Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan terkait Penyakit Monkeypox terhadap Kesediaan Perawat Melakukan Vaksinasi Monkeypox Shalsabila Aulia Ananda; Nurul Huda; Syeptri Agiani Putri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i4.1356

Abstract

Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit infeksius yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian jika tidak ditangani sejak dini, terutama pada kelompok rentan. Oleh karena itu diperlukan upaya berupa penyediaan vaksinasi kepada kelompok beresiko yaitu tenaga kesehatan. Sayangnya, kurang tersosialisasinya pemberian vaksin ini kepada tenaga kesehatan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kesediaan dalam menjalani vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan kesediaan perawat melakukan vaksinasi Monkeypox. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden adalah 98 orang responden yang berasal dari Rumah Sakit rujukan pemerintah di Kota Dumai. Pengambilan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan kesediaan kemudian analisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (61,2%) tidak bersedia melakukan vaksinasi Monkeypox. Sebagian besar responden yang tidak bersedia melakukan vaksinasi Monkeypox berasal dari kategori pengetahuan cukup (67,5%). Adapun responden yang bersedia melakukan vaksinasi Monkeypox sebagian besar berasal dari responden yang memiliki pengetahuan baik (74,2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value ≤ 0,001 dimana terdapat hubungan antara pengetahuan terkait penyakit Monkeypox terhadap kesediaan perawat dalam melakukan vaksinasi Monkeypox. Oleh karena itu edukasi dan sosialisasi tentang Monkeypox dan pentingnya vaksinasi ini harus lebih ditingkatkan di kalangan internal tenaga kesehatan.
Relationship Between Health Locus of Control (HLC) and Self Management in Chronic Kidney Disease Patients Undergoing Hemodialysis Bayhakki Bayhakki; Wirdhatul Jannah Asrin; Syeptri Agiani Putri
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i2.892

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive and irreversible global public health problem that causes functional/structural abnormalities of the kidneys for 3 months. Hemodialysis is a kidney replacement therapy that can cause physical and psychological stress that will affect the quality of life. Aims to determine the relationship between HLC and self-management in CKD patients undergoing hemodialysis at Arifin Achmad Hospital, Riau Province. This study uses a correlational description design with a cross-sectional study approach. The results of the analysis using the Pearson test found that there was a relationship between internal HLC and partnership, problem-solving, and emotional management, but no relationship was found with self-care in CKD patients undergoing hemodialysis. There is no relationship between chance HLC and powerful others HLC with self-management indicators, namely partnership, problem-solving, self-care, and emotional management of CKD patients undergoing hemodialysis.
Asuhan Keperawatan Dengan Inhalasi Aromaterapi Lavender Untuk Menurunkan Nyeri Pada Anak Di Ruang Lili Infeksi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Ruthmita Septiani; Syeptri Agiani Putri; Rosdiana Rosdiana
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 1 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol2.Iss1.647

Abstract

Pain is a defense mechanism for the body that arises when tissue is being damaged which causes the individual to react by moving the pain stimulus. Handling that can be done to treat pain is by using pharmacological techniques (medical drugs) and non-pharmacological. Non-pharmacologically pain can be treated using aromatherapy, deep breathing, distraction, hypnotherapy, guided imagery techniques and messages. Giving lavender aromatherapy is considered effective in reducing pain because it gives a feeling of comfort and relaxation so that it can reduce the range of pain. The method used is a case study using 2 respondents who were treated in the Lili room at Arifin Achmad Hospital, Riau Province, which aims to see differences in the patient's pain scale before and after being given lavender aromatherapy inhalation. The criteria for this observation patient are patients with moderate pain scale. This nursing care is carried out directly to child I and child II. The intervention was given for 3 days, the results showed a good development of the patient's condition, there was a decrease in the pain scale in children. Based on the results of the application of nursing care to children with pain, giving lavender aromatherapy inhalation has been proven to reduce the pain scale felt by patients. so it is suggested to pediatric nurses to be able to practice giving lavender aromatherapy inhalation in the management of patients with pain nursing problems.
Penerapan Terapi Kompres Aloe Vera Pada Anak Demam Dila Amelia; Syeptri Agiani Putri; Rosdiana Rosdiana
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 1 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam ialah perubahan keadaan dari sehat menjadi sakit menyebabkan reaksi tubuh meningkatkan suhu, dimana suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5°C. Ada beberapa cara untuk menurunkan dan  mengontrol demam yang dapat dilakukan salah satunya dengan cara non frmakologi yaitu dengan dengan memberikan kompres, salah satu metode kompres ialah dengan menggunakan tanaman tradisional Aloevera.  Kompres aloe vera dikenal efektif untuk menurunkan demam anak karena kandungan didalam aloevera dapat merangsang hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh. Metode yang digunakan adalah case study menggunakan 2 respoenden dengan diagnose medis berbeda yaitu meningitis dan kejang demam yang dirawat diruang lili Infeksi RSUD Arifin Achmad yang bertujuan untuk melihhta perubahan suhu tubuh pasien sebelum dan sesudah diberikan kompres aloe vera. Asuhan keperawatan ini dilakukan secara langsung pada Kasus 1 dan Kasus 2, dengan usia 1 tahun 3 bulan dan 9 tahun. Intervensi dilakukan selama 3 hari, didapatkan hasil perkembangan kondisi pasien membaik, terjadi penurunan suhu tubuh. Berdasarkan hasil penerapan asuhan keperawatan pada anak dengan demam, kompres aloe vera terbukti efektif untuk menurunkan suhu tubuh pada anak demam, sehingga disrankan kepada para perawat anak untuk dapat mempraktikkan pemberian kompres aloe vera dalam penatalaksanaan pada pasien demam.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Dengan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Gizi Balita Di Wilayah Pesisir Pekanbaru Azis Johari; Agrina Agrina; Syeptri Agiani Putri
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 1 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian gizi yang cukup pada balita terutama pada usia emas balita “Golden Age” yaitu pada usia 2-5 tahun dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor pengetahuan dan sikap. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu adalah dengan pemberian edukasi kesehatan tentang gizi balita menggunakan media edukasi leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi balita di wilayah pesisir Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian Pre-Experiment dengan rancangan penelitian One Group pre-test dan post-test. Sampel penelitian adalah 40 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan sebelum diberikan intervensi (pre-test) 10,13 sedangkan rata-rata pengetahuan sesudah (post-test) diberikan intervensi adalah 12,13. Rata-rata sikap sebelum (pre-test) diberikan intervensi 30,38 kemudian sesudah (post-test) diberikan intervensi rata-rata sikap adalah 35,88. Hasil uji statistik menyatakan bahwa ada pengaruh edukasi kesehatan dengan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi balita dengan pvalue (0,000) < alpha (0,05). Kesimpulannya bahwa pemberian edukasi kesehatan dengan media leaflet berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi balita di wilayah Pesisir Pekanbaru sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan media leaflet.
Pendampingan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita untuk Cegah Stunting dan Mengembangkan Kelekatan Orangtua-Balita di Daerah Pesisir Pekanbaru Nurhannifah Rizky Tampubolon; Yufitriana Amir; Riri Novayelinda; Ganis Indriati; Ririn Muthia Zukhra; Syeptri Agiani Putri; Deby Octaviani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12532

Abstract

ABSTRAK Kejadian stunting masih menjadi masalah nasional yang salah satu upaya penanganannya melalui stimulasi perkembangan. Kelurahan Sri Meranti merupakan salah satu kelurahan yang menjadi lokus stunting di Kota Pekanbaru dan termasuk dalam kategori daerah pesisir. Masalah stunting di Kelurahan Sri Meranti terjadi karena banyak faktor antara lain, tingkat pendidikan orangtua, status ekonomi, dan pola pengasuhan yang masih kurang. Untuk melihat bagaimana status perkembangan balita menggunakan instrumen KPSP(Kuesioer Pra Skining Perkembangan), bagaimana kegiatan pendampingan stimulasi perkembangan dapat mencegah stunting dan mengembangkan kelekatan orangtua dengan balita. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan edukasi masalah stunting dan stimulasi perkembangan balita, kemudian dilanjukan dengan pendampingan stimulasi perkembangan balita. Kelompok sasaran kegiatan ini adalah orangtua yang memiliki anak balita dan kader posyandu. Mayoritas balita (80%) memiliki status perkembangan sesuai usia. Kegiatan pendampingan memberikan respon positif yaitu Ibu dari balita menjadi lebih mudah melakukan stimulasi perkembangan karena ada daftar kegiatan yang harus dilakukan dan ayah dari balita termotivasi untuk ikut terlibat dalam melakukan stimulasi perkembangan. Kegiatan pendampingan stimulasi memberikan hasil yang positif dan dapat dilanjutkan oleh kader posyandu sebagai salah satu upaya mencegah stunting. Kata Kunci: Balita, Stimulasi Perkembangan, Stunting  ABSTRACT The incidence of stunting is still a national problem, one of the efforts to deal with it is through stimulating development. Sri Meranti sub-district is one of the sub-districts that is the locus of stunting in Pekanbaru City and is included in the coastal area category. The problem of stunting in Sri Meranti Village occurs due to many factors, including parental education level, economic status and poor parenting patterns. To see how the development status of toddlers uses the KPSP instrument, how developmental stimulation assistance activities can prevent stunting and develop attachment between parents and toddlers. This activity is carried out by providing education on stunting problems and stimulating toddler development, then followed by assistance with stimulating toddler development. The target group for this activity is parents with children under five and posyandu cadres. The majority of toddlers (80%) have developmental status according to age. Mentoring activities provide a positive response, namely that mothers of toddlers find it easier to stimulate development because there is a list of activities that must be carried out and fathers of toddlers are motivated to get involved in stimulating development. Stimulation assistance activities provide positive results and can be continued by posyandu cadres as an effort to prevent stunting. Keywords: Stimulating Development, Stunting, Toddlers