Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar Yodium Urin dengan Kejadian Anemia dan Tumbuh Kembang Remaja di Daerah Endemik GAKI Yogyakarta Zulkhah Noor; Elga Ria Vinenza; Izza Rahmatina
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v12i2.1004

Abstract

Gangguan pertumbuhan fisik dan seksual serta Anemia pernisiosa masih sering dijumpai pada pasien hipotiroidisme subklinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan kadar ekskresi iodium urin (EIU) dengan anemia dan tumbuh kembang remaja termasuk indeks massa tubuh, usia menarche dan spermarche remaja di daerah endemik GAKI di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain secara cross sectional. Responden penelitian sebanyak 59 anak usia 12-16 tahun, terdiri dari 30 anak dari Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dan 29 anak dari Karangwuluh, Temon  Kulon Progo. Kadar EIU diukur dengan metode dry digestion di BP GAKI Magelang, pengukuran darah dilakukan di Hi-Lab di Yogyakarta. Pertumbuhan dan perkembangan remaja diperoleh melalui kuesioner, timbangan dan stadiometer. Data dianalisis dengan uji Mann Whitney dan uji korelasi Spearman. Kadar EIU responden termasuk kategori berlebihan dan sangat berlebihan. Persentase tertinggi BMI normal (56,25%) diperoleh pada kelompok EIU optimal. Sebaliknya, persentase IMT kurang tertinggi terdapat pada kelompok EIU berlebih (76,47%)  dan sangat berlebih (58,82%). Usia menarche dan spermarche responden adalah normal. Presentase anemia ditemukan sebanyak 33,90%. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat EIU dengan BMI, usia menarche dan spermarche dan jenis anemia (p 0,05). Impaired physical growth, sexual and Pernicious anemia is frequently found in patients with subclinical hypothyroidism. The purpose of this study is to investigate the relationship with the UIE levels of anemia, and growth and development of adolescents, including body mass index, menarche and spermarche of adolescent in two GAKY endemic areas in Yogyakarta. This study is an observational, cross sectional design. Respondents are 59 children aged 12-16 years, consisted of 30 children from Lemahdadi, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul. and 29 children from Karangwuluh, Temon, Kulon Progo. Urinary iodine levels was measured by digestion method in BP GAKY Magelang, blood measurement carried out in Hi-Lab in Yogyakarta. Adolescent growth and development obtained through a questionnaire, the scales and stadiometer. Data were analyzed with Mann Whitney test and Spearman correlation test. The level of UIE of respondents in the two areas of research were excessive and very excessive. Highest percentage of normal BMI (56.25%) obtained at optimal UIE group. In contrast, the highest percentage of less BMI present in excess UIE group (76.47%) and very excess (58.82%). Spermarche and menarche age of respondents were normal. Percentage of anemia was found as 33.90%. It can concluded that there was no relationship between the level of UIE with BMI, age of menarche and spermarche and type of anemia (p 0.05).
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Ikhlas Muhammad Jenie; Zulkhah Noor; Maya Um Husna; Muhammad Herjuna; Lutfi Putra Perdana
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.028 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.178

Abstract

Pos pelayanan terpadu (posyandu) mengalami vakum kegiatan semenjak pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Walikota Yogyakarta menerbitkan surat edaran mengenai operasional Posyandu di masa pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mergangsan menunjuk Posyandu Keji Beling RW 05 Kampung Pujokusuman sebagai posyandu pertama di lingkungan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta untuk menyelenggarakan posyandu lanjut usia (lansia) dengan protokol kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mempersiapkan dan mendampingi kader kesehatan posyandu Keji Beling untuk dapat menyelenggarakan posyandu lansia di masa pandemi Covid-19. Metode pengabdian pada kegiatan pertama adalah dengan ceramah. Kader posyandu diberikan refreshing pengetahuan mengenai landasan hukum penanganan wabah penyakit menular di Indonesia, usaha-usaha untuk meningkatkan imunitas tubuh, panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, serta pembagian hand sanitizer dan face shield. Metode pengabdian pada kegiatan kedua adalah pendampingan kegiatan lapangan dalam pelaksanaan posyandu lansia di masa pandemi Covid-19. Posyandu Lansia Keji Beling pada masa pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan membatasi jumlah peserta (25%) dan kader posyandu (50%). Peserta posyandu lansia yang diundang berjumlah 17 orang, terdiri atas 4 laki-laki (24%) dan 13 perempuan (76%) dengan rentang usia 60-69 tahun 11 orang (65%), 70-79 tahun 5 orang (29%), dan 80-89 tahun 1 orang (6%). Pemeriksaan kesehatan lansia meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan kadar kolesterol. Hasilnya adalah prevalensi hiperkolesterolemia 53%, hipertensi 47%, obesitas 12%, dan diabetes 5,9%. Kesimpulannya adalah posyandu lansia dapat terselenggara pada masa pandemi Covid-19 melalui pemberdayaan kader posyandu, pembatasan jumlah peserta, dan penerapan protokol kesehatan.