Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 DANAU PARIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Adi Semarto Berutu; Izwita Dewi; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i2.23720

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (2) Mengetahui apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (3) Mengetahui  interaksi antara  pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa, (4) Mengetahui  interaksi antara pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap  kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Danau Paris tahun pembelajaran 2017/2018 yang berjumlah 120 siswa, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 60 siswa melalui tekhnik purposif random sampling. Analisis data dilakukan dengan Uji t dan Anava dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diberi pembelajaran biasa, (3)  terdapat interaksi antara  pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa, (4) terdapat interaksi antara pembelajaran dan pengetahuan awal matematika siswa terhadap  kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, Kemampuan Koneksi Matematis Siswa, KemampuanKomunikasi Matematis.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBASIS BUDAYA BATAK TOBA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA Chrismanto Purba; Edy Surya; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22954

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui validitas, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar yang dikembangkan, dan (2) Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan mengggunakan model pengembangan Dick and Carey. Penelitian ini dilakukan di SMA Markus Medan, uji coba I dilakukan Dikelas X-IPA sedangkan Uji coba II dikelas X- IPS. Bahan ajar menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning berbasis budaya batak toba yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. Bahan ajar yang dikembangkan juga memenuhi kriteria praktis berdasarkan pendapat ahli, respon siswa dan guru yang menyatakan bahan ajar dapat  digunakan dengan mudah. Bahan ajar yang menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning berbasis budaya batak toba yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada uji coba I yaitu 25 orang siswa (83,33%) yang tuntas dari 30 orang siswa, sedangkan pada uji coba II yaitu 26 orang siswa (86,66% ) yang tuntas dari 30 orang siswa; (2) aktifitas dalam kegiatan pembelajaran yaitu aktivitas siswa pada seluruh aspek yang diamati berada toleransi waktu ideal yang ditetapkan, dan rata-rata nilai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada uji coba I sebesar 3,67 dengan kategori cukup baik dan pada uji coba II sebesar 4,19 dengan kategori baik; dan (3) respon positif siswa pada uji coba I sebesar 91,15% dan pada uji coba II mencapai 95,20% siswa merespon positif terhadap komponen-komponen bahan ajar dan kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning berbasis budaya batak toba mengalami peningkatan yaitu pada uji coba I sebesar 83,33%  siswa yang tuntas, sedangkan pada uji coba II 86,66% siswa yang tuntas dengan peningkatan 3,33%.Kata Kunci: Bahan Ajar, Model Guided Discovery Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Budaya Batak Toba
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH MENERAPKAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Nurliyah Nasution; Bornok Sinaga; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 2 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i3.22941

Abstract

Akar masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan orientasi pembelajaran matematika yang terjadi selama ini  tidak menekankan siswa pada pemahaman konsep yang baik. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan  pemahaman konsep siswa  sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan masalah dan cendurung tidak mandiri dalam belajar.  Untuk mengatasi masalah tersebut pada penelitian ini dikembangkan media  pembelajaran macromedia flash yang diterapkan dengan menggunakan model discovery yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuhkan sikap kemandirian belajar siswa. Proses pengembangan media dalam penelitian ini untuk melihat kevalidan, kepraktisan dan keefektifan media pembelajaran. Data yang dihasilhan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang di kembangkan telah memenuhi tingkat kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil kevalidan  berada pada tingkat valid,  kepraktisan yang dilihat dari keterlaksanaan berada pada kategori tinggi dan keefektivan yang dilihat dari respon siswa menunjukkan respon yang positif, pengelolaan waktu aktivitas siswa mencapai waktu yang ideal dan  hasil belajar siswa  juga memperoleh hasil yang baik. Adapun angket kemandirian belajar siswa setelah  dilakukan proses pembelajaran menggunakan media menunjukkan adanya peningkatan.Kata Kunci: Media  pembelajaran, discovery learning ,  kemampuan pemahaman konsep dan kemandirian belajar
PENGEMBANGAN SOAL MATEMIKA MODEL PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGUKUR KEMAMPUANPEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 6 PADANGSIDIMPUAN Siti Aisyah Hasibuan; KMS. M. Amin Fauzi; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i1.22946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) validitas dan soal matematika model PISApada konten change and relathionship yang dikembangkan; 2) kepraktisan soal matematika model PISApada konten change and relathionship yang dikembangkan;  3) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada soal matematika model PISA konten change and relathionship yang dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan tipe formative evaluation.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 6 Padangsidimpuan sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah walk through, dokumen,  tes, dan angket. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa penelitian in telah menghasilkan soal yang valid, reliabel dengan interpretasi tinggi, dan respon positif siswa terhadap soal tes yang telah dikembangkan. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mencapai skor rata-rata sebesar 69,74% dengan kategori cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa soal matematika model PISA yang dikembangkan dikategorikan dalam kriteria valid dan praktis serta memiliki efek potensial terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Kata Kunci: Pengembangan soal matematika model PISA, Konten change and relationship, Kemampuan pemecahan masalah
ANALISIS KESULITAN METAKOGNISI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMP N 1 LAWE BULAN ACEH TENGGARA Nurvita Nurvita; Bornok Sinaga; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22951

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bagaimana tingkat kemampuan metakognisi dan koneksi matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, bagaimana proses jawaban pemecahan masalah metakognisi dan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan bagaimana kesulitan siswa memecahkan masalah metakognisi dan koneksi matematis siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan berjumlah 38 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dilakukan analisis data terhadap hasil penelitian berdasarkan prosedur penelitian kualitatif menggunakan. Tingkat kemampuan metakognisi dari 38 orang siswa dengan kemampuan metakognisi siswa ‘sangat rendah’ sebanyak 13%, kemampuan ‘rendah’ sebanyak 37%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 18% dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 32%. Tingkat kemampuan koneksi matematis siswa dari 38 orang dengan kemampuan ‘sangat rendah’ sebanyak 16%, kemampuan ‘rendah’ sebanyak 39%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 29% dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 16%.Setelah proses jawaban siswa dideskripsikan maka disimpulkan pada proses jawaban metakognisi dan koneksi matematis siswa berkaitan dengan objek matematika dan berkenaan dengan proses jawaban pemecahan masalah metakognisi dan koneksi matematis tidak terjadi pertentangan dengan kesepakatan yang telah ada dalam matematika baik fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Analisis kesulitan metakognisi dan koneksi matematis siswa dalam penelitian ini adalah pada analisis kesulitan metakognisi siswa, siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui pada permasalahan, siswa juga tidak dapat menerapkan informasi yang diperoleh dalam konsep yang telah dipikirkannya. Pada analisis kesulitan koneksi matematis siswa, siswa tidak dapat menghubungkan informasi dalam soal dengan materi sebelumnya dengan benar, siswa dapat menghubungan materi bangun ruang sisi datar dengan materi pelajaran fisika tetapi belum benar, siswa tidak dapat menghubungan materi bangun ruang sisi datar dengan materi pelajaran fisika tetapi belum benar dan siswa tidak mampu  menghubungkan  masalah kehidupan nyata pada soal  bangun sisi datar.Kata Kunci: Analisis Kesulitan Metakognisi, Koneksi Matematis Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 PERCUT SEI TUAN Pratiwi Bernadetta P.; Mukhtar Mukhtar; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22952

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (3) Apakah model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (4) Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN2 Percut Sei Tuan dan sampel diambil menggunakan metode random sampling dengan kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen 1, kelas VII-4 sebagai kelas eksperimen 2 dan kelas VII-5 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) Angket motivasi belajar siswa, dan (2) tes kemampuan berpikir kreatif. Analisis data dilakukan dengan ANAVA dua jalur. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (3) Model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif, Model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, motivasi belajar siswa.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR YANG DIAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA Doni Irawan Saragih; Ani Minarni; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i3.22915

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) menganalisis perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender siswa  terhadap motivasi belajar siswa, (5) menganalisis proses penyelesaian jawaban tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kontekstual berbantuan software geogebra. Instrumen yang digunakan terdiri dari : (1) tes kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) angket motivasi belajar. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitiaan menunjukkan : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (2) terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kontekstual berbantuan software GeoGebra, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap motivasi belajar siswa, (5) proses penyelesaian jawaban siswa kelas model pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan kelas model pembelajaran kooperatif.Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif, Model pembelajaran kontekstual, Pemecahan masalah, Motivasi belajar
Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa yang diajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Guided Discovery Learning Berbantuan Geogebra ditinjau dari Gender Nanda Tia Losi; Mukhtar Mukhtar; Waminton Rajagukguk
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 1 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i1.27136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diajar menggunakan model problem based learning dengan siswa yang diajar menggunakan model guided discovery learning berbantuan GeoGebra; (2) perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VIII MTs PAB 1 Helvetia yang berjumlah 190 siswa Tahun Pelajaran 2020/2021, dengan mengambil sampel dua kelas berjumlah 64 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) nilai Fhitung(A) lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 5,249 > 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar mengggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan GeoGebra dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran guided discovery learning berbantuan GeoGebr; (2) nilai Fhitung(B) sebesar 4,750 lebih besar daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 4,750> 4,001 maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa laki-laki dan perempuan; (3) nilai Fhitung(AB) sebesar 2,277 lebih kecil daripada nilai Ftabel pada a = 0,05 yaitu 2,277 < 4,001, maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran (PBL dan GDL) berbantuan GeoGebra dengan gender terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Model Problem Based Learning, Model Guided Discovery Learning, Gender, GeoGebra
IMPROVING MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING ABILITY AND SELF-CONFIDENCE OF HIGH SCHOOL STUDENTS THROUGH CONTEXTUAL LEARNING MODEL Edy Surya; Feria Andriana Putri; Mukhtar Mukhtar
Journal on Mathematics Education Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.8.1.3324.85-94

Abstract

The purposes of this study are: (1) to know if students’ mathematical problem-solving ability taught by contextual learning model is higher than students taught by expository learning, (2) to know if students’ self-confidence taught by contextual learning model is higher than students taught by expository learning, (3) to know if there is interaction between learning model and students’ early mathematical ability to improve students' mathematical problem-solving ability, (4) to know if there is interaction between learning model and students’ early mathematical to improve students' self-confidence. This study is a quasi-experimental research. The population in this study consists of 180 students in grade VIII SMP Muhammadiyah 11 Pangkalan Brandan. Two classes (60 students) are taken as sample. Data were analyzed by two way Anova. The results of this study indicate that (1) students’ capability of solving mathematical problems taught with contextual learning model is higher than students taught by expository, (2) students’ self-confidence taught by contextual learning model is higher than students taught by expository, (3) there is interaction between learning model and students’ early mathematical ability to improve students' mathematical problem-solving ability, (4) there is interaction between learning model and students’ early mathematical to improve students' self-confidence. Keywords: Contextual Learning Model, Mathematical Problem-Solving, Self-Confidence DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jme.8.1.3324.85-94
Differences in Improving Students' Communication Ability and Learning Independence Through Problem Based Learning Models and Guided Discovery Dessy Meylinda; Elmanani Simamora; Mukhtar Mukhtar
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i1.463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemandirian belajar melalui model pembelajaran berbasis masalah dan penemuan terbimbing serta interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemandirian belajar. Dimana populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Labuhanbatu Utara semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 230 siswa dalam enam kelas. Sampel penelitian diambil secara acak yaitu kelas VIII-F dan VIII-A. Kelas eksperimen pertama mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah, dan kelas eksperimen kedua mendapatkan model pembelajaran penemuan terbimbing. Instrumen terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematis dan angket kemandirian belajar siswa. Analisis data menggunakan analisis kovarian (ANCOVA) dan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar siswa yang mendapat model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dan tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan matematika awal terhadap kemampuan komunikasi. matematis dan kemandirian belajar siswa.