Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penguatan identitas nasional melalui nilai kearifan lokal upacara hajat sasih pada masyarakat adat Kampung Naga. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Analisis data mengacu pada model Miles dan Huberman yaitu dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data dan menyajikan data. Selanjutnya diadakan triangulasi untuk menunjukan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, upacara hajat sasih bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dan keberkahan, serta sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Upacara dilaksanakan sebanyak enam kali dalam setahun, melalui proses pembuatan olahan tumpeng oleh pihak perempuan, pihak laki-laki yang terpilih melakukan ziarah dari bumi ageung ke makam leluhur menggunakan pakaian adat berwarna putih, berdoa bersama di masjid. Kedua, nilai yang terkandung dalam upacara hajat sasih adalah tanggung jawab, religius, dan peduli sosial, yang tercermin dari proses, alat, dan media upacara. Ketiga, penguatan identitas nasional tercermin dalam proses upacara dan nilai yang terkandung didalamnya. Dapat disimpulkan bahwa upacara hajat sasih dapat menguatkan identitas nasional.