Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Inventarisasi Ikan Hias Pantai Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Awal Boy Rahardjo Sidharta; Namastra Probosunu; Suwarman Suwarman
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 1 (2011): February 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i1.68

Abstract

Kajian “Inventarisasi Ikan Hias di Pantai Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)” ini diharapkan dapat memberikan data yang lebih akurat dan tepat tentang keberadaan ikan hias di kawasan ini. Kawasan kajian berdasar survei kawasan/lingkungan menetapkan delapan (8) pantai di Kabupaten Gunungkidul sebagai lokasi kajian. Dari delapan pantai tersebut didapat sebanyak 67 jenis ikan hias. Temuan ini seyogianya segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang dalam bentuk penetapan rencana strategis (renstra) yang terkait dengan sumber daya ikan hias, meliputi antara lain: rencana konservasi, pemintakatan (zonasi), pengelolaan, pengembangan, dan pemanfaatan secara berkelanjutan.
Diversitas Ikan pada Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat Rusman Hernowo; Djumanto Djumanto; Namastra Probosunu
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 18, No 1 (2013): February 2013
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v18i1.259

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengkaji keragaman ikan-ikan karang dan mengetahui penutupan terumbu karang di perairan Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat. Penelitian dilaksanakan dari akhir bulan April sampai awal bulan Mei 2012 di perairan Pulau Menjangan. Jumlah stasiun pengamatan ditetapkan sebanyak 8 lokasi berdasarkan perbedaan habitat. Pengukuran kondisi lingkungan dan pengambilan sampel dilakukan dengan penyelaman pada kedalaman 3 dan 10 m. Jumlah dan jenis ikan yang berada pada jangkauan 2,5 m dari transek sepanjang 50 m disensus dengan metode Underwater Visual Census. Jenis ikan karang diidentifikasi secara langsung insitu. Jenis dan luas penutupan karang dicatat dengan metode Line Intercept Transect. Pencatatan jenis terumbu karang yang dilewati transek didasarkan pada bentuk pertumbuhan (lifeform), sedangkan luas penutupan terumbu karang menggunakan Lifeform Report. Data yang diperoleh dianalisis secarakuantitatif berdasarkan indeks biologis. Hasil dari penelitian diperoleh nilai indeks keanekaragaman ikan (H’) berkisar antara 0,8499–2,1360, keseragaman (E) antara 0,36–0,73 dan indeks dominansi (C) berkisar antara 0,163–0,647. Cacah individu ikan sebanyak 5753 ekor dari 62 genus yang berasal dari 32 suku, sedangkan kemelimpahan ikan (D) berkisar antara 0,756–2,680 ekor/m2. Jumlah individu dan suku ikan mayor dominan pada semua lokasi. Tutupan terumbu karang berada pada kisaran 0,66–67,34% yang dikategorikan pada kondisi sedang hingga baik.Kata kunci: keragaman, ikan, terumbu karang, Pulau Menjangan, Bali
Kondisi Terumbu Karang di Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu DKI Jakarta Drajad Sarwo Seto; Djumanto -; Namastra Probosunu
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 19, No 1 (2014): February 2014
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v19i1.454

Abstract

AbstractThe objective of this research was to determine the condition of coral reefs, namely the percentage of coral covered, species distribution, community structure of coral, and the environmental conditions surround the core zone, protection zone, tourism zone, and residential zone in Kepulauan Seribu Marine National Park DKI Jakarta. The research was conducted from 8 to 16 May, 2013. The data was collected from four zones and each zone was set up into two stations as a point observation, at the depth of 79 meters. The percentage of coral coverring was calculated by line intercept transect method, coral genera was counted and identified using the belt transect method. Coral data was analyzed qualitatively based on ecological index. The results showed that the coral covering was range from 7.25 to 68.93% as categorized from bad to good condition. The number of coral was found approximately of 5.523 colonies that consisted of 45 genera and 16 families. The most abundance of coral was Porites and Montipora with percentage of 19.7% and 16.69%, respectively. Coral diversity index was ranged from 1.61 to 3.07 as indicated of low to high. Uniformity index was ranged from 0.44 to 0.68, which was the community in stressful to labile situation. Dominance index (D) was ranged from 0.06 to 0.32 showing that coral dominance was absence.Keywords: Coral reef, cover, diversity, Kepulauan SeribuAbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui kondisi terumbu karang yang meliputi persentase tutupan, sebaran, struktur komunitas dan kondisi lingkungan di zona inti, perlindungan, pemanfaatan wisata, dan pemukiman di kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 8 sampai 16 Mei 2013. Pengambilan data berada pada empat zona pengelolaan dan setiap zona ditetapkan sebanyak dua stasiun pengamatan pada kedalaman 79 meter. Persentase tutupan karang dihitung dengan metode Line Intercept Transect, genera karang dihitung dan diidentifikasi menggunakan metode Belt Transect. Data jenis karang yang diperoleh dianalisis kualitatif berdasarkan indeks ekologis. Hasil penelitian diperoleh persentase tutupan karang berada pada kisaran 7,2568,93% yang dikategorikan kondisinya buruk hingga baik. Jumlah karang dari seluruh stasiun penelitian sebanyak 5.523 koloni yang terdiri dari 45 genera dan 16 famili. Genus karang yang paling sering dijumpai adalah Porites dan Montipora dengan persentase kelimpahannya masing-masing 19,7% dan 16,69%. Nilai indeks keanekaragaman (H’) karang berkisar antara 1,613,07 yang tergolong rendah hingga tinggi. Indeks keseragaman berkisar 0,440,68 yang berarti komunitas dalam keadaan tertekan hingga labil. Nilai indeks dominansi (D) berkisar 0,060,32 yang menunjukkan dominansi karang tertentu tergolong rendah.Kata kunci: Tutupan, terumbu karang, keragaman, Kepulauan Seribu
KAJIAN PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI BUNTUNG AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH PETERNAKAN BABI DI DESA BANYURADEN GAMPING SLEMAN Namastra Probosunu; Iwan Y.B. Lelana; Sudarmadji Sudarmadji
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 5, No 1 (2003)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.8967

Abstract

Buntung Stream is one of the tributaries of Bedog Stream. The Bedog Stream and its tributaries in Bayem, subdistrict of Kasihan to their upstream are categorized as river of B group. The activity of pig raising which have been carried out by some people in BanyuradenGampingSleman which throw away the wastes in this area likely to have effect on physical, chemical, and biological water qualities, especially coliform bacteria.The objectives of this research were to know the changes on the water quality of Buntung Stream due to pig raising waste disposal in BanyuradenGampingSleman and to give alternative solution to the problem. Observation were conducted on the physico-chemical and also biological water qualities of the stream at four stations: Station I (±800 m upstream of the waste disposal point), Station II (at the waste disposal point), Station III (±500 m downstream of the waste disposal point), and Station IV (±900 m downstream of the waste disposal point, before the encountering of Buntung and Bedog Stream). The samples were collected at the station between 09.00-12.00 a.m repeated 10 times during June-July 2001.Based on the data analyses, it could be drawn some conclusions as follows: the pig raising wastes disposal into Buntung Stream increased water discharge and quantities of coliform group and coliform feces. The waste disposal increased total dissolved solids, ammonia, and phosphate contents but decreased dissolved oxygen and pH of the water, and did not affect the water velocity, temperature, and nitrate content. In addition, BOD5 dissolved     oxygen, and the density of coliform bacteria in Buntung Stream after receiving the pig raising wastes disposal were beyond the B group of the water quality standard in the Special Province of Yogyakarta, whereas the content of total dissolved solids, pH, ammonia, and nitrate were still within the range of the water quality standard.