Zulfachmi Wahab
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profil Lipid sebagai Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Zulfachmi Wahab; Andra Novitasari; Nur Fitria W
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.343 KB)

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) meningkat setiap tahunnya. Kontrol glikemik yang buruk dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang pada organ vital seperti ginjal, saraf, mata dan pembuluh darah. Penderita DM memiliki kecenderungan dislipidemia yang merupakan resiko terjadi penyakit kardiovaskuler. HbA1c merupakan kontrol glikemik jangka panjang DM. HbA1c diharapkan mampu berperan sebagai prediktor profil lipid dan kontrol glikemik pada pasien DM.Metode: Penelitian dengan observasi retrospektif bersifat analitik dengan pendekatan corss sectional. Data sekunder menggunakan data rekam medis. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Populasi adalah penderita DM tipe 2.Hasil : Data dari 63 responden penelitian didapatkan karakteristik mayoritas responden adalah perempuan 41 (65.1%). Sebagian besar responden termasuk kategori lansia akhir 19 (30.2%). Uji Chi square didapatkan p<0.1 pada hubungan HbA1c dengan kolesterol total pada usia lansia awal, lansia akhir dan manula baik perempuan dan laki laki. Hubungan HbA1c dengan Trigliserid pada usia lansia awal, lansia akhir dan manula nilai p<0.1. Hubungan kadar HbA1c dengan LDL pada ketegori usia manula dan dewasa berjenis kelamin laki-laki nilai p<0.1. Hubungan kadar HbA1c dengan HDL pada kategori usia manula berjenis kelamin laki laki dan perempuan nilai p<0.1.Simpulan: HbA1c dapat digunakan sebagai biomarker kontrol glikemik jangka panjang dan memprediksi keadaan profil lipid pada penderita DM tipe II. Kata kunci : DM tipe 2,dislipidemia, HbA1c, profil lipid.
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik Pada Pasien Hemodialisis Di RSUD Tugurejo Semarang Arief Tajally Adhiatma; Zulfachmi Wahab; Ibnu Fajar Eka Widyantara
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.933 KB)

Abstract

Latar Belakang: Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang bersifat progesif dan irreversibel. Gangguan fungsi ginjal initerjadi ketika tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Faktor-faktor risiko sepertihipertensi, diabetes melitus, nefropati obstruksi, dan pielonefritis kronik dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronik pada pasien hemodialisis di RSUDTugurejo Semarang.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif yang dianalisis dengan uji statistik dengan tingkatkemaknaan 95% yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat pada pasien hemodialisis. Sampel diambil dari rekam medis padaperiode Januari-Desember 2014 dengan teknik Simple Random Sampling.Hasil: Hasil analisis bivariat variabel hipertensi, diabetes melitus, nefropati obstruksi dan pielonefritis kronik menunjukan ada hubungandengan kejadian gagal ginjal kronik. Hasil analisis multivariat menunjukan hipertensi merupakan variabel paling berpengaruh terhadapkejadian gagal ginjal kronik (OR=5,652; p=0,023).Kesimpulan: Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian gagal ginjal kronikKata kunci : Gagal ginjal kronik, Faktor risiko
Efektivitas Pemberian Artemisin Base Combination Therapy (ACT) Terhadap Lama Rawat Inap Pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi di RSUD Kabupaten Lahat Zulfachmi Wahab; Merry Tyas Anggraini; Syarifah Alfi Azzulfa Alathas
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.159 KB)

Abstract

Latar belakang : Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian di dunia, terutama di daerah daerah tropis. Kab. Lahat (Sumatera Selatan), merupakan salah satu daerah endemik malaria di Indonesia, dengan jumlah kasus rawat jalan sebanyak 4.210 kasus dan rawat inap sebanyak 2.034 kasus pada tahun 2012. WHO mengatakan, penggunaan artemisin-base combination therapy (ACT) merupakan terapi yang efektif untuk malaria falsiparum tanpa komplikasi, dikarenakan banyaknya resistensi palsmodium terhadap kloroquin. Selain itu, penggunaan ACT juga dapat mempercepat penyembuhan pasien, dibandingkan penggunaan obat obat non ACT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian obat anti malaria ACT dan Non ACT (Kloroquin, dan Primaquin) terhadap lama rawat pasien malaria falciparum tanpa komplikasi di RSUD Kabupaten LahatMetode : Penelitian observasioanl analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 280 pasien dengan cara total sampling. Analisis data dengan menggunakan uji chi square.Hasil : Pemberian obat anti malaria derivat ACT peroral dapat menurunkan lama perawatan (20,8%) dibandingkan pemberian obat anti malaria derivat Non ACT peroral (25,0 %) didapatkan nilai p=0,750, pemberian obat anti malaria derivat ACT Injeksi dapat menurunkan lama perawatan (18,0%) dibandingkan pemberian obat anti malaria derivat Non ACT Injeksi (23,5 %) didapatkan nilai p=0,725.Kesimpulan : Pengobatan malaria dengan menggunakan derivat ACT, baik peroral maupun injeksi, dapat menurunkan lama perawatan pasien malaria (20,8 % dan 18,0%) dibandingkan dengan penggunaan derivat Non ACT baik peroral maupun injeksi (25,0 % dan 23,5 %) sebagai pengobatan malaria, walaupun setelah dilakukan uji statistik, tidak menunjukkan hasil yang bermakna. Kata Kunci : Malaria Falsiparum, Pengobatan Malaria