Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Wahana Edutainment Astronomi di Gorontalo Nur Mahmuddin Hatlah; Vierta Tallei; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 2 (2021): JJoA : Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1639.07 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i2.13008

Abstract

Planetarium merupakan salah satu fasilitas astronomi modern yang menunjukkan simulasi fenomena alam seperti susunan bintang dan benda-benda langit. Planetarium akan sangat berperan sebagai tempat wisata yang menghadirkan sarana pendidikan terkait ilmu astronomi bagi seluruh lapisan masyarakat dan juga sebagai wadah untuk para penggiat astronomi di Gorontalo. Mengingat  jumlah planetarium di Indonesia yang masih sedikit, diharapkan planetarium ini dapat menambah wawasan IPTEK masyarakat dalam bidang astronomi agar bisa bersaing di tingkat internasional.  Tujuan dari penelitian ini adalah terwujudnya desain wahana edutainment astronomi di Gorontalo dengan struktur bentang lebar dan pendekatan arsitektur futuristik yang dapat meningkatkan daya tarik masyarakat dalam mempelajari ilmu sains astronomi.Metode penelitian yang dilakukan pada perancangan ini berupa studi objek dan tema perancangan , Studi lokasi, Input dan analisis perancangan serta konsep perancangan. Proses analisisnya menggunakan metode perancangan rasional ataupun glass box dengan analisis kontekstual. Pelaksanaan metode ini dengan menganalisis kondisi lingkungan pada lokasi perancangan, serta mengumpulkan data-data fisik dan non fisik lapangan yang akan dianalisis secara bertahap dan akan menjadi gagasan awal desain dalam merancang bangunan planetarium. Hasil laporan berupa konsep perancangan dalam bentuk 2D berupa gambar kerja dan 3D berupa animasi dan maket. 
Asrama Mahasiswa Putri Universitas Negeri Gorontalo Dengan Pendekatan Sustainable Architecture Mohammad Nur Alim Jusuf; Vierta Ramlan Tallei; Elvie Fatmah Mokodongan
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 2 (2021): JJoA : Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.917 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i2.12930

Abstract

Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu tujuan utama bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo. Mahasiswa yang akan memperoleh pendidikan tidak hanya berasal dari provinsi Gorontalo tetapi juga sebagian besar berasal dari luar provinsi Gorontalo. Akan tetapi, hal ini tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Mahasiswa UNG yang berasal dari luar kabupaten Bone Bolango dan tidak memiliki keluarga/kerabat yang memiliki tempat tinggal dekat dengan kampus akan membutuhkan tempat hunian sementara dengan fasilitas-fasilitas (makan, belanja keperluan sehari-hari, medis, hiburan) yang terjangkau dan dekat dengan kampus. Oleh karena itu, diperlukan sebuah asrama bagi mahasiswa khususnya mahasiswa putri untuk dapat mendukung proses pendidikan.Arsitektur berkelanjutan merupakan representasi konsep bentuk yang dikembangkan berdasarkan respon terhadap isu lingkungan global. Permasalahan pemanasan global dewasa ini menyebabkan ketidaknyamanan fisik. Mahasiswa membutuhkan kenyamanan fisik dalam melakukan aktivitas baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Permasalahan dapat diatasi dengan pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami melalui prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan. Konsep arsitektur berkelanjutan pada dasarnya adalah suatu cara membangun dimana sejak gagasan, perencanaan, rancangan, pembangunan, penggunaan, sampai ketika bangunan itu dihancurkan kembali, bersandar pada prinsip “Efisiensi Sumber Daya”, terutama sumber daya energi, sumber daya air, dan sumber daya material, namun tetap mengutamakan aspek kemudahan, keamanan, kenyamanan, keindahan, kesehatan dan keselamatan bagi penghuni.Dengan adanya asrama mahasiswa putri UNG ini diharapkan dapat terjadi interaksi sosial yang positif dikalangan penghuni sehingga menjadi sarana untuk dapat mendukung kegiatan yang mengembangkan keterampilan dan kemampuan, membentuk karakteristik mahasiswa, meningkatkan bakat dan minat mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam berinteraksi, bersosialisasi, serta beradaptasi di lingkungan yang baru. Kata Kunci: Arsitektur Berkelanjutan, Bangunan Berkelanjutan, Asrama Mahasiswa, Universitas Negeri Gorontalo.
PENATAAN KAMPUNG WISATA STUDI KASUS DI DESA TOROSIAJE LAUT DENGAN PENDEKATAN EKO-ARSITEKTUR Mohamad Fikran Mahful; Vierta Ramlan Tallei; Zuhriati A Djailani
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.12778

Abstract

Provinsi Gorontalo merupakan salah satu Provinsi di Negara Indonesia yang kaya akan potensi wisata alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya. Di bagian barat Provinsi Gorontalo yang berada di Kabupaten Pohuwato Kecamatan Popayato ada sebuah kawasan wisata pemukiman yang berdiri di atas permukaan laut Teluk Tomini, namanya Torosiaje dan dihuni Suku Bajo. Kawasan wisata Torosiaje ini memiliki potensi wisata bahari atau kawasan wisata alam laut serta budaya masyarakat suku bajo. Namun, persoalan yang ada saat ini adalah kurang optimalnya penanganan kawasan wisata tersebut, sehingga potensi yang ada tidak dapat diekspos secara maksimal. Berdasarkan permasalahan yang didapati maka sudah selayaknya daerah atau kawasan tersebut perlu adanya perubahan dalam memaksimal potensi wisata yang ada. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah desain “Penataan Kampung Wisata Studi Kasus di Desa Torosiaje Laut” yang menggunakan pendekatan “Eko-Arsitektur” dengan tujuan terwujudnya sebuah desain penataan kampung wisata desa torosiaje laut sehingga dapat memperbaiki kampung wisata dan hunianya, meningkatkan kembali kualitas wisata, kualitas lingkungan, serta mengangkat budaya dan adat istiadat suku bajo.Metodologi yang diterapkan dalam  penyusunan adalah pengumpulan data baik data sekunder maupun data primer yang dapat menunjang proses penyusunan acuan perancangan Pentaan Kampung Wisata studi kasus di Desa Torosiaje Laut dengan pendekatan Eko-Arsitektur, kemudian dilanjutkan dengan metode analisa berupa analisa tapak dan beberapa analisa bangunan.Berdasarkan analisa yang dilakukan maka hasil yang diperoleh pada Pentaan Kampung Wisata studi kasus di Desa Torosiaje Laut dengan pendekatan Eko-Arsitektur mengkonsepkan sebuah kawasan wisata yang memadukan dan menyelaraskan antara adat istiadat suku bajo dengan tema eko-arsitektur yang memperlihatkan dan memperhatikan aspek budaya, lingkungan serta memenuhi fasilitas yang dapat menunjang kampung wisata torosiaje laut sehingga kampung wisata ini menjadi salah satu ikon Provinsi Gorontalo khusunya Kabupaten Pohuwato. Kata kunci: Penataan Kampung Wisata, Kawasan Wisata, Torosiaje Laut,  Eko-Arsitektur, Eco-Design
PERANCANGAN GORONTALO AQUATIC CENTRE DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE ramdani akantu; Muh. Rijal Mahanggi; Vierta Ramlan Tallei
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.20587

Abstract

ABSTRACT.In general, swimming pools are divided into recreation and training, while Gorontalo does not yet have a swimming pool specifically for national standard athlete swimmers. Gorontalo does not have a swimming pool specifically for swimming athletes, so the division between recreational pools and special athlete pools is still mixed into one. It is necessary to distribute special swimming pools for aquatic sports for Gorontalo swimming athletes to maximize quality and quantity to reach the national level. Based on the explanation above, a place for sports facilities is required that is support by a recreation area, both light, and heavy swimming, or physical exercise for physical and spiritual fitness. As described, the need for swimming sports facilities gave the author an idea to construct an Aquatic Center with full facilities so that Gorontalo swimming competitions. Utilizing a Sustainable Architecture Strategy,which maximizes the built environtment’s quality while at the same time minimizing or eliminating its detrimental effects on the environment.This study applied the descriptive method by collecting primary and secondary data, which are then elaborated and analyzed in accordance with architectural principles to draw conclusions, limitations, and assumptions that are used as the basis for planning and designing the Gorontalo Aquatic Centre such as study literature, field observations, and interviews.The facility of swimming sports facility in the form of an Aquatic Centerbuilding in Gorontalo City is hoped as a means of training, competitions, and nurturing athletes and prospective swimming athletes in an effort to improve swimming sports achievements in Indonesia.ABSTRAK.Pada umumnya kolam renang memiliki pembagian kolam yaitu untuk rekreasi dan juga pelatihan yang dimana gorontalo sendiri belum memiliki kolam renang yang secara khusus bagi atlet perenang yang berstandar nasional. Gorontalo tidak memiliki kolam renang yang khusus untuk para atlet renang sehingga pembagian antara kolam rekreasi dan kolam khusus atlet masih bercampur jadi satu tempat. Diperlukan pembagian kolam khusus olahraga aquatic para atlet renang Gorontalo dapat memaksimalkan kualitas dan kuantitas sampai ke kancah nasional.Berdasarkan penjelasan di atas, dibutuhkan tempat sarana olahraga yang ditunjang dengan tempat rekreasi, baik olahraga renang ringan maupun berat, atau latihan fisik untuk kebugaran jasmani dan rohani. Kebutuhan sarana olahraga renang seperti yang telah dijelaskan tersebut memberi ide bagi penulis untuk membuat sebuah rancangan Aquatic Center yang lengkap dengan segala fasilitasnya, agar nantinya dapat membuat calon-calon atlet renang gorontalo mampu bersaing di kompetisi renang nasional maupun internasional. Dengan menggunakan pendekatan Sustainable facilities Architecture untuk rancangan yang menghasilkan kualitas lingkungan buatan secara maksimal, pada saat bersamaan miminimalkan atau mengeliminasi dampak negatifnya terhadap lingkungan alam. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data-data primer maupun sekunder yang kemudian dijabarkan dan dianalisa sesuai dengan kaidah arsitektur untuk menghasilkan kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan perancangan Gorontalo Aquatic Centre seperti studi literatur, observasi lapangan dan wawancara. Adanya fasilitas olahraga renang berupa gedung Aquatic Centre di Kota Gorontalo yang berguna sebagai sarana pelatihan, pertandingan, dan pembibitan atlet dan calon atlet renang dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga renang di Indonesia.
STUDI TIPOLOGI DAN MORFOLOGI KOTA (Studi Kasus: Kota Limboto Provinsi Gorontalo) Nirmawaty Laha; Fatimah Az-zahrah; Vierta Ramlan Tallei
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v13i1.006

Abstract

Di Kecamatan Limboto terdapat 14 nama kelurahan yaitu: Biyonga, Bolihuangga, Bongohulawa, Bulota, Dutulana’a, Hepuhulawa, Hunggaluwa, Hutu’o, Ayuhulalo, Ayumela, Malahu, Tenil, Polohungo, Tilihua. Berdasarkan tipologi dan morfologi kota, Kecamatan Limboto tergolong kota kecil dan juga sebagai ibukota Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Limboto didominasi fungsi perindustrian diantaranya pertanian, perkebunan dan perikanan. Tujuan penulisan mengarah terhadap pembahasan tipologi dan morfologi kota Limboto dengan melihat sejarah perkembangan kotanya. Pengumpulan data terdiri dari data primer; yaitu metode pengumpulan data serta keterangan yang dikumpulkan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk melihat langsung dan mengamati keadaan Kota Limboto. Kemudiian data sekunder; yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari media perantara berupa Skripsi atau Jurnal Penelitian. Proses pengembangan Kecamatan Limboto dapat disimpulkan bahwasannya kecamatan ini mengalami perkembangan pesat di daerah sekitar Menara, karena tempat tersebut menjadi pusat perdagangan/jasa, kawasan perkantoran serta juga terdapat kawasan perumahan yang mejadikan fungsi dominan Kecamatan Limboto itu sendiri. Namun, sangat disayangkan dampak ini mempengaruhi ekosistem yang terdapat disekitar Danau Limboto dikarenakan sikap penduduk yang mempengaruhi Fluktuasi luas danau tersebut.  In Limboto sub-district, there are 14 sub-district names, namely: Biyonga, Bolihuangga, Bongohulawa, Bulota, Dutulana'a, Hepuhulawa, Hunggaluwa, Hutu'o, Ayuhulalo, Ayumela, Malahu, Tenil, Polohungo, Tilihua. Based on the typology and morphology of the city, Limboto District is classified as a small town and is also the capital of Gorontalo Regency. Limboto District is dominated by industrial functions including agriculture, plantations, and fisheries. The purpose of writing leads to a discussion of the typology and morphology of the city of Limboto by looking at the history of the city's development. Data collection consists of primary data; namely the method of collecting data and information collected using observation, documentation, and interviews to see first hand and observe the condition of the City of Limboto. Then secondary data; namely the source of research data obtained from intermediary media in the form of theses or research journals. In the process of developing the Limboto Sub-District, it can be concluded that this sub-district is experiencing rapid development in the area around the Tower because the place is a trade/service center, office area and there is also a residential area which is the dominant function of the Limboto Sub-District itself. However, it is very unfortunate that this impact affects the ecosystem around Limboto Lake due to the attitude of the population which affects the wide fluctuations of the lake.