Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi Teknik Kimia

FORMULASI VERNIS POLIESTER BERBASIS GONDORUKEM - ASAM LAKTAT DAN GLISEROL DENGAN KATALIS SnCl2 Sari Purnavita; Sri Sutanti; Ronny Windhu Sudrajat
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i1.1742

Abstract

Vernis poliester berbahan asam karboksilat dan gliserol dapat diaplikasikan pada pelapisan bahan dasar kayu terutama pada industri mebel untuk meningkatkan ketahanan terhadap cuaca. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan poliester dari dua jenis asam karboksilat (gondorukem dan asam laktat) dan jenis polialkohol yang digunakan adalah gliserol serta penambahan minyak biji rami. Penambahan asam laktat bertujuan untuk mempermudah pembentukan film. Untuk mempercepat reaksi ditambahkan katalis jenis SnCl2. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh rasio gondorukem dan asam laktat terhadap jumlah poliester dan mempelajari pengaruh jumlah katalis terhadap jumlah poliester yang dihasilkan. Permbuatan poliester diawali dengan mereaksikan minyak linseed dengan gliserol terlebih dahulu pada suhu 255oC disertai dengan pengadukan selama 3 jam. Selanjutnya suhu diturunkan menjadi 200oC dan dilakukan penambahan asam laktat dan gondorukem. Lalu dipanaskan kembali suhu 255oC selama 1 jam. Parameter yang diamati adalah jumah poliester yang dihasilkan dan waktu pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio (%b/%b) gondorukem dan asam laktat yang berbeda serta jumlah katalis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap jumlah poliester yang dihasilkan dan berpengaruh pula terhadap waktu pengeringan poliester pada saat diaplikasikan sebagai vernis pada substrat kayu. Hasil  penelitian   menunjukkan  bahwa  vernis  poliester dari gondorukem : asam lakat dan gliserol dengan katalis SnCl2 terbaik diperoleh pada  rasio  (%b/%b) gondorukem : asam laktat sebesar 50 : 50 dan jumlah katalis sebesar 0,050%. Karakteristik vernis poliester memiliki bilangan asam 62,12, yield 72,28%, dan drying time 32 jam. Kata kunci : vernis, poliester, gondorukem, asam laktat, gliserol, minyak biji rami, SnCl2
PEMBUATAN VERNIS BERBAHAN GONDORUKEM YANG DIMODIFIKASI GLISEROL DAN PADUAN LINSEED OIL DENGAN MINYAK BIJI KARET MENGGUNAKAN METODE ESTERIFIKASI TANPA KATALIS Sri Sutanti; Sari Purnavita; Herman Yoseph Sriyana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i1.1743

Abstract

Pembuatan vernis dari gondorukem, perlu dilakukan modifikasi guna mengatasi kelemahan yang dimiliki gondorukem. Penelitian kali ini merupakan proses modifikasi gondorukem dengan menggunakan gliserol dan paduan linseed oil dengan minyak biji karet. Tujuan penelitian adalah mendapatkan rasio terbaik dari kedua minyak yang digunakan.Rasio minyak biji karet terhadap linseed oil dalam penelitian ini yaitu: 0% : 100%; 10% : 90%; 20% : 80%; 30%, : 70%; 40% : 60%; 50% : 50%;  60% : 40%; 70% : 30%; 80% : 20%; 90% : 10% dan 100% : 0%. Proses pembuatan vernis dilakukan dengan menggunakan metode esterifikasi tanpa katalis pada suhu 230oC – 250oC selama 4 jam. Selama proses dilakukan pengadukan menggunakan pengaduk mekanik. Vernis yang dihasilkan kemudian diaplikasikan pada panel kayu menggunakan spray gun.Vernis yang dihasilkan dianalisa kadar gliserol bebas, dan bilangan asam, sedangkan hasil aplikasinya dianalisa drying time, gloss level,daya rekat, hardness, serta pengamatan warna secara organoleptis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio 50% : 50% dan 60% : 40% menghasilkan vernis dengan karakter yang hampir sama dan lebih baik dibandingkan dengan rasio yang lain. Kata kunci: esterifikasi, gondorukem, linseed oil, minyak biji karet, vernis. 
KARAKTERISASI BIOPLASTIK BERBAHAN KOLANG-KALING DENGAN MONOGLISERIDA DARI MINYAK KELAPA Sri Sutanti; Cicilia Kusuma Dewi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2491

Abstract

Bioplastik merupakan plastik yang dapat diperbaharui karena terbuat dari bahan alam yang bersifat ramah lingkungan dan sumbernya melimpah di alam. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan bioplastik adalah kolang-kaling. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan monogliserida terhadap karakteristik bioplastik dari kolang-kaling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah monogliserida yang ditambahkan (0%; 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5%). Proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling pada penelitian ini terdiri dari 2 tahap proses, yaitu: pertama adalah proses pembuatan monogliserida dari 100 g minyak kelapa “Barco” dengan 190 g gliserol dan katalis NaOH sebanyak 0,1% dari jumlah minyak.. Pembuatan monogliserida dilakukan pada temperatur 200oC selama 3 jam disertai pengadukan. Monogliserida hasil reaksi dipisahkan menggunakan corong pisah. Tahap ke dua yaitu proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling. Sebanyak 30 g bubur kolang-kaling ditambahkan aquasdest 70 g, dan dilakukan proses gelatinasi pada temperatur 70oC. Selanjutnya ditambahkan monogliserida dan diaduk selama 15 menit pada temperatur 70oC. Sebelum adonan bioplastik dituang ke cetakan, dilakukan proses degassing selama 10 menit. Film bioplastik didinginkan dalam oven pada temperatur 55oC. Karakteristik bioplastik ditinjau dari ketebalan, densitas, tensile strength, elongation dan morfologinya. Kata kunci: Bioplastik, Karakteristik, Kolang-kaling, Monogliserida
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT AROMATERAPI KOPI BERBASIS VIRGIN COCONUT OIL DAN ASAM STEARAT MENGGUNAKAN METODE PANAS Mumpuni Asih Pratiwi; Sri Sutanti; Lucia Hermawati Rahayu; Indriani Nur Khasanah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8086

Abstract

Sabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VCO