Hanung Sumbogo Jati M, Sc
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

JURNAL KESEHATAN JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Cahyani Hijria Fitri M, Sc; Hanung Sumbogo Jati M, Sc
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 11 No 1 (2019): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v11i1.547

Abstract

Tanaman kersen (Muntingia calabura L.) memiliki manfaat pada semua bagian tumbuhan yang berdampak pada kehidupan masyarakat. mulai dari daun, kulit batang, biji hingga akarnya, tumbuhan ini sudah dikenal luas sebagai tumbuhan obat. Tanaman ini mudah dijumpai di Indonesia. Ekstrak etanol daun kersen mengandung tanin, saponin dan flavonoid yang salah satu zat aktifnya bersifat antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid dari ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.). Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak kental daun kersen yang diperoleh sebanyak 68,2 gram dan rendemen yang dihasilkan sebanyak 17,3 %. Penentuan kadar flavonoid total menggunakan metode AlCl3. Standar yang digunakan dalam penentuan flavonoid adalah kuersetin. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung kadar flavonoid sebesar 20,17 mg QE/g
JURNAL KESEHATAN JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Apt. Septian Maulid W. M. Farm; Hanung Sumbogo Jati M, Sc
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v13i1.551

Abstract

Bunga telang merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh dan hidup bertahun-tahun (perennial), tingginya dapat mencapai 5 meter, berambut halus, dan bagian pangkal berkayu, warna bungannya biru terang dengan warna putih kekuningan di bagian tengah, tetapi ada juga bunga yang berwarna putih. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan salah satu tanaman yang telah lama digunakan dalam pengobatan dan telah terbukti memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid dan flavonoid yang mempunyai potensi sebagai antibakteri. Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak simplisia bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas bunga telang yaitu dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Untuk pengujian antibakteri dengan metode difusi disk. Ekstrak dibuat dalam berbagai konsentrasi 10%, 20%, 30%. Kontrol positif yang digunakan adalah Chloramphenicol. Hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata zona hambat ekstrak bunga telang terhadap bakteri Staphylococcus aureus 2,31 mm konsentrasi 10%, 3,05 mm pada konsentrasi 20%, dan 6,2 mm pada konsentrasi 30%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak bunga telang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, meskipun daya hambat yang dihasilkan tidak kuat. Pada konsentrasi ekstrak bunga telang 30% mempunyai daya hambat paling besar terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus daripada konsentrasi 10% dan 20%
JURNAL KESEHATAN JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Hanung Sumbogo Jati M, Sc; Anita Devi Ariesnawati M, Sc
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 11 No 2 (2019): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v11i2.557

Abstract

Saat ini semakin marak trend back to nature dengan memanfaatkan bahan bahan alami menjadi suatu produk yang ramah lingkungan, salah satunya produk sabun, banyak orang tertarik menggunakan sabun herbal karena sifat bioaktif senyawa yang terkandung di dalamnya, ditambah dengan pengggunaan tanaman yang juga mengandung senyawa antiseptik seperti kunyit. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang berfungsi sebagai antibakteri. Kunyit mengandung berbagai senyawa antara lain kurkumin dan minyak atsiri. Minyak atsiri ini dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung gugus fungsi hidroksil dan karbonil yang merupakan turunan fenol. Sabun herbal sebagai sabun alami dibuat dengan menggunakan bahan dasar minyak zaitun, NaOH dan ekstrak kunyit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui formulasi dan uji fisik sabun ekstrak kunyit. Penelitian inimerupakan penelitian eksperimental. Kunyit diekstraksi dengan metode maserasi. Ekstrak yang didapat dilakukan uji skrinning fitokimia. Selanjutnya ekstrak kunyit diformulasi berdasarkan formula baku yang didapatkan dari aplikasi lye calculator dengan konsentrasi 10% dan 20%. Selanjutnyasediaan yang telah dibuat dilakukan uji evaluasi mutu fisik yang meliputi uji organoleptis, uji pH, dan uji tinggi busa. Data dianalisa dengan uji T tidak berpasangan. Uji fitokimia didapatkan ekstrak etanol kunyit positif mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin dan tidak mengandung senyawa alkaloid. Berdasarkan hasil uji T didapatkan data nilai p>0,05 sehingga kedua hasil menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara formula sabun dengan konsentrasi ekstrak 10% dan 20%.