Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 2 DONOROJO PACITAN Sri Iriyanti; Martini .
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Naturally, students' motivation is one of the success determinant of the learning process in the world of schooling . Therefore, the teachers are required to be more creative to keep students’ motivation in participating the learning. Cooperative learning model is one of the various existing model of the learning methods. The results showed that students learning motivation depends on the method of learning carried out by the teacher in the classroom. Practically, variety of learning methods becomes urgent to carry out, so that the learning success is achieved.
PEMANFAATAN SITUS-SITUS PRASEJARAH DI KABUPATEN PACITAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KARAKTER MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH STKIP PGRI PACITAN Sri Dwi Ratnasari; Sri Iriyanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1296.918 KB)

Abstract

This research was aimed at: (1) Identifying prehistoric sites in Pacitan District, (2) Utilizing prehistoric sites in Pacitan District as learning resources, and (3) uncovering learning strategies to improve students' understanding and character through learning resource utilization. It was kind of qualitative research using case study approach. In addition, the data was collected from the literature study, interview, and observation as well as content analysis. The trustworthiness of the research, in terms of validity, was by means of data triangulation. Song Terus and Song Keplek was a prehistoric site located in Pacitan which was the human shelter cave at the time. The traces of the legacy found in Song Terus and Song Keplek were fossils of fauna, flora, and artifacts in the form of tools of prehistoric human life; here is able to be used as a source of historical learning, especially the pre-history courses. The learning strategies, used to enhance students' understanding and characters such as historical awareness, nationalism, and academic skills, could be done through receptive teaching methods, discussions, inquiry, and field trips.
MODEL PEMBERDAYAAN PENANGGULANGAN PERSEPSI POSITIF SEBELUM MENIKAH PADA REMAJA DI PACITAN Sri Iriyanti; Muhammad Fashihullisan
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pergeseran persepsi seks sebelum menikah pada remaja. Pengembangan model tersebut harus mampu diterapkan secara nyata dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pembentukan persepsi tersebut. Model tersebut diharapkan akan efektif menggeser persepsi remaja menuju arah yang diharapkan. Model pembentukan persepsi untuk merubah persepsi positif pada seks sebelum menikah di kalangan remaja dikembangkan dalam tiga tahap yaitu sosialisasi, tahap perubahan sikap dan tahap perubahan faktor-faktor yang pengaruhi persepsi pada remaja. Model ini dikembangkan untuk diaplikasikan oleh empat otoritas yaitu orang tua, sekolah, masyarkaat dan pemerintah. Model ini harus secara bersamasama dilakukan oleh oleh otoritas tersebut agar terjadi penguatan efektivitas model.
PERAN PERGURUAN TINGGI DAN PEMERINTAH DALAM MEMPERSIAPKAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Mulyadi Mulyadi; Sri Iriyanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.814 KB)

Abstract

Education forms a major cornerstone in the construction and development of human resources. The various educational activities have been carried out by this nation through educational institutions, both formal and non-formal or public and private education. Those intended to have the strong human resources, knowledge, competencies, skill, professionalism and qualified skill. Not only being above-mentioned, but also they have to master the international language as a means of communication in ASEAN free market or better known as the ASEAN Economic Community (AEC). The shared and sinergized role can speed up Indonesia into developed countries. The government and the college can provide a significant role in building and improving the potency for developed countries. through various policy interventions, government can provide a breakthrough and an accelerating step toward advanced Indonesia in all sectors. The college, with a variety of educational activities, research and community services involving various parties for both nationally and internationally, can prepare the graduates who meet the demands of this times. 4,365 universities in Indonesia are state assets as a printer of qualified human resources and ready to compete to provide a great stimulus for the development of the Indonesian state.
Sosialisasi Dampak Negatif Kecanduan Smartphone Mulyadi Mulyadi; Sri Iriyanti
Journal of Social Empowerment Vol. 1 No. 2 (2016): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.944 KB)

Abstract

Era globalisasi yang erat kaitanya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia, serta perkembangan alat dan media komunikasi. Salah satunya adalah maraknya penggunaan smartphone yang dianggap teknologi terkini dan modern. Munculnya smartphone menjadi tren baru yang sangat diminati konsumen, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk itu perlu kewaspadaan terhadap adanya dampak negatif yang muncul karena hal tersebut. Berbagai kemungkinan yang timbul akibat kecanduan smartphone diantaranya adalah banyak orang menjadi lemah dalam bersosialisasi, mengurangi produktivitas, gangguan penglihatan, tinggi resiko terhadap depresi, sering mengalami gangguan tidur, dan lain-lain. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu mengurangi dampak negatif adanya smartphone dan dapat memberikan pengetahuan baru dalam upaya membentengi masyarakat khususnya anak usia remaja agar tidak terjerumus pada hal-hal yang sifatnya negatif. Anak usia remaja harus diberikan pemahaman untuk selalu memanfaatkan smartphone untuk hal-hal yang sifatnya positif demi masa depannya.
Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Mantren Melalui Pendidikan Keluarga Sri Iriyanti; Mukodi Mukodi
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.831 KB)

Abstract

Penyuluhan pemberdayaan Kelompok Tani Dusun Klagen Di Desa Mantren merupakan salah satu upaya untuk membekali anggota dan pengurus Kelompok Tani tentang dasar-dasar pendidikan keluarga. Keberadaan penyuluhan ini sebagai jawaban atas dukungan kaum akademisi dalam ikut serta menjaga, sekaligus merawat masyarakat sekitar. Tujuan Abdimas ini adalah untuk mewujudkan peningkatan kesadaran masyarakat Desa Mantren dalam mendidik keluarga sesuai dengan tata nilai yang berlaku. Sasaran kegiatan adalah masyarakat Desa Mantren, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani Dusun Klagen Desa Mantren. Hasil pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: (1) bahwa masyarakat dusun Klagen Desa Mantren yang tergabung dalam kelompok tani lebih teredukasi dibandingkan dengan mereka yang tidak tergabung pada kegiatan tersebut; (2) anggota dan penggurus kelompok tani Dusun Klagen lebih mudah dalam mendapatkan pelbagai informasi terkait dengan pertanian, sosial budaya, dan keagamaan; (3) anggota Kelompok Tani Dusun Klagen Desa Mantren lebih erat hubungan kekeluargaan dalam wadah organisasi Kelompok Tani.