Irmia Kusumadewi
Faculty of Medicine Universitas Indonesia/ Cipto Mangunkusumo Medicine, Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Pra-anestesia terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Dewasa yang Menjalani Operasi Jantung Terbuka Marsaban, Arif H. M.; Hidayat, Jefferson; Kusumadewi, Irmia; Nainggolan, Gina Adriana
Majalah Anestesia dan Critical Care Vol 34 No 3 (2016): Oktober
Publisher : Perdatin Pusat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan praoperasi mengaktifkan stres respon  yang menyebabkan stimulasi sistem saraf simpatis (menstimulasi sistem kardiovaskular dengan meningkatkan jumlah katekolamin darah yang menyebabkan takikardi, hipertensi, iskemik dan infark miokardial). Respon tersebut merugikan sirkulasi koroner, menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Salah satu penanganannya adalah dengan pemberian informasi (edukasi), melalui komunikasi efektif, informatif dan empati, diharapkan terjadi penurunan tingkat kecemasan pasien sebelummenjalani pembiusan dan pembedahan. Penelitian ini menginvestigasi pengaruh edukasi pra-anestesia terhadap tingkat kecemasan pasien operasi jantung terbuka di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini menggunakan uji kuasi eksperimen pada pasien operasi jantung terbuka dewasa di Instalasi PJT RSUPN Cipto Mangunkusumo pada bulan Maret 2016. Setelah mendapatkan ijin komite medik dan informed consent, pada 36 subyek dilakukan penilaian tingkat kecemasan sebelum dan sesudah edukasi dengan menggunakan instrumen APAIS. Sebelumedukasi dilakukan pengukuran tanda vital, dilanjutkan dengan pemberian edukasi dan diskusi. Terdapat penurunan bermakna rerata tingkat kecemasan sebelum edukasi dibandingkan dengan sesudah edukasi (p<0,001). Edukasi pra-anestesia menurunkan tingkat kecemasan pasien dewasa yang akan menjalani operasi jantung terbuka di Instalasi PJT RSUPN Cipto Mangunkusumo. Kata kunci: Edukasi, komunikasi efektif, tingkat kecemasan, operasi jantung terbuka The Effect of Education on the Anxiety Level of Adults Patient Undergoing Open Heart Surgery Pre-operative anxiety activates the stress response, causing stimulation of the sympathetic nervous system, which timulates cardiovascular system by increasing the blood catecholamines levels, causing tachycardia, hypertension, ischemia and myocardial infarction. The response may have detrimental effects on the coronary circulation, increasing morbidity and mortality. One of the management is by the provision of information (education) through effective and informative communication with empathy, which are expected to decrease patients’ anxiety level before undergoing anesthesia and surgery. This study aimed to determine the effect of preanesthesia education to the anxiety level in open heart surgery patients in Cipto Mangunkusumo Hospital. This was a quasi-experimental trials of adult open heart surgery patients in Integrated Cardiac Center of Cipto Mangunkusumo Hospital in March 2016. After permission from the medical committee and informed consent were obtained, the anxiety level of 36 subjects was assessed before and after the education using APAIS instrument. Before the education was given, vital signs were measured, continued by education and discussion. There was a significant decrease in the average level of anxiety before education compared with after education (p<0.001). Preanesthesia education lowers the anxiety level in adult open heart surgery patients in Cipto Mangunkusumo Hospital. Key words: Education, effective communication, the level of anxiety, opens heart surgery
HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP, STRESOR PSIKOSOSIAL, DAN TINGKAT KONTROL ASMA PADA PASIEN ASMA DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO Putro, Agung W; Kusumadewi, Irmia; Rengganis, Iris; Agiananda, Feranindhya
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Tingkat kontrol asma buruk dan gangguan komorbid misalnya depresi dan stres psikososial akan memengaruhi kualitas hidup pasien asma serta meningkatkan beban ekonomi yang ditanggung oleh pasien dan keluarganya. Kami menginvestigasi korelasi antara gangguan depresi, kualitas hidup, stresor psikososial dan tingkat kontrol asma pada pasien asma. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional deskriptif-analitik pada 37 pasien asma penderita depresi dan 37 pasien asma bukan penderita depresi di Poliklinik Alergi dan Imunologi RSCM Jakarta menggunakan kuesioner SCID-1, WHOQOL-BREF, stresor psikososial Holmes & Rahe, dan ACT. Hasil: Terdapat hubungan antara gangguan depresi dengan skor kualitas hidup yang lebih rendah berdasarkan kesehatan fisik (p<0,001), kesehatan psikologis (p<0,001), relasi sosial (p=0,023), lingkungan (p=0,022), stresor psikososial (OR 3,85; p=0,005), dan tingkat kontrol asma (p=0,001) pada pasien asma. Kesimpulan: Pasien asma yang memiliki gangguan depresi cenderung memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah pada semua domain (kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan) dan skor tingkat kontrol asma lebih rendah dibandingkan pasien asma yang tidak memiliki gangguan depresi. Pasien asma dengan stresor psikososial berisiko 3,8 kali lebih tinggi memiliki gangguan depresi.