Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

POTENSI BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS ASAL PULAU NGGE (SIBOLGA) SEBAGAI SUMBER ANTIBAKTERI Restuati, Martina; Gultom, Endang Sulistyarini
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 12, No 2 (2012): SEPTEMBER 2012
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakieri dari bakieri yangberasosiasi dengan Spans dari perairan Pulau Ngge Sibolga. Tujuan peneliiian iniadalah untuk mendapatkan isolat bakteri yang memlliki aktivitas aniibakieri terhadap E. coli, S. aureus dan B.Substilis serta mengetahui sifat biokimia daribakteri yang memiliki aktivitas antibakteri tersebut. Pengambilan sampel sponsdilakukan dengan teknik scuba diving pada kedalaman 5 meter. Bakieri yangberasosiasi dengan spons diisolasi dengan meiode pengenceran bertingkat dan pourplate pada media NA. Uji aktivitas aniibakieri dilakukan dengan metode difusi agarmenggunakan paper disk; Isolat yang memiliki aktivitas antibakteri diuji sifatbiokimianya. Berdasarkan hasil penelitian didapaikan 6 isolat bakteri yangberasosiasi dengan spons, dan dari 6 isolat tersebut didapat 3 isolai yang memilikiaktivitas antibakteri (Spl dan Sp2 terhadap S. aureus dan Sp4 terhadap E. coli ).Ketiga isolat bakieri ini merupakatt bakteri gram negatif dan motil. Pada ujikatalase, oksidase, urea, siirai dan fermentasi karbohidrat, ketiga isolat bakieri baikSpl, Sp2 maupun Sp4 sama-sama menunjukan reaksi yang positif. Uji MR ketigaisolat sama-sama menunjukan reaksi negatif. Sedangkan pada uji gelatin isolat Spl dan Sp2 menunjukkan reaksi negatif dan Sp4 menunjukkan reaksi)
PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata) SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP TITER ANTIBODI DAN LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Restuati, Martina; Gultom, Endang Sulistyarini
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 2 (2013): SEPTEMBER 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuaq untuk mengetahui pengaruh ekstrakdaun sirsak (Annona muricata) terhadap jumlah hitung dan jenis leukositserta kadar imunoglobulin M pada tikus putih (Rattus norvegicus).), dengansampel yang digunakan sebanyak 24 ekor Rancangan Acak Lengkap (RAL)non faktorial dengan empat perlakuan masing-masing diberi enam ulangan.Perlakuan yang dilakukan pada tikus putih adalah kelompok Ao sebagaikontrol diberi 0,5 ml aquadest per oral tiap hari. Kelompok A1 250 mgekstrak etanol daun sirsak /kg BB tanpa SRBC, kelompok A2 250 mg ekstraketanol daun sirsak/kg BB + 0,1 SRBC dan kelompok A3 0,1 ml SRBC.Dilakukan selama 30 hari dan pemberian SRBC dilakukan pada hari ke 8dan ke 15. Parameter yang diamati adalah hitung jenis leukosit dan titerantibodi. Selanjutnya dianalisis dengan Anava dan dilanjutkan dengan ujiBNT. Ekstrak etanol sirsak memberikan pengaruh nyata terhadappeningkatan jumlah agranulosit leukosit jenis limfosit pada tikus putih.Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan ANA VA satu jalurdiperoleh F hitung = 4,3 lebih besar dari F tabel (0,05) =3,10 dan lebih kecildari F tabel (0,01) = 4,94. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol daun sirsakberpengaruh dalam peningkatan imunostimulan dan hitung jenis leukositserta dapat meningkatkan imunitas humoral melalui peningkatan kadar titer antibodi. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan ANA VAsatu jalur diperoleh F hitung = 3,20 lebih b.esar dari F tabel (0,05) .=3,10 danlebih kecil dari F tabel (0,01) = 4,94. Hal ini menunjukkan bahwa adapengaruh pemberian ekstrak etanol sirsak terhadap peningkatan jumlahgranulosit Genis leukosit lainnya) pada tikus putih.
Identification of Bacterial Symbiont Sponge with Antibacterial Activity against Multi Drug Resistant Organism (MDRO) Bacteria from Sea Waters in Sibolga, North Sumatra Indonesia Endang Sulistyarini Gultom; Hasruddin Hasruddin; Aida Fitriani Sitompul; Albert D Situmorang; Eko Prasetya
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 12, No 2 (2021): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.703 KB) | DOI: 10.24042/biosfer.v12i2.10138

Abstract

This research employed the experimental method with descriptive data analysis. It aimed to isolate and identify sponge symbiont bacteria with antibacterial potential against Multi-Drug Resistance Organisms (MDRO) with the 16S rRNA gene marker. Based on the study results, two sponges were obtained, namely Clathrina sp and Agelas sp, each having 11 and 7 isolates of symbiont bacteria, respectively. Based on the antibacterial activity test results, out of 18 isolates of symbiont bacteria, only 4 had antibacterial potential against MDRO (Klebsiella pneumoniae ESBL, Pseudomonas aeruginosa ESBL, or Staphylococcus lugdunensis MRSA) with inhibition zones of 9.3 mm, 8.3 mm, and 8.1 mm, respectively. The results of bacterial identification using the 16S rRNA gene sequence isolate S1I3, S1I9, and A1I3 belong to the Bacillus cereus and Bacillus paramycoides types. This research is expected to provide important information about sponge symbiont bacteria with antibacterial potential against MDRO.
Antibacterial activity test on ethanol extract fraction of Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) leaves for multi-drug resistant organisms bacteria Endang Sulistyarini Gultom; Tri Hartanti; Hasnaul Maritsa; Eko Prasetya
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v9i1.17067

Abstract

The resistance of pathogenic bacteria to antibiotics is increasing due to antibiotics with incorrect doses, wrong diagnostics, and the wrong target. Bacteria that have been resistant to several antibiotics are called multi-drug resistant organisms (MDRO) bacteria. Bacterial resistance to some antibiotics requires alternative herbal treatments, one of which is the Chromolaena odorata L. Research must therefore be conducted on the antibacterial activity of the ethanol extract fraction of C. odorata L. leaves for MDRO bacteria, such as Staphylococcus lugdunensis methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Pseudomonas aeruginosa extended-spectrum beta-lactamase (ESBL), and Klebsiella pneumoniae ESBL. This study aims to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of Kirinyuh leaves (C. odorata L.) and the antibacterial activity of the fractionation against MDRO bacteria. Test results of kirinyuh leaf ethanol extract for S. lugdunensis MRSA, P. aeruginosa ESBL, and K. pneumoniae ESBL bacteria each resulted in an inhibition zone with an average diameter of 11.6 mm (strong), 11.5 mm (strong), and 11.13 mm (strong), respectively. Testing the antibacterial activity of the ethanol fraction against MDRO bacteria can show antibacterial activity against all tested bacteria, namely Fraction 5. The results of the antibacterial activity of fraction 5 against K. pneumoniae ESBL, P. aeruginosa ESBL, and S. lugdunensis MRSA bacteria with the formation of inhibition zones formed of 10.2 mm (strong), 8.8 mm (moderate), and 7.9 mm (moderate), respectively. The results of thin-layer chromatography showed that the secondary metabolites contained in the fifth fraction were terpenoids, steroids, and flavonoids.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP BAKTERI MDR (Multi Drug Resistant) DENGAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI Nur hasanah; Endang Sulistyarini Gultom
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.16600

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata) terhadap bakteri MDR dengan metode KLT-bioautografi. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri MDR S.lugdunensis MRSA, K.pneumoniae ESBL dan P.aeruginosa ESBL. Metode ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol p.a.Untuk pengujian KLT-bioautografi, ekstrak metanol daun kirinyuh ditotolkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan eluen metanol:kloroform (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8 dan 1:9), kemudian plat KLT ditempelkan pada media MHA yang telah diinokulasikan ke 3 bakteri MDR dan diinkubasi selama 24 jam. Zona hambat yang terbentuk dilakukan identifikasi senyawa menggunakan pereaksi semprot FeCl3, dragendorff, uap amoniak, SbCl3 dan Lieberman bouchardat. Hasil uji KLT-bioautografi menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kirinyuh dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang ditandai terbentuknya zona bening pada EMDKF3, EMDKF7b, EMDKF9b dengan masing-masing nilai Rf 0,47 cm (fenol), 0,87 cm (flavonoid), 0,92 cm (flavonoid) pada bakteri S.lugdunensis MRSA dan EMDKF2, EMDKF7a, EMDKF7c dengan masing-masing nilai Rf 0,6 cm (flavonoid), 0,57 cm (alkaloid), 0,96 cm (flavonoid) pada bakteri K.pneumoniae ESBL, sedangkan pada bakteri P.aeruginosa ESBL ekstrak metanol daun kirinyuh tidak memiliki aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan tidak ada zona bening yang terbentuk. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri terhadap bakteri S.lugdunensis MRSA dan K.pneumoniae ESBL adalah senyawa golongan alkaloid, flavonoid dan fenol. Kata Kunci: Chromolaena odorata, Bakteri MDR, Aktivitas Antibakteri, KLT    Bioautografi ABSTRACT            This study aims to determine the antibacterial activity of methanol extract of kirinyuh leaves (Chromolaena odorata) against MDR bacteria by TLC-bioautography method. The test bacteria used were MDR S.lugdunensis MRSA, K.pneumoniae ESBL and P.aeruginosa ESBL. The extraction method is carried out by maceration using methanol solvent p.a. for TLC-bioautographic testing, the methanol extract of the kirinyuh leaves was poured on the TLC plate then eluted with methanol:chloroform eluent (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8 and 1:9), then the TLC plate was attached to the MHA media which had been inoculated to 3 MDR bacteria and incubated for 24 hours. Inhibition zones formed were identified using compound spray reagents FeCl3, dragendorff, ammonia vapor, SbCl3 and Lieberman bouchardat. The TLC-bioautographic test results showed that the methanolic extract of kirinyuh leaves can inhibit bacterial growth marked by the formation of clear zones in EMDKF3, EMDKF7b, EMDKF9b with each Rf value of 0,47 cm (phenol), 0,87 cm (flavonoids), 0,92 cm (flavonoids) in S.lugdunensis MRSA and EMDKF2, EMDKF7a, EMDKF7c bacteria with Rf values of 0,6 cm (flavonoids), 0,57 cm (alkaloids), 0,96 cm (flavonoids) in K.pneumoniae ESBL, whereas in P.aeruginosa ESBL bacteria the methanolic extract of kirinyuh leaves had no antibacterial activity as indicated by no clear zone formed. The compounds that act as antibacterial against the bacteria S.lugdunensis MRSA and K.pneumoniae ESBL are alkaloid, flavonoid and phenol compounds.Keywords: Chromolaena odorata, MDR Bacteria, Antibacterial Activity, TLC  Bioautography
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST CAUSES INFECTIONS ON THE SKIN FROM THE ENDOPHYTIC FUNGI OF BASIL LEAVES (Ocimum sanctum L.) Uswatun Hasanah; Ahmad Shafwan S Pulungan; Endang Sulistyarini Gultom
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 7, No 3 (2021): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v7i3.28837

Abstract

The aim of this study was to fund isolates of endophytic fungi from basil leaves (Ocimum sanctum L) which had inhibition against the growth of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus pyogenes bacteria. The specific target to be achieved from this research is the inhibition of each isolate of the basil leaf endophytic fungus (Ocimum sanctum L) against Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus pyogenes.This study produced 26 isolates of endophytic fungi from basil leaves (Ocimum sanctum L), two (2) which has inhibitory power against Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus pyogenes bacteria. 
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA INSANG IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Reni Anggraini; Endang Sulistyarini Gultom
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v3i2.7536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis parasit yang menginfeksi pada insang ikan mas koki (Carassius auratus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017, di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan. Pemeriksaaan ektoparasit dilakukan dengan menggunakan metode pengapungan, dimana sampel insang direndam didalam larutan garam fisiologis yang kemudian dibiarkan selama 5 menit. Dari hasil penelitian ditemukan 2 jenis parasit yang menginfeksi insang ikan mas koki (Carassius auratus), yaitu Unitubulotestis sardae dan Dactylogyrus sp. Kata Kunci : Parasit, Insang, Carassius auratus, ektoparasit.
EKSPLORASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER HELAIAN DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) DENGAN Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) Endang Sulistyarini Gultom; Mutiara Sakinah; Uswatun Hasanah
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i1.16450

Abstract

ABSTRAKKirinyuh (Chromolaena odorata) secara tradisional telah digunakan sebagai tumbuhan obat. Obat tradisional masih banyak digunakan oleh masyarakat dan dianggap sangat bermanfaat karena bahan alam mampu mengobati berbagai macam penyakit dan memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat yang terbuat dari bahan sintesis. Kirinyuh mengandung senyawa metabolit sekunder umumnya flavonoid, alkaloid, steroid, fenol dan terpenoid. Akan tetapi pada beberapa penelitian yang dilakukan tidak dibedakan pada helaian berapa daun diambil, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan senyawa metabolit sekunder daun muda dan daun tua kirinyuh (Chromolaena odorata) dengan metode kromatografi gas. ada perbedaan jumlah senyawa yang diperoleh, pada daun tua memiliki jumlah senyawa yang lebih banyak yaitu 22 senyawa bioaktif daripada senyawa bioaktif yang terdapat pada daun muda yaitu 13 senyawa bioaktif. . γ-sitosterol senyawa yang hanya teridentifikasi pada daun tua dan diisooctyl phthalate dan Bis(2-ethylhexyl) phthalate merupakan golongan senyawa saponin yang hanya terdapat pada daun muda.Senyawa-senyawa bioaktif tersebut termasuk dalam golongan flavonoid, terpenoid, saponin, fenol, alkaloid dan steroid.Kata kunci : Kirinyuh (Chromolaena odorata), senyawa metabolit sekunder, daun muda, daun tua.
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN KOI (Cyprinus caprio) Indra Priawan; Endang Sulistyarini Gultom; Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v3i1.7368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ektoparasit yang terdapat pada ikan koi yang dijual di Jalan Bintang Medan. Ektoprarasit diketahui dapat menyebabkan penyakit pada ikan. Hal ini akan berdampak pada ikan lainnya. Kerusakan yang diakibatkan oleh ektoparasit ini akan meningkatkan intensitas penyakit pada ikan. Luka yang ditimbulkan oleh adanya ektoparasit pada ikan menjadi jalan masuk bagi kuman lain untuk menyerang ikan. Sampel yang digunakan ialah tiga ekor ikan koi yang mana ektoparasit yang menginfeksi ikan di amati lendir pada tubuh dan sirip ikan mas koki. Identifikasi ektoparasit dilakukan dengan menggunakan literatur. Ektoparasit yang teridentifikasi ialah Ichthyophthirius sp., Oodinium sp., Costia Sp. Dengan jumlah parasit terbanyak ialah spesies Oodinium sp.Kata Kunci : Ektoparasit, ikan koi, identifikasi.
PENGARUH FREKUENSI PENGGANTIAN SEKAM DENGAN KEHADIRAN EKTOPARASIT PADA MENCIT (Mus musculus) Armansyah Maulana Harahap; Endang Sulistyarini Gultom; Ahmad Shafwan S. Pulungan
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v3i3.9386

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggantian sekam terhadap kehadiran ektoparasit pada mencit yang dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan. Metode yang digunakan dengan memakai mencit dengan frekuensi penggantian sekam sekali dua minggu dengan 3 kali pengulangan dan menggunakan mencit peliharaan dengan frekuensi penggantian sekam sekali dua hari sebagai pembanding kehadiran ektoparasit pada mencit. Badan Mencit di usap dengan kapas yang sudah ditetesi alkohol dan disisir ke atas alkohol 70% sebagai koleksi ektoparasit kemudian di preservasi untuk di identifikasi. Hasil yang diperoleh terdapat ektoparasit jenis tungau dan pinjal untuk jenis tungau berasal dari anggota Laelapidae dan Xenopsylla cheopis pada mencit dengan frekuensi penggantian sekam sekali dua minggu, untuk itu dapat diperoleh kesimpulan bahwa kehadiran ektoparasit berpengaruh dengan frekuensi penggantian sekam. Kata kunci: Mencit, Ektoparasit, Sekam