Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN ALGORITMA NAIVE BAYES DALAM MENENTUKAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) BERDASARKAN STATUS SOSIAL EKONOMI (SSE) TERENDAH Saputra, Putu Satya
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.138 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v10i1.23340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : hasil clustering algoritma Fuzzy C-means, hasil klasifikasi Naïve Bayes, dan tingkat akurasi penerapan Fuzzy C-means dan Naïve Bayes dalam penentuan penerima bantuan sosial di Kabupaten Buleleng berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT). Data yang digunakan yaitu Basis Data Terpadu sesuai Kepmensos No. 71/huk/2018 yang didapat di Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. Data tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Pangan (BSP) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan. Metode perhitungan akurasi data mining menggunakan confusion matrix. Hasil implementasi algoritma dengan 1350 data keluarga menunjukan tingkat akurasi yang diperoleh algoritma Naïve Bayes lebih baik dari pada Fuzzy C-means. Nilai akurasi Naïve bayes sebesar 74% dan akurasi Fuzzy C-means sebesar 67%. Dari pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan confusion matrix didapatkan hasil algoritma yang efektif digunakan dalam menentukan keluarga penerima manfaat tersebut adalah algoritma Naïve Bayes.
PERBANDINGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN ALGORITMA NAIVE BAYES DALAM MENENTUKAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) BERDASARKAN STATUS SOSIAL EKONOMI (SSE) TERENDAH Putu Satya Saputra
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.138 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v10i1.23340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : hasil clustering algoritma Fuzzy C-means, hasil klasifikasi Naïve Bayes, dan tingkat akurasi penerapan Fuzzy C-means dan Naïve Bayes dalam penentuan penerima bantuan sosial di Kabupaten Buleleng berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT). Data yang digunakan yaitu Basis Data Terpadu sesuai Kepmensos No. 71/huk/2018 yang didapat di Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. Data tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Pangan (BSP) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan. Metode perhitungan akurasi data mining menggunakan confusion matrix. Hasil implementasi algoritma dengan 1350 data keluarga menunjukan tingkat akurasi yang diperoleh algoritma Naïve Bayes lebih baik dari pada Fuzzy C-means. Nilai akurasi Naïve bayes sebesar 74% dan akurasi Fuzzy C-means sebesar 67%. Dari pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan confusion matrix didapatkan hasil algoritma yang efektif digunakan dalam menentukan keluarga penerima manfaat tersebut adalah algoritma Naïve Bayes.
Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Anak di Sekolah Taman Kanak – kanak Berbasis Cloud Putu Satya Saputra; I Made Sukarsa; I Putu Agung Bayupati
Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol. 8, No. 2 Agustus 2017
Publisher : Institute for Research and Community Services, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.214 KB) | DOI: 10.24843/LKJITI.2017.v08.i02.p05

Abstract

Education is a means to advance human resources. Achieving educational progress requires a tool for managing data such as curriculum data, students and grades. This tool can be used to control student activities in school so that the results can be delivered immediately and the monitoring process can run effectively because of communication between the school and parents. Child Development Monitoring Information System at Cloud-Based Kindergarten School is a Web-based Software As A Services (SaaS) service. This information system created by using cloud technology provides facilities to perform the management of various academic data such as student data, values and so forth. A cloud-based academic information system service that can be relied on to operate online without servers and installations for every system in school. The use of cloud technology in making this application is expected to further simplify the process of academic data management and school data that is generally done conventionally. The results of research conducted by spreading the questionnaire using Likert scale calculations show more than 50% of users agree with the statement already made.
PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI CANVA UNTUK MENINGKATKAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE GURU TAMAN KANAK-KANAK (TK) PELITA KASIH SINGARAJA Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Putu Aditya Pratama; Gede Rai Sutama; Putu Satya Saputra
Jnana Karya Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah berkembang sangat pesat dan hampir telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Dalam era teknologi informasi ini ditandai dengan kecepatan dan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dalam revolusi industri 4.0 membuat perubahan dalam gaya belajar dalam kegiatan pembelajaran. Guru dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran digital yang interaktif dan mampu meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pelatihan aplikasi Canva bagi guru-guru sekolah taman kanak-kanak, dilaksanakan untuk mengoptimalkan kemampuan techonological knowledge yang harus dikuasi oleh guru-guru dalam memanfaatkan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada guru-guru di TK Pelita Kasih Singaraja. Pelatihan ini dilaksanakan salama satu hari, dengan melibatkan guru-guru pengajar di TK Pelita Kasih Singaraja. Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Canva untuk mendesain perangkat dan media pembelajaran. Pelaksanaan pelatihan dilakukan tenaga Dosen prodi Teknologi Informasi fakultas Teknik Universitas Panji Sakti.
Pengukuran Suhu Dan Kelembaban Ruangan Universitas Panji Sakti Berbasis Internet Of Things (IOT) Putu Aditya Pratama; Putu Satya Saputra
Jurnal Minfo Polgan Vol. 12 No. 1 (2023): Artikel Penelitian Juni 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v12i1.12478

Abstract

Pemanasan global sangat mempengaruhi suhu udara pada permukaan bumi, hal ini sangat mempengaruhi perubahan suhu udara pada suatu ruangan. Selain itu efek dari pemanasan global mengakibatkan pada proses peningkatan suhu rata - rata atmosfer dengan memberikan dampak yang berbeda dari perubahan iklim tersebut. Untuk tinggal disuatu ruangan/gedung manusia, hewan maupun tumbuhan harus berada pada tempat dan kondisi yang nyaman dalam kehidupannya. oleh karena itu salah satu faktor kenyamanan pada suhu dan kelembaban yang optimal bergantung pada suhu dan kelembaban yang ada disekitarnya. Pengguna ruangan tidak merasa nyaman jika suhu terlalu panas ataupun terlalu dingin, demikian juga bahkan tingkat kelembapan yang tinggi maupun rendah. Pengukuran suhu dan kelembaban berbasis Internet of Things (IoT) merupakan konsep pemanfaatan dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus. Dengan memanfatkan teknologi IoT. Penelitian yang dilakukan yaitu Monitoring Suhu dan Kelembaban Berbasis IoT ini secara spesifik dengan menggunakan perangkat NodeMCU sebagai microntroller dan aplikasi pendukung cloud blynk sebagai alat monitoring. Sistem terdiri dari sensor suhu DHT11 yang digunakan sebagai sensor pengukur suhu dan kelembaban. Sistem akan secara jelas menampilkan besaran suhu secara digital berupa angka yang akan tampil pada cloud blynk.
Library apps to improve the digitization of Sekolah Penggerak Program Putu Satya Saputra; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Putu Aditya Pratama; Gede Rai Sutama
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v13i2.68-79

Abstract

Education is a planned means for human development and progress, especially in Indonesia. Education programs in Indonesia have changed from year to year. The first programs were the Rencana Pelajaran Curriculum in 1947, Pendidikan Curriculum in 1975, the Competency-Based Curriculum in 2004, the 2013 Curriculum, and the Merdeka Curriculum 2022 until now. Sekolah Penggerak Program is one of the curriculum implementations that play a role in making operations that suit the learning needs of students at school. One of the interventions in Sekolah Penggerak Program is digitizing schools using various platforms to support student learning and creativity. There are still many Sekolah Penggerak that have not maximized the use of digitalization, one of which is Pelita Kasih Kindergarten. Pelita Kasih Kindergarten is one of the Sekolah Penggerak in Buleleng Regency. Pelita Kasih Kindergarten still uses manual recording to record borrowing books borrowed by students or parents of students. These problems can hamper the learning process and are considered less efficient. Therefore, a system was developed to assist library management and book lending to minimize errors and human errors that could occur. Library system development in this study using the prototype method. The prototype method is used to allow interaction between system developers and system users, it can overcome discrepancies that may occur between developers and users. The results of information system testing using the black box method show that 91% of the functionality is appropriate and it is an indicator of the success of the designed information system.