Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN FOTO UDARA FORMAT KECIL UNTUK PEMETAAN BIDANG TANAH DI SUB DAS BOMPON Trida Ridho Fariz; Retnadi Heru Jatmiko; Estuning Tyas Wulan Mei; Ardhi Arnanto; Ramlah Ramlah; Muhammad Fauzan Ramadhan
Tunas Geografi Vol 9, No 1 (2020): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v9i1.18058

Abstract

 Remote sensing technology such as small format aerial photography (SFAP) from unmanned aerial vehicle (UAV) or drone can be a solution in accelerating the land parcel mapping in Indonesia. This study aims to determine the level of geometric and planimetric accuracy of SFAP data output in land parcel mapping and describe the step of data processing. The results showed that in land parcel mapping, the main SFAP output data is orthophoto. Therefore, the processing should not need to do the dense cloud process, the orthophoto build process can use DEM from sparse cloud for time efficiency and reduce the relief displacement effect. The orthophoto geometry accuracy is CE90 of 0.44, so it is very well used for mapping 1: 2500 scale, while DSM has a LE90 value of 2.80. Planimetry accuracy of the land parcel distance has met the tolerance standard, while planimetry accuracy of the land parcel area there is 1 parcel that does not meet the tolerance standard. However, in general, SFAP can be used as a basis for land parcel mapping in slightly hilly areas such as Bompon watershed.Keywords:     Small format aerial photo, land parcel, geometric accuracy, planimetric accuracy Teknologi penginderaan jauh seperti foto udara format kecil (FUFK) dari pesawat nir awak bisa menjadi solusi dalam percepatan pemetaan bidang tanah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketelitian geometrik dan planimetrik data keluaran FUFK dalam pemetaan bidang tanah serta mendeskripsikan tahapan-tahapan pengolahan datanya. Hasil penelitian menunujukkan bahwa dalam pemetaan bidang tanah, data keluaran FUFK yang utama adalah ortofoto. Oleh karena itu sebaiknya proses pengolahan tidak perlu melakukan proses dense cloud, proses build orthophoto bisa menggunakan DEM dari sparse cloud untuk efisiensi waktu serta mengurangi efek relief displacement. Ketelitian geometri ortofoto yaitu CE90 sebesar 0,44, sehingga sangat baik digunakan untuk pemetaan skala 1:2500, sedangkan DSM memiliki nilai LE90 sebesar 2,80. Ketelitian planimetrik terhadap jarak bidang tanah telah memenuhi standar toleransi, sedangkan ketelitian planimetrik terhadap luas bidang tanah terdapat 1 bidang yang tidak memenuhi standar toleransi. Walaupun begitu, secara umum FUFK bisa digunakan sebagai dasar pemetaan bidang tanah di wilayah yang sedikit berbukit seperti Sub DAS Bompon.Kata Kunci:  Foto udara format kecil, bidang tanah, ketelitian geometrik, ketelitian planimetrik.
Pesawat Udara Nir Awak (Uav) Untuk Penyediaan Data Spasial Bidang Tanah Di Kawasan Rawan Bencana Ardhi Arnanto; Estuning Tyas Wulan Mei; Dyah Rahmawati Hizbaron; Westi Utami
BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan Vol. 5 No. 2 (2019): Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/jb.v5i2.377

Abstract

Abstract: The increased disaster events in the last ten years warns all stakeholders about potential hazards. Potential risk to land assets due to disaster affects the needs of fast and accurate land data that only 65% mapped. This study aims to establish an interpretation method and mapping of paddy field using unmanned aerial vehicle (UAV). The research uses interpretation method by evidence convergence approach. The result shows that the value of accuracy above the tolerance value, 93.13% for landuse interpretation and 84,21% for land parcel booundary interpretation. It means that the small format aerial photography derived from drone can be used to provide quick and accurate spatial data on paddy field land parcel identification.Intisari: Peningkatan bencana dalam sepuluh tahun terakhir memberikan peringatan kepada semua pemangku kepentingan akan potensi bahaya. Potensi risiko terhadap aset-aset lahan yang disebabkan oleh dampak bencana membutuhkan ketersediaan data spasial lahan yang cepat dan akurat yang hingga saat ini baru terpetakan seluas 65%. Penelitian ini bertujuan membangun metode interpretasi dan memetakan bidang tanah sawah menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV). Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual dengan pendekatan konvergensi bukti. Hasil interpretasi menunjukkan nilai akurasi diatas nilai toleransi, 93,13% untuk interpretassi penggunaan lahan dan 84,21% untuk interpretasi batas bidang tanah. Hal ini berarti bahwa fotoudara format kecil yang dihasilkan dari pemotretan drone dapat digunakan untuk menghasilkan data spasial bidang tanah sawah secara cepat dan akurat. 
Penilaian Potensi Kerugian Penggunaan Tanah Sawah Berbasis Bidang Tanah di Wilayah Rawan Bencana Longsor Lahan dengan Penginderaan Jauh Ardhi Arnanto; Fauziah Larasati
Kadaster: Journal of Land Information Technology Vol. 1 No. 2 (2023): Kadaster: Journal of Land Information Technology
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/kadaster.v1i2.11

Abstract

INTISARI Tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim telah menjadi fokus utama dalam upaya pemahaman terhadap dampaknya, terutama bagi negara seperti Indonesia yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam. Salah satu aspek krusial dari dampak ini adalah peningkatan frekuensi bencana alam yang merugikan, yang mendorong perlunya pemahaman mendalam mengenai aset yang terlibat dalam skenario bencana. Dalam konteks ini, penelitian ini berusaha untuk memahami peran vital lahan sawah dalam kehidupan masyarakat pedesaan serta potensi kerugian yang mungkin terjadi akibat bencana. Dalam upaya menggali pemahaman yang lebih mendalam terkait hal ini, penelitian ini menggunakan teknologi penginderaan jauh untuk menganalisis data lahan sawah dan menafsirkan informasi mengenai tanaman padi. Pendekatan ini memberikan pandangan yang lebih rinci terkait potensi kerugian yang bisa terjadi pada aset vital ini dalam konteks wilayah rawan bencana longsor lahan. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa nilai aset lahan sawah di wilayah studi ternyata tidak hanya sebatas nilai material, melainkan mencakup nilai sosial dan ekonomi yang penting bagi komunitas pedesaan. Namun, perhitungan potensi kerugian yang mencapai Rp. 14.883.851.172 akibat potensi bencana longsor lahan mengingatkan kita akan pentingnya upaya mitigasi dan perlindungan terhadap aset vital ini dalam menghadapi ancaman bencana yang semakin meningkat akibat perubahan iklim. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi kebijakan publik yang lebih baik dalam mengelola risiko bencana serta mengapresiasi peran krusial lahan sawah dalam mendukung ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat pedesaan di masa depan. Kata Kunci: Penginderaan Jauh, Penilaian Potensi Kerugian, Bencana, Longsor.