This Author published in this journals
All Journal IMAJI Mesin
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ndiqikan sebuah qumah sakit khusus qehabilitasi medic di Jogjakaqta dengan metode penyembuhan menggunakan pengobatan konvensional seqta komplementeq heqbal. RUMAH SAKIT KHUSUS REHABILITASI MED Seta Wibhi; Indriastjario Indriastjario; budi sudarwanto
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1743.856 KB)

Abstract

Kehadiran sebuah rumah sakit khusus rehabilitasi medic masihsangat jarang di Indonesia, terlebih lagi kebanyakan rumah sakitswasta yang mengambil pangsa pasar golongan menengah kebawah masih sangat jarang. Sebuah perusahaan bernama PT.Siar Nur Insani yang bergerak di bidang kesehatan telahmendirikan sebuah rumah sakit khusus rehabilitasi medic diJogjakarta dengan metode penyembuhan menggunakanpengobatan konvensional serta komplementer herbal.LATAR BELAKANGDalam qencana implementasi jangkapanjangnya qumah sakit ini akan mempeqluasinvestasi dengan membuka cabang baqu di KotaSemaqang.Sehingga melihat daqi qencanapequsahaan teqsebut dibutuhkan suatu konsep dangagasan sebuah peqencanaan seqta peqancangandesain sebuah Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi 
GALERI SENI PERTUNJUKAN JAWA DI SURAKARTA miftahul hidayah al amin; Budi Sudarwanto; wijayanti wijayanti
IMAJI Vol 3, No 1 (2014): jurnal IMAJI - Januari 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.691 KB)

Abstract

Kota Surakarta memiliki dua keraton yakni Kasunanan dan Mangkunegaran, di masa lampau kota ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga berfungsi sebagai pusat perkembangan seni dan budaya di wilayah propinsi Jawa Tengah. Posisi kota Surakarta yang demikian sentral itulah yang kemudian melahirkan ekspresi seni, terutama seni pertunjukan seperti; seni teater, musik, karawitan, tari, pendalangan, dan seni rupa baik yang bersifat modern, kontemporer maupun tradisional. Frekuensi kegiatan seni pertunjukan di Surakarta memang cukup baik, namun informasi, publikasi, dan promosi kegiatannya kurang terkoordinasi dan kurang terlihat. Oleh karena itu, tidak cukup banyak menjaring pengunjung dan konsumen, baik dari masyarakat maupun wisatawan. salah satu penyebabnya adalah kurangnya tempat mengekspresikan seni pertunjukan jawa di Surakarta. Sehingga dibutuhkan tempat/wadah yang dapat menampung para pecinta seni pertunjukan untuk mengekspresikan seni dan melestarikannya sebagai budaya daerah kota Surakarta.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian mendasar mengenai Seni Pertunjukan Jawa, standar-standar mengenai tata ruang dalam panggung pertunjukan, studi banding beberapa tempat yang berkaitan dengan seni pertunjukan di Surakarta dan Galeri Seni Pertunjukan melalui website. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi tapak yang akan digunakan dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Neovernakular. Tapak yang digunakan berada di pusat kota Surakarta tepatnya di jalan Mayjen Sunaryo. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Galeri Seni Pertunjukan Jawa Di Surakarta”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Neovernakular, sebagai wujud penyesuaian bangunan di sekitar tapak. Konsep dan filosofi massa bangunan Galeri ini mengadopsi tatanan massa bangunan pada Keraton Surakarta, dengan vocal point pada atrium pertunjukan terbuka yang berada di tengah-tengah massa bangunan pendukung kegiatan utama. Bentuk massa bangunannya mengikuti pola dasar bentuk site yakni kombinasi bentuk lingkaran dan persegi panjang. Arsitektur neovernakular Galeri ini muncul pada bentuk atap dan elemen-elemen yang dipakai pada setiap massa bangunanya.
MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG sheila arsitasiwi; agung dwiyanto; budi sudarwanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.725 KB)

Abstract

Kebakaran merupakan suatu fenomena yang sering terjadi dan menimbulkan kerugian yang besar baik fisik maupun non fisik .Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga tak luput dari kejadian kebakaran, dengan pesatnya perkembangan kota Semarang , maka resiko kejadian kebakaran semakin meningkat . Oleh karena itu , diperlukan suatu penanganan khusus untuk mengatasi kejadian kebakaran yang semakin lama semakin meningkat . Untuk menangani kejadian kebakaran diperlukan suatu fasilitas lengkap yang dapat mendukung penanganan terhadap kejadian kebakaran seperti fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi personel pemadam kebakaran , laboratorium untuk meneliti kebakaran serta kantor administrasi untuk mendukung penaganan terhadap kebakaran , fasilitas – fasilitas tersebut perlu ada dan diwadahi menjadi satu di sebuah markas pusat dinas kebakaran di Semarang. Namun , markas pusat yang ada saat ini belum memiliki fasilitas – fasilitas tersebut dan belum sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini. Kajian diawali dengan mempelajari mengenai tinjauan kebakaran, tinjauan pemadam kebakaran , tinjauan markas pusat, tinjauan dinas kebakaran serta studi preseden dengan beberapa dinas kebakaran yang sudah ada . Dilakukan juga tinjauan mengenai kota Semarang, prediksi jumlah penduduk di kota Semarang 10 tahun mendatang, dan studi besaran ruang. Pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan tabel pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
PURWOKERTO EXPO CENTER larasati probosiwi; budi sudarwanto; agung dwiyanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1590.73 KB)

Abstract

Sekarang ini pertemuan dan konvensi dapat sebagai alat penyebaran dan pertukaran informasi tentang hal-hal baru serta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan masyarakat di suatu daerah. Konvensi dan pertemuan tersebut dapat bersifat internasional, nasional maupun regional yang biasa dilakukan oleh perusahaan, kantor pemerintah atau instansi lainnya. Adanya kegiatan pertemuan atau konvensi diharapkan dapat menjadi pendorong bagi perkembangan di berbagai aspek di suatu wilayah. Seperti aspek industri ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata, hiburan, dan sebagainya. Purwokerto merupakan ibukota dari Kabupaten Banyumas. Kota ini merupakan kota yang berkembang sebagai pusat kegiatan bisnis, perdagangan, industri, serta investasi dari kota-kota di wilayah sekitarnya. Purwokerto merupakan daerah yang potensial sebagai tempat di selenggarakannya konvensi dan produk industri/ perdagangan maupun pariwisata dalam skala local maupun skala nasional. Berkembangnya MICE di Kota Purwokerto dengan sendirinya akan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dan tentu dengan berkembangnya MICE tersebut akan mendorong laju perekonomian Purwokerto, dan menciptakan atmosfer budaya baru, yaitu berkembangnya Purwokerto menjadi kota metropolitan. Purwokerto akan menjadi pusat bisnis baru di Kabupaten Banyumas dan menjadi nadi perekonomian di Jawa Tengah.
KONDOMINIUM DI KOTA BEKASI Adithya utama; Agung Dwiyanto; budi sudarwanto
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.43 KB)

Abstract

Kota Bekasi merupakan salah satu kota pendukung kota jakarta yang notabennya adalah ibukotanegara indonesia. Bekasi berupakan kota yang pada saat ini sedang mengalami perkembangansecara pesat baik dibidang industri maupun properti. Dengan perannya sebagai kota pendukungibukota negara, kota bekasi sebetulnya sudah cukup membantu agar beberapa pelaku bisnis dijakarta tidak perlu tinggal dijakarta melainkan cukup tinggal dibekasi karna berjarak tidak lebih dari10km jika di akses menggunakan jalan tol. Selain itu, bekasi juga adalah salah satu pusat industriindonesia, yang terletak di kawasan industri cikarang, kabupaten bekasi. Disana terletak lebih dari2000 perusahaan yang siap mendukung kegiatan industri di Indonesia. Jadi, pada dasarnya kotabekasi adalah salah satu penghubung kegiatan bisnis di jakarta.Saat ini mulai banyak permintaan tentang hunian atau tempat tinggal yang dapat memenuhikebutuhan para penduduk indonesia agar dapat melancarkan kegiatan bisnis di Jakarta maupunsekitarnya Bekasi sebagai kota pendukung kota Jakarta dan sebagai salah satu kota pusat perindustrianmakaperlu melakukan pengembangan yang pesat sehingga bisa menopang pertumbuhan yang sedangberlangsung di Indonesia tanpa harus berada di pusat ibukota yang sudah meiliki harga yang tingginamun tidak kalah bersaingnya dengan hunian berkelas yang sudah ada saat ini.Kota Bekasi merupakan salah satu kota pendukung kota jakarta yang notabennya adalah ibukotanegara indonesia. Bekasi berupakan kota yang pada saat ini sedang mengalami perkembangansecara pesat baik dibidang industri maupun properti. Dengan perannya sebagai kota pendukungibukota negara, kota bekasi sebetulnya sudah cukup membantu agar beberapa pelaku bisnis dijakarta tidak perlu tinggal dijakarta melainkan cukup tinggal dibekasi karna berjarak tidak lebih dari10km jika di akses menggunakan jalan tol. Selain itu, bekasi juga adalah salah satu pusat industriindonesia, yang terletak di kawasan industri cikarang, kabupaten bekasi. Disana terletak lebih dari2000 perusahaan yang siap mendukung kegiatan industri di Indonesia. Jadi, pada dasarnya kotabekasi adalah salah satu penghubung kegiatan bisnis di jakarta.Saat ini mulai banyak permintaan tentang hunian atau tempat tinggal yang dapat memenuhikebutuhan para penduduk indonesia agar dapat melancarkan kegiatan bisnis di Jakarta maupunsekitarnya Bekasi sebagai kota pendukung kota Jakarta dan sebagai salah satu kota pusat perindustrianmakaperlu melakukan pengembangan yang pesat sehingga bisa menopang pertumbuhan yang sedangberlangsung di Indonesia tanpa harus berada di pusat ibukota yang sudah meiliki harga yang tingginamun tidak kalah bersaingnya dengan hunian berkelas yang sudah ada saat ini.
GREEN CITY HOTEL DI SEMARANG Enggar Sasongko; Wijayanti Wijayanti; Budi Sudarwanto
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4314.478 KB)

Abstract

Perkembangan sektor ekonomi di Kota Semarang tak lepas dari lokasi Kota Semarang yang berada pada jalur penghubung dua kota besar di Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya. Kota Semarang yang juga merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah juga mempengaruhi perkembangan sektor ekonomi. Dengan berkembangnya sektor perekonomian di Kota Semarang, maka berdampak juga dengan jumlah kunjungan wisatawan baik untuk tujuan bisnis maupun rekreasi. Dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang, maka dibutuhkan bangunan komersial yang dapat mengakomodasi kebutuhan wisatawan khususnya dalam hal hunian sementara yaitu hotel. Hotel yang direncanakan merupakan City Hotel karena berlokasi di pusat kota dan dekat dengan area bisnis maupun tempat wisata.Kajian yang dilakukan adalah dengan mempelajari pengertian tentang hotel, pengertian City Hotel, Karakteristik City Hotel, pengelolaan hotel, kebutuhan dan pengelompokkan ruang hotel, dan studi banding beberapa City Hotel di Semarang. Dilakukan juga pembahasan tentang konsep perancangan hotel dengan penekanan desain Green Arsitektur.Lokasi yang digunakan untuk perancangan “Green City Hotel di Semarang” ini berada di pusat kota dan dekat dengan area bisnis dan tempat wisata di Semarang. Tapak yang dipilih berada di Jalan Imam Bonjol Semarang karena berada di pusat kota dan dapat dengan mudah dicapai. Selain itu, tapak ini juga berada di BWK I yang difokuskan untuk perkantoran, perdagangan dan jasa (Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031).Penekanan desain yang diterapkan adalah Green Arsitektur. Prinsip-prinsip dan sifat-sifat bangunan berkonsep Green Arsitektur diterapkan dalam perancangan City Hotel agar dapat mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan.
SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER Green Architecture dengan Penerapan Unsur Budaya Lokal Hanif Rusjdi; indriastjario indriastjario; Budi Sudarwanto
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2123.684 KB)

Abstract

Kota Solo telah berkembang tidak hanya sekedar menjadi Kota Budaya, tetapi juga menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Hal ini terlihat dengan semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan di tengah kota maupun hotel-hotel berbintang di pusat kota. Apalagi dengan adanya wacana dari pemerintah yang ingin mewujudkan Kota Solo sebagai destinasi MICE di Indonesia. Berkaitan dengan perkembangan wisata MICE di kota solo maka kebutuhan akan sarana dan prasarana kegiatan konvensi maupun ekshibisi di Kota Solo dirasa sangat penting mengingat kemajuan Kota Solo yang bisa dikatakan sangat pesat.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai kegiatan konvensi dan ekshibisi, standar-standar mengenai tata ruang dalam bangunan convention and exhibition center, studi banding beberapa bangunan convention and exhibition center di Indonesia dan studi banding pustaka beberapa bangunan convention center di dunia. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi bangunan Solo Exhibition and Convention Center yang akan bertempat di Kota Solo dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Green Architecture. Tapak yang digunakan adalah tapak hasil dari pemilihan beberapa alternatife tapak yang ada di Kota Solo yang sesuai dengan luasan kebutuhan ruang. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Solo Exhibition and Convention Center”.Konsep perancanganditekankanpada penekanan Green Architecture, dimana konsep perancangan bangunan diharapkan dapat bersahabat dengan lingkungan, dalam artian ketika bangunan tersebut berdiri di tengah lingkungan tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan sekitar baik itu dari masa konstruksi hingga masa maintenance bangunan.Bangunan Solo Exhibition and Convention Center dihadirkan dengan bentuk yang kontemporer dengan bahan prefabrikasi yang merefleksikan masa modern atau masa yang akan datang. Tidak lupa untuk menerapkan unsur-unsur budaya lokal pada bangunan untuk menjaga kesan kedaerahan. Dalam hal ini pemilihan motif batik “Kawung” sebagai motif batik khas solo ke dalam fasade bangunan diharapkan dapat menjaga identitas kota solo yang dibawa pada konsep modernitas. Untuk material bangunannya sendiri dipilih bahan-bahan prefabrikasi yang memiliki sifat fleksibel dan efisien. Dari segi struktur diterapkan modul slab and grid pada penopang lantai bangunan dan sistem struktur space frame atau space beam pada struktur penopang atap.
BENGKEL KERETA API DI SEMARANG putera mahardika; budi sudarwanto; agung dwiyanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.504 KB)

Abstract

Kereta api merupakan angkutan umum yang paling efisien karena dapat mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah banyak dalam sekali perjalanan. PT KAI selaku pengelola kereta api di Indonesia menyatakan bahwa jumlah penumpang dan barang yang dikirim lewat kereta api dari tahun ke tahun semakin meningkat. Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia, mempunyai pengguna kereta api yang sangat besar. Banjir, penurunan tanah, dan rob yang sering melanda kota ini menyebabkan jadwal perjalanan kereta api terganggu. Depo lokomotif yang merupakan bengkel untuk perawatan dan pemeliharaan lokomotif yang terletak pada emplasemen stasiun poncol juga terkena dampak akibat bencana alam tersebut. Lokomotif yang akan melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terpaksa harus menunggu hingga depo tersebut bisa untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan adanya bengkel kereta api yang representatif untuk memperbaiki dan melengkapi kekurangan yang ada pada depo lokomotif yang ada saat ini.
HOTEL RESORT DI KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Feby Oktora; Budi Sudarwanto; indriastjario indriastjario
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.228 KB)

Abstract

Kawasan Wisata Mandeh yang berada di Kecamantan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan termasuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPINNAS) untuk kunjungan tempat wisata. Kawasan ini, merupakan salah satu tempat tujuan wisata pantai yang memiliki potensi alam yang sangat indah berupa tanjung yang melingkar seperti kuali, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dan dijuluki The Paradise in the South (surga di Selatan). Namun kawasan ini belum memiliki fasilitas akomodasi yang memadai berupa hotel resort. Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangannya, diperlukan pengadaan fasilitas akomodasi Hotel Resort Waterfront yang dapat mengakomodasi dan menyediakan fasilitas berlibur, rekreasi, serta menunjukkan ciri khas daerah yang dapat diminati semua orang (ecotourism).Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan hotel resort, pengelompokan hotel, klasifikasi, fasilitas, struktur organisasi, dan studi banding beberapa hotel resort di Indonesia. Dilakukan juga tinjauan lokasi dan tapak Hotel Resort di kawasan Mandeh. Tapak yang digunakan adalah mengacu pada Master Plan Pengembangan Pariwisata di kawasan Mandeh yang diperuntukkan untuk hotel resort. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Hotel Resort di Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.”Konsep perancangan yang ditekankan adalah desain arsitektur tropis dengan memadukan ciri khas arsitektur tradisional Minangkabau. Hal ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi alam dengan tetap menjaga pelestarian budaya dan arsitektur tradisional serta menunjukkan ciri khas daerah.
Olahraga termasuk salah satu bidang yang dapat menaikkan citra bangsa di mata dunia, salah satunya Bulutangkis. Kepopuleran olahraga ini dimulai ketika Indonesia berhasil menorehkan tinta emasnya di kejuaraan-kejuaraan olahraga dunia di era tahun 80-an. siska cahyani; indriastjario indriastjario; budi sudarwanto
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.384 KB)

Abstract

Olahraga termasuk salah satu bidang yang dapat menaikkan citra bangsa di mata dunia, salah satunya Bulutangkis. Kepopuleran olahraga ini dimulai ketika Indonesia berhasil menorehkan tinta emasnya di kejuaraan-kejuaraan olahraga dunia di era tahun 80-an. Dan sampai sekarang, dengan kemenangan atlet Indonesia di ajang Yonex All England Open Badminton Championship 2014, menjadi bukti bahwa PBSI mampu menjaga kejayaan dunia perbulutangkisan. Namun, membina atlet menjadi pemain Pofesional membutuhkan penggojlokan seperti di Pusdiklat, dan kebetulan Semarang tidak mempunyai Pusat Pelatihan, sehingga sulit bersaing dengan daerah lain. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Bulutangkis, pengertian dan standar-standar mengenai GOR Bulutangkis, serta studi banding beberapa Pusdiklat yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang, perkembangan Pusdiklat di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan penekanan desain Arsitektur Bioklimatik dengan konsep Taman oleh Garret Eckbo sebagai acuan yang dipilih dalam mengembangkan Pusdiklat Bulutangkis ini. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.