Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN dan BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Fernanda Yossi Ben Siallagan; Bornok Sinaga; Waminton Rajagukguk
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 1 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i1.27038

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) kemampuan penalaran dan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model penemuan terbimbing. 2) proses jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. 3) kesulitan dari kemampuan penalaran dan berpikir kreatif matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa SMP Parulian 1 Medan Kelas VII sebanyak 28 orang siswa yang diberi perlakuan pembelajaran penemuan terbimbing pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan penalaran matematis siswa dengan model penemuan terbimbing pada kategori tinggi ada 8 siswa, pada kategori sedang ada 14 siswa, dan pada kategori rendah ada 6 siswa. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan model penemuan terbimbing terdapat 5 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang, dan 13 siswa pada kategori rendah. 2) proses jawaban siswa dideskripsikan maka disimpulkan bahwa: a) tingkat penalaran siswa pada kategori tinggi adalah nominan siswa menyelesaikan masalah mencapai indikator penalaran dan berpikir kreatif dengan sedikit mengalami kesulitan. b) tingkat penalaran siswa pada kategori sedang adalah nominan siswa menyelesaikan masalah pada indikator mampu mengajukan dugaan (conjecture), mampu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan, mampu menarik kesimpulan dari suatu pernyataan, dan mampu memeriksa keshahihan argument. Sedangkan pada kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat sedang bahwa proses jawaban siswa memenuhi tahapan persiapan, inkubasi, iluminasi dan ada beberapa siswa tidak mencapai tahapan verifikasi c) tingkat penalaran siswa pada kategori rendah adalah nominan siswa tidak mampu mencapai indikator penalaran, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tingkat rendah dengan proses jawaban yang tidak memenuhi tahapan iluminasi dan verifikasi. 3) Kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu pada kategori sedang dan rendah yang mencakup pada kesulitan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.Kata Kunci: Penelitian Kualitatif Deskriptif, Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Berpikir Kreatif matematis, Penemuan Terbimbing
PERBEDAAN SELF CONFIDENCE SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Chairi Mutia Lubis; Waminton Rajagukguk; KMS M Amin Fauzi
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Self  Confidence siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah lebih tinggi dari Pendidikan Matematika Realistik, (2) Interaksi antara model pembelajaran (pendidikan matematika realistik dan pembelajaran berbasis masalah) dengan kemampuan awal matematika siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap self confidence siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dan sampel penelitian ini adalah kelas kelas X IA2 dan X IA4. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, uji t dan analisis varian (ANAVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Self Confidence siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah tidak lebih tinggi dari siswa yang memperoleh pembelajaran pendidikan matematika realistik. Rata-rata skor Self confidence seluruh indikator pada kelas pembelajaran pendidikan matematika realistik tidak jauh berbeda dengan pembelajaran berbasis masalah. Pada indikator 1 yaitu percaya pada kemampuan diri sendiri, rata-rata skor kelas PMR adalah 25,27 dan untuk kelas PBM adalah 25,97. Pada indikator 2 yaitu bertindak mandiri mengambil keputusan, rata-rata skor kelas PMR adalah 25,33 dan untuk kelas PBM 26,00. Pada indikator 3 yaitu memiliki konsep diri, rata-rata skor kelas PMR adalah 25,53 dan untuk kelas PBM adalah 25,90. Pada indikator 4 yaitu berani mengemukakan pendapat, rata-rata skor kelas PMR adalah 24,40 dan untuk kelas PBM adalah 24,77.  (2). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan KAM siswa terhadap Self Confidence siswa. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyatakan bahwa pembelajaran pendidikan matematika realistik dan pembelajaran berbasis masalah, kedua model pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan self confidence siswa dimana kedua model pembelajaran tersebut kedua-duanya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bahasa dan cara mereka sendiriKata Kunci: PMR, PBM, dan Self Confidence
PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN PBL BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA BERBANTUAN GEOGEBRA Diki Arwinsyah; Ida Karnasih; Waminton Rajagukguk
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i2.23722

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diberi pembelajaran PBL berbantuan GeoGebra dengan tanpa bantuan GeoGebra (2) perbedaan peningkatan motivasi siswa yang diberi pembelajaran PBL berbantuan GeoGebra dengan tanpa bantuan GeoGebra (3) aktivitas belajar siswa proses pembelajaran PBL berbantuan GeoGebra dan tanpa bantuan GeoGebra (4) proses jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran PBL berbantuan GeoGebra dan tanpa bantuan GeoGebra. Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian Quasi Eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Langsa yang memiliki rombongan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 3 Langsa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen 1 sebanyak 30 siswa dan kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen 2 sebanyak 30 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes pengetahuan awal matematika siswa, kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, angket motivasi siswa, dan angket respon siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney U, ANACOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika pada pembelajaran PBL berbantuan Geogebra dengan tanpa berbantuan Geogebra di SMPN 3 Langsa. Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa antara yang diberi pembelajaran PBL berbantuan Geogebra dengan pembelajaran PBL tanpa berbantuan Geogebra. Proses jawaban siswa dalam penyelesaian soal-soal kemampuan pemecahan masalah yang diberi pembelajaran PBL berbantuan Geogebra lebih baik, sesuai dengan prosedur dan jawaban siswa lebih bervariasi dibanding dengan siswa yang diberi pembelajaran PBL tanpa berbantuan Geogebra. Aktivitas siswa dengan pembelajaran PBL berbantuan Geogebra dan pembelajaran PBL tanpa berbantuan Geogebra dalam kategori aktif.Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar, Pembelajaran PBL Berbantuan Software GeoGebra
Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa yang diajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Guided Discovery Learning Berbantuan Geogebra ditinjau dari Gender Nanda Tia Losi; Mukhtar Mukhtar; Waminton Rajagukguk
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 1 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i1.27136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diajar menggunakan model problem based learning dengan siswa yang diajar menggunakan model guided discovery learning berbantuan GeoGebra; (2) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VIII MTs PAB 1 Helvetia yang berjumlah 190 siswa Tahun Pelajaran 2020/2021, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 64 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) nilai Fhitung(A) lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 5,249 > 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar mengggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan GeoGebra dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran guided discovery learning berbantuan GeoGebr; (2) nilai Fhitung(B) sebesar 4,750 lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 4,750> 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) nilai Fhitung(AB) sebesar 2,277 lebih kecil daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 2,277 < 4,001, maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Model Problem Based Learning, Model Guided Discovery Learning, Gender, GeoGebra
Analisis Self-Efficacy Siswa dalam Penelitian Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik dan Inkuiri Waminton Rajagukguk; Khairina Hazrati
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.761

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Untuk menganalisis perbedaan self-efficacy siswa yang diajar melalui melalui pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. (2) Untuk menganalisis interaksi antara pendekatan pembelajaran (pendekatan matematika realistik dan pendekatan inkuiri) dan Kemampuan Awal (tinggi, sedang dan rendah) terhadap self-efficacy siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah self-efficacy antara siswa yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. Dengan metode pengumpulan data studi pustaka. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Terdapat perbedaan self-efficacy siswa antara siswa yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. (2) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap self-efficacy.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual Menggunakan Hypercontent untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa Yenni Padila Siregar; Elmanani Simamora; Waminton Rajagukguk
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1437

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis validitas, kepraktisan dan efektivitas perangkat pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual menggunakan hypercontent yang dikembangkan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah MTs Negeri 3 Tapanuli Selatan; (2) menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui perangkat pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual menggunakan hypercontent yang dikembangkan; (3) menganalisis peningkatan Disposisi Matematis siswa melalui perangkat pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual menggunakan hypercontent yang dikembangkan. penelitian ini dikategorikan ke dalam jenis penelitian pengembangan (development & research) dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan, yaitu model 4-D. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 3 Tapanuli Selatan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 pada materi aritmatika sosial. Hasil penelitian diperoleh bahwa : 1) Validitas Perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan termasuk kategori valid, dengan nilai rata-rata dari para ahli yang berada pada kategori tinggi; 2) Perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan temasuk kategori praktis dengan penilaian para ahli diperoleh bahwa: (1) perangkat dapat dipergunakan dengan sedikit revisi dan hasil pengamatan; (pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan masing masing termasuk dalam kategori efektif dengan indikator; (2) Kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan meningkat.
The Effect of the Time Token Type Cooperative Learning Model on Learning Activeness and Student Learning Outcomes in Class VII Number Pattern Material at Sultan Iskandar Muda Private Middle School Medan Eka Noviasari; Waminton Rajagukguk
Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH) Vol. 1 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jiph.v1i3.2024

Abstract

The purpose of this study was to determine whether there was a positive and significant effect between the time token type cooperative learning model on student activity and learning outcomes. This type of research is a quasi-experimental design with the Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study were all students class VIII SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan which consisted of 6 classes. The sample in this study was class VIII-C as the experimental class with 33 students given the application of the time token type cooperative learning model and class VIII-B as the control class with 33 students given the application of the conventional learning model. The instrument in this study was a learning activity questionnaire and learning outcomes tests in the form of pretest and posttest. Before testing the hypothesis, the normality test was carried out with Kolmogorov Smirnov and the homogeneity test was carried out with the test of homogeneity of variance.
STUDI LITERATUR ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) Chandro Surya Bagus Lumban Tobing; Waminton Rajagukguk
Jurnal Riset Rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JURRIMIPA) Vol. 2 No. 1 (2023): April : Jurnal Riset Rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrimipa.v2i1.620

Abstract

This study aims to determine students’ mathematical connection abilities with the think talk write cooperative learning model. The type of research used is research with a qualitative approach. Qualitative research uses descriptive or verbal data from people who have behaved. The method used is literature study. The type of data used is secondary data. Secondary data is data that already exists, so we just need to find and collect existing data. The secondary data source used in this research is the influence of the cooperative learning model of the think talk write type on students’ mathematical connection .From the search results, the researchers found 3 journals and 2 thesis relevant to the research topic. From the journal it was found that there was an influence of the think talk write cooperative learning model on students’ mathematical connection abilities.
The Effect of Mobile Learning Media Based on Ispring Suite on Students' Learning Outcomes in Mathematics Evri Sariati Pakpahan; Waminton Rajagukguk
Formosa Journal of Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 1 (2023): January, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjmr.v2i1.2725

Abstract

The low mathematics learning outcomes of class XI students at SMA Negeri 10 Medan, and the not yet utilized mobile learning media based on observation became the background for this research. This research intended to show how mobile learning media based on the Ispring Suite affects students' learning outcomes in mathematics. This research took place at SMA Negeri 10 Medan. The type of research in this study is a quasi-experiment with a nonequivalent control group design. Pre-test and post-test data collection techniques in the form of 10-multiple-choice questions were used. This research's sample was drawn at random and included 30 students from XI MIA 1 (the experiment class) and XI MIA 2 (the control class). Data of this research were analyzed by using normality test, homogeneity test, and t-test. The data gathered with the help of SPSS is normal and homogeneous. The independent t-test findings show that is greater than (2,594 > 2,002) and the significance value is 0,000 < 0,05, such that is rejected and is accepted. So, there is a difference between the mean of student post-test learning outcomes with mobile learning media based on Ispring suite and conventional learning model. In other words, using mobile learning media based on the Ispring Suite has an effect on student mathematics learning outcomes. Additionally, with an average score of 88% in the very good category, results from student response surveys to mobile learning media based on the Ispring Suite for learning were positive. It is suggested that mobile learning media based on the Ispring Suite be used to increase students' mathematics outcomes.
Pengembangan Media Pembelajaran Articulate Storyline Berbasis Quantum Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa Mizta Dwi Hafizah Furqoni; Waminton Rajagukguk; Yulita Moliq Rangkuti
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i2.2332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar mahasiswa berdasarkan gaya belajar pada mata kuliah teori bilangan. Sampel penelitian adalah mahasiswa mahasiswa program studi pendidikan matematika, FKIP, Universitas Nias semester II tahun akademik 2022/2023. Jenis teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari pemberian tes hasil belajar mahasiswa berbentuk pertanyaan multiple choice berjumlah 20 pertanyaan. Anget yang dipakai adalah angket tertutup yang disusun berdasarkan O’Brien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai mahasiswa dipengaruhi oleh gaya belajar dengan hasil analisis regresi diperoleh sebesar 46,1%. Sedangkan berdasarkan analisis korelasinya maka diperoleh bahwa hubungan antara hasil belajar dengan gaya belajar sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya belajar mempengaruhi hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah teori bilangan.