Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INTERNALISASI SIKAP HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KISAH HIKMAH SERTA KETELADANAN GURU PADA PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH MENENGAH Sri Risky Ananda; Kama Abdul Hakam; Ganjar Muhammad Ganeswara
Jurnal Pendidikan Karakter VOL. 13, NO. 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v13i1.46385

Abstract

Pandemi Covid-19 mengubah wajah pendidikan. Terjadinya perubahan dari sistem pembelajaran konvensional ke sistem pembelajaran daring yang berbasis teknologi bisa menjadi rintangan jika guru tidak mampu menintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Selain itu di masa pandemi ini, guru hanya menekankan pada transfer knowledge tetapi seringkali melupakan sisi ruhani dan pendidikan karakter siswa yang menjadi esensi seorang manusia. Kecanggihan teknologi tidak akan mampu menggantikan peran guru sebagai pendidik siswa. Walaupun kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara daring, pendidikan karakter harus tetap menjadi prioritas dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah menginterrnalisasi sikap hormat dan tanggung jawab pada siswa sekolah menengah melalui kisah hikmah dan keteladanan guru pada pembelajaran daring. Internalisasi sikap hormat dan tanggung jawab pada masa pembelajaran daring dapat dilakukan melalui keteladanan guru. Bentuk keteladanan guru dalam menanamkan karakter tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan cara pembiasaan dan pendekatan kepada siswa untuk dapat menanamkan dan membentuk karakter tanggung jawab siswa. Selain itu internalisasi sikap hormat dan tanggung jawab dapat dilakukan melalui metode kisah yaitu dengan cara bercerita tentang peristiwa-peristiwa ataupun kisah penuh hikmah dalam upaya pembentukan akhlak. Kisah juga dapat memberikan stimulasi kepada peserta didik dan secara otomatis mendorong peserta didik untuk berbuat kebajikan serta dapat membentuk akhlak mulia.
Spiritual Intelligence: Vision, Mission, and Character Strengthening Strategies in Education Policy Mupid Hidayat; Yusuf Siswantara; Ace Suryadi; Ganjar Muhammad Ganeswara
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 3 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.544 KB) | DOI: 10.17977/um019v7i3p692-700

Abstract

Spiritual intelligence is the soul of national education.  Forgetting this creates a gap between ideals and the reality of education.  Without mapping, educational understanding can be fragmented so that education is only seen partially.  The academic challenge is how to map the education, character, and context of the digital age as well as the threat of disintegration of the nation can be done. Using the method of literature review with descriptive analytics, this research reveals the essence of education as character formation. At the end of the study, the answer was presented with three things: character education is a vision of national education, continuing education as the times becomes the general mission of national education, and adaptive implementation supports the development of the nation's character.
Penerapan Metode Diskusi Dilema Moral dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Saroh Kurnia; Ganjar Muhammad Ganeswara
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 2 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i2.35347

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah di kelas yaitu kurangnya komunikasi timbal balik antara siswa dengan guru saat belajar. Padahal hal tersebut mempengaruhi pada pola pikir dan tindakan yang akan dilakukan siswa, salah satunya untuk mencegah tindakan amoral.Oleh karena itu, untuk membangkitkan keberanian siswa, salah satunya dengan menerapkan diskusi dilema moral karena dapat digunakan dalam mengasah keterampilan rasional, sikap, sekaligus kemampuan mengambil keputusan yang terbaik. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu perkembangan moral kognitif dengan karakteristiknya memberikan penekanan pada aspek kognitif dan perkembangannya.Penelitian ini bertujuan mendorong siswa untuk berfikir aktif, kritis terhadap masalah moral dan aktivitas siswa dengan menerapkan diskusi dilema moral dalam pembelajaran IPS. Adapun metode penelitiannya yaitu Penelitian Tindakan Kelas terhadap 28 siswa kelas V MI Darul Hufadz Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hasil observasi diperoleh aktivitas siswa pada siklus I memperoleh persentase sebesar 61%, siklus II sebesar 67%, serta siklus III sebesar 78%. Adapun kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus I diperoleh presentase sebesar 32,14%,  siklus II sebesar 43%. Sedangkan siklus III sebesar 71.43%. Hasil tersebut dikategorikan baik. Jadi secara psikologis ketika siswa melakukan diskusi, maka dapat melatih cara berfikirnya. Implikasi dari penelitian ini yaitu agar siswa memiliki pengetahuan, perasaan, dan perilaku yang baik
EDUCATING CHILDREN WITH HEART AND SELF-QUALITY: IMPLICATIONS OF KI HADJAR DEWANTARA'S THINKING ON PRIMARY SCHOOL CHARACTER EDUCATION Yusuf Siswantara; Ace Suryadi; Mupid Hidayat; Ganjar Muhammad Ganeswara; Asnita Sirait
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i2.4566

Abstract

The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is "antêp, mantêp, têtêp," the child's attitude that is "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (attitude area), and the educational method "Among" with spirit: "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the "Among, Momong, Ngemong" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process. Masalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode "Among, Momong, Ngemong" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Inclusive values: Foundations of religious education for multicultural harmonious life Yusuf Siswantara; Ace Suryadi; Mupid Hidayat; Ganjar Muhammad Ganeswara
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 9, No 1: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v9i1.548

Abstract

Harmonious living in a diverse society presents complex challenges due to the potential for significant conflict. Radicalism, intolerance, and social conflict often occur, especially concerning religious pluralism. Educational institutions, which are expected to build the nation's character, are also prone to religion's education labeling. Hence, Christian religious education had two choices: strengthen dogmatic teaching or embrace inclusive values. This research focuses on the importance of inclusive values as the foundation for Christian Religious Education. Through descriptive analysis of various literature, this study discusses the theological basis for inclusive values in the context of the Church and its implications for Christian religious education. The research results show that the value of inclusion is based on the reflection of the incarnation and the example of encountering dialogue, which forms the foundation for inclusive Christian Religious Education.
Implementasi pendidikan karakter disiplin di PAUD Bima Sakti Sumedang Ofach Pudin; Aceng Kosasih; Ganjar Muhammad Ganeswara
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 18, No 1 (2020): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi karakter disiplin di PAUD. Ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triagulasi yang memeriksa atau membandingkan beberapa data, termasuk komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, tindakan yang diambil dalam mengimplementasikan karakter disiplin. Karakter ini tidak dapat berhasil selama tidak ada keberlanjutan dan keselarasan antara lingkungan pendidikan seperti rumah tangga dan keluarga sebagai pembentukan karakter dan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Untuk meningkatkan kualitas karakter disiplin dalam pendidikan, implementasi dan evaluasi diperlukan di semua tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter disiplin dalam pendidikan dapat mengubah sikap dan perilaku guru dan siswa PAUD menjadi lebih baik, misalnya guru dan peserta didik akan berjabat tangan ketika mereka datang atau meninggalkan sekolah, menyelesaikan upacara secara bergantian, tidak ada lebih banyak peserta didik yang datang terlambat atau bolos sekolah. Pengembangan dan implementasi karakter disiplin merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk menciptakan peserta didik yang terbiasa berperilaku lebih disiplin.
Internalisasi nilai moral melalui keteladanan guru pada proses pembelajaran di ruang kelas Indra Gunawan; Sofyan Sauri; Ganjar Muhammad Ganeswara
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 17, No 1 (2019): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguatan pendidikan nilai dalam konteks era global sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara Indonesia. Diakui ataupun tidak, faktanya krisis moral telah terjadi pada anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa. Melihat betapa krisisnya permasalahan moralitas bangsa Indonesia, maka pendidikan nilai di sekolah menjadi sangat penting untuk dikaji lebih dalam. Proses pembelajaran di ruang kelas merupakan sarana di mana anak menghabiskan waktunya untuk belajar dan berinteraksi. Tidak menutup kemungkinan proses pembelajaran di ruang kelas menjadi sarana yang cocok dan sesuai dalam menginternalisasikan nilai-nilai moral kepada siswa. Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan konsep internalisasi nilai moral pada proses pembelajaran di ruang kelas. Dengan memahami konsep internalisasi nilai moral pada proses pembelajaran di ruang kelas diharapkan dapat mengoptimalkan pendidikan karakter di persekolahan dan juga dapat merangsang penelitian dan pengembangan pendidikan karakter di Indonesia.