Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PERANGKAT LUNAK GEOMETRI DINAMIS Joko Suratno; Hedi Budiman
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.5 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i2.110

Abstract

Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) telah menunujukkan peranan positifnya dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, agar PBL dapat berkontribusi lebih dalam pembelajaran matematika, maka perlulah kiranya mengkombinasikan PBL dengan komponen pendukung pembelajaran matematika lain yang salah satunya adalah mengkombinasikan PBL dengan Perangkat Lunak Geometri Dinamis atau Dynamic Geometry Software (DGS). Mengkombinasikan PBL dan DGS pada pembahasan tentang Garis-Garis Istimewa Segitiga pada artikel ini merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran matematika. Kombinasi tersebut merupakan salah satu langkah dalam memperluas dan memperkaya khazanah pembelajaran matematika dan diharapkan dapat diterapkan dalam meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika.
MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI DIFERENSIASI DAN INTEGRASI NUMERIK Hedi Budiman
PRISMA Vol 8, No 1 (2019): Jurnal PRISMA Volume 8, No 1 tahun 2019
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v8i1.380

Abstract

Mata kuliah metode numerik merupakan salah satu mata kuliah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, pada mata kuliah ini mahasiswa memerlukan perangkat teknologi untuk penyelesaian masalah matematis. Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa pada mata kuliah metode numerik sub pembahasan diferensiasi dan integrasi numerik. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 3 pendidikan matematika berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskritif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa calon guru pada materi diferensiasi dan integrasi numerik termasuk kategori baik, rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis mahasiswa per indikator menunjukkan kategori sangat baik untuk dua indikator, kategori baik pada 1 indikator, dan kategori cukup pada  1 indikator, dan sikap mahasiswa positif terhadap materi diferensiasi numerik dan integrasi numerik.
PENGAJARAN REFLEKTIF MAHASISWA CALON GURU PENDIDIKAN MATEMATIKA Hedi Budiman
PRISMA Vol 6, No 2 (2017): Jurnal PRISMA Volume VI, No 2 tahun 2017
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v6i2.63

Abstract

Program Praktek Lapangan (PPL) merupakan sarana untuk menerapkan kemampuan yang sudah diperoleh mahasiswa calon guru secara teoritis di bangku kuliah. Selain kemampuan dalam penguasaan materi, mahasiswa  calon guru juga dituntut dalam kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang baik ketika mengajar siswa di kelas. Kegiatan PPL ini merupakan pelatihan untuk menjadi guru profesional, karena di dalamnya terkait sejumlah kemampuan pengajar yang professional. Idealisme yang diharapkan terhadap mahasiswa calon guru ini perlu didampingi dengan pengontrolan pada pelaksanaan dan pengkajian setelah pelaksanaannya.  Salah satu upaya yang dilakukan terhadap proses pengajaran yang sudah dilakukan yaitu dengan observasi dan refleksi. Pengajaran reflektif seorang calon guru atau guru professional, berkaitan dengan kemampuan dan disposisi berpikir reflektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mahasiswa calon guru matematika ini pada umumnya sudah menunjukkan kemampuan reflektif dalam hal openmindness (keterbukaan), responsibility (tanggungjawab), wholeheartedness (kesungguhan dalam bertindak) untuk meningkatkan pengajaran di kelas. Kemampuan ini sangat bermanfaat dan perlu ditingkatkan ketika sudah menjadi guru kelas.
MATHEMATICAL REPRESENTATION ABILITY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS ON SURFACE AREA OF CUBE AND CUBOID Nurani Mardhiyatul Gina; Nia Jusniani; Hedi Budiman
Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2021): Prima: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/prima.v5i1.2769

Abstract

Students still have difficulty in solving contextual math problems. It is because students are not used to solving problems using diverse mathematical representations. The representation can make it easier for students to solve abstract math problems. This study aims to determine and identify the types of errors and factors made by students in mathematical representation ability test questions. This study's subjects were 20 students of class VIII-H at SMPN 1 Cugenang on the Surface Area of Cube and Cuboid. The method used is qualitative. The process of collecting data is observation, written test, interview. The results showed that the level of students' mathematical representation ability based on indicators: (1) was 41% on the indicator using visual representations to solve problems and make geometrical drawings to clarify problems and facilitate resolution, (2) by 64% on indicators of problem-solving by involving mathematical expressions, (3) 61% of indicators create problem situations based on data or representations given. Furthermore, based on the analysis of students' answers in tests on a matter of mathematical representation ability, students making mistakes that are data errors, using definitions or theorems, and technicalities. Factors causing students to make mistakes are forgetfulness, lack of accuracy, learning difficulties, family environment.