Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI META-ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KINERJA ORGANISASI Marlyana, Novi; Helmi, Avin Fadilla; Tontowi, Alva Edy; Yuniarto, Hari Agung
SPEKTRUM INDUSTRI Vol 13, No 1: April 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6436.678 KB) | DOI: 10.12928/si.v13i1.1835

Abstract

Kegunaan meta analisis dalam studi ini adalah untuk menjelaskan dan membuktikan hubungan keterkaitan antara penerapan metode peningkatan kualitas yaitu TQM (Total Quality Management) terhadap peningkatan kinerja organisasi. Artikel-artikel yang digunakan dalam meta analisis ini dikumpulkan melalui electronic journal database antara tahun 2003-2014. Terdapat 12 jurnal yang dapat dikaji secara kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien korelasi populasi setelah dikoreksi dengan jumlah sampel atau sebesar 0,622. Mengacu pada interval kepercayaan sebesar 95%, batas penerimaannya antara 0,359 < < 0,885. Dengan demikian hasil perhitungan sebesar 0,622 berada pada batas penerimaan. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara TQM dan kinerja organisasi dapat diterima. Kata kunci: meta analisis, kualitas, TQM, kinerja organisasi.
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI CONTROL CHART SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI Pararta, Wilhelmus Abisatya; Yuniarto, Hari Agung
Jurnal Teknologi Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal yang paling penting dalam pengendalian kualitas adalah mengendalikan variasi kualitas produk. Padahal, adanya variasi ini sangat sulit untuk dihindari. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengendalikan ini adalah control chart. Namun, karena penggunaannya yang rumit, tidak sedikit pihak-pihak yang melakukan kesalahan dalam penggunaannya. Untuk meminimalisasi hal ini, pada penelitian ini dibangun perangkat lunak untuk penggunaan control chart. Untuk pengembangannya, digunakan MATLAB 7.8.0.347 (R2009a) dan penelitian terkait control chart. Hasilnya, perangkat lunak ini dapat digunakan dalam pengimplementasian control chart guna mengendalikan kualitas proses, mulai dari proses pemilihan control chart hingga pembuatan grafiknya.
Pemetaan Peranan Teknologi Informasi di dalam Program Peningkatan Kualitas Radikal-Total Hari Agung Yuniarto
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2005
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program peningkatan kualitas radikal-total, atau yang biasa disebut dengan Business Process Reengineering (BPR), dewasa ini sudah banyak diadopsi oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan keuntungan secara drastis dan agar sukses bersaing dengan para kompetitor bisnisnya. BPR adalah sebuah program peningkatan kualitas barang / jasa yang dilakukan secara drastis dan dalam cakupan yang luas sekaligus, sehingga salah satu karakteristik BPR ialah bersifat high-risk. Dengan demikian BPR mempunyai filosofi yang berlawanan dengan Continuous Improvement Program (CIP). Di dalam industri, sifat aliran bahan yang terjadi pada suatu sistem produksi akan sangat mempengaruhi ragam jenis informasi dan pula decision support tool yang akan dipilih. Sehingga pada akhirnya sistem produksi yang diamati dapat menjadi efektif dan efisien. Penelitian ini bermaksud mengembangkan sebuah model konseptual terintegrasi yang dapat memetakan / mapping peranan teknologi informasi di dalam BPR agar dapat dicapai integrasi sub-systems yang ada dalam keseluruhan sistem produksi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bila di dalam pelaksanaan program BPR dilakukan pendekatan dengan teknologi informasi yang inofatif maka fleksibilitas, kerjasama tim, dan cross-functionally coordinated management akan tercapai. Kata kunci: Business Process Re-engineering, teknologi informasi, quality improvement
PROSEDUR PENINGKATAN KUALITAS BERBASIS STATISTICAL THINKING Hari Agung Yuniarto; Muhamad Nabil
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1474.264 KB)

Abstract

Statistical thinking diyakini dapat meningkatkan efektifitas dalam mengatasi suatu ermasalahan yang berkaitan dengan pengendalian kualitas proses secara efisien, yang mana Statistical Process Control (SPC) adalah salah satu metodologi yang mengadopsi prinsip tersebut. SPC merupakan sebuah metodologi controlling untuk suatu proses produksi dengan tujuan menjaga karakteristik kualitas produk selama proses produksi berlangsung. Namun sayangnya, SPC masih sebatas dipahami oleh pekerja di tingkatan manajerial saja dan belum dapat dipahami dengan baik oleh pekerja di tingkatan lantai produksi sehingga aplikasi SPC di industri tidak signifikan hingga dewasa ini (Feigenbaum, 2004). Fenomena tersebut, salah satunya, diakibatkan oleh tidak terdapatnya prosedur yang sistematis dari SPC yang dapat menuntun pekerja di tingkatan lantai produksi untuk menerapkan statistical thinking dalam pengendalian kualitas proses produksi (Laosiritaworn dan Bunjongjit, 2010). Sebuah prosedur sistematis SPC untuk shop floor workforce dikembangkan dalam penelitian ini, dinamakan ProSS. ProSS bersifat aplikatif dan komprehensif serta mencakup tahapan detil penerapan statistical process control yang mudah dipahami oleh operator pada lantai produksi. ProSS diujikan ke sebuah case study company - PT XYZ - dan hasilnya menunjukkan process capability (nilai Z) dari proses produksi berhasil meningkat sebesar 11,4% dan telah tercapai pula statistically in control setelah ProSS diterapkan di lantai produksinya.
STUDI META-ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KINERJA ORGANISASI Novi Marlyana; Avin Fadilla Helmi; Alva Edy Tontowi; Hari Agung Yuniarto
Spektrum Industri Vol 13, No 1: April 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6436.678 KB) | DOI: 10.12928/si.v13i1.1835

Abstract

Kegunaan meta analisis dalam studi ini adalah untuk menjelaskan dan membuktikan hubungan keterkaitan antara penerapan metode peningkatan kualitas yaitu TQM (Total Quality Management) terhadap peningkatan kinerja organisasi. Artikel-artikel yang digunakan dalam meta analisis ini dikumpulkan melalui electronic journal database antara tahun 2003-2014. Terdapat 12 jurnal yang dapat dikaji secara kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien korelasi populasi setelah dikoreksi dengan jumlah sampel atau sebesar 0,622. Mengacu pada interval kepercayaan sebesar 95%, batas penerimaannya antara 0,359 < < 0,885. Dengan demikian hasil perhitungan sebesar 0,622 berada pada batas penerimaan. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara TQM dan kinerja organisasi dapat diterima. Kata kunci: meta analisis, kualitas, TQM, kinerja organisasi.
Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram Rifda Ilahy Rosihan; Hari Agung Yuniarto
Jurnal Teknosains Vol 9, No 1 (2019): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.36758

Abstract

Rendahnya reliability suatu sistem dapat mengakibatkan timbulnya downtime. Sedangkan rendahnya availability dapat mengakibatkan turunnya performance dari suatu sistem karena banyaknya waste time. Sistem extrussion pada PT. X berbentuk countinous process, apabila salah satu komponen pada mesin mengalami kerusakan akan menyebabkan terhentinya proses. Terdapat lima belas mesin yang tersusun secara seri pada proses extrussion, yakni uncoiler, welding, looping,extruder 90. Extruder 70, microwave 1,microwave 2, oven 1, oven 2,oven 3, cooling batch, breaking, bending, pulling, dan cutting. Sistem extrussion digambarkan dalam diagram Reliability Block Diagram. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah memodelkan sistem dengan menggunakan metode Reliability Block Diagram, mengetahui reliability dari keseluruhan system, dan mengetahui critically equipment. Data yang diolah merupakan data kerusakan mesin dari tahun 2006-2017, kemudian data tersebut diolah untuk menentukan reliability dari masing-masing komponen. Software yang digunakan adalah Software Reliasoft Blocksim 11. Hasil dari penelitian ini adalah nilai reliability sistem 0,431407 dengan t 100 jam.
THE EFFECT OF COMPETITIVE ADVANTAGE AND HUMAN ADVANTAGE ON INDUSTRIAL COMPETITIVE STRATEGY (Case Study: SMIs in Gorontalo Province) Trifandi Lasalewo; Nur Aini Masruroh; Subagyo .; Budi Hartono; Hari Agung Yuniarto
Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB) Vol 31, No 3 (2016): September
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.574 KB) | DOI: 10.22146/jieb.23179

Abstract

Small and Medium Industries (SMIs) have a strategic role in the Indonesian economy, as they earn 61.9 percent of the foreign exchange which goes to make up the nation’s Gross Domestic Product, and nationally they are able to absorb 97 percent of the workforce. The Global Competitiveness Report also notes that SMIs serve as the business units that affect every nation’s competitiveness. Considering this strategic role, the selection of a competitive strategy for these SMIs is absolutely necessary. Through an in-depth literature review, this study aims to explore what variables influence the competitive strategy of industries, particularly the SMIs. By using a Systematic Literature Review (SLR) with a total of 31 main literature (articles, papers and books), this study has found two dominant factors that influence industrial competitive strategy: Competitive advantage and human advantage, which are subsequently developed into six independent variables (construct variables), i.e. cost, delivery, product quality, product variety, know-how and innovativeness, with a total of 44 indicators. The results of measurements of the sample of SMIs in Gorontalo Province, using Structural Equation Modeling, found that both competitive advantage and human advantage jointly influence 40.2 percent of the industrial competitive strategies. These results indicate that competitive strategies, such as creating products with unique features, on-time delivery, flexibility in production, and employee involvement in the innovations, are indispensable to SMIs in order for them to produce quality products and be able to maintain their advantage.
Organizational internal and external resources as drivers of success in product development: A conceptual model Trifandi Lasalewo; Budi Hartono; Subagyo Subagyo; Hari Agung Yuniarto
Jurnal Teknosains Vol 12, No 1 (2022): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.66241

Abstract

Products succeed if they meet customer needs and expectations. However, the capability of a corporation or organization to achieve the success of its products is determined by many variables, including being able to exploit its internal and external resources. This study is aimed to test variables that generate impacts on successful products. With the aid of research tool Vosviewer, a bibliometric network is mapped based on Scopus data of previous publications. Then an in-depth analysis is conducted on variables that are identified with a systematic review technique, in which corporational internal and external factors that have great significance on the success of products are grouped. By virtue of this research, a conceptual model is built to describe how corporational internal and external resources affect product success. It is found driving forces in promoting success of products are four internal resources like product characteristics, organization & management characteristics, innovative, and knowledge sharing, and one external resource market characteristics. The conceptual model built in this study would serve as a model for measuring the success of product development in the subsequent studies.
PERBAIKAN PADA FISHBONE DIAGRAM SEBAGAI ROOT CAUSE ANALYSIS TOOL Hari Agung Yuniarto; Annisa Dewi Akbari; Nur Aini Masruroh
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 3 No. 3 (2013): Volume 3 No 3 November 2013
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.143 KB) | DOI: 10.25105/jti.v3i3.1565

Abstract

Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effectdiagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industriuntuk melakukan quality improvement mendasarkan pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasipada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri,disayangkan tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential rootcauses dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method measurement materialenvironment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadikontributor utama penyebab kegagalan fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumbervariasi common cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause. Bertolakbelakang dengan karakteristik special cause variations, common cause variations adalah variasi yang terjadipada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai di mana kemunculannya tidak mudah teridentifikasidan jikapun berhasil dikenali akan sulit dihilangkan karena sifatnya yang seolah adalah merupakan bagiandari sistem (embedded in a system), cenderung berakar penyebab berupa soft factors serta kemunculannya yangtidak random namun tersamar dalam pola tertentu.Penelitian ini bertujuan melakukan improvement pada kelemahan yang terdapat di fishbone diagramdengan mengadopsi kelebihan yang dimiliki oleh bayesian network agar mampu mengenali root causes yangmerupakan common cause variations. Kelebihan bayesian network mengatasi kekurangan fishbone diagram,demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, analisa dilakukan terhadap fishbone diagram dan bayesian networkuntuk mengenali characteristics dan kelebihan/kekurangannya. Hasil dari analisa tersebut mengarahkan padasifat-sifat komplementer dari keduanya yang diyakini mampu mengisi gap pada fishbone diagram.Mendasarkan padanya, dikembangkan sebuah model untuk mengintegrasikan konsep serta sifat komplementeryang dimiliki bayesian network dan fishbone diagram. Model ini merepresentasikan metodologi baru dalamroot cause analysis, bayes-fishbone. Metodologi yang dikembangkan ini kemudian diujikan ke sebuah casestudy company untuk melihat applicability-nya.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metodologi bayes-fishbone yang dikembangkan terbuktitelah valid mampu merepresentasikan kondisi probabilitas produk cacat sebenarnya pada case study companydengan prosentase perbedaan nilai yang ditunjukkan antara model yang dikembangkan dengan kondisi aktualyang besarnya tidak signifikan yaitu kurang dari 1 % (0,9597%). Dengan menerapkan metode contructiveresearch approach, terbukti pula bahwa metodologi bayes-fishbone berhasil lolos weak-market test yangmenunjukkan bahwa metodologi yang dikembangkan applicable pada case study company atau perusahaan lainyang sejenis characteristics dan production process-nya.