Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSTRAKSI BUAH PARIJOTO (MEDINILLA SPECIOSA BLUME) BERBANTU ULTRASONIK PADA BERBAGAI SUHU, WAKTU DAN KONSENTRASI PELARUT ETANOL Kunarto, Bambang; Sani, Elly Yuniarti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.987 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2020.021.01.4

Abstract

ABSTRAK Senyawa bioaktif dalam buah parijoto (Medinilla Speciosa Blume) berpotensi sebagai antioksidan. Agar lebih efektif dalam aplikasi buah parijoto sebagai antioksidan maka perlu dilakukan ekstraksi. Ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik akan merusak dinding sel buah parijoto dan membebaskan kandungan senyawa yang ada didalamnya dan terjadi pemanasan lokal pada cairan  sehingga meningkatkan difusi ekstrak. Tujuan penelitian ini adalah  optimasi ekstraksi buah parijoto berbantu gelombang ultrasonik yang dilakukan pada berbagai lama, suhu dan konsentrasi  pelarut etanol. Optimasi dilakukan dengan metoda response surface methodology (RSM). Hasil optimasi kondisi ekstraksi buah parijoto berbantu gelombang ultrasonik adalah suhu 35,30oC, waktu 31,02 menit dan konsentrasi pelarut etanol sebesar 70,23%. Pada kondisi ini diperoleh yield ekstrak 9,49±0,05%, total fenolik sebesar 0,562±0,13mg GAE/g, flavonoid total 0,312±0,07mg CE/100g, dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH) 75,15±0,41%. Kata Kunci:  Antioksidan; Parijoto; Ultrasonik   ABSTRACTBioactive compounds in parijoto fruit (Medinilla speciosa Blume) has potential as antioxidants. To be more effective in application of parijoto fruits as antioxidants, extraction needs to be done. Ultrasonic-assisted extraction will damage the cell wall of the Parijoto fruit and free the contents of compounds contained therein and local heating occurs in the liquid, so it can increase the extract diffution. The purpose of this study is to optimize the extraction of ultrasonic-assisted extraction in parijoto fruit which is carried out at various times, temperatures and ethanol solvent concentrations. Optimization is done by the response surface methodology (RSM) method. The optimization result of extraction conditions of ultrasonic-assisted parijoto are temperature 35.30oC, time 31.02 minutes and ethanol solvent concentration 70.23%. In this condition, extract yield 9.49 ± 0.05%, phenolic total 0.562 ± 0.13 mg GAE / g, flavonoid total 0.312 ± 0.07 mg CE / 100g, and antioxidant activity (RSA-DPPH) 75.15 ± 0.41%.
PEMBUATAN MALTODEKSTRIN DARI PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr.) MENGGUNAKAN ENZIM α-AMILASE Bambang Kunarto; Elly Yuniarti Sani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.28 KB)

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu varietas buah yang telah diuji dan dipastikan  sebagai buah varietas unggul di Indonesia. Biji durian mengandung karbohidrat berkisar antara 43,5-89,52%, sehingga  dapat diekstrak patinya dan selanjutnya dihidrolisis parsial menggunakan enzim α-amilase menjadi maltodekstrin. Tujuan penelitian adalah membuat maltodekstrin dari pati biji durian dengan berbagai waktu hidolisis parsial menggunakan enzim α-amilase. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara:  pati biji durian  dicampur dengan larutan CaCl2. Selanjutnya dilakukan pengaturan pH larutan  hingga pH=7.  Setelah itu dilakukan penambahan enzim α-amilase sebanyak 0,1% dari volume larutan, dilanjutkan dengan pemanasan dan pengadukan pada suhu 80oC selama 25, 50, 75, 100 dan  125 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji durian dapat dimodifikasi secara enzimatis menjadi maltodekstrin. Karaktristik maltodekstrin dari pati biji durian  yang dihasilkan adalah berwarna putih kekuningan,  kelarutan   96,88%, kadar air 4,96% dan dextrose equvalen (DE) sebesar 13,88.Kata kunci:  Pati biji durian, maltodekstrin, α-amilase
EKSTRAKSI ANTOSIANIN KULIT MELINJO MERAH DAN STABILITAS WARNANYA PADA BERBAGAI LAMA PEMANASAN Elly Yuniarti Sani; Bambang Kunarto
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v13i2.928

Abstract

Pigmen merah antosianin kulit melinjo bersifat antioksidan dan lebih aman dibandingkan dengan pigmen sintetik. Untuk mengekstraksi pigmen antosianin kulit melinjo perlu dipilih pelarut yang aman dan menghasilkan rendemen tinggi dengan kualitas warna dan  aktivitas antioksidan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengekstrak antosianin kulit melinjo merah menggunakan berbagai rasio etanol:  air dan mengetahui stabilitas warna dan aktivitas antioksidatif  antosianin pada berbagai lama pemanasan. Ekstraksi dilakukan menggunakan rasio pelarut etanol:air dengan perbandingan (100:0); (75:25); (50:50); (25:75); (0:100). Ekstrak antosianin dianalisis rendemen, antosianin dan aktifitas antioksidannya. Hasil terbaik dipakai sebagai penelitian tahap kedua dengan mengukur stabilitas warna antosianin dan aktivitas  antioksidatifnya berbagai lama pemanasan (10, 20, 30, 40 dan 50 menit).    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut etanol dan air  dengan rasio (100:0)) menghasilkan ekstrak  antosianin kulit melinjo merah terbaik dengan rendemen 12,95%, kadar total antosianin 43,52 mg/L dan aktivitas  antioksidan (penghambatan DPPH) 66,29%. Ekstrak  antosianin kulit merah antosianin  stabil pemanasan 10-30 menit.
Kinetika Degradasi Ekstrak Antioksidan Buah Parijoto Muda (Medinilla speciosa Blume) pada Berbagai Intensitas dan Waktu Paparan Cahaya Bambang Kunarto; - Iswoyo
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenolik, flavonoid dan antioksidan alami dalam buah parijoto (Medinilla Speciosa Blume) bersifat tidak stabil dan sensitif terhadap paparan cahaya. Penelitian ini mengkaji kinetika degradasi ekstrak buah parijoto muda pada ntensitas cahaya (100; 3000; 5000 lux) dan waktu paparan cahaya (0; 6; 12; 18; 24 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetika degradasi ekstrak etanolik buah parijoto selama paparan cahaya mengikuti orde 1. Makin tinggi intensitas dan makin lama paparan cahaya menunjukkan laju yang semakin makin tinggi dan waktu paruh makin pendek. Waktu paruh fenolik total, flavonoid total dan aktivitas antioksidan selama paparan cahaya berturut turut 23,57-47,79; 24,4848,40; 30,39-63,57 jamKata Kunci : Antioksidan, Cahaya, Fenolik, Kinetika Degadasi, Parijoto
Penyuluhan Keamanan Pangan dan Bahaya Cemaran Kimia bagi Siswa SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Kabupaten Semarang Soraya Kusuma Putri; Bambang Kunarto; - Iswoyo; Aldila Sagitaning Putri
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan pangan dan bahaya cemaran kimia sangat penting diketahui oleh para pelaku industri pangan untuk memberikan perlindungan pada masyarakat dengan tujuan meningkatkan keamanan pangan, mutu dan mencegah terjadinya kerugian ekonomi. SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Kabupaten Semarang merupakan SMK yang mempunyai bidang keahlian teknologi hasil pertanian, yang mana industri pangan merupakan sejalur dengan bidang kerja para lulusannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi berupa penyuluhan untuk meningkatkanpemahaman keamanan pangan dan bahaya cemaran kimia bagi siswa SMK Negeri H. Moenadi Ungaran Kabupaten Semarang. Kegiatan yang dilaksanakan menggunakan metode penyuluhan virtual melalui aplikasi zoom meeting dengan diikuti 32 siswa-siswi dari SMK N H. Moenadi Ungaran Kabupaten Semarang meliputi penjelasan tentang keamanan pangan dan bahaya cemaran kimia pada pangan. Dari 32 kelompok sasaran, sejumlah 31,25% menyatakan tahu sedangkan sisanya tidak tahu mengenai keamanan pangan. Dari 32 kelompok sasaran, sejumlah 37,5% menyatakan tahu sedangkan sisanya tidak tahu mengenai bahaya cemaran kimia. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa setelah dilakukan kegiatan penyuluhan tingkat pengetahuan siswa terhadap keamanan pangan dan cemaran bahaya kimia meningkat menjadi 100%. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang keamanan pangan dan cemaran kimia pada produk pangan. Kata Kunci : Keamanan Pangan, Cemaran, Kimia, Penyuluhan, Siswa.