Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Potensi Ekstrak Etanol Herba Apu-Apu (Pistia stratiotes) dan Fraksi-Fraksinya Sebagai Antioksidan Dengan Metode DPPH Dewi Dianasari; Irawati Firdiyansari
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v16i2.9148

Abstract

Free radicals play an important role in cell damage and degenerative diseases such as coronary heart disease, stroke, premature aging and others. Compounds that can inhibit free radicals are antioxidants. One of the plants that has a high phenolic compound and can be a source of natural antioxidants, apu-apu or Pistia stratiotes. This research was conducted to scientifically prove the antioxidant activity of the apu-apu herbal extract (Pistia stratiotes) and its fractions by the DPPH method. The sample used in the form of all parts apu-apu (apu-apu herb) obtained from the Sumbersari District, Jember Regency. In this study the DPPH method was used with a DPPH concentration of 0.1 mM, incubation time of ethanol extract 40 minutes, fraction of n-hexane 50 minutes, ethyl acetate fraction 45 minutes, ethanol-water fraction 40 minutes,vitamin C 35 minutes and measured at wavelength 517 nm . The results of the average antioxidant activity (IC50) were apu-apu herbal extract 16.675 µg / mL ± 0.239, n-hexane fraction 29.915 µg / mL ± 0.156, ethyl acetate fraction 11.875 µg / mL ± 0.038, ethanol-water fraction 9.090 µg / mL ± 0.156, ethyl acetate fraction 11.875 µg / mL ± 0.038, ethanol-water fraction 9.090 µg / mL ± 0.156, ethyl acetate fraction 11.875 µg / mL ± 0.038 / mL ± 0.122, and vitamin C 3.263 µg / mL ± 0.032. Vitamin C as a positive control had the highest activity, whereas the apu-apu sample which had the highest antioxidant activity was the ethanol-water fraction, and the lowest was the n-hexane fraction. The conclusion of this study is apu-apu herbal ethanol extract and its fractions have antioxidant activity, from high to low sequentially: ethanol-water fraction, ethyl acetate fraction, apu-apu herbaceous fraction, n- fraction hexane.
Potensi Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksinya Dari Tiga Varietas Jahe Sebagai Agen Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus Dewi Dianasari; Endah Puspitasari; Indah Yulia Ningsih; Bawon Triatmoko; Fauzia Ken Nasititi
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v17i1.9226

Abstract

One of the natural ingredients that to be used to inhibit bacterial growth is the Zingiber officinale. In Indonesia, there are 3 types of ginger which are distinguished by morphology, namely ‘emprit ginger (Zingiber officinale var. Amarum), ‘ gajah’ ginger (Zingiber officinale var. Officinarum), and red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum). This research was conducted to determine the activity of extracts and fractions of three ginger varieties in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus using the disc diffusion method. The test group consisted of ethanol extract, n-hexane fraction, and ethyl acetate fraction from 3 ginger varieties, concentrations of 5, 10, 20% w / v, gentamicin 10 μg (positive control) and 10% DMSO (negative control). The test results showed that ethanol extracts and fractions from the rhizomes of three varieties of ginger have the ability to inhibit S. aureus at concentrations of 5, 10, and 20% w / v, increasing the concentration will increase the diameter of the inhibition zone. At a concentration of 20% of all samples, the one with the greatest resistance was the n-hexane fraction (diameter of inhibitory zone of emprit ginger 9.80 mm, elephant ginger 9.78 mm, and red ginger 9.90 mm). The difference in ginger variety only affects the antibacterial activity of the ethanol extract, but not the n-hexane and ethyl acetate fractions.
Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Kadar Fenol dan Flavonoid Total, Aktivitas Antioksidan serta Antilipase Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Nuri Nuri; Endah Puspitasari; Mochammad Amrun Hidayat; Indah Yulia Ningsih; Bawon Triatmoko; Dewi Dianasari
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 7, No 2 (2020): J Sains Farm Klin 7(2), Agustus 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.154 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.7.2.143-150.2020

Abstract

The leaf of Guazuma ulmifolia has been used traditionally for antiobesity. The activity of antiobesity was affected by the content of bioactive compounds. Extraction is the primary step to obtain bioactive compounds from plant material. The method and solvent used for extraction are crucial factors to produce extracts that have a high amount of active compounds. This study aims to determine the total phenolic and total flavonoids content from ethanolic extracts, water extract, and infusions of G. ulmifolia leaf and to evaluate the antioxidant and antilipase activity. Folin-Ciocalteu method was used to determine the phenolic content, while flavonoid content determination was done using aluminium chloride colorimetric assay. The antioxidant activity was done using 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay, and the antilipase activity was quantified using p-nitrophenol release from p-nitrophenyl butyrate (p-NPB) substrate-colorimetric assay. The result of G. ulmifolia leaf extraction showed that the highest yield was obtained from water extraction (10.50%). Whereas, the ethanolic extract was showed the highest total phenolic content (67.761±1.811 mg GAE/g extract) and the highest total flavonoid content (124.643 ± 1.033 mg QE/g extract). The same extract also exhibited the highest antioxidant activity (IC50 = 6.544 ± 0.271 µg/mL) and antilipase activity (IC50 = 307.280 ± 21.430 µg/mL).
Pelatihan Pengolahan Jagung Sebagai Upaya Pemberdayaan Ibu-Ibu di Desa Maskuning Kulon, Bondowoso Indah Yulia Ningsih; Dewi Dianasari; Nuri Nuri; Ika Barokah Suryaningsih
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1911.144 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v4i1.2347

Abstract

Desa Maskuning Kulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Bondowoso yang tingkat perekonomiannya tidak merata. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah melalui pemberdayaan perempuan. Para ibu di desa tersebut diberikan pengetahuan dan dilatih untuk mengolah jagung dan mengemasnya menjadi stik jagung aneka rasa. Berdasarkan hasil pretest dan postest diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan para ibu terkait diversifikasi produk olahan jagung. Kegiatan pendampingan dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan produksi dan pemasaran dapat berjalan lancar. Adanya program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Maskuning Kulon.
Potensi Ekstrak dan Fraksi Buah Maja (Aegle marmelos) sebagai Agen Antibakteri terhadap Propionibacterium acnes: Potency of Ethanolic Extracts and Its Fractions of Maja Fruit (Aegle marmelos) as Antibacterial Agent Against Propionibacterium acnes Dewi Dianasari; Hanifah Hanifah; Nuri Nuri
Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.883 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v4i4.1290

Abstract

Tanaman obat asal Indonesia yang berpotensi dimanfaatkan sebagai obat adalah Maja (Aegle marmelos L.). Pemanfaatan buah maja di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan studi literatur, belum ditemukan uji aktivitas antibakteri Buah Maja terhadap Propionibacterium acnes  (P. acnes). P. acnes adalah bakteri berbentuk batang dan termasuk golongan gram positif yang juga sebagai penyebab jerawat. Pengobatan jerawat umumnya menggunakan antibiotik, dimana meningkatnya penggunaan antibiotik memicu menurunnya efektivitas antibiotik akibat resistensi bakteri. Oleh karenanya, maka perlu dikembangkan penelitian obat baru dari bahan alam sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak  dan fraksi Buah  Maja dalam menghambat pertumbuhan P. acnes. Pengujian dilakukan menggunakan uji aktivitas antibakteri metode difusi cakram. Kelompok uji terdiri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, dan fraksi etil asetat dari Buah Maja dengan  konsentrasi 1, 5, 10, 15, dan 20 % b/v, tetrasiklin 0,003%b/v (kontrol positif) dan DMSO 10% b/v (kontrol negatif). Hasil analisis statistik pada hasil uji, menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri semakin meningkat seiring meningkatnya konsentrasi uji. Fraksi etil asetat memiliki daya hambat yang paling besar pada konsentrasi 1%- 15% dibandingkan dengan sampel lainnya. Sedangkan pada konsentrasi 20%, aktivitas antibakteri fraksi etil asetat sebanding dengan ekstrak etanol. Berdasarkan nilai diameter zona hambatnya, ekstrak dan fraksi buah Maja memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acnes , kategori sedang hingga kuat.
Pelatihan Pembuatan Serbuk Jamu Instan di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Dewi Dianasari; Endah Puspitasari; Nuri Nuri; Bawon Triatmoko; Siti Muslichah
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i1.1835

Abstract

Salah satu jenis olahan tanaman obat adalah dalam bentuk jamu. Salah satu sentra usaha produksi jamu tradisional dijalankan oleh ibu-ibu warga RT 02/ RW07 Lingkungan Kalikotok, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari,Kabupaten Jember. Permasalahan yang dihadapi mitra yaitu produk jamu yang akan dibuang jika tidak laku pada hari tersebut, karena masa simpan jamu yang sangat singkat dan akan berubah rasa. Untuk mengatasi tersebut, maka perlu dilaksanakan kegiatan pengabdian berupa pelatihan diversifikasi produk olahan jamu berupa pembuatan serbuk jamu instan, cara pengemasan dan pemasarannya. Pelatihan dilaksanakan dengan metode demonstrasi langsung pembuatan dan pengemasan serbuk jamu jahe wangi instan, serta pemaparan materi tentang cara pemasarana yang efektif dan efisien.Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, mengatasi permasalahan mitra, dan juga dapat meningkatkan omset penjualan mitra, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mitra.Kata kunci: serbuk jamu instan, jamu