Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

CASE REPORT : DEFINISI DAN FAKTOR PREDIKTOR THROMBOSIS STENT Jusup Endang; Enny Nugraheni
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I1.14515

Abstract

Implantasi stent telah menjadi kemajuan besar dalam intervensi koroner perkutan (PCI), mengurangi  frekuensi penutupan akut dan restenosis dari stent. Stent, bagaimanapun juga merupakan bahan logam, dan implantasi mereka dalam arteri koroner memicu aktivasi platelet, yang dapat menyebabkan pembentukan trombus dan trombosis stent berikutnya. Kejadian trombosis stent telah dilaporkan dalam sejumlah studi yang sebagian besar telah menemukan angka kejadiannya sebesar  0,5-2% dan kematian akibat trombosis stent telah dilaporkan setinggi 45%. Laporan kasus ini bertujuan untuk menggambarkan riwayat klinis dan analisis kasus sub akut stent trombosis yang terjadi setelah penggunaan NSAID dan untuk meninjau prediktor yang menyebabkan stent thrombosis ini. Pasien usia 57 tahun dilakukan PTCA dengan menggunakan 2 stent DES overlapped pada daerah LAD. Paska tindakan pasien mengkonsumsi NSAID ibuprofen dan na diklofenak. Dalam 3 hari pasien masuk ke ruang gawat darurat RS PJNHK dengan diagnosa akut anterior STEMI onset 2 jam killip 1 TIMI 4/14 e.c dd/ sub akut stent thrombosis. Pasien dilakukan tindakan primary PCI. Selama perawatan pasien dengan klinis dan haemodinamik stabil dilakukan ekokardiografi didapatkan fungsi ventrikel kiri 30%.
THE RELATIONSHIP BETWEEN RAINFALL, AIR TEMPERATURE AND WIND SPEED EFFECTS DENGUE HEMORRHAGIC FEVER CASE IN BENGKULU CITY AT 2009-2014 Chandra Gunawan Sihombing; Enny Nugraheni; Wahyu Sudarsono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.797 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19395

Abstract

Background: The disease dengue hemorrhagic fever (DHF) was infectious disease caused by dengue virus (DENV 1,2,3, and 4) which transmitted through the bite of Aedes mosquito. The incident of DHF in the transmission affected by climate factors such as rainfall, air temperature and wind speed which influenced dengue vector. Bengkulu city was area of dengue disease endemic. The research was looking for a relation of dengue cases to climatic variables, which was still not available yet. Therefore, it was necessary to know the relation of climate factors with dengue cases in Bengkulu city for preventation and warning of dengue fever.Methods: This research was analytic observational research by using a design study  ecological according to time. Type of data collected was secondary data. The data derived from Health Departement of  Bengkulu city for dengue cases data in Bengkulu city and BMKG station at Pulau Baii for climate data in Bengkulu city at 2009-2014. The data analyzed by using univariate and bivariate analysis correlation and simple linear regression.Result:The result showed pattern tedency of increasing and decreasing of DHF cases and conditions of climate in Bengkulu city at 2009-2014 were same every year generally. The result of bivariate analysis not showed the strength of the relation of climate variables toward dengue cases. rainfall (r = -0,107; p = 0,372), air temperature (r = 0,041; p = 0,733), wind speed (r = 0,087; p = 0,470).Conclusion: It concluded that there were no correlation between rainfall, air temperature and wind speed toward DHF cases in Bengkulu city at 2009-2014
Insilico Analysis of Codon 131 Polymorphism in FcγRIIA Gene and it is Association with Clinical Symptoms Persistence of Dengue Patients Enny Nugraheni; Dwi Ramadhani; Mardhatillah Sariyanti; Ety Febrianti
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v10i6.31010

Abstract

Background. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is infection caused by Dengue Virus. Failure of vascularization is a main symptom of Dengue Hemorrhagic Fever inducing mediator secretion by an immune cell. FcgRIIA  and CCL2 have a significant role in dengue pathogenesis and possibility in having a chance to cause dengue with a worse manifestation. Objective. Analysis of bio-informatic structure, function and expression of FcgRIIA  gene. Methods. Insilico analysis used NCBI database to find position and sequences. Analysis mutant use SNO and OMIM. Protein prediction withUniprot.  Result. FcgRIIA   human with access number of NM_001136219 by a length of 2429 bp has its full name as Fc Fragment of IgG receptor IIa, located in 1q23.3 chromosom. analyzed mutation was rs1801274 with type of missense protein residue function experiencing a change from Histidin (H) turning into Arginin (R) with allele of wild-type A and becoming G amino acid position of 166. there was structural difference of FcgRIIA   gene in wild type and mutant. Conclusion. Gene FcγRIIA  is a play a role of pathogenesis of dengue infection. Mutation in FcγRIIA  have polymorfisme at Dengue Hemorrage Fever
Hubungan antara Pemeriksaan Antibodi Dengue IgG dengan Uji Fungsi Hati (SGOT dan SGPT) pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD dr. M. Yunus bengkulu Bulan Desember 2015 - Januari 2016 Mulyadi Mulyadi; Marlia Novelia; Enny Nugraheni
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kedokteran Raflesia
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v2i2.5620

Abstract

atar Belakang: Demam Berdarah Dengue merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala klinis terjadinya demam mendadak 2-7 hari, tanda-tanda perdarahan, hepatomegali, syok apabila tidak ditegakkan secara cepat akan menyebabkan komplikasi dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemeriksaan antibodi dengue IgG dengan uji fungsi hati SGOT dan SGPT pada pasien DBD.Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 di Laboratorium RSUD dr. M. YunuS. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Penilaian Pemeriksaan antibodi dengue IgG menggunakan dengue rapid test SD Dengue IgG/IgM®. Penilaian uji fungsi hati (SGOT dan SGPT) menggunakan uji kimia Autoanalyzer (architect plus c4000®). Variabel bebas adalah antibodi dengue IgG, sedangkan variabel terikat adalah uji fungsi hati SGOT dan SGPT. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Koefisien Kontingensi.Hasil Penelitian: Jumlah subjek penelitian sebanyak 32 orang, terdiri dari perempuan sebanyak 20 orang (62.5%) lebih banyak daripada laki-laki sebanyak 12 orang (37.5%) dengan usia paling muda 3 tahun dan usia paling tua 65 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa nilai SGOT p=0.149 dan SGPT p=0.108 (p > 0.05) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diuji dan nilai korelasi Koefisien Kontingensi SGOT r 0.247 dan SGPT r 0.273 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah.Simpulan: Terdapat hubungan positif lemah tidak bermakna antara pemeriksaan antibodi dengue IgG dengan uji fungsi hati (SGOT dan SGPT) pada pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD M. Yunus Bengkulu bulan Desember 2015 sampai Januari 2016.Kata kunci: Antibodi dengue IgG, SGOT, SGPT, DBD
Hubungan Kehamilan terhadap Fungsi Seksual Wanita Usia 20?35 Tahun di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu Madonna Fitri Pasaribu; Taufiq Ramadhan; Enny Nugraheni
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kedokteran Raflesia
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v2i2.5621

Abstract

Latar Belakang: Perubahan seksual selama kehamilan terkadang dianggap sesuatu yang tidak penting atau tabu untuk dibicarakan. Apabila kebutuhan seksual yang bersifat fisiologis dan dasar tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulakan masalah psikis bagi ibu hamil maupun pasangannya bahkan dapat memicu keretakkan rumah tangga hingga terjadi perceraian.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. 108 orang wanita hamil usia 20–35 tahun sampel diambil dengan metode consecutive samplingdi Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Fungsi seksual dinilai menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI). Sebaran data diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Analisis hubungan antara dua variabel kategorik dengan uji Chi-square.Hasil Penelitian:Berdasarkan penelitian didapatkan sampel dengan rentang usia 20-35 tahun dengan frekuensi terbanyak pada usia 29 dan 30 tahun, dimana sebagian besar memiliki riwayat melahirkan satu kali (primipara) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir adalah SMA/sederajat.Nilai total fungsi seksual ibu hamil di Kecamatan Singaran Pati adalah normal sebanyak 87 orang (80,6%) dengan kepuasan seksual 98,15%.Seiring bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan peningkatan kecendrungan terjadinya ganggguan fungsi seksual. Pada trimester 1 terdapat 2 orang sampel mengalami gangguan fungsi seksual dan adanya peningkatan pada trimester II 6 orang dan trimester III 13 orang. Terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan terhadap domain kemauan (p=0,000) dan pada domain gairah (p=0,000).Kesimpulan:Adanya hubungan yang signifikan antara kehamilan terhadap fungsi seksual ibu hamil (p<0,05).Kata kunci: kehamilan, fungsi seksual wanita, kuesioner FSFI
Pengaruh Penggunaan Video Online YouTube terhadap Kemampuan Keterampilan Klinik Dasar Mahasiswa Kedokteran Terkait Keterampilan Pewarnaan Gram Utari Hartati Suryani; Enny Nugraheni; Zayadi Zainuddin
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kedokteran Raflesia
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v2i1.5628

Abstract

Uji Efek Pemberian Ekstrak Metanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L) terhadap Kadar Glukosa dan Trigliserida Darah Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi Sukrosa Tendri Ayu Putri; Aceng Ruyani; Enny Nugraheni
JURNAL KEDOKTERAN RAFLESIA Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kedokteran Raflesia
Publisher : UNIVERSITAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/juke.v3i1.5629

Abstract

Diagnosis Molekuler Virus Dengue Enny Nugraheni; Ike Sulistyowati
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1645

Abstract

Demam Dengue merupakan penyakit yang ditransmisikan oleh nyamuk yang meningkat secara dramatis dari tahun ke tahun selama beberapa dekade terakhir. Infeksi yang disebabkan oleh demam dengue dapat berupa infeksi primer dan sekunder. Infeksi sekunder dapat menyebabkan kejadian berbahaya yaitu Demam Berdarah Dengue atau Demam Shock Sindrom. Dengue adalah virus RNA positif genome sebanyak 11 kilobase terdiri dari prekursor 300 asam amino yang memproses kotranslasi dan posttranslasi oleh virus dan protease host. Protein terdiri dari protein struktural dan non struktural. Teoriimunopatogenesis virus tidak diketahui secara lengkap. Manifestasi klinis terjadi akibat reaksi tubuh terhadap virus sehingga akan muncul gejala sistemik seperti demam, nyeri sendi, otot, lemas dan gejala lain. Terdapat 2 teori yang menyebabkan DBD dan Sindrom Shock Dengue yang belum diketahui secara pasti. Diperkirakan karena adanya antibodi yang heterolog dari serotipe yang berbeda namun tidak dapat dinetralisasi sehingga dapat menimbulkan Infeksi dengue yang berat. Diagnostik molekular virus dengue diperlukan karena diagnostik ini dapat menentukan jenis serotipe virus sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih berat. Tehnik yang sedang dikembangkan adalah RT-PCR dan Realtime RT-PCR kedua tehnik ini dapat mendiagnosis dengan cepat, pada stadium infeksi dini dengan mengetahui jenis serotipe pada virus dengue. Sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan sedini mungkin sesuai dengan serotipe yang menginfeksi. Pemilihan pemeriksaan dengan diagnosis molekular virus dengue pada fase awal untuk mencegah kematian pada pasien, namun pemeriksaan tetap harus merujuk untuk apa pemeriksaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangannya. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci: dengue, diagnosis molekular, RT-PCR.