Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Implementation of South Sumatera Industrial Downstreaming for Rubber Products Strategic Policy with The Establishment of Tanjung Api-Api Special Economic Zone Sari Mutiara Aisyah; M. Yustian Yusa; Nur Aslamiah Supli; OK.Mohammad Fajar Ikhsan
Jurnal Hubungan Internasional Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v10i1.10791

Abstract

The downstreaming option to provide added value to local industries, especially developing countries in the Global Value Chain (GVC) era as a way to increase competitiveness and seizing global markets, is inevitable. This paper focus on the analysis of the developments and limitations faced in the implementation of the Strategic Policy of South Sumatra Rubber Product Downstreaming with the establishment of Tanjung Api-Api Special Economic Zone. At the regional level, the idea of developing SEZ (Special Economic Zone) aims to prepare investment institutions in improving the investment climate in Southeast Asia region and manifesting ASEAN as a single market and production base as a component of the 2015 ASEAN Economic Community. This study used an exploratory and descriptive qualitative research method, where the depth and context of the data are important. Data from this study consisted of secondary data through literature study and analysis of documents and primary data obtained from interview as well as through field research. The author concludes that the industrial downstreaming of rubber products in South Sumatra has not been maximally carried out, it was still segmented, it was not conducted linearly, both production and coordination between the central government and the locals. Tanjung Api-Api SEZ as a hub for international trade and industrialization of rubber commodities also encountered various obstacles including infrastructure (deep sea port) at this point was inadequate, certainty of fiscal incentives for companies relocating to SEZ and licensing.
SOSIALISASI ANCAMAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) DI DESA KERINJING TANJUNG RAJA KABUPATEN OGAN ILIR Nur Aslamiah Supli; Muchammad Yustian Yusa; Ferdiansyah Ferdiansyah; Sari Mutiara Aisyah; Nurhayati Nurhayati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i2.36597

Abstract

 Secara umum masyarakat Desa Kerinjing memiliki pengetahuan tentang perdagangan orang namun tidak memiliki wawasan yang luas tentang bahayanya dan modus-modusnya. Masyarakat Desa Kerinjing tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait hal tersebut sehingga tidak sedikit dari mereka pergi bekerja ke luar negeri dengan cara non prosedural yang dapat menjadikan mereka korban perdagangan orang. Karena itu perlunya diberikan pemahaman yang luas terkait ancaman perdagangan orang dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang melalui sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) di Desa Kerinjing Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan tidak ada yang menjadi korban sekaligus mencegah agar masyarakat tidak menjadi oknum-oknum pelaku kejahatan tersebut. Setelah memberikan pemahaman, tim pengabdian juga melanjutkan dengan menguji pemahaman tersebut melalui pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa terdapat masyarakat Desa Kerinjing yang pernah menjadi korban tanpa sadar karena itu perlunya dilakukan peningkatan pengetahuan, pemahaman serta kesadaran masyarakat akan hukum dan penanggulangan perdagangan orang.
SEKURITISASI EKOSISTEM GAMBUT SUMATERA SELATAN OLEH NGO : WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA 2014-2016 Wahyu Saputra; Hoirun Nisyak; Nur Aslamiah Supli
Sriwijaya Journal of International Relations Vol 1 No 1 (2021): Sriwijaya Journal of International Relations
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/sjir.v1i2.62

Abstract

Ekosistem gambut yang berfungsi dan berperan penting dalam pengendalian dan pengatur pemanasan global menjadi salah satu ekosistem unik yang harus dilindungi dan Indonesia menjadi salah satu negara terbesar luasan gambut di Dunia. Namun faktanya terjadi degradasi ekosistem gambut di Indonesia yang diakibatkan alihfungsi lahan gambut dan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya negara mengalami kerugian dan keamanan dan stabilitas negara terancam. Salah satu provinsi dengan kerusakan dan kerugian terbesar berada di Sumatera Selatan. Kondisi ini menjadi perhatian NGO yaitu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia untuk melindungi eksosistem gambut di Sumatera Selatan dengan mengangkatnya sebagai isu keamanan. Penelitian ini akan menganalisis tentang perlindungan dan pelestarian ekosistem gambut di Sumatera Selatan yang dilakukan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia melalui upaya sekuritisasi. Dalam menganalisis upaya sekuritisasi tersebut, peneliti akan melihat aktor sekuritisasi, speech act yang dibangun, ancaman dimasa depan, target audience, tindakan darurat yang dilakukan dan hasil dari sekuritisasi berupa kebijakan atau keputusan politik. Penelitian ini akan dibatasi sepanjang 2014-2016 dengan melihat bencana ekologis yang terjadi dan awal kemunculan isu ekosistem gambut menjadi perhatian publik.
SOSIALISASI ANCAMAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) DI DESA BATU ITAM, KABUPATEN BELITUNG, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Nur Aslamiah Supli; Muchammad Yustian Yusa; Ferdiansyah R; Nurhayati Damiri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i2.43045

Abstract

Keputusan Indonesia untuk menjadikan Bangka Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), destinasi pariwisata telah memunculkan kemungkinan munculnya ancaman perdagangan Orang. Secara umum, masyarakat Belitung terkhusus warga Desa Batu Itam menyadari kehadiran dan ancaman perdagangan manusia di kawasan belitung. Perdagangan orang dikawasan tersebut semakin meresahkan ketika media baru ikut memperkuat jaringan perdagangan orang dalam bentuk prostitusi. Kejadian disadari oleh perangkat desa yang rata-rata berkerja sebagai guru di Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini membuat tim pengabdian dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sriwijaya (UNSRI) semakin yakin untuk memberikan pendampingan kepada kawasan Belitung terkhusus Desa Batu Itam. Melalui kegiatan sosialisasi, Forum diskusi Grup (FGD), dan evaluasi dengan Pre-test dan Pos-Test, Hasil Kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat antusias untuk belajar banyak tentang perdagangan orang dan cara untuk mengatasinya. Masyarakat juga sepakat untuk diberikan pendampingan penuh dari pemerintah dan pihak Universitas. The decision to make Bangka Belitung a Special Economic Zone (SEZ), a tourism destination, has raised the possibility of the emergence of the threat of trafficking. In general, the people of Belitung, especially the residents of Batu Ita Village, are aware of the presence and threat of human trafficking in the Belitung area. Trafficking in persons in the region became increasingly troubling when new media helped strengthen trafficking networks in the form of prostitution. The incident was realized by village officials who worked as teachers in high schools on average. This makes the service team from the International Relations Study Program (HI), Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), Universitas Sriwijaya (UNSRI) more confident to aid the Belitung area, especially Batu Itam Village. Through outreach activities, Group discussion forums (FGDs), and evaluations with Pre-tests and Post-Tests, the Results of these Activities show that the community is enthusiastic about learning a lot about trafficking and ways to overcome it. The community also agreed to be given full assistance from the government and the University.