Yufitriana Amir
Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELUARGA SADAR HIPERTENSI (GADARSI) DALAM PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT PENDERITA HIPERTENSI Reni Zulfitri; Ganis Indriati; Yufitriana Amir; Fathra Annis Nauli
Jurnal Ners Indonesia Vol 9, No 2 (2019): MARET 2019
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.32 KB) | DOI: 10.31258/jni.9.2.182-188

Abstract

Hipertensi adalah salah satu jenis penyakit tidak menular yang bersifat kronis, berlangsung sepanjang hayat dan bersifat silent killer, dengan angka prevalensi yang sangat tinggi khususnya pada usia dewasa dan lansia. Oleh karena itu, penting sekali peran keluarga dalam mencegah terjadinya komplikasi akibat kondisi hipertensi yang tidak terkontrol melalui gaya hidup sehat sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap gaya hidup sehat penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang dengan teknik purposive sampling. Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiman. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan gaya hidup sehat sebesar: 91,08% (Pre test: 31,4% dan post test: 60%) dan hasil uji Wilcoxon menunjukkan terdapat pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap gaya hidup sehat penderita hipertensi dengan p value: 0,025. Dengan demikian penting sekali upaya pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan gaya hidup sehat penderita hipertensi di rumah.
HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA (1-5 TAHUN) Wahyudi Diagama; Yufitriana Amir; Yesi Hasneli
Jurnal Ners Indonesia Vol 9, No 2 (2019): MARET 2019
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.385 KB) | DOI: 10.31258/jni.9.2.97-108

Abstract

Penimbangan berat badan anak setiap bulan untuk mengetahui status gizi anak merupakan salah satu kegiatan rutin di Posyandu. Salah satu upaya untuk mengurangi masalah gizi buruk pada anak adalah meningkatkan partisipasi ibu dalam mengunjungi dan menimbang balitanya ke Posyandu setiap bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kunjungan Posyandu dengan status gizi balita (1-5 tahun). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospektif. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki dengan jumlah sampel 382 ibu dan anak balita dengan menggunakan teknik proporsional random sampling berdasarkan jumlah Posyandu. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk data demografi dan buku registrasi penimbangan berat badan anak. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden yang rutin mengunjungi Posyandu sebanyak 145 orang (38%) dan tidak rutin mengunjungi Posyandu sebanyak 237 orang (62%). Anak yang memiliki status gizi baik sebanyak 203 orang (53,1%), gizi kurang sebanyak 109 orang (28,5%), dan gizi buruk sebanyak 70 orang (18,3%). Hasil analisa bivariat didapatkan p value (0,00) < ɑ (0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan jumlah kunjungan Posyandu dengan status gizi balita (1-5 tahun). Saran untuk petugas puskesmas agar bisa melakukan pelatihan dan penyuluhan kesehatan kepada kader dan meningkatkan fasilitas kesehatan di Posyandu
KAJIAN FENOMENOLOGI TENTANG PERAN AYAH DALAM MERAWAT ANAK DENGAN AUTIS Devi Amelia; Yufitriana Amir; Darwin Karim
Jurnal Ners Indonesia Vol 8, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.791 KB) | DOI: 10.31258/jni.8.2.167-178

Abstract

Anak autis adalah anak dengan kebutuhan khusus yang memiliki sindrom seperti penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa, dan perilaku adaptif dalam lingkungan. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pengasuhan anak-anak. Peran yang dilengkapi dengan bekerja sama dalam bertanggung jawab yang seimbang dapat mempengaruhi tumbuh dan kembang anak yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran ayah dalam merawat anak dengan autis dengan desain penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi di salah satu pusat autis di Pekanbaru. Data didapatkan melalui wawancara mendalam (in depth interview) yang dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Tiga partisipan yang mempunyai anak autis berpartisipasi berdasarkan kriteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan tiga tema utama yaitu keterlibatan dalam pengasuhan anak, dukungan yang diberikan ayah, dan terapi yang dilakukan ayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perawatan anak autis ayah dan ibu membagi perannya dalam merawat anak dengan cara seimbang karna tidak hanya ibu saja yang terlibat dalam perawatan anak melainkan ayah juga terlibat dalam perawatan anak autis. Peran ayah dan ibu sama-sama bertanggung jawab dalam perkembangan anak. Penelitian ini menyarankan agar peran ayah, dapat ditingkatkan dalam merawat anak autis dalam melakukan terapi.
EFEKTIVITAS TERAPI DZIKIR TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II Habiburrahman Habiburrahman; Yesi Hasneli; Yufitriana Amir
Jurnal Ners Indonesia Vol 8, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.503 KB) | DOI: 10.31258/jni.8.2.132-144

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah karena kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin yang tidak adekuat. Untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus perlu dilakukan pengendalian kadar glukosa darah secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi dzikir terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Jumlah sampel sebanyak 34 responden yang diambil sesuai kritetria inklusi dan menggunakan teknik purposive sampling, dibagi menjadi 17 reponden kelompok eksperimen dan 17 responden kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi kadar glukosa darah yang diukur menggunakan glucometer. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji dependent t test dan independent t test. Rata-rata kadar glukosa darah kelompok eksperimen sebelum diberikan terapi dzikir adalah 175,65 mg/dl dan setelah diberikan terapi dzikir sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut terjadi penurunan menjadi 167,06 mg/dl. hasil uji statistik menunjukkan penurunan kadar glukosa darah secara signifikan dengan p value (0,001) < α (0,05). Hal ini disimpulkan bahwa terapi dzikir dapat menurunkan kadar glukosa darah secara efektif pada penderita diabetes melitus tipe II. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Keperawatan Untuk Melanjutkan Profesi Ners Pada Masa Pandemi Covid-19 Helapsindah Ramadhani; Yufitriana Amir; Hellena Deli
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i1.273

Abstract

Melanjutkan profesi Ners pada masa pandemi Covid-19 perlu adanya motivasi dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk melanjutkan profesi Ners pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 119 responden dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi (p value = 0,001), minat (p value = 0,001) dan kondisi sosial ekonomi keluarga (p value = 0,014) terhadap motivasi mahasiswa untuk melanjutkan profesi Ners pada masa pandemi Covid-19 (p value < α = 0,05). Sedangkan dukungan keluarga (p value = 0,161) dan pengaruh teman sebaya (p value = 0,062) menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk melanjutkan profesi Ners pada masa pandemi Covid-19. Persepsi, minat dan kondisi sosial ekonomi keluarga mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk melanjutkan profesi Ners pada masa pandemi Covid-19.
Pendampingan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita untuk Cegah Stunting dan Mengembangkan Kelekatan Orangtua-Balita di Daerah Pesisir Pekanbaru Nurhannifah Rizky Tampubolon; Yufitriana Amir; Riri Novayelinda; Ganis Indriati; Ririn Muthia Zukhra; Syeptri Agiani Putri; Deby Octaviani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12532

Abstract

ABSTRAK Kejadian stunting masih menjadi masalah nasional yang salah satu upaya penanganannya melalui stimulasi perkembangan. Kelurahan Sri Meranti merupakan salah satu kelurahan yang menjadi lokus stunting di Kota Pekanbaru dan termasuk dalam kategori daerah pesisir. Masalah stunting di Kelurahan Sri Meranti terjadi karena banyak faktor antara lain, tingkat pendidikan orangtua, status ekonomi, dan pola pengasuhan yang masih kurang. Untuk melihat bagaimana status perkembangan balita menggunakan instrumen KPSP(Kuesioer Pra Skining Perkembangan), bagaimana kegiatan pendampingan stimulasi perkembangan dapat mencegah stunting dan mengembangkan kelekatan orangtua dengan balita. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan edukasi masalah stunting dan stimulasi perkembangan balita, kemudian dilanjukan dengan pendampingan stimulasi perkembangan balita. Kelompok sasaran kegiatan ini adalah orangtua yang memiliki anak balita dan kader posyandu. Mayoritas balita (80%) memiliki status perkembangan sesuai usia. Kegiatan pendampingan memberikan respon positif yaitu Ibu dari balita menjadi lebih mudah melakukan stimulasi perkembangan karena ada daftar kegiatan yang harus dilakukan dan ayah dari balita termotivasi untuk ikut terlibat dalam melakukan stimulasi perkembangan. Kegiatan pendampingan stimulasi memberikan hasil yang positif dan dapat dilanjutkan oleh kader posyandu sebagai salah satu upaya mencegah stunting. Kata Kunci: Balita, Stimulasi Perkembangan, Stunting  ABSTRACT The incidence of stunting is still a national problem, one of the efforts to deal with it is through stimulating development. Sri Meranti sub-district is one of the sub-districts that is the locus of stunting in Pekanbaru City and is included in the coastal area category. The problem of stunting in Sri Meranti Village occurs due to many factors, including parental education level, economic status and poor parenting patterns. To see how the development status of toddlers uses the KPSP instrument, how developmental stimulation assistance activities can prevent stunting and develop attachment between parents and toddlers. This activity is carried out by providing education on stunting problems and stimulating toddler development, then followed by assistance with stimulating toddler development. The target group for this activity is parents with children under five and posyandu cadres. The majority of toddlers (80%) have developmental status according to age. Mentoring activities provide a positive response, namely that mothers of toddlers find it easier to stimulate development because there is a list of activities that must be carried out and fathers of toddlers are motivated to get involved in stimulating development. Stimulation assistance activities provide positive results and can be continued by posyandu cadres as an effort to prevent stunting. Keywords: Stimulating Development, Stunting, Toddlers