Jeruk purut adalah tanaman dari suku jeruk yang umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan dan minuman, selain itu tanaman ini juga merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin yang baik untuk kesehatan tubuh, minyak atsiri kulit buah jeruk purut mengandung komponen utama (21,44%) β-pinem, (20,91%) sitronelal, (12,59%) limonen dan (11,93%) terpinen – 4 ol, senyawa β – pinem telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, RNA dinding polisakarida dan ergosterol membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas etanol kulit jeruk purut terhadap gambaran histopatologi mukosa telinga tengah yang terinfeksi staphylococcus aureus pada galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk setiap kelompok perlakuan dari perlakuan kontrol, ekstrak kulit jeruk purut konsentrasi 50%, dan Ofloxacin, rata memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, dengan niali signifikansi sebesar 0,009 untuk kelompok kontrol, 0,002 untuk ekstrak 50% dan 0,000 untuk ekstrak Ofloxacin. Dari hasil ini dapat kita lihat bahwa yang paling efektif dari hasil penelitian ini adalah ekstrak Ofloxacin karena memiliki nilai signifikansi paling rendah diantara perlakuan yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata – rata perlakuan dari setiap kelompok memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, namun yang paling efektif yaitu ekstrak Ofloxacin.