasi sebanyak 13 responden (43,3%). Sedangkan gambaran tingkat stres dengan kategori tingkat stres ringan lebih banyak yakni sebanyak 19 responden (63,3%). Penelitian ini menunjukkan gambaran beban kerja perawat IGD pada masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit di Indonesia berada dalam kategori sedang dan kategori ringan pada gambaran tingkat stres perawat.
Perilaku Remaja Putri dalam Mempertahankan Kesehatan Reproduksi Saat Menstruasi Siti Aisyah; Irni Dwiastiti Irianto; Siti Zuraida Muhsinin; Eva Zulfa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.7 KB)

Abstract

Aspek kesehatan menstruasi merupakan bagian penting kesehatan reproduksi wanita, hal-hal yang mempengaruhi perilaku remaja putri dalam mempertahankan kesehatan reproduksi saat menstruasi adalah pengetahuan, sikap, informasi dan ketersediaan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku remaja putri dalam mempertahankan kesehatan reproduksi saat menstruasi, jenis penelitian adalah deskriptif, instrumen penelitian adalah ceklist tentang perilaku remaja putri dalam melakukan personal hygiene dan penggunaan pembalut saat menstruasi, pengolahan data dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan perilaku remaja putri dalam melaksanakan kebutuhan personal hygiene saat menstruasi adalah kategori baik berjumlah 96,6 % sedangkan penggunaan pembalut paling banyak adalah kategori cukup sebanyak 51,7 %, urutan ke dua kategori kurang sebanyak 34,5 % dan yang paling sedikit adalah kategori baik sebanyak 13,8 %. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku remaja putri dalam melaksanan kebutuhan personal hygiene rata-rata baik sedangkan perilaku remaja putri dalam penggunaan pembalut adalah cukup.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Keluarga tentang Penanganan Pre-Hospital pada Pasien Stroke Siti Zuraida Muhsinin; Baiq Melinda Firda Rukandani
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan (April 2021)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v8i1.197

Abstract

Stroke masih menjadi permasalahan kesehatan prioritas karena merupakan penyebab penyakit ke 2 (dua) di dunia. Manajemen pre-hospital stroke merupakan pelayanan ke pasien pertama kali ditemukan dan selama proses transportasi hingga pasien berada pada pelayanan kesehatan. Penanganan yang cepat dan tepat merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi kematian dan meminimalkan kerusakan otak yang ditimbulkan oleh stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram : pertama, usia 26-35 sebanyak 12 orang (36.7%). Kedua, pendidikan SMA sebanyak 14 orang (42.4%). Ketiga, Pekerjaan non-kesehatan sebanyak 16 orang (48.5%). Keempat, tidak ada pengalam merawat pasien stroke sebanyak 16 orang (48.5%). Dan terakhir, tidak mendapat informasi terkait dengan penanganan pre-hospital pada pasien stroke sebanyak 15 orang (45.5). Kurangnya pengetahuan keluarga harus menjadi perhatian tim kesehatan, terkait dengan faktor diatas, tim kesehatan harus memberikan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi kepada keluarga atau masyarakat, dengan harapan keluarga dan masyarakat dapat memberikan penanganan yang tepat pada pasien ketika mengalami serangan stroke sebelum mereka dibawa ke rumah sakit.
PENGARUH PEMBERIAN VIDEO EDUKASI TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE Siti Zuraida Muhsinin
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 2 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.261 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i2.150

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit dengan angka kejadian yang tinggi dan merupakan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Pemulihan kecacatan akibat penyakit inipun membutuhkan waktu yang lama, sehingga di perlukan keterampilan keluarga dalam proses pemulihan pasien stroke secara mandiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian video edukasi terhadap keterampilan keluarga melakukan ROM pada pasien stroke. Desain penelitian yang akan digunakan adalah pra eksperimental one group pre-post test design, Populasi dalam penelitian adalah keluarga yang sedang merawat pasien stroke di RSUD Kota Mataram dengan jumlah sampel penelitian 21 orang, analisis data menggunakan uji beda Wilcoxon dengan nilai p < 0,05. Hasil uji beda dengan Wilcoxon didapatkan nilai p < 0,05 yaitu 0.000 artinya ada pengaruh pemberian video edukasi dengan keterampilan keluarga dalam melakukan ROM pada pasien stroke.
Senam Kaki Sebagai Upaya Pencegahan Diabetic Foot pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Siti Zuraida Muhsinin; Erniawati Pujiningsih; Herni Sulastien; Sofian Hadi; Musniati Musniati; Saitun Safitri
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 03 (2023): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v3i03.207

Abstract

Nurses are one of the health teams whose role is to help DM sufferers to prevent diabetic foot, one of which is by teaching DM sufferers to do foot exercises. Foot exercise is an activity or physical exercise performed by patients with diabetes mellitus by moving their feet. One of the goals is to help improve blood circulation in the legs, to prevent diabetic ulcer. Community service activities with the theme "foot exercise as an effort to prevent diabetic foot in people with type 2 diabetes mellitus" have been carried out in collaboration with the Prolanis team at the Karang Pule Health Center in Mataram. The method used is education, demonstration, and then all participants practice how to do leg exercises. This activity was carried out as a concrete manifestation of the involvement of nurses in efforts to prevent diabetic foot in patients with type 2 DM. From this activity, it can be concluded that all participants could practice how to do foot exercises and they were active and enthusiastic about participating in all activities until the end. Based on the explanation above, it is necessary to carry out periodic foot exercise activities and monitor/examine ABI in an effort to prevent diabetic foot complications in type 2 DM patients.