Setyoko -
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru Setyoko -; Andra Novitasari; Anita Mayasari
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.971 KB)

Abstract

Latar Belakang : Asma mempunyai tingkat fatalitas yang rendah, namun kasus nya cukup banyak ditemukan pada masyarakat. Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup yang dinilai dengan Tes Kontrol Asma dan Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma.Cara : Penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sample dilakukan secara total sampling, Data kontrol asma diambil menggunakan Tes Kontrol Asma dan kualitas hidup penderita asma yang diambil menggunakan Kuesioner Kualitas Hidup Pasien Asma. Data yang selanjutnya diolah menggunakan analisis korelasi rank spearman.Hasil : Data didapatkan 40 responden, yang terdiri atas 15 responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol, 15 responden terkontrol baik, dan 10 responden terkontrol total. Rata-rata skor Tes Kontrol Asma pada semua responden adalah 21,17 yang berarti keseluruhan responden mempunyai tingkat kontrol asma terkontrol baik. Rata-rata skor kualitas hidup pada responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol adalah 4,2, responden terkontrol baik adalah 5,25,dan responden terkontrol total adalah 5,5. Rata skor kualitas hidup pada seluruh responden adalah 4,9.Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara kontrol asma dengan kualitas hidup. Semakin tinggi tingkat Kontrol Asma, akan semakin tinggi skor kualitas hidup.Kata Kunci : kontrol asma, kualitas hidup
HUBUNGAN MASA PAPARAN DEBU DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL ANTIK LHO DI JEPARA Amalia Isnaini; Setyoko -; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Salah satu dampak yang dihasilkan oleh industri mebel adalah tenaga kerja industri terpajan debu. Debu dapat menghasilkan respon biologis baik morbiditas maupun mortalitas yang dipengaruhi oleh besarnya polusi yang masuk paru, jenis bahan pencemar, intensitas, lama paparan serta pada pekerja yang perokok dapat menyebabkan gangguan fungsi paru.Metode : Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan cara total sampling sebanyak 46 pekerja. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan uji chi square. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer.Hasil : Hasil analisis bivariat dari 46 pekerja mebel, variabel masa paparan p = 0,000 yang berarti ada hubungan antara masa paparan debu dengan fungsi paru pekerja mebel. Dan variabel kebiasaan merokok p =0,223 yang berarti tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru pekerja mebel.Kesimpulan : Adanya hubungan antara masa paparan debu dengan fungsi paru pada pekerja mebel. Dan tidak adanya hubungan kebiasaan merokok dengan fungsi paru pada pekerja mebel.Kata kunci : debu kayu, gangguan fungsi paru, industri mebel.
Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Iskemik di RSUD Tugurejo Semarang Setyoko -; Merry Tyas Anggraini; Ulil Huda
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.198 KB)

Abstract

Latar belakang : Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia seperti konsumsi makanan siap saji, berlemak, dan jarang berolahraga berdampak pula pada perubahan pola penyakit, dari penyakit menular ke penyakit tidak menular seperti Penyakit Jantung Iskemik (PJI).Pada tahun 2007, dari 4.522 kasus kematian di Indonesia, 5,1 % diantaranya disebabkan oleh PJI. Sedangkan dislipidemia sebagai salah satu faktor kemungkinan penyebab PJI prevalensinya juga terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dislipidemiasebagai faktor resiko PJI di RSUD Tugurejo Semarang. Metode : Analitik observasional dengan design penelitian cross sectional. Populasi adalah pasien PJI rawat inap (ICD-10, I20I25) di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2011 yang memenuhi kriteria berjumlah 43. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling.Hasil : Hasil uji chi square menunjukkan dislipidemia memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian PJI(p=0,021),. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa peningkatan kadar LDL paling berpengaruh terhadap kejadian PJI (p= 0,006 ; OR=10,182) Kesimpulan : Dislipidemia sebagai faktor risiko PJI Kata Kunci : dislipidemia, penyakit jantung iskemik (PJI)
Diabetes Mellitus Tipe II sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Iskemik Hema Dewi Anggraheny; Setyoko -; Septi Kusuma
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.577 KB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit jantung iskemik (PJI) meningkat setiap tahunnya. Diabetes meliitus (DM) merupakan salahsatu faktor risiko PJI baik sebagai faktor risiko independen maupun bersama dengan faktor risiko lain. Penelitian i nibertujuan meneliti hubungan DM tipe II dengan kejadian PJI.Metode :Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif pada populasi yang menjadiobjek penelitian untuk mencari hubungan antara variabel bebas (DM tipe 2) dengan variabel terikat (PJI). Sampel dalampenelitian ini 38 catatan medik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.Uji statistik denganuji chi square.Hasil :Hasil penelitian didapatkan mayoritas pasien adalah 20 orang perempuan dengan prosentase 52,6 %. Gambarandistribusi usia pasien PJI terbanyak adalah kelompok usia risiko tinggi (?40 tahun) 36 orang. Analisis bivariat untuk jeniskelamin dan kelompok usia dengan kejadian PJI masing-masing didapatkan p-value : 0,745 dan 0,486 dimana nilai p> 0,05yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna. Hasil analisis antara kejadian DM tipe 2 dengan PJI diperoleh p-value :0,021 95% CI : 1,517 27,244 menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara DM tipe 2 dengan kejadian PJI diRSUD Tugurejo Semarang.Simpulan : Penderita DM tipe 2 berisiko 6,429 kali untuk menderita PJI.Kata kunci : diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung iskemik
HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG Anita Mayasari; Setyoko -; Andra Novitasari
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara kontrol asma dengan kualitas hidup yang dinilai dengan Tes Kontrol Asma dan Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma.Cara : Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, dan didapatkan 40 responden, yang terdiri atas 15 responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol, 15 responden terkontrol baik, dan 10 responden terkontrol total. Analisa data menggunakan uji korelasi rank spearman.Hasil : Rerata skor Tes Kontrol Asma pada semua responden adalah 21,17 yang berarti keseluruhan responden mempunyai tingkat kontrol asma terkontrol baik. Rerata skor kualitas hidup pada responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol adalah 4,2, responden terkontrol baik 5,25 dan responden terkontrol total 5,5. Rerata skor kualitas hidup pada seluruh responden adalah 4,9. Ada hubungan yang signifikan antara kontrol asma dengan kualitas hidup (p=0,000).Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara kontrol asma dengan kualitas hidup.Kata kunci : kontrol asma, kualitas hidup