Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dan Fase Pengobatan TB dengan Status Gizi pada Pasien TB Parustik Kusumaningroh, Dina; Susilowati, Tri; Wulandari, Riyani
Journal of Ners and Midwifery Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.288 KB) | DOI: 10.26699/jnk.v5i1.ART.p001-007

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit yang menjadi perhatian global. Penyakit ini disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, kasus TB terbanyak di RS di Surakarta terdapat di BBKPM Surakarta. Infeksi TB ini akan mempengaruhi status gizi pada penderita, dimana penderita akan tampak kurus sehingga diperlukan pengobatan OAT (tahap awal dan lanjutan) dan aktivitas yang cukup untuk meningkatkan status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan fase pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta. Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional, sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 pasien. Teknik sampling menggunakan purposive dan quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan teknik analisa spearman rank correlation, chi-square dan regression logistic pada taraf signifikansi 95%. Hasil uji bivariat dengan spearman rank correlation menyatakan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi (= 0,029 < 0,05), hasil uji bivariat chi-square membuktikan adanya hubungan fase pengobatan TB dengan status gizi (= 0,009 < 0,05). Sedangkan hasil uji regresi logistik menyatakan bahwa fase pengobatan TB berpeluang 0,382 kali lebih besar dibandingkan aktivitas fisik untuk mempengaruhi status gizi. Ada hubungan aktivitas fisik dan fase pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta. Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang pola makan dan kebutuhan nutrisi untuk pasien TB paru dan pasien menjaga atau mengatur aktivitas fisik serta mencukupi asupan nutrisi agar dapat meningkatkan status gizi.
PERAWATAN LUKA SEDERHANA KECELAKAAN KERJA DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN NUSUKAN SURAKARTA Fatmawati, Siti; Wulandari, Riyani
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2019): MEI
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.207 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v3i1.359

Abstract

Latar Belakang: Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak terduga dan diharapkan. Kecelakaan dapat terjadi di Rumah Tangga yang merupakan hal yang tidak diharapkan, karena peristiwa kecelakaan dapat disertai kerugian material apabila tidak mengetahui penanganan yang tepat sebelum dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. Tujuan pelatihan perawatan luka sederhana adalah untuk memberikan informasi tentang penanganan sederhana jika terjadi kecelakaan di rumah tangga. Serta melatih kemampuan ibu-ibu dalam melakukan perawatan luka secara sederhana sebelum dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilakukan dengan cara penyuluhan dan mendemonstrasikan cara perawatan luka sederhana. Hasil dari kegiatan ini peserta aktif dalam mengkuti kegiatan dan mampu mempraktekkan dalam memberikan perawatan luka secara sederhana. Kesimpulan: pelatihan perawatan luka sederhana ini dilakukan dengan cara penyuluhan, demonstrasi dan redemonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan perawatan luka sederhana.?
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DENGAN PERILAKU MENGONTROL GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Kunaryanti, Kunaryanti; Andriyani, Annisa; Wulandari, Riyani
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i1.7007

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Perilaku pasien dalam mengontrol gula darah masih buruk, ini dikarenakan pasien belum tahu tentang DM dan mereka masih sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis yang tidak sesuai dengan aturan serta perilaku lainnya, sehingga ini mengakibatkan kadar gula darah pasien meningkat. Oleh karena itu, pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes mellitus dan terapinya memegang peranan penting dalam mengontrol kadar gula darah.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang DM dengan perilaku mengontrol gula darah pada pasien DM Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisa data menggunakan uji chi square. Teknik pengambilan sampel secara quota sampling. Hasil uji bivariat membuktikan pengetahuan tentang DM berhubungan dengan perilaku mengontrol gula darah (p=0,000) 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang DM dengan perilaku mengontrol gula darah pada pasien DM rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR MASYARAKAT DUSUN KESONGO Utami, Dyah Rahmawatie Ratna Budi; Sari, Dewi Kartika; Wulandari, Riyani; Istiqomah, Anjula Roselini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i1.544

Abstract

Latar Belakang: Bencana banjir sering terjadi pada mayarakat yang tinggal di pinggiran sungai, sehingga masyarakat perlu memahami kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi dan merespon jika terjadi bencana banjir. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir meliputi tingginya kemampuan mengenali bencana yang berpotensi terjadi di lingkungan tempat tinggal, kemampuan mengenali tanda-tanda akan terjadinya bencana dan kesadaran untuk mengelola lingkungan tempat tinggal yang ramah bencana. Pemahaman tentang kesiapsiagaan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir. Tujuan: Mengetahui kesiapsiagaan masyarakat pinggiran sungai dalam menghadapi bencana banjir di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian descriptive survey, teknik pengambilan sampel purposive sampling, populasi 210 kepala keluarga, sampel 138 responden, instrumen penelitian kuesioner. Analisa data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas warga berumur > 40 tahun sebanyak 96 responden (69.6%), berpendidikan SD/MI sebanyak 59 responden (42.8%), pekerjaan petani sebanyak 72 responden (52.2%), warga mempunyai pengetahuan baik sebanyak 70 responden (50.7%), mempunyai rencana tanggap darurat siap sebanyak 138 responden (100%), mempunyai sistem peringatan dini yang tepat sebanyak 138 responden (100%) dan mempunyai kesiapsiagaan tinggi sebanyak 89 responden (64.5%). Kesimpulan: Mayoritas warga di Dusun Kesongo mempunyai kesiapsiagaan tinggi yaitu sebanyak 89 responden (64.5%)
STUDI FENOMENOLOGI RUMAH SAKIT TANPA DINDING DI RUMAH SAKIT DR MOEWARDI SURAKARTA Wahyuni, Wahyuni; Widayati, Rina Sri; Wulandari, Riyani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i1.523

Abstract

Program Rumah sakit Tanpa Dinding (RSTD) merupakan perwujudan dari upaya pemerintah  daerah Provinsi Jawa Tengah guna mencapai derajat kesehatan masyarakat Jawa Tengah setinggi tingginya.Program kesehatan yang selama ini sudah sangat dikenal adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang kalau upaya tersebut dilaksanakan secara sinergi, saling mendukung dan optimal, niscaya permasalahan kesehatan bisa diatasi dengan adekuat. Hal ini tentunya berhubungan erat dengan sistem perencanaan yang selayaknya dibuat dengan merujuk pada permasalahan kesehatan berdasarkan data-data yang evidence based atau berbasis bukti dari berbagai elemen seperti hasil kajian/ penelitian dan lain-lain, dengan harapan permasalahan kesehatan terutama yang berkaitan dengan substansi RSTD dapat dilaksanakan secara adekuat. Implikasinya, pemerintah yang dalam hal ini dinas kesehatan dan rumah sakit perlu menyiapkan dengan baik konsep dan kebijakan seperti apa yang akan diimplementasikan dalam menopang berjalannya program Rumah Sakit Tanpa Dinding.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Fase Pengobatan TB dengan Status Gizi pada Pasien TB Parustik Dina Kusumaningroh; Tri Susilowati; Riyani Wulandari
Journal of Ners and Midwifery Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v5i1.ART.p001-007

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit yang menjadi perhatian global. Penyakit ini disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, kasus TB terbanyak di RS di Surakarta terdapat di BBKPM Surakarta. Infeksi TB ini akan mempengaruhi status gizi pada penderita, dimana penderita akan tampak kurus sehingga diperlukan pengobatan OAT (tahap awal dan lanjutan) dan aktivitas yang cukup untuk meningkatkan status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan fase pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta. Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional, sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 pasien. Teknik sampling menggunakan purposive dan quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan teknik analisa spearman rank correlation, chi-square dan regression logistic pada taraf signifikansi 95%. Hasil uji bivariat dengan spearman rank correlation menyatakan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi (= 0,029 < 0,05), hasil uji bivariat chi-square membuktikan adanya hubungan fase pengobatan TB dengan status gizi (= 0,009 < 0,05). Sedangkan hasil uji regresi logistik menyatakan bahwa fase pengobatan TB berpeluang 0,382 kali lebih besar dibandingkan aktivitas fisik untuk mempengaruhi status gizi. Ada hubungan aktivitas fisik dan fase pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta. Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang pola makan dan kebutuhan nutrisi untuk pasien TB paru dan pasien menjaga atau mengatur aktivitas fisik serta mencukupi asupan nutrisi agar dapat meningkatkan status gizi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DENGAN PERILAKU MENGONTROL GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Kunaryanti Kunaryanti; Annisa Andriyani; Riyani Wulandari
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i1.7007

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Perilaku pasien dalam mengontrol gula darah masih buruk, ini dikarenakan pasien belum tahu tentang DM dan mereka masih sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis yang tidak sesuai dengan aturan serta perilaku lainnya, sehingga ini mengakibatkan kadar gula darah pasien meningkat. Oleh karena itu, pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes mellitus dan terapinya memegang peranan penting dalam mengontrol kadar gula darah.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang DM dengan perilaku mengontrol gula darah pada pasien DM Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisa data menggunakan uji chi square. Teknik pengambilan sampel secara quota sampling. Hasil uji bivariat membuktikan pengetahuan tentang DM berhubungan dengan perilaku mengontrol gula darah (p=0,000)0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang DM dengan perilaku mengontrol gula darah pada pasien DM rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Penerapan Brain Gym Terhadap Tingkat Demensia Pada Lanjut Usia Riyani Wulandari; Dewi Kartika Sari; Siti Fatmawati
Bima Nursing Journal Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.884 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v2i1.536

Abstract

The problem of dementia which is an intellectual impairment and memory in old age is a problem that needs to get immediate prevention and good handling. There are ways that can be used to prevent dementia, one of which is brain exercise, which is a series of simple movements that can balance the brain and is a training program to train the right and left brain nerve cells.This study aims to explain the effectiveness of brain exercise in reducing dementia levels in the elderly. The research design used a quasy experiment with a control group design pre-test-post-test. The population is the elderly who are active participants in Posyandu in the Pucangsawit Village area. The sample of this study was 50 respondents, taken using a random sampling technique with 25 respondents being the intervention group and 25 respondents being the control group, where these respondents had met the inclusion criteria set.The independent variable is brain gym and the dependent variable is the level of dementia in the parents. Data were collected using the SMMSE questionnaire. The results showed that there was an effect of the application of brain training on the level of dementia in the elderly, there was a significant decrease in the average level of dementia before and after the application of brain exercise in the intervention group, there was a significant decrease in the average level of dementia before and after the application of placebo in the control group. , there was a significant reduction in dementia rates (p value = 0.0001) in the intervention group after being given a brain gym. Further analysis showed a significant difference in the level of dementia among the elderly in the intervention group and the control group with a value of p = 0.013. Conclusion: brain exercise has a significant effect in reducing dementia rates in the elderly
HUBUNGAN AKTIVITAS OLAHRAGA DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI DI DESA PUCANGMILIRAN TULUNG KLATEN Ifana Nashruna; . Maryatun; Riyani Wulandari
Gaster Vol 9 No 1 (2012): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.381 KB)

Abstract

Latar Belakang ; Sindrom pramenstruasi merupakan gejala fisik dan emosi yang dialami sebelum menstruasi. Salah satu penyebabnya adalah penurunan kadar endorphin selama fase luteal. Olahraga dapat meningkatkan produksi endorphin, sehingga olahraga direkomendasikan sebagai salah satu treatment untuk mengurangi sindrom pramenstruasi, selain karena penurunan kadar endorphin, sindrom pramenstruasi juga disebabkan karena obesitas (Indeks Massa Tubuh ≥25). Semakin meningkat Indeks Massa Tubuh (IMT) akan meningkat pula keluhan sindrom pramenstruasi. Tujuan; Mengetahui hubungan aktivitas olahraga dan obesitas dengan kejadian sindrom pramenstruasi di Desa Pucangmiliran Tulung Klaten. Metode; penelitian non eksperimen dengan metode analitik menggunakan rancangan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling, dengan jumlah sampel penelitian 119 responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan timbangan, meteran dan cheklist. Analisa bivariat menggunakan uji Chi Square dan pada analisa multiviariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan bahwa aktivitas olahraga berhubungan dengan kejadian sindrom pramenstruasi (pvalue 0.008), dan obesitas berhubungan dengan kejadian sindrom pramenstruasi (pvalue 0.044) sedangkan pada uji multivariat membuktikan bahwa aktivitas olahraga (0.004) dan obesitas (0.020) dengan variabel kejadian sindrom pramenstruasi Phitung > Ptabel adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian sindrom pramenstruasi adalah aktivitas olahraga dengan  pvalue 0.004. Simpulan; Ada hubungan antara aktivitas olahraga dan obesitas dengan kejadian sindrom pramenstruasi di desa Pucangmiliran Tulung Klaten.   Kata Kunci : aktivitas olahraga, obesitas, sindrom pramenstruasi
PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO Riyani Wulandari
Gaster Vol 15 No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.546 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v15i1.133

Abstract

Pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi nosokomial sebesar 1,4 juta infeksi setiap tahunnya. Infeksi nosokomial dapat dicegah dengan 10% lingkungan dan 90% perilaku. Salah satu perilaku untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial adalah dengan melakukan cuci tangan. WHO (2009) merumuskan strategi pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan five moments cuci tangan perawat. Tujuan; Mengetahui gambaran pengetahuan dan penerapan five moments cuci tangan perawat di RSUD Sukoharjo. Metode; Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif dengan teknik total sampling dengan subyek penelitian adalah perawat ICU dan NICU sebanyak 29 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat. Hasil; Hasil penelitian pengetahuan dengan hasil pengetahuan baik yaitu sebesar 22 responden (75,9%) dan pengetahuan cukup dengan 7 responden (24,1%). Sebagian besar perawat sudah menerapkan five moments cuci tangan yaitu 17 responden (58,6%) dan perawat yang tidak menerapkan five moments cuci tangan yaitu 12 responden (41,4%). Kesimpulan; Pengetahuan perawat tentang five moments cuci tangan adalah baik dan sebagian besar perawat telah menerapkan five moments cuci tangan