Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

IDENTIFIKASI MODEL SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) JENJANG SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SE-KECAMATAN SEMARANG SELATAN Kristanto, Kristanto; Khasanah, Ismatul; Karmila, Mila
PAUDIA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SRA (Sekolah Ramah Anak) dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data diperoleh melalui kajian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya dilakukan secara deskriptif untuk mendapatkan pemahaman tentang identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan Paud Se-Kecamatan Semarang Selatan sudah cukup baik. Pada prakteknya, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan prinsip Sekolah Ramah Anak sudah hampir mendekati teori yang ada. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan dan dokumentasi pada setiap Jenjang Satuan PAUD se-Kecamatan Semarang Selatan. Pengamatan dan dokumentasi difokuskan pada kelengkapan Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam Satuan Paud se-Kecamatan Semarang Selatan, pelaksanaan metode pembelajaran, sikap terhadap siswa, dan kesehatan lingkungan. Sarana dan prasarana yang digunakan di Satuan PAUD se-kecamatan semarang selatan telah ditata sedemekian rupa sehingga lingkungan secara keseluruhan dapat mendukung kegiatan anak, baik secara fisik, mental maupun motorik. Hanya saja pelaksanaa metode pembelajaran yang telah dirancang dan dipersiapkan oleh guru tidak dapat dilakukan secara maksimal dikarenakan beberapa sebab. Selain itu, dalam penyampaian materi pembelajaran, guru sudah cukup bervariatif dalam penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan materinya dan didukung dengan media permainan serta komunikasi yang aktif antara guru dan peserta didik sudah cukup aktif. Keyword : SRA (Sekolah Ramah Anak), Pembelajaran Anak Usia Dini, Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan.
PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA STIMULASI ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Khasanah, Ismatul; Prasetyo, Agung; Rakhmawati, Ellya
PAUDIA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan fisik yang sering dilakukan oleh anak prasekolah seperti: berguling, melompar, meluncur, berputar, berjalan dan berlari dipercaya dapat menjadi sarana dalam merangsang sistem kepekaan dan sensori bagi anak usia dini. Kegiatan tersebut melibatkan emosi dan fisik setiap individu. Setiap kegiatan yang dilakukan mengandung nilai yang penting bagi aspek perkembangan dasar  anak. Nilai-nilaiyang terkandung dalam setiap permainan dapat menjadi sarana dalam pemecahan masalah yg dihadapi. Penelitian tentang “Permainan tradisional sebagai media stimulasi aspek perkembangan  anak usia dini” ini bertujuan untuk : (1) Mencari, merekonstruksi, dan mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di Jawa Tengah sesuai dengan nilai budaya masyarakat. (2) Menganalisis permainan tradisional sebagai sarana stimulan empat aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan bahasa. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu : Tahap I : Tahap pendahuluan/ awal dilakukan dengan observasi lapangan; Tahap II : Pengembangan awal, rancangan untuk mengidentifikasi permainan tradisional yang dilakukan di TK Tunas Rimba I Semarang;  Tahap III : Melakukan wawancara, pengisian kuisioner / angket tentang permainan tradisional; dan Tahap IV       : menganalisis manfaat permainan tradisional sebagai stimulan aspek perkembangan anak. Kesimpulan yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat lima jenis permainan tradisional yang dilaksanakan di TK Tunas Rimba I Semarang. Jenis permainan tradisional tersebut merupakan sarana dalam mengembangkan aspek perkembangan dasar anak, seperti: pisik-mitorik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa. Terlebih lagi, anak usia dini dapat mengenal nilai-nilai budaya lokal yang terdapat dalam setiap jenis permainan. Hal ini sesuai dengan semboyan pembelajaran pada anak usia dini “Belajar seraya Bermain” stimulasi aspek perkembangan anak berasal dari permainan khususnya permainan tradisional budaya leluhur.   Kata kunci: permainan tradisional, media stimulasi, aspek perkembangan
PEMBELAJARAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA DINI (USIA 4 – 5 TAHUN) DI TK IKAL BULOG JAKARTA TIMUR Khasanah, Ismatul
PAUDIA Vol 2, No 1 mei (2013): PAUDIA
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pembelajaran logika matematika anak usia dini (4-5 tahun) di TK Ikal Bulog Jakarta Timur bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk pembelajaran logika matematika di TK Ikal Bulog Jakarta dan (2)mengetahui strategi pembelajaran logika matematika di TK Ikal Bulog Jakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan langkah-langkah penelitian dari Spradley. Data deskriptif yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara dan angket. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu: (1) tahap Pendahuluan dilakukan dengan observasi lapangan, (2) kedua, Tahap ini peneliti terlibat di lapangan, dimana peneliti melakukan pengumpulan data terkait dengan tema penelitian, (3)tahap ketiga adalah menganalisis data yang diperoleh, dan (4) Tahap keempat adalah menyusun laporan hasil analisis lapangan.Temuan dari penelitian ini adalah: kegiatan yang dilakukan guru bersama-sama dengan anak anak yang berupa pengenalan angka, pengenalan perbedaan, pengenalan lambang bilangan, klasifikasi, pengenalan bentuk geometri, dan pengenalan warna, maka guru telah mengajarkan bentuk pembelajaran logika matematika”. Dan Apabila guru telah melakukan serangkaian proses pembelajaran seperti menggunakan metode pembelajaran dengan melibatkan anak dalam tanya jawab dan percakapan, memperagakan, praktek langsung, bercerita kepada anak, bernyanyi, melakukan bimbingan dengan penguatan dan peringatan, membiasakan, menggunakan media yang bervariasi dan melakukan evaluasi pembelajaran maka akan memudahkan anak dalam memahami logika matematika.Kata kunci: pembelajaran, logika matematika, usia dini.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MENCIPTA BIDANG DARI KEPINGAN GEOMETRI PADA KELOMPOK B TK IT PERMATA BUNDA MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 Nursanti, Ida; Khasanah, Ismatul
PAUDIA Vol 4, No 1 Oktober (2015): PAUDIA
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masih kurangnya kreativitas anak. Hal tersebut diindikasikan dengan banyaknya anak yang kurang optimal dalam megerjakan kegiatan cenderung malas-malasan dan kurang antusias karena sering menggunakan lembar kerja, anak juga terlihat mencotek hasil karya temannya. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran yang monoton, guru belum mengembangkan permainan yang mampu mengasah kreativitas anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak pada kelompok B TK IT Permata Bunda Mranggen Demak melalui bermain mencipta bidang dari kepingan geometri.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan alat pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yang terdiri dari satu variabel bebas (independent variable) atau variabel (X) yaitu bermain mencipta bentuk dari kepingan geometri, dan satu variabel terikat (dependent variable) atau variabel (Y) yaitu kreativitas. Subjek penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK IT Permata Bunda Mranggen Demak tahun ajaran 2014/2015, sebanyak 16 anak.Dari hasil akhir dengan menggunakan teknik permainan dan observasi dengan dua siklus diperoleh hasil peningkatan kreativitas anak, yaitu mencapai 75% pada siklus pertama dan 81,25 % pada siklus kedua (indikator kinerja tercapai). Hasil hipotesis yang berbunyi kreativitas anak meningkat melalui bermain mencipta bidang dari kepingan geometri pada kelompok B TK IT Permata Bunda Mranggen Demak tahun ajaran 2014/2015 dan berdasarkan hasil akhir tersebut, maka hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak dapat ditingkatkan melalui bermain mencipta bidang dari kepingan geometri. Oleh karena itu hendaknya guru menciptakan permainan yang lebih kreatif, karena anak akan memperoleh pengalaman secara langsung dengan obyek yang dipelajarinya.
Early Childhood Development of Integrative Holistic Design in Non-Formal Early Childhood Sagala, Anita Chandra Dewi; Khasanah, Ismatul
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 4 No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v4i1.9456

Abstract

The aim of this study is to: (1) making of the early childhood development design of integrative holistic in non-formal early childhood (2) provide appropriate services for integrative holistic to early childhood in the womb until six years old (3) How can early childhood development of holistic integrative design can provide services ranging from health, nutrition, parenting and education for early childhood, (4) How to integrate BKB, early childhood post, and appropriate HC thus it was born the integrative holistic assessment models. The methodology of this research was Research and Development of an option because it has a more complex process in stages to accommodate the diverse interests of this research. (Borg & Gall & 1989:784-785). The hypothesis could be given of this study were (1) an integrative holistic design applied in a non-formal early childhood in this case of integrated ECH post with BKB and HC is highly effective as compared to early childhood services are only performed by itself. (2) services that can be provided in early childhood education can be an integrative holistic health services ranging from prenatal care until after delivery, healthy children aged 0 - 6 years, knowledge of nutrition during pregnancy to nutrition for a growing child development, and education for children aged 0-6 years as the appropriate stimulation for children aged 0 - 6 years, (3) This integrative holistic early childhood education design can be integrated starting from registration, weighing, growth monitoring, nutrition services, and education and health services for early childhood, (4) The results of an increase in parental knowledge about nutrition issues, health and education can be seen from the results of pre-tests and post-tests were conducted, which shows that the score of the output means pretest = 11.63 less than the posttest means = 20.25. So the average of posttest score was better than the pretest score of 16.14%.How to citeSagala, A., & Khasanah, I. (2015). Early Childhood Development of Integrative Holistic Design in Non-Formal Early Childhood. Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies, 4(1), 1-10. doi:10.15294/ijeces.v4i1.9456
MENJAGA NILAI, MENYEMAI KEPARIWISATAAN GLOBAL YANG BERKEKUATAN LOKAL Nurmansyah, M. Andhy; Prawoto, Sigit; Hapsari, Dyah Eko; Rusmawati, Roosi; Khasanah, Ismatul
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 4 No 1 (2020): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v4i1.264

Abstract

The development of Kampung Biru Arema (KBA) to become an educational tourist destination in urban areas is a necessity to support an increase in the community's economy. Development carried out independently has not shown optimal results so that it requires the intervention of various parties to support in realizing the aspirations of the community. The academic community of the Faculty of Cultural Sciences as part of its academic responsibilities takes part in developing the village in the form of community assistance. This community service program is intended to provide assistance to the KBA community to become an integrated educational tourist destination. After conducting a series of preliminary activities, an agreement was reached to develop five (5) tourist points to be further developed as the main sites for KBA tourism activities. The five points were named Tourism Areas: History, Dolanan, Disaster Mitigation, Arema, and Basa Walikan. The stakeholders involved in this program have shown seriousness in the effort to realize the ideal picture of the direction and form of the KBA and committed to carry out development as planned together in the next phase. For this reason, the community service team embodies the shared understanding in a tangible form in the form of visual designs, physical structure in the form of miniature areas developed in tourist areas. In addition, the team also constructed an area at the KBA tourist location as a model for the realization of the visual design.
SOSIAL BUDAYA YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT MEMBACA MAHASISWA UNMER MALANG Nasikhatul, Lia; Sahiruddin, Sahiruddin; Khasanah, Ismatul
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol 11, No 2 (2020): Diglossia
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v11i2.1824

Abstract

 AbstractThis study analyzes socio-cultural factors on the literacy ability of reading students at the Merdeka University of Malang. The purpose of this research is to examine the socio-cultural aspects that also influence students' reading interest and reading ability. The approach in this study is qualitative. The qualitative approach is used to answer the third objective in the form of descriptive socio- cultural factors. Participants in this study were 53 students of Merdeka Malang University. Data was collected from the results of the UKBI test and reading interest questionnaire and socio-cultural factors for students. Socio-cultural factors that affect student literacy are literacy culture and reading interest developed from childhood at the family, environment, school and government institutions. The ability to read literacy must look at the whole, from the aspects that exist in the reader and outside factors. Socio-cultural factors that influence the reading literacy of students include socioeconomic factors of the family, the level of parental education, financial position, the role of the government in promoting reading literacy, supporting book supply facilities. This research shows that reading ability is related to knowledge of sentence structure. The better the students' reading skills, the better the reading test scores. However, the factors that contribute to literacy beyond the knowledge of sentence structure need to be studied in further research.Keywords: Reading Literacy, Reading Interest, Social Factors  AbstrakPenelitian ini menganalisis tentang faktor sosial budaya terhadap kemampuan literasi membaca mahasiswa Universitas Merdeka Malang. Tujuan penelitan ini adalah mengkaji aspek sosial budaya yang turut mempengaruhi minat baca dan kemampuan membaca mahasiswa. Pendekatan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan ketiga berupa deskriptif faktor sosial budaya. Partisipan dalam penelitian iniadalah mahasiswa Universitas Merdeka Malang yang berjumlah sebanyak 53 mahasiswa. Data dikumpulkan dari hasil test UKBI dan angket minat baca dan faktor sosial budaya untuk mahasiswa. Faktor sosial budaya yang berpengaruh pada literasi membaca mahasiswa adalah budaya literasi dan minat baca yang dikembangkan dari masa kecil di tingkat keluarga, lingkungan, sekolah dan institusi pemerintahan. Kemampuan literasi membaca haruslah melihat secara menyeluruh, dari aspek yang ada pada diri pembaca dan faktor yang diluarnya. Faktor sosial budaya yang berpengaruh pada literasi membaca mahasiswa meliputi faktor sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan orangtua, posisi finansial, peran pemerintah dalam menggalakkan literasi membaca, fasilitas pasokan buku yang menunjang. Penelitian ini menunjukkan faktor yangberkontribusi terhadap literasi membaca di luar faktor pengetahuan struktur kalimat perlu dikaji lebih dalam pada penelitian selanjutnya.Kata Kunci: Literasi Membaca, Minat Baca, Faktor Sosial
THE IDEOLOGY OF DONALD TRUMP ON HIS SPEECH AT THE ISRAEL MUSEUM: FAIRCLOUGH’S THREE MODELS OF CDA Faiz, Ahmad; Chojimah, Nurul; Khasanah, Ismatul
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 21, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v21i2.9591

Abstract

This research investigated the ideology of Donald Trump on his speech at the Israel museum. This research focused on analysing illocutionary acts to discover the ideology of Trump on his speech. This research used qualitative approach. The design of this research is Critical Discourse Analysis (CDA). This research used Fairclough’s three models of CDA, namely: textual analysis, discursive practice and social practice The result that showed there were five types of illocutionary acts expressed, those are representatives, directives, commissives, expressives and declaratives. Representatives was mostly expressed by Trump. Therefore, the result showed that Trump expressed all types of illocutionary act. The ideology on the speech at the Israel museum showed that Trump intended to use his power to create peace in Jerusalem.
Management Evaluation of Dangerous and Toxic Waste (Infectious and Covid Waste) at the Nusa Tenggara Barat Hospital Khasanah, Ismatul; Raharjo, Bambang Budi; Wijayanti, Yuni
Public Health Perspective Journal Artikel Inpres December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dangerous and toxic waste from the Covid-19 pandemic increased by 30 percent. Dangerous waste management is one of the most serious problems in health facilities because a medical waste, especially infectious waste, is very potential in transmitting infectious diseases either through direct or indirect contact through environmental media. The purpose of this study was to analyze dangerous and toxic waste management based on Permenkes No. 7/2019 and Ministry of Environment and Forestry at the West Nusa Tenggara Hospital during the Covid-19 pandemic in 2020. The research design was descriptive qualitative. The data was taken by using the purposive sampling technique, the informants were selected by snowball sampling. The container stage uses yellow plastic, the transportation of covid and infectious B3 waste uses a yellow trolley and the waste transport officer is a cleaning service. Storage of dangerous and toxic waste and covid waste in temporary shelters every other day, if the weather does not support the transportation process for a maximum of one week, treatment of infectious waste and covid waste is carried out by PT PRIA as a third party. The hospital periodically controls related to the implementation of the container, transportation, and storage so that it is always following the applicable of Standard Operation Procedure.
THE IMPLEMENTATION OF TEMBANG MACAPAT’S VALUES IN THE SAMIN COMMUNITY’S LIFE Rusmawati, Roosi; Khasanah, Ismatul; Mauliddian, Khilmi
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2021): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v16i1.10589

Abstract

This study describes the macapat song tradition of the Samin people in Bojonegoro. Samin is a community that has a unique culture, one of which is the macapat song tradition. This tradition is one of the cultural representations of the local community. In exploring the values of this tradition, this study uses the folklore theory. Folklore is closely related to the condition of society and the culture that surrounds it, so it is necessary to understand and give meaning to folklore. The method in this research is qualitative. Data were collected by interviewing respondents, observing and documenting the macapat song tradition in the Samin community. There are three macapat songs on Samin's teachings. The songs are of the Dandang Gula, Pangkur, and Pucung. As for the three values, the first contains the values based on the Dandang Gula song, which contains rules for maintaining the behavior of fellow humans and nature, the second is the value based on the Pangkur song, namely about marriage and family relationships, and the third is the value based on the Pucung song regarding the guidelines for human life.