Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENGURANGI ANGKA KEKERASAN (Studi Deskriftif Analitis Pada Korban Pornografi dan Narkoba di Banda Aceh) Mahlil Mahlil
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 24, No 2 (2018): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v24i2.3653

Abstract

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh terus meningkat. Tindak kekerasan tersebut termasuk pelecehan seksual yang terjadi pada anak dan perempuan di Aceh. salah satu penyebabnya adalah karena akses konten porno yang begitu mudah dan  penyalahgunaan narkoba yang sangat memprihatinkan. Penelitian ini mengambil lokasi Banda Aceh dan Pidie, dengan judul “PERAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI ACEH DALAM MENGURANGI KASUS KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK AKIBAT FILM PORNO DAN NARKOBA(Studi Pada Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie)”. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran DP3AP2KB mencakup sosialisasi, layanan pengaduan dan penanganan. Pendekatan yang dilakukan dengan persuasif, selain itu juga dilakukan pendekatan religi. Faktor pendukung adalah dukungan mulai dari pihak kepolisian, SKPA, LSM dan unsur pimpinan gampong, sedangkan kendala yang dihadapi adalah disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap undang-undang KDRT dan undang-undang perlindungan anak.
PERAN ULAMA DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN MASYARAKAT PENAMBANG EMAS ILEGAL DI KECAMATAN SAMPOINIET KABUPATEN ACEH JAYA Mahlil Mahlil
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 23, No 2 (2017): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v23i2.2495

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran ulama dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat penambang emas tradisional, untuk mengetahui bagaimana metode apa saja yang digunakan ulama dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat penambang emas tradisional, mengetahui faktor apa saja pendukung dan penghambat ulama dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat penambang emas tradisional di Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif pengumpulan data dengan wawancara mendalam kemudian dideskripsikan secara detil. Teknik analisis data menggunakan Teori Interaktif Miles dan Hubberman. Hasil penelitian adalah Bahaya dari praktik penambangan yang tampak secara langsung adalah perambahan hutan sebagai lokasi penambangan, dan secara tidak langsung adalah bahaya dari penggunaan bahan kimia berbahaya berupa merkuri. Peran Dan Medote Yang Digunakan Ulama Dalam Melakukan Pembinaan Para Ulama tersebut berperan dalam melakukan pembinaan kepada para penambang tradisional, output dari peranan para Ulama ini berbeda-beda sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Faktor Pendukung Dan penghambat yang dihadapi ulama faktor pendukung dalam melakukan pembinaan adalah adanya dukungan pendaan dalam majlis ta’lim oleh MPU Aceh Jaya dan Dukungan fasilitasi pembinaan oleh pemerintah Kecamatan.
FILM BERNUANSA BUDAYA ACEH SEBAGAI MEDIA DAKWAH (ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM DOKUMENTER DALAE DAN FILM DOKUMENTER BEUT BA’DA MEUGREB) Mahlil Mahlil
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 6, No 1 (2020): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v6i1.6715

Abstract

The present, film is not only limited to the delivery of information, but also as a medium of entertainment, education, criticism, and so on, including as a dakwah media. The culture of Aceh has close links with Islamic elements and is a reflection of the lifestyle of the Acehnese people, because the culture of Aceh is inseparable from the scient system that is related to society. Culture is a legacy in the form of behavior, attitudes, habits, and norms in the form of verbal symbols and non-verbal messages that are practiced by humans in their daily lives. This study uses qualitative research with a semiotic analysis approach and interpretative methods. The purpose of this study was to analyze the signs and meanings associated with the values of da'wah in the documentary film dalae and beut ba'da meugreb. The results showed that the message of da'wah seen in the film dalae and beut ba'da meugreb contained many positive values because it contained an Islamic culture. The dakwah values contained in the film dalae can be seen in the dalail khairat (dalae) activities, also when the main subject invites meunasah priest to revive dalae activity, and the participants take seriously do it. Whith the shalawat to the Prophet, advice and prayers. In the villages, activities are carried out seriously, but in urban areas dalae activities have weakened and faded. Because many young men are negligent. Whereas the values of dakwah seen in the film Beut Ba'da Meugreb are when a young man search the cause of Beut Ba'da Meugreb is no more in his village. In general, the two films tell about the phenomenon of shifting religious values in Aceh. The aim of the two films is that the activities in dalae and beut ba'da meugreb are more advanced, more vibrant, and sustainable. In closing, the film dalae and beut ba'da meugreb contain the values of dakwah that need to be preserved in the future and it is hoped that their activities will be sustainable and better in dakwah Islam in Aceh.Keywords: Film, Acehnese Culture, Dalae, and Beut Ba’da Meugreb.
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI (STUDI DI GAMPONG NUSA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR) Mahlil Mahlil; Mirja Mustaqim; Fatimah Fatimah; Muhammad Furqan
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 7, No 1 (2021): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.9473

Abstract

Abstract: Community-based waste management is a large program that focuses on reducing plastic waste by turning it into goods of economic value. Within the program, there are several sub-programs that have produced derivative activities that have been shown to have a real impact on people's lives. Community-based waste management in Gampong (Desa) Nusa has also been around since 2006, the initial objective was to eliminate the existing waste during the tsunami disaster, but over time the waste management in Gampong Nusa made the community feel good impacts that had economic value, so that the products -products created by the people of Gampong Nusa have been sold to various groups. The purpose of this study was to determine the environmental conditions of Gampong Nusa, and waste management with economic value in Gampong Nusa. This type of research is field research (field research) with a qualitative approach. The data collection techniques used were observation, interview and documentation, then the research results were analyzed descriptively. The results showed that community-based waste management into an economic value product is to turn Gampong Nusa into an environmentally friendly village, making the results of waste management into products of economic value. Community-based waste management strategies become products of economic value, namely by providing understanding and practice directly with the community, so that the results are clear and the processed waste products can be used directly by the community.Keywords: Waste Management; Society; Economy.Abstrak: Pengelolaan sampah berbasis masyarakat adalah program besar yang berfokus pada upaya pengurangan timbunan sampah plastik dengan mengubahnya menjadi barang bernilai ekonomis. Di dalam program tersebut terdapat beberapa subprogram yang telah menghasilkan aktivitas turunan yang terbukti mampu memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Gampong (Desa) Nusa juga sudah ada sejak tahun 2006, tujuan awalnya untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada ketika bencana tsunami, namun seiring berjalannya waktu pengelolaan sampah di Gampong Nusa membuat masyarakat merasakan dampak baik yang bernilai ekonomi, sehingga produk-produk yang dikreasikan oleh masyarakat Gampong Nusa sudah terjual ke berbagai kalangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keadaan lingkungan Gampong Nusa, dan pengelolaan sampah bernilai ekonomi di Gampong Nusa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, selanjutnya hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi produk bernilai ekonomi adalah menjadikan Gampong Nusa menjadi gampong yang ramah lingkungan, menjadikan hasil pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi produk bernilai ekonomi yaitu dengan cara memberikan pemahaman dan mempraktikkan secara langsung bersama masyarakat, sehingga hasilnya terlihat jelas dan produk olahan sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Faktor hambatan dalam melakukan pengelolaan sampah di Gampong Nusa yaitu ketika pemerintah tidak turun tangan dalam membantu mensejahterakan masyarakat dalam hal bimbingan maupun bantuan fisik sehingga masyarakat bergerak sendiri untuk mensejahterakan gampong.Kata Kunci: Pengelolaan Sampah; Masyarakat; Ekonomi.
PEMAHAMAN PETANI GARAM TENTANG KEHALALAN PRODUK DI GAMPONG CEBREK KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE Mahlil Mahlil; Nailul Akram
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 5, No 1 (2019): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v5i1.5136

Abstract

This study raised the issue of understanding salt farmers about the halal products starting from pre-production, production processes, and post-production in Gampong Cebrek, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie District. The purpose of this research is to find out the understanding of salt farmers about the halal nature of the product and what are the constraints of salt farmers related to efforts to manage product halal guarantee. This study uses a qualitative method with a descriptive approach, and uses a sample selection technique with the provisions of the characteristics and characteristics of objects in a purposive sampling study, the data collection technique is done in three ways, namely observation, interviews, and documentation. The informants were four salt farmers and keuchik Gampong (village head) Cebrek. The results showed that the understanding of salt farmers in terms of pre-production was good, the production process was quite good and post-production was good. The obstacle factor of salt farmers related to product halal guarantee is that the income and expenditure of salt farmers are not comparable or still low so it is not enough to carry out the halal label management process, and is also constrained in the fencing of salt fields. Here there needs to be attention and role from the government, LPPOM (Institute of Studies, Food, Medicine and Cosmetics)-MPU (Ulama Consultative Assembly) Aceh to guide salt farmers to immediately fence off their salt fields so that the salt production process is better so that it meets the standards halal products.Keywords: Understanding of salt farmers, halal products.
KAITAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN ASPEK-ASPEK DAKWAH MASA DINASTI ABBASIYAH DALAM KONTEKS KEKINIAN Mahlil Mahlil
Jurnal Adabiya Vol 23, No 1 (2021): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v23i1.8806

Abstract

AbstractThe Abbasid dynasty had succeeded in placing the Islamic world at the pinnacle of world civilization. The achievements at that time were inseparable from the role of dakwah activities which were very comprehensive so that they were able to target all lines of community life. The synergy between the rulers and the people during the Abbasid government was proven to be able to give birth to many disciplines, not only religious knowledge, which in fact originated from the Al-Qur'an and hadith, but also gave birth to many general sciences such as medicine, philosophy, chemistry, economic and other science. The Khalifah as the holder of power supports a lot of preaching and scientific activities, this is evidenced by the construction of many supporting facilities and infrastructure such as mosques, madrasas, libraries and hospitals. In addition, the openness of Abbasid civilization also brought in people from various parts of the world, not only from Arab circles, people from Persians, Chinese, European, Indian and African who took part in filling in the diversity of scientific developments there. Then the economic condition of the community also has a very good record, such as in the field of Abbasid trade in its time as the center of world trade, as well as the agricultural sector, the Abbasid community is known to be prosperous, and has a very good life order. Therefore, the Abbasid dynasty could easily be applied in life in the current era, by building cooperation between the rulers and the community in developing da'wah because with the existence of a strong dakwah it was not lame in accordance with its essence and also followed the mission of da'wah so that it could be perfect, there needs to be good cooperation.
PEREMPUAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (Studi terhadap Napi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas III Sigli Kabupaten Pidie) Ulul Azmi; Rasyidah Rasyidah; Nurul Husna; Mahlil Mahlil
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 9, No 2 (2020): TAKAMMUL
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v9i2.12636

Abstract

This study focuses on the causes of women's involvement in illegal drug trafficking and the forms of involvement carried out by women who are in the Class III Sigli Women's Correctional prison, Pidie Regency. The method used in this research is descriptive-qualitative method, and data collecting technique are observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the form of women's involvement in illegal drug trafficking, especially for women who are in the Sigli Class III Women's Correctional Prison, Pidie, namely as dealer bosses, couriers, ordinary sellers and as a place to store goods. Their involvement on average is due to economic factors which are driven by the acceleration of the process with easy access obtained from friends, husbands, or neighbors.
MASYARAKAT DAN UPAYA PENGEMBANGAN WISATA DANAU LAOT TADU DI KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA Tika Agus Wahyuni; Rasyidah Rasyidah; Mahlil Mahlil; Rusnawati Rusnawati
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 8, No 1 (2022): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i1.13331

Abstract

Abstract: The existence of Lake Laot Tadu Gampong Krueng Itam is a potential tourist location because of its beautiful landscape. It is also realized by the community so that various efforts are made to develop it. However, the development of community-based tourism is not an easy work. Some obstacles have reduced the spirit of the community, and have implications for the weakening of Laot Tadu’s tourism development efforts. This is the background of this research with the aim to study community efforts, as well as analyze opportunities and challenges for further development. The research approach is qualitative. Data collection techniques are interviews and observations. The results showed that the community started their efforts with a planning meeting on the development of lake tourism, then collaborated to clean the lake, and prepare road access to the lake, then prepare a business place. The opportunity is the view of Lake Laot Tadu from the side of Gampong Krueng Itam which is still very natural and beautiful compared to other gampong sides. However, other gampong is a challenge because of the diverse tourism diversification strategies. Part of the threat of this village tourism development strategy is the existence of a market in krueng itam gampong hall, which is actually a competitor to the tourist market in the lake.Keywords: Lake Laot Tadu; Tourism; Community.Abstrak: Keberadaan Danau Laot Tadu Gampong Krueng Itam merupakan lokasi wisata yang potensial karena keindahan alamnya. Hal ini juga disadari masyarakat sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkannya. Namun, upaya pengembangan wisata gampong berbasis masyarakat ini bukanlah hal yang mudah. Beberapa  kendala membuat semangat masyarakat menjadi redup, dan berdampak pada melemahnya upaya pengembangan wisata Laot Tadu ini. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini dengan tujuan untuk mengkaji upaya-upaya yang telah dilakukan masyarakat, serta menganalisis peluang dan tantangan untuk pengembangan selanjutnya. Pendekatan penelitian adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mengawali upayanya dengan musyawarah perencanaan pengembangan wisata danau, lalu melakukan gotong royong pembersihan danau, dan membuka akses jalan, selanjutnya pengembangan tempat usaha usaha. Peluang yang dimiliki adalah pemandangan Danau Laot Tadu dari sisi Gampong Krueng Itam masih sangat alami dan terjaga dibandingkan dari sisi gampong lainnya. Akan tetapi gampong yang lainnya tetap menjadi tantangan karena strategi diversifikasi wisata yang beragam. Bagian dari kelemahan strategi pengembangan wisata desa ini adalah keberadaan pasar di balai gampong Krueng Itam, yang justru menjadi pesaing bagi pasar wisata di danau.Kata Kunci: Danau Laot Tadu; Wisata; Masyarakat.
Ibnu Batutah Sang Pengembara (Analisis Sosio Historis Petualangan Tokoh Geografer Muslim Melalui Naskah Tuḥfatun Nuẓẓār Fī Gharāʾibil Amṣār Wa Ajāʾibil Asfār) Mahlil Mahlil; Muhammad Furqan
Jurnal Adabiya Vol 24, No 2 (2022): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v24i2.12540

Abstract

Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah merupakan pengembara bangsa Arab terbesar yang terakhir pada Abad Pertengahan. Ia berhasil menyaingi orang besar yang hidup sezaman dengannya, Marcopolo Al-Bandaqi. Pengembaraannya meliputi seluruh dunia Islam. Dia telah menempuh lebih dari 175 mil, yang dimulai dari Thanjah, tempat kelahirannya, pada saat berusia 28 tahun, pada tahun 1326 M dan berakhir di Fez pada tahun 1353 M. Karyanya yang terkenal dengan judul Hadiah Bagi Para Pemerhati Negeri-negeri Asing dan Pengalaman-pengalaman Ajaib (Tuḥfatun Nuẓẓār fī Gharāʾibil Amṣār wa Ajāʾibil Asfār) yang disusun oleh Ibnu Juzay, namun sering kali hanya disebut Ar-Rihlah Ibnu Batutah. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Objek penelitian kepustakaan ini fokus pada studi tokoh Ibnu Batutah sebagai tokoh geografer Muslim terhadap karyanya Ar-Rihlah dengan tujuan untuk menganalisa sosio historis pengembaraanya ke berbagai belahan dunia. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah sumber bacaan lainnya yaitu buku-buku teks, ensiklopedi, jurnal, dan lain sebagainya. Hasil kajian ditemukan bahwa naskah ini banyak kita temukan kisah perjalanannya, dan gambaran keyakinannya terhadap hal-hal yang aneh, pencampur adukan berbagai peristiwa, dan perhatiannya yang berlebihan terhadap kekeramatan para wali dan ulama, dan sebagian kepercayaan para pengembara pada setiap zaman. Meskipun demikian, dia banyak menyaksikan berbagai peristiwa, sekaligus mengetahui bagaimana cara menggambarkan apa-apa yang dia lihat, dengan penuh kejelian atau dengan cara yang sederhana. Itulah yang menjadikannya sebagai seorang ahli geografi dan pengembara yang unik dari kalangan bangsa Arab. Dia adalah seorang pengembara yang tujuannya hanya untuk mengembara. Dia injakkan kakinya di tanah yang sama sekali belum dia ketahui dengan perasaan yang tenang. Dia sangat senang berkenalan dengan wilayah dan bangsa yang baru.
PERAN KOPERASI BAITUL QIRADH BABURRAYYAN DALAM PEMBERDAYAAN PETANI KOPI GAYO DI DESA WIH NAREH KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH Samsul Kamari; Mahlil Mahlil; Fakhruddin Fakhruddin; Fatimah Fatimah
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 9, No 1 (2023): Jurnal AL-IJTIMAIYYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v9i1.17517

Abstract

Abstract: The Gayo highlands are one of the coffee-producing regions in Indonesia and the fourth largest exporter of coffee beans in the world, so a good strategy and plan is needed to improve people's welfare through Gayo coffee commodities, one of which is through cooperatives such as the Qiradh Baburrayyan Cooperative for farmers who in Wih Nareh Village, Pegasing District. The purpose of this study was to find out the process of empowering Gayo coffee farmers that was carried out by KBQ Baburrayyan and the obstacles faced in empowering Gayo Coffee Farmers. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection was carried out by interviews, observation, and documentation. The results of the research show that the role of KBQ Baburrayyan in empowering Gayo coffee farmers in Wih Nareh Village, Pegasing District, Central Aceh District has been going quite well. Wih Nareh Village so that the unemployment rate decreased. Then provide guidance to the community such as training and outreach. Furthermore, the Baitul Qiradh Baburrayyan Cooperative also provided seed assistance other than coffee because coffee has a harvest pause period to support the coffee farmers' economy.Keywords: The Role of Cooperatives; Empowerment; Coffee Farmers.Abstrak: Daratan tinggi Gayo merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia dan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia sehingga dibutuhkan strategi maupun rencana yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui komoditas kopi gayo, salah satunya melalui koperasi seperti yang dilakukan pihak Koperasi Baitul Qirad Baburrayyan kepada para petani yang ada di Desa Wih Nareh Kecamatan Pegasing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemberdayaan petani kopi gayo yang dilakukan KBQ Baburrayyan serta kendala yang dihadapi dalam melakukan pemberdayaan terhadap Petani Kopi Gayo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran KBQ Baburrayyan dalam pemberdayaan petani kopi Gayo di Desa Wih Nareh Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah telah berjalan cukup baik terlihat dari adanya beberapa program pemberdayaan yang saat ini sedang berlangsung yaitu dengan merangkul tenaga kerja dan anggota kelompok tani dari masyarakat yang ada di Desa Wih Nareh sehingga angka pengangguran menurun. Kemudian melakukan bimbingan kepada masyarakat seperti pelatihan dan sosialisasi. Selanjutnya pihak Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan juga memberi bantuan bibit selain kopi karena kopi memiliki masa jeda panen tujuannya agar menunjang perekonomian petani kopi tersebut.Kata Kunci: Peran Koperasi; Pemberdayaan; Petani Kopi.